RPP Geografi Kelas XI IPS 1 PT1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan Mata Pelajaran



: Geografi



Kelas / Semester



: X / Gasal



Materi Pokok



: Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia



Sub Materi



: Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia



Alokasi Waktu



: 4 X 2 Jam Pelajaran (@ 45 Menit)



Tahun Pelajaran



: 2019/2020



A. Kompetensi Inti 



KI-1



dan



KI-2:Menghayati



dan



mengamalkan



ajaran



agama



yang



dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”. 



KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,



teknologi,



seni,



budaya,



dan



humaniora



dengan



wawasan



kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 



KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 3.1 Memahami kondisi wilayah



dan 3.1.1



posisi strategis Indonesia sebagai



Indikator Memahami letak, Luas, dan Batas wilayah indonesia



poros maritim dunia 4.1 Menyajikan contoh hasil penalaran 4.1.1 tentang



posisi



strategis



wilayah



Berdiskusi tentang letak dan posisi geografis Indonesia dan kaitannya



Indonesia sebagai poros maritim



dengan poros maritim dunia



dunia dalam bentuk peta, tabel, 4.1.2



Menyajikan laporan hasil diskusi



dan/atau grafik



tentang posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia dilengkapi peta, tabel, dan/atau grafik



C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu: 1. Memahami letak wilayah Indonesia 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT 2. Memahami Luas wilayah Indonesia 3. Memahami batas wilayah Indonesia D. Materi Pembelajaran 1. Pembelajaran Reguler a. Letak wilayah Indonesia 1. Letak Fisiografis  Letak astronomis  Letak geografis  Letak geologis  Letak geomorfologis  Letak maritime 2. Letak sosiografis  Letak sosiokultural  Letak ekonomi



b. Luas wilayah Indonesia 1. Wilayah darat 2. Wilayah perairan c. Batas Wilayah Indonesia 1. Batas Darat 2. Batas perairan a. Batas territorial b. Batas landas kontinen c. Batas zona ekonomi eksklusif 3. Batas udara a. Batas udara secara vertical b. Batas udara secara horizontal 2. Pengayaan a. Materi dari buku paket (buku dan LKS) dan internet dengan sumber yang dapat dipercaya E. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran



: Scientific Learning



Model



: Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)



Metode



: Ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi, presentasi



F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media



: Power point, gambar, video



2. Alat



: Proyektor, Laptop, Spidol, Papan tulis



3. Sumber Belajar



:







Mulyo, Bambang N dan Purwandi Suhandini. 2013 Geografi 1 untuk Kelas X SMA dan Ma. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.







Harmanto, Gatot. 2016 Geografi untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.







Buku Penunjang dan internet yang relevan.



G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1



3.3.1



IPK Memahami Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia Alokasi



Deskripsi Kegiatan Pembelajaran



Waktu 15 Menit



Pendahuluan Orientasi



1. Guru



melakukan



pembukaan



dengan



salam



pembuka,



memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran



2. Guru



memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin



3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik



dalam mengawali



kegiatan pembelajaran Apersepsi



1.



Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan



dengan



pengalaman



peserta



didik



dengan



materi/tema/kegiatan sebelumnya



2.



Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan



Motivasi 1. Guru menggali informasi pemahaman peserta didik mengenai letak, luas, batas wilayah Indonesia Pemberian Acuan 1. Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu 2. Guru memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung 3. Guru menyampaikan cakupan materi letak, luas, batas wilayah Indonesia 4. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan 5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan Kegiatan Inti Tahap 1 : Stimulation



150 Menit



1. Guru memberikan penjelasan dan gambaran secara singkat



mengenai letak, luas , dan batas wilayah Indonesia 2. Guru menyajikan tayangan gambar atau video sederhana



mengenai Letak, Luas, dan Batas wilayah Indonesia 3. Guru meminta peserta didik untuk mengamati



tayangan



gambar sederhana mengenai Letak, luas, dan batas wilayah



H. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Teknik Penilaian Teknik   



Bentuk Instrumen   



Pengamatan sikap Tugas kelompok Tes tertulis



Lembar pengamatan sikap dan rubrik Hasil kerja kelompok (diskusi) Tes uraian



a. Sikap



: Pembelajaran dan diskusi



b. Pengetahuan



: Keaktifan dalam diskusi



c. Keterampilan



: tes tertulis (Post test)



2. Instrumen Penilaian a. Kompetensi Sikap Jurnal Penilaian Sikap untuk Kegiatan Pembelajaran Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan Tahun Peljaran



: 2019/2020



Kelas/Semester



: XI / Gasal



Mata Pelajaran



: Geografi



Penilaian Observasi Penilaian observasi berdasarkan pengamaan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. No



Nama Siswa BS



Aspek perilaku yang



Jumlah



Skor



Kode



diamati TJ



skor



sikap



nilai



JJ



1. 2. Keterangan: BS : Bekerja Sama JJ



: Jujur



TJ : Tanggung Jawab DS : Disiplin Catatan: 1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:



DS



100



= Sangat Baik



75



= Baik



50



= Cukup



25



= Kurang



2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria (100 x 4= 400) 3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah yang dinilai ( 275 : 4= 68,75) 4. Kode nilai/predikat: 75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 - 50,00 = Cukup ( C ) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 5. Format diatas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai. b. Kompetensi Pengetahuan 1) Lembar observasi diskusi kelompok Pernyataan



Jumlah



Nilai



Menjawab dengan tepat



Ketepatan penggunaan istilah



No NAMA SISWA



Kebenaran konsep pendukung



Pengungkapa n gagasan yg orisinal



Skor



Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1



......................



2



......................



3



......................



dst.



......................



Keterangan: 



Kolom pernyataan diisi dengan cek (√)







Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0







Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria







Nilai =







Misal:



Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal



Skor maksimal = 4 x 4 = 16



16 x 100 = 100 16 2) Evaluasi Evaluasi 1. Teknik penilaian : nilai afektif dan kognitif 2. Instrumen a. Afektif 



Setiap siswa yang bertanya mendapatkan tambahan poin 1







Setiap siswa yang menjawab pertanyaan mendapatkan tambahan poin 1







Setiap siswa yang maju ke depan untuk menulis mendapatkan tambahan poin 1







Setiap siswa yang presentasi mendapatkan tambahan poin 1







Maksimal poin yang didapatkan pada setiap pertemuan adalah 4



b. Kognitif 1) Jelaskan letak astronomis wilayah Indonesia! Beserta dampak positif dan dampak negatifnya ! 2) Jelaskan letak geografis wilayah Indonesia! Beserta dampak positif dan dampak negatifnya ! 3) Jelaska letak geologis wilayah Indonesia! Beserta dampak positif dan dampak negatifnya ! 4) Sebutkan dan jelaskan batas teritorial Indonesia!



Deskriptor a. Peserta didik menjawab dengan benar dan lengkap b. Peserta didik menjawab kurang lengkap c. Peserta didik menjawab tidak lengkap tetapi jawaban masih mendekati d. Peserta didik menjawab tetapi salah e. Peserta didik tidak menjawab Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal jumlah skor perolehan x 100=nilai jumlah skor maksimal



Sko r 25 15 10 1 0



Contoh: 32 x 100=64 50



Lembar Penilaian No. 1. 2. 3. 4.



Nama .............................. .............................. .............................. ..............................



Jumlah Skor



Nilai



Kriteria penilaian 90 – 100 : Sangat Baik 81 – 90 : Baik 78 – 80 : Cukup Dibawah 78 tidak tuntas perlu remedial Program Remedial Rencana kegiatan remedial dilakukan melalui remedial, bentuk kegiatan diakhiri dengan remedial tes. Dianta bentuk kegiatan yang di laksanakan antara lain:  Pemberian pembelajaran ulang  Pemberian bimbingan khusus  Pemberian tugas-tugas/latihan  Pemanfaatan tutor sebaya No.



Butir Instrumen



1.



Jelaskan letak astronomis wilayah Indonesia beserta dampak positif dan



2.



negative ! Jelaskan letak geografis wilayah Indonesia! Beserta dampak positif dan



3.



negative! Jelaskan letak geologis wilayah Indonesia! Beserta dampak positif dan



4.



negative ! Sebutkan dan jelaskan batas teritorial Indonesia!



Program Pengayaan Rencana kegiatan pengayaan dilakukan melalui pengayaan, bentuk kegiatan diakhiri dengan remedial tes. Diantara bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain:  Belajar kelompok  Belajar mandiri  Pembelajaran berbasis tema  Pemadatan kurikulum Kegiatan diakhiri dengan evaluasi pengayaan, dan hasil pengayaan merupakan nilai tambah bagi siswa tersebut



Yogyakarta, 22 Juli 2019 Mengetahui Guru Pamong,



Peserta PLP UNY



Dra. Asih Paramayati NIP. 19651121 200012 2 001



Anggarani Berliana Surindar NIM. 16405241051



Lampiran 1 Materi Pembelajaran A. Letak Wilayah Indonesia 1. Letak Fisiografis Adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis meliputi sebagai berikut: a. Letak astronomis / letak absolut Letak astronomis dapat diartikan sebagai letak wilayah secara tepat berdasarkan kedudukan garis lintang dan bujur. Secara astronomis, wilayah



Indonesia berada antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Letak astronomis Indonesia disebut juga letak absolut. Batas Wilayah Indonesia berdasarkan letak absolutnya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Batas Wilayah Indonesia Arah Batas Wilayah Indonesia paling Utara (6°LU) Wilayah Indonesia paling Selatan (11°LS) Wilayah Indonesia paling Timur (141° BT) Wilayah Indonesia paling Barat (95° BT) Letak ini membawa pengaruh bagi



Batas Pulau We Pulau Dana, selatan pulau Rote Kota Merauke Ujung Utara Pulau Sumatera kehidupan masyarakat Indonesia.



Berikut ini beberapa pengaruh tersebut: a. Letak lintangnya menyebabkan Indonesia beriklim tropis. b. Letak bujurnya membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga daerah waktu berikut ini :  Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan patokan garis bujur 105 derajat BT dengan selisih waktu 7 jam lebih awal dari GMT. Daerah waktunya meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.  Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 120 derajat BT dan selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. Daerah waktunya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.  Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan patokan garis bujur 135 derajat BT dan selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT. Daerah waktunya meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. b. Letak geografis Letak geografis yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataan di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relative karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua, dan samudera. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dan benua Australia.Sedangkan samudera yang membatasi adalah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap



keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari kenyataan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.  Batas geografisnya: Tabel 2. Batas Letak Geografis Indonesia Utara



Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782



Selatan Barat Timur



km, Singapura, Filipina, dan Laut Tiongkok Selatan Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Hindia Samudra Hindia, Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang



820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik  Pengaruh positif letak geografis indonesia yang demikian menyebabkan: o Indonesia berada pada persilangan lalu lintas perdagangan dunia yang



ramai



sehingga



sangat



menguntungakan



terutama



pemasukan devisa negara o Menjadikan Indonesia sebagai pusat perekonomian di antara dua benua dan dua samudera o Membantu dalam pengembangan destinasi wisata o Memudahkan dalam menyebarkan ragam budaya Indonesia, akulturasi budaya, modernisasi. o Indonesia yang terdiri banyak pulau yang membuat beragam kebudayaan, karena terdiri dari suku, budaya, dan bangsa. o Laut yang sangat begitu luas dan garis pantai membuat Indonesia menyimpan hasil laut yang berlimpah  Pengaruh negatif letak geografis Indonesia: o Persaingan global yang cukup sulit dikendalikan o Eksplorasi sumber daya alam Indonesia secara besar-besaran o Munculnya



pasar-pasar



gelap



sebagai



akibat



dari



jalur



perdagangan lintas internasional o Semakin konsumtif terhadap barang-barang produk asing o Banyak budaya barat yang perlahan menggeser budaya lokal c. Letak geologis Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan



batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Indonesia terletak pada pertemuan lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara, lempeng Eurasia bergerak ke arah selatan, dan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat . Oleh karena itu di Indonesia:  Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.  Sering terjadi gempa bumi baik vulkanik maupun tektonik.  Kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit. Indonesia juga merupakan pertemuan dari 3 lempeng tektonik besar, yaitu sebelah utara berbatasan dengan lempeng asia dan perluasannya ke arah selatan tenggelam di dalam permukaan laut yang dikenal dengan paparan sunda. Bagian barat dan selatan dibatasi oleh “Benua Gondwana” atau Lempeng Indo-Australia (Paparan Sahul. Bagian timur dibatasi oleh Samudera Pasifik atau disebut lempeng dasar samudera Pasifik yang meluas ke arah barat daya. Selain itu juga terdapat subduksi lempeng laut filipina. d. Letak Geomorfologis Merupakan letak berdasarkan tinggi randahnya suatu tempat terhadap permukaan air laut. Letak geomorfologis Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, gunung, pegunungan, lembah,bukit dan sebagainya. Letak Indonesia secara geomorfologis ini memberikan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contohnya adalah penduduk yang tinggal di daerah pegunungan, kehidupannya akan berbeda dengan penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari



berbagai



komponen.



Misalnya



dapat



dilihat



dari



jenis



matapencahariannya, bentuk rumahnya, cara berpakaiannya bahkan pola permukimannya. Perbedaan letak geomorfologis memberikan pengaruh yang bermacammacam misalnya sebagi berikut: 1) Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman 2) Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut



3) Menentukan



kepadatan



penduduk,



misalnya



tempat-tempat



yang



morfologinya daratan nya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil 4) Perlu



memperhitungkan



morfologi



daerah



sebelum



membangun



bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan raya Tabel 3. Pengaruh Letak Geomorlogis Indonesia No. 1 2



3 4



Komponen Pengamatan Matapencaharian Bentuk rumah



Cara berpakaian Pola permukiman



Dataran rendah Berbagai sektor Beratap genteng tanah, banyak ventilasi Berbahan tipis Menyebar



Pegunungan Petani Beratap seng, sedikit ventilasi Berbahan tebal Berkelompok



e. Letak Maritim yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yaitu apakah tempat itu dekat atau jauh dri laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritime atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yaitu bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudra Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudra Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan letak maritime yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan, serta pelabuhan di wilayah Indonesia menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia. Indonesia membuat peraturan yang jelas dan tegas mengenai batas wilayah perairan laut negara Republik Indonesia, agar bahaya-bahaya yang memungkinkan timbul dapat dicegah. Indonesia menganut persetujuan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati pada tahun 1982. Berdasarkan kesepakatan tersebut wilayah perairan Indonesia meliputi batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomu eksklusif. 2. Letak sosiografis



Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya a. Letak Ekonomis Indonesia Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya Kuala Lumpur dan Singapura. b. Letak sosio-kultural Indonesia Letak sosio kultiralnadalah letak berdasarkan keadaan social dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya. Indonesia secara sosiografis-kultural terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya. Secara sosio-kultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Sebagai contoh, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.



B. Luas Wilayah Indonesia Luas wilayah Indonesia secara keseluruhan adalah 5.193.252. km2 yang terdiri atas 1.910.931 km2 luas daratan dan 3.282.332 km2 luas lautan. Indonesia adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 (bps.go.id mei 2015) pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar katulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera.



Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara samudera hindia dan samudera pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.910.931,32 km² dengan pulau terpadat adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Tabel 4. Luas tiap pulau/kepulauan Luas Pulau (km2) Kalimantan 544.150,07 Maluku – Papua 494.956,85 Sumatera 480.793,28 Sulawesi 188.522,36 Jawa 129.438,28 Bali-NTB-NTT 73.070,48 Pengaruh luas Indonesia yang demikian menyebabkan Indonesia menjadi : Nama Pulau



1. Negara kepulauan Berdasarkan konvensi UNCLOS III tahun 1982 pada pasal 46 bahwa negara kepulauan merupakan suatu negara yang secara keseluruhan terdiri atas satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau pulau lain. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari gugusan puau pulau dari Sabang sampai Merauke yang mencakup pulau pulau lain. Sebagai negara kepulauan memiiki kedaulatan teritorial atas perairan kepulauannya dan perairan kedalaman. Kedaulatan Indonesia mencakup aspek seperti kekayaan alam didalamnya, dasar laut, udara diatasnya, dan ruang laut. 2. Nusantara Nusantara merupakan istilah yang diunakan untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Kata Nusantara digunakan untuk menggambarkan kesatuan geografi-antropologi Indonesia. Dalam GBHN disebutkan wawasan nusantara yang lebih lanjut ditegaskan bahwa Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan, baik arti kesatuan politik, sosial, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. 3. Maritim Negara maritim adalah negara yang berada dalam kawasan/teritorial laut yang sangat luas, memiliki banyak pulau, dikelilingi oleh wilayah laut dan perairan, dan sebagian besar penduduknya bekerja di wilayah perairan. Benua Maritim Indonesia (BMI) adalah wilayah dengan hamparan pulau-pulau di dalamnya, sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut, dan udara dengan sudut pandang



iklim,



cuaca, keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keberagaman biota serta



tatanan sosial budaya. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menanamkan budaya bahari sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1957, Bangsa Indonesia mendeklarasikan Wawasan Nusantara yang memandang bahwa wilayah laut di antara pulau-pulau Indonesia sebagai satu-kesatuan wilayah Nusantara. Bung Karno saat pembukaan Lemhanas tahun 1965 mengatakan bahwa “Geolitical Destiny” dari Indonesia adalah Maritim. Pada tahun 1982, Indonesia berhasil memberikan gagasan Negara Nusantara dan diakui oleh Internasional dalam Konvensi PBB tentang hukum laut. Pada tahun 1998, Presiden BJ Habibie mendeklarasikan visi pembangunan kelautan Indonesia dalam “Deklarasi Bunaken”. Sejak tahun 1999 dibentuklah Departemen Eksplorasi Laut dan berubah nama menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 200. Pada saat ini, semangat budaya maritim kembali dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Visi, Misi, dan Program Aksi yang terkenal dengan NAWACITA. Di dalam program tersebut disebutkan Diplomasi Maritim untuk mempercepat penyelesaian permasalahan perbatasan Indonesia, meningkatkan upaya pengamanan khusus wilayah kelauatan guna mencegah illegal fishing, dan program tol laut. Program tol laut yang dibuat oleh Pemerintahan Jokowi menargetkan pembangunan 24 pelabuhan dan pembelian 609 kapal dengan biaya ±96,8 triliun. Program tol laut ini akan menjadi bagian penting jalur maritim dunia. Kebijakan-kebijakan di bidang kelautan dibuat untuk mendukung semangat kemaritiman. Pada masa pemerintahan saat ini, semangat kemaritiman ditunjukkan dalam bentuk program tol laut sebagai poros maritim dunia. Dibalik kebijakan-kebijakan yang dibuat, Indonesia mempunyai sejumlah masalah yang harus diselesaikan terutama masalah perbatasan laut. Hal ini sangat penting karena dengan dibentuknya kesepakatan batas Negara dengan Negara lain maka pulaupulau terluar Indonesia tidak akan hilang dan keamanan Indonesia terjaga. Kemudian pembangunan di Indonesia haruslah melihat karakteristik Indonesia yang memiliki perairan yang lebih luas dari daratan. Semangat kemaritiman di Indonesia haruslah kembali di dalam diri bangsa Indonesia. Seperti dikatakan dalam sebuah lirik lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”, di dalam lirik ini memberikan arti penting bahwa Indonesia memiliki sejarah kemaritiman yang



sangat kuat. Sehingga mulai saat ini mari kita kembalikan semangat kemaritiman di dalam diri bangsa untuk Indonesia yang berdaulat dan sejahtera. C. Batas Teritorial Indonesia (tahap perubahan) : 1. Deklarasi Djuanda Deklarasi Djuanda mengandung konsep bahwa tanah



air yang tidak lagi



memandang laut sebagai alat pemisah dan pemecah bangsa, seperti pada masa kolonial, namun harus dipergunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan wahana pembangunan nasional yang terkenal dengan sebutan wawasan nusantara. Deklarasi Djuanda membuat batas kontinen laut kita diubah dari 3 mil batas air terendah menjadi 12 mil dari batas pulau terluar. Kondisi ini membuat wilayah Indonesia semakin menjadi luas dari sebelumnya hanya 2.027.087 km2 menjadi 5.193.250 km2. Dikeluarkannya Deklarasi Djuanda membuat banyak negara yang keberatan terhadap konsepsi landasan hukum laut Indonesia yang baru. Untuk merundingkan penyelesaian masalah hukum laut ini, pemerintah Indonesia melakukan harmonisasi hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga. Selain itu Indonesia juga melalui konferensi Jeneva pada tahun 1958, berusaha mempertahankan konsepsinya yang tertuang dalam deklarasi Djuanda dan memantapkan Indonesia sebagai



Archipelagic State Principle atau negara



kepulauan. Deklarasi Djuanda ini baru bisa diterima di dunia internasional setelah ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut PBB yang ke-3 di Montego Bay (Jamaika) pada tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982). Pemerintah Indonesia kemudian meratifkasinya dalam UU No.17/ 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. 2. Berdasar konvensi hukum laut internasional Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional pada tahun 1982 yang dihadiri oleh 160 negara, telah menyetujui konvensi yang diusulkan oleh Indonesia mengenai Zona Ekonomi Eksklusif dengan prinsip negara kepulauan. a. Zona Laut Teritorial Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu



lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. b. Zona Landas Kontinen Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua).Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter.Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masingmasing negara.Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan



kewajiban



untuk



menyediakan



alur



pelayaran



lintas



damai.Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969. c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar.Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Hak atas ZEE adalah: 1) Berhak untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, dan konservasi sumber daya alam. 2) Berhak melakukan penelitian, perlindungan dan pelestarian laut. 3) Mengizinkan pelayaran internasional melalui wilayah ini dan memasang berbagai sarana perhubungan laut.



3. Batas Udara Teritorial Batas udara teritorial ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: batas wilayah udara horizontal dan batas wilayah udara vertikal. a. Batas wilayah udara secara horizontal Batas kedaulatan wilayah udara ini adalah sama dengan luas wilayah negara. Sedangkan untuk negara berpantai, batas wilayahnya ditambah dengan 12 mil laut diukur dari garis pangkal.



b. Batas wilayah udara secara vertikal Batas wilayah udara ini masih menjadi menjadi persoalan. Hal tersebut karena belum adanya hukum umum dan interanasional yang mengaturnya. Oleh karena itu berbagai negara melakukan claim secara sepihak mengenai batas wilayah udara ini. Sebagai contoh claim tersebut adalah: 1) Amerika => batas yang ditetapkan setinggi 100 km. 2) Korea Selatan => batas yang ditetapkan setinggi 100 – 110 km. 3) Israel => batas yang ditetapkan setinggi 100 km. 4) Rusia => batas yang ditetapkan setinggi 100 – 120 km. 5) Indonesia => batas yang ditetapkan setinggi 110 km. 4. Batas Darat Negara Indonesia  Wilayah Papua berbatasan dengan negara papua Nugini yang dibatasi oleh garis 141o BT  Wilayah Kalimantan berbatasan dengan negara Brunei Darussalam dan Malaysia Timur  Wilayah Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan negara Timor Leste



Daftar Pustaka



Aji Arifin. 2016. Geografi untuk SMA/Ma XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta : Mediatama BIG & IGI. 2015. Paradigma Geomaritim: Strategi Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia dalam Perspektif Geografi. Jakarta: BIG & IGI. Rizald Rompas. M. 2011. Membangun Laut Membangun Kejayaan Dulu, Kini Dan Masa Depan. Jakarta : Dewan Kelautan Indonesia Wardiyatmoko. K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Wikipedia. 2017. Daftar Laut di Indonesia. Diakses melui: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_laut_di_Indonesia ( Diakses pada 2 April 2017 pukul 09.30)