RPP Hukum DSR Kimia1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah



: SMK PU Negeri Bandung



Bidang Keahlian



: Teknologi dan Rekayasa



Mata Pelajaran



: Kimia



Kelas / Semester



: X TPM-1 / Satu



Materi Pokok



: Hukum-hukum Dasar Kimia



Alokasi Waktu



: 3 JP (1 pertemuan = 3 x 45 menit)



A. Kompetensi Inti/ KI KI 3 Kompetensi Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4



Kompetensi Keterampilan: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, sertamampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.



B. Kompetensi Dasar/ KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK 3.5



Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menerapkan hukum-hukum 3.5.1 Menggunakan data percobaan untuk dasar kimia dalam perhitungan membuktikan berlakunya hukum kimia kekekalan massa (hukum Lavoisier). 3.5.2 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum perbandingan tetap (hukum Proust). 3.5.3 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan berganda (hukum Dalton) pada beberapa senyawa 3.5.4 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac) pada



reaksi gas Menganalisis hubungan volume gas 3.5.5 dengan jumlah molekulnya yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama (hukum Avogadro) menggunakan hukum 4.5 Menggunakan hukum-hukum 4.5.1 Terampil kekekalan massa (Lavoisier), hukum dasar kimia dalam perhitungan perbandingan tetap (Proust), kimia perbandingan kelipatan (hukum Dalton), hukum perbandingan volume (Gay - Lussac) dan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia. Indikator sikap: Menunjukkan sikap kritis ketika merumuskan masalah, membuat hipotesis dan merumuskan kesimpulan. C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menggunakan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (hukum Proust), hukum kelipatan berganda (hukum Dalton), hukum perbandingan volume (hukum Gay - Lussac), dan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam mengembangkan sikap kritis. D. Materi Pembelajaran (Terlampir)



1. Materi Prasyarat



:



Reaksi kimia Penyetaraan reaksi kimia



2. Materi Inti



:



Fakta



:



Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menjumpai reaksi kimia. Reaksi kimia berlangsung menurut aturan atau kaidah-kaidah tertentu yang mendasari suatu proses reaksi kimia yang disebut hukum dasar kimia. Konsep



:



a. Hukum Lavoisier (Hukum kekekalan massa) Dalam sistem tertutup, jumlah total massa zat-zat yang bereaksi sama dengan jumlah total massa zat-zat hasil reaksi. b. Hukum Proust (hukum perbandingan tetap) Perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa selalu tetap. c. Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton) Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa – massa salah satu unsur dalam senyawa – senyawa tersebut



sama, sedangkan massa – massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa – senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana. d. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) Volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. e. Hukum Avogadro Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volum yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula. 2) Prosedur : Prosedur



menggunakan



hukum



kekekalan



massa



(Lavoisier),



hukum



perbandingan tetap (hukum Proust), hukum perbandingan kelipatan (hukum Dalton), hukum perbandingan volume (Gay - Lussac) dan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia



3. Materi Pengayaan: Percobaan-percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) A. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran



: inkuiri terbimbing



2. Pendekatan Pembelajaran : saintifik 3. Metode Pembelajaran



: diskusi



B. Media, Alat dan Sumber Pelajaran 1. Media / Alat Pembelajaran



: Proyektor, Laptop, ATK



2. Bahan Pembelajaran



: Powerpoint tentang hukum-hukum dasar kimia, LKP tentang hukum-hukum dasar kimia



C. Sumber Belajar : −



Chang, Raymond, 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga.







Nefoyati M.M, Dra. 2018. Kimia SMK/MAK Kelas X Bidang Keahlian Teknologi Rekayasa, Kesehatan, Pekerjaan Sosial. Bandung: HUP







Saidah, Dra. Aas dan Drs. Michael Purba, M.Si. 2017. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.







Supriyanto, Catut.2018. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK Kelas X. Surakarta: Mediatama







https://alkafyuone.wordpress.com/2013/06/08/hukum-hukum-dasar-kimia/



D. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal No. 1.



Alokasi waktu 3



Langkah-Langkah Etika pembuka •



Peserta didikmembiasakanberdoadanmemberi salamkepada



menit



guru. •



Peserta didik dicek kehadirannya di dalam kelas.







Peserta didik mengetahui judul materi yang ditulis guru di papan tulis yaitu mengenai hukum-hukum dasar kimia.







Peserta didik dapat menggunakan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (hukum Proust), hukum



kelipatan



berganda



(hukum



Dalton),



hukum



perbandingan volume (hukum Gay - Lussac), dan hukum Avogadro dalam perhitungan kimia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam mengembangkan sikap kritis. 2.



3.



Apersepsi •



Peserta didik merespon apersepsi mengenai kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan, diantaranya dengan menjawab pertanyaan mengenai reaksi kimia dan penyetaraan reaksi kimia.







Peserta didik diberikan contoh soal yang berkaitan dengan reaksi kimia dan penyetaraan reaksi kimia.



Motivasi: •



Peserta didik diberikan motivasi berupa tayangan gambar pencetus hukum-hukum dasar kimia beserta percobaan yang dilakukannya.



4 menit



3 menit



2. Kegiatan Inti Sintaks Fase 1: Orientasi



Fase 2: Merumuskan masalah



Fase 3: Merumuskan hipotesis Fase 4: Mengumpulkan data



Langkah-Langkah 1) Peserta didik duduk secara berkelompok. 2) Peserta didik menerima LKP (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan secara berkelompok. 3) Peserta didik mengamati data percobaan yang ada dalam fase orientasi kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 5. Peserta didik berdiskusi untuk membuat rumusan masalah berdasarkan informasi yang ada dalam lembar kerja peserta didik berupa pertanyaan atau pernyataan. • Kegiatan 1: Mengapa massa besi dan sulfur jika dijumlahkan sama dengan jumlah massa besi (II) sulfida? Massa reaktan sama dengan massa produk • Kegiatan 2: Massa reaktan sama dengan massa produk Perbandingan massa H:O selalu tetap yaitu 1:8 • Kegiatan 3: Massa N menunjukkan perbandingan tetap dalam senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur N dan O. • Kegiatan 4: Volume gas-gas reaktan dan volume gas produk memiliki perbandingan bernilai bulat dan sederhana. • Kegiatan 5: perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan jumlah molekul dan sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya Peserta didik bekerja sama untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara dari rumusan masalah tersebut. 1) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan informasi dari buku dan internet yang dibutuhkan dalam rangka mengkaji hipotesis. 2) Peserta didik melaksanakan pengumpulan data berupamengerjakan soal dalam masing-masing kegiatan.



Ketercapaian sikap/ 4C



Alokasi waktu 5 menit



Kolaboratif Kritis



10 menit



Kolaboratif Kritis



10 menit



Kreatif



25 menit



Sintaks Fase 5: Menguji hipotesis



Fase 6: Merumuskan kesimpulan



Langkah-Langkah 1) Peserta didik mengecek pandangan, bertukar pikiran dan berdiskusi dengan teman kelompoknya. 2) Perwakilan kelompok mengkomunikasikan data-data yang sudah dikumpulkan. 3) Peserta didik lain dipersilakan untuk memberikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok temannya, serta dipersilakan mengoreksi apabila terdapat kesalahan. Peserta didik menyimpulkan konsep tentang: a. Hukum Lavoisier (Hukum kekekalan massa) Dalam sistem tertutup, jumlah total massa zat-zat yang bereaksi sama dengan jumlah total massa zat-zat hasil reaksi. b. Hukum Proust (hukum perbandingan tetap) Perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa selalu tetap. c. Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton) Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa salah satu unsur dalam senyawa – senyawa tersebut sama, sedangkan massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa – senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana. d. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) Volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. e. Hukum Avogadro Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volum yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.



3. Kegiatan Akhir



Ketercapaian sikap/ 4C Kritis Komunikatif



komunikatif



Alokasi waktu 40 menit



25 menit



No. 1. 2.



3.



Alokasi waktu



Langkah-Langkah



Konfirmasi: 5 menit Mengulas materi mengenai hukum-hukum dasar kimia. Evaluasi: 2 menit • Peserta didik diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. • Disampaikan materi untuk dibahas pada pertemuan berikutnya yakni Ar/Mr dan konsep mol. Etika penutup 3 menit Peserta didik membersihkan papan tulis, berdoa dan mengucap salam.



E. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan



1. Teknik Penilaian



:



a. Sikap



: observasi dan jurnal



b. Pengetahuan



: tes tertulis



c. Keterampilan



: unjuk kerja



2. Bentuk Penilaian



:



a. Sikap



: lembar observasi sikap (Lampiran 3)



b. Pengetahuan



: soal essai (Lampiran 5)



c. Keterampilan



: rubrik presentasi (Lampiran 4)



3. Remedial



:



a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta Didik yang capaian kompetensi dasarnya di bawah kkm (70)



b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.



4. Pengayaan



:



Bagi Peserta Didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:



a. Peserta



Didik



yangmencapainilai



7 0 < x < 9 0 diberikan



materimasih



dalamcakupanKD denganpendalamansebagaipengetahuan tambahan



b. Peserta Didik yang mencapai nilai = atau › 90 diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.



Mengetahui,



Garut, Juli 2018



Guru Pamong



Guru Mata Pelajaran



Siti Nurul Khotimah, S.Pd



Ai Heli Retnowati, SST



NIP. 19650507 198811 2 003



NIP.



Lampiran 1 Bahan Pembelajaran



-



Hukum – Hukum Dasar Kimia Hukum dasar kimia adalah hukum yang menjelaskan tentang dasar – dasar perhitungan kimia dalam aplikasi kimia, dikarenakan dalam setiap reaksi kimia yang kita buat dan tentukan berdasarkan atas hukum – hukum dasar kimia. A. Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier)



Hukum kekekalan massa ini pertama kali diamati dan dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier pada tahun 1785 menemukan fakta bahwasanya pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa suatu zat, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan selalu tetap. Perubahan materi yang kita amati umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pembakaran kertas) maka zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula dan begitu pula sebaliknya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel pengamatan dibawah ini reaksi antara besi dan sulfur yang menghasilkan besi (II) sulfida: Massa Zat yang bereaksi ( gr)



Massa Zat hasil Reaksi Besi (II) Sulfida (gr)



Massa Besi



Massa Sulfur



14



8



22



28



16



44



42



24



66



56



32



88



Dari percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama ini dinamakan dengan hukum kekekalan massa (hukum lavoisier) Cotoh Soal 1 :



Dalam wadah tertutup 4 gram logam Natrium dibakar dengan oksigen menghasilkan natrium oksida, jika massa natrium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, berapakah massa oksigen yang dibutuhkan ? Solusi : mNa



= 4 gram



mNaO = 5,6 gram berdasarkan hukum kekekalan massa maka Massa sebelum reaksi = Massa sesudah reaksi mNa +mO2 = mNaO mO2



= mNaO – mNa



= (5,6 – 4) gram = 1,6 gram Contoh soal 2 : Pada pembakaran 2,4 gram magnesium di udara dihasilkan 4 gram oksida magnesium, berapa gram oksigen yang terpakai dalam reaksi itu ? Solusi: mMg = 2,4 gram mMgO = 4 gram Massa sebelum reaksi = Massa sesudah reaksi m Mg + m O2 = m MgO m O2



= m MgO – m Mg



= (4 – 2,4) gram = 1,6 gram B. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan Tetap )



Hukum proust pertama kali dikemukakan oleh Joseph Louis Proust pada tahun 1799 menyatakan bahwa perbandingan massa unsur – unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.



Bagaimanakah dengan proses pembentukan senyawa? Apakah perbandingan zat – zat yang bereaksi juga tetap? Perhatikan data pembentukkan senyawa air dari gas hidrogen dan oksigen pada tabel berikut: Massa unsur – unsur pembentuk (gram)



Massa senyawa air (gram)



Massa Hidrogen



Massa Oksigen



1,0



8,0



9



1,5



12



13,5



2,0



16



18,0



2,5



20



22,5



3,0



24



27,0



Dari data diatas didapatkan rumus antara lain Massa B dalam AxBy = y x Ar B



x Masa AxBy



MrAxBy % B dalam AxBy



=



y x Ar B



x % AxBy



MrAxBy % Zat dalam campuran



= Banyaknya zat



x



100 %



Banyaknya Campuran Contoh soal 1 : Pada reaksi antara logam magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai persamaan reaksi : 2 Mg (s) + O2 (g) ——– > 2 MgO (s) Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram magnesium oksida dan sisa logam magnesium sebanyak 1 gram, berapakah massa oksigen dan massa Magnesium pada magnesium oksida ? ( Ar Mg = 24, Ar O = 16) Solusi : Dari persamaan reaksi diatas maka kita bisa tentukan menggunakan rumus hukum proust yaitu. Massa O dalam MgO = (Ar O)/(Mr MgO) x massa MgO =



16/40 x 15 gram



= 6 gram MassaMg dalam MgO = (Ar Mg) / (Mr MgO) x massa MgO =



24/40 x 15 gram



= 9 gram Jadi massa magnesium yang bereaksi adalah 9 gram (tersisa 1 gram) dan massa oksigen yang bereaksi adalah 6 gram



Contoh soal 2 : Suatu senyawa oksida besi (FeO) memiliki perbandingan massa besi dan oksigen sebesar 7 : 2. Tentukan persen massa dari besi dan oksigen dalam senyawa tersebut. Solusi : Total perbandingan 7 + 2 = 9 Persen massa besi = (perbandingan Besi)/(total perbandingan)x 100 % = 7/9 x 100 % = 77,8 % Persen massa oksigen



= (perbandingan oksigen)



⁄ (total perbandingan) x 100 %



= 2/9 x 100 % = 22,2 % Contoh Soal 3 : Perbandingan massa carbon terhadap oksigen dalam karbon dioksida adalah 3 : 8. Berapa gram karbon dioksida dapat dihasilkan apabila 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen ? Solusi : Reaksi yang terjadi adalah C + 2 O ——– > CO2 Maka massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama C : 2 O = 6 : 16 sehingga C : O = 6 : 8 Oksigen berlebih sehingga karbon habis bereaksi Massa karbon yang bereaksi ( C )



= 6 gram



Massa oksigen yang bereaksi ( O ) = 8/3 x 6 gram = 16 gram Maka karbon dioksida yang dapat dihasilkan adalah 6 gram C + 16 gram O2 = 22 gram C. Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Berganda )



Hukum dalton berbunyi jika dua unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya, maka massa unsur ke dua dalam senyawa – senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.



Menurut teori atom Dalton senyawa terbentuk dari gabungan atom – atom dalam perbandingan sederhana. Misalkan unsur X dan Y membentuk dua jenis senyawa XY dan X2Y3. Jika massa unsur X dibuat sama ( berarti jumlah atomnya sama) maka rumus senyawa XY dapat ditulis sebagai X2Y2. XY



——- >



X2Y2



X2Y2 tetap sebagai X2Y3 Berarti perbandingan unsur Y dalam senyawa I dan II adalah 2 : 3 Untuk lebih jelas bisa perhatikan contoh soal dibawah ini. Contoh 1 : Karbon dapat bergabung denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas metana berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana ? Solusi : C:H=3:1 Maka massa H = 1/3 x 900 gram = 300 gram. Contoh 2 : Unsur A dan unsur B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsur A dalam senyawa X dan Y berturut – turut adalah 46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkanlah bahwa hukum Dalton berlaku pada kedua senyawa tersebut ? Solusi : Senyawa



% A



% B = 100 – % A



X



46,7 %



100 – 46,7 % = 53,3 %



Y



30,4 %



100 – 30,4 % = 69,6 %



Agar persentase A sama maka senyawa X dikalikan factor 2,14 dan senyawa Y dikalikan factor 3,28 sehingga diperoleh perbandingan massa X dan Y sebagai berikut : Senyawa



Massa X (gr)



Massa Y (gr)



X



46,7 x 2,14 = 100



53,3 x 2,14 = 114,06



Y



30,4 x 3,28 = 100



69,6 x 3,28 = 228,28



Jadi dapat diketahui perbandingannya X : Y = 114,06 : 228,28 = 1 : 2



D.



Hukum Gay – Lussac ( Hukum Perbandingan Volume )



Hukum ini menjadi dasar bagi stoikiometri raeksi – reaksi gas, berbunyi: “Volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi , jika diukur dalam tekanan dan suhu yang sama maka akan berbanding lurus sebagai bilangan – bilangan bulat sederhana.” Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya. Maka akan di dapatkan rumus seperti berikut ini. Volume gas yg dicari



= (koefisien yang dicari)/(koefisien yang diketahui) X volume yang



diketahui Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini. Contoh 1 : Sebanyak 8 L C3H8 dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan persamaan reaksi C3H8 + 5O2 ———- > 3CO2 + 4 H2O pada suhu dan tekanan yang sama volume gas CO2 yang dihasilkan adalah ? Solusi : Volume CO2 = (koefisien CO2)/(koefisien C3H8) X volume C3H8 = 3/1 X 8 L = 24 L Contoh 2 : Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150 mL karbon dioksida dan sejumlah uap air. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus CxHy. Solusi : Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisiennya.Perbandingan volume yang ada disederhanakan, kemudian dijadikan sebagai koefisien. Perhatikan reaksi berikut ini. CxHy 50 mL 1



+ O2



———– > CO2 + H2O 250 mL 2



150 mL 3



Karena koefisien H2O belum diketahui , dimisalkan koefisien H2O adalah z maka didapatkan persamaan reaksi CxHy + 5 O2



———- > 3 CO2 + z H2O



∑ atom ruas kiri



=



∑ atom ruas kanan



Berdasarakan jumlah atom O, 10 = 6 + z z



= 10 – 6 = 4



Sehingga persamaan reaksinya menjadi : CxHy + 5 O2



———- > 3 CO2 + 4 H2O



Untuk menentukan x dan y dilakukan penyetaraan jumlah atom C dan H ∑ atom ruas kiri



=



∑ atom ruas kanan



Jumlah atom C = x =3 Jumlah atom H = y = 8 Jadi didapati rumus CxHy adalah C3H8 Contoh 3 : Suatu campuran yang terdiri dari metana (CH4) dan etena (C2H4) dibakar sempurna menghasilkan karbon dioksida dan air. Pada suatu percobaan pembakaran 10 mL (T,P) campuran menghasilkan 16 mL (T,P) karbon dioksida. Tentukanlah susunan campuran tersebut. Solusi : Dari soal diatas pertama kita buat persaman reaksinya terlebih dahulu CH4 + O2



—————– > CO2 + 2 H2O



C2H4 + 3 O2 —————– > 2 CO2 + 2 H2O Lalu kita misalkan : V C2H4 = x mL V CH4 = ( 10 – x ) mL Maka x mL C2H4 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak = 2/1 . x mL = 2x mL Sedangkan (10 – x ) mL CH4 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak (10 – x)mL, dikarenakan hasil pembakaran kedua jenis gas adalah 16 mL maka akan didapatkan persamaan sebagai berikut : 2x mL – (10 – x) mL 2x mL – x mL X



= 16 mL = 16 – 10



= 6 mL



Jadi campuran tadi akan menghasilkan gas antara lain 6 mL C2H4 dan 4 mL CH4 ( didapatkan dengan memasukkan harga x kedalam persamaan tiap gas yang telah dibuat di awal ).



E.



Hukum Avogadro ( Hipotesis Avogadro )



Pada tahun 1811 seorang ilmuan dari Italia Amedeo Avogadro mengemukakan bahwasanya partikel unsur tidak harus berupa atom yang berdiri senidri akan tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut dengan molekul unsur. Avogadro mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut “ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Avogadro mengemukakan rumusan tentang hukum Avogadro seperti berikut ini: (Jumlah molekul x) / (Jumlah molekul y) = (Volume gas x ) / (volume gas y) Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan jumlah molekul dan sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya. Dari pernyataan diatas maka didapatkan rumus Volume yang dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang diketahui) X volume yang diketahui Jumlah molekul yg dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang diketahui) X Jumlah molekul yang diketahui Agar lebih jelas perhatikan contoh soal berikut ini : Contoh soal 1 : Sebanyak 35 L gas karbon dioksida mengandung 4,5 x 1023 molekul pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan : 1. Jumlah molekul 7 L gas hidrogen 2. Volume gas amoniak yang mengandung 9 x 1023 molekul Solusi : 1. Jumlah molekul H2 = (volume H2) / (Volume CO2) X jumlah molekul CO2 = (7 L) / (35 L) X 4,5 x 1023 molekul = 0,9 x 1023 molekul = 9 x 1022 molekul Jadi 7 L hidrogen mengandung 9 x 1022 molekul 2. Volume NH3



=



(jumlah molekul NH3)/(jumlah molekul CO2) X volume CO2



= 9 x 1023 molekul / 4,5 x 1023 molekul X



35 L



= 70 L Jadi 9 x 10 23 molekul gas amoniak memiliki vlume sebesar 70 L Materi Pengayaan Percobaan-percobaan



untuk



membuktikan



Hukum



Kekekalan



Massa



(Hukum



Lavoisier) Percobaan 1 I. Judul Hukum Dasar Kimia (Hukum Lavoisier) II. Kompetensi Dasar Menemukan hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan. III. Alat dan Bahan No.



Nama Alat



Jumlah



1.



Tabung Y



1 buah



2.



Timbangan



1 buah



3.



Pipet Tetes



2 buah



4.



Sumbat



1 buah



5.



Gelas Ukur



1 buah



No.



Nama Bahan



Jumlah



1.



Pb(NO3)2 1 M



2 mL



2.



KI 1 M



2 mL



IV. Prosedur Percobaan 1. Satu kaki tabung Y diisi dengan 2 mL larutan timbal(II) nitrat, sedangkan kaki tabung yang lain diisi dengan 2 mL larutan kalium iodida. Kemudian tutup dengan sumbat dan ditimbang.



2. Setelah itu kedua macam larutan dicampurkan dalam tabung Y yang dimiringkan. Catat perubahan yang terjadi. Kemudian timbang kembali tabung Y bersama isinya.



V. Data Percobaan Massa Sebelum Reaksi



Massa Sesudah Reaksi



VI. Pertanyaan 1. Apakah massa sebelum dan sesudah reaksi sama? 2. Apakah kesimpulan Anda berdasarkan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi? 3. Bagaimana bunyi hukum Lavoisier berdasarkan percobaan di atas? Percobaan 2 Gunakan tabung Y dan sumbat karet, ambillah serbuk besi, setelah itu masukkan dalam satu sisi tabung kanan. Isi tabung kiri dengan serbuk belerang, tutup dan timbang sebelum direaksikan. Setelah ditimbang, reaksikan hingga sempurna. Timbang kembali tabung tersebut. Bagaimana kesimpulan dari reaksi tersebut? Percobaan 3 Tujuan: Mengamati hubungan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Alat dan Bahan : 1. Neraca 2. Gelas kimia 500 mL 3. Tabung reaksi berbentuk Y terbalik 4. Tabung reaksi biasa (2) 5. Silinder ukur 10 mL 6. Serbuk pualam sebesar pasir (kira-kira 1 g) 7. Larutan asam klorida (HCl) 2M 8. Larutan kalium iodida (KI) 0,5 M 9. Larutan timbal(II) asetat (Pb(CH3COO)2) 0,1 M 10. Larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4) 0,1 M Cara Kerja : 1. Reaksi antara larutan KI dengan larutan (Pb(CH3COO)2). • Masukkan 5 mL larutan Kl 0,5 M ke dalam salah satu kaki tabung bentuk Y terbalik, dan 5 mL larutan Pb(CH3COO)2 ke dalam kaki yang satu lagi. • Masukkan tabung bentuk Y tesebut ke dalam sebuah gelas kimia 500 mL dengan hati-hati, kemudian timbanglah gelas itu beserta isinya. Catat massanya.



• Miringkan tabung bentuk Y sehingga larutan pada kedua kakinya bercampur. Perhatikan reaksi yang terjadi. Timbang kembali gelas kimia beserta tabung berisi larutan itu. Catat massanya. • Bandingkan massa tabung beserta isinya sebelum dan sesudah reaksi. 2. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan larutan CuSO4 dan larutan KI. 3. Reaksi antara pualam dengan larutan HCl. • Masukkan 2 g serbuk pualam ke dalam satu gelas kimia 100 mL • Ukur 20 mL larutan HCl 2 M dan masukkan ke dalam sebuah gelas kimia lain. Masukkan kedua gelas kimia itu ke dalam gelas kimia 500 mL, kemudian timbang. Catat massanya. • Tuangkan larutan HCl ke dalam gelas berisi serbuk pualam dan biarkan hingga reaksi berhenti. Kemudian kedua gelas dimasukkan kembali ke dalam gelas kimia 500 mL tadi, lalu timbang sekali lagi. Catat massanya. • Bandingkan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Pertanyaan: 1. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan 1 dan 2? 2. Jika massa zat-zat hasil reaksi lebih kecil daripada massa zat-zat yang direaksikan pada percobaan 3, bagaimana Anda menjelaskan itu? Percobaan 4 Tujuan percobaan: Membuktikan berlakunya Hukum Kekekalan Massa pada reaksi kimia. Alat dan bahan: Tabung Y



Pipet tetes



Pita magnesium



Gelas ukur



Amplas



Larutan HCl



Gelas kimia



Larutan KI



Larutan CuSO4



Neraca



Larutan Pb(NO3)2



Larutan NaOH



No.



Cara kerja



Pengamatan



1.



Masukkan pada tabung Y masing-masing



warna larutan KI ....



5 mL larutan KI 0,1 M dan 5 mL larutan



warna larutan Pb(NO3)2 ....



Pb(NO3)2 0,1 M. 2.



Masukkan tabung Y ke dalam gelas kimia, Massa kemudian timbanglah.



3.



zat



sebelum



dicampur ... gram.



Campurkan kedua zat dalam tabung Y, kemudian warna setelah dicampur R. timbang kembali dalam gelas kimia.



4.



kedua



Ulangi langkah 1–3 dengan:



massa zat setelah di campur ....



a. 2 gram pita magnesium dan 5 mL larutan HCl 0,1 M; b. 5 ml larutan CuSO4 0,1 M dan 5 mL larutan NaOH 0,1 M. Kesimpulan: Massa zat sebelum bereaksi = ... gram. Massa zat sesudah bereaksi = ... gram. Jadi .... Contoh Soal 1 : Unsur hidrogen dan oksigen bereaksi membentuk air (H2O) dengan perbandingan 1 : 8. Jika diketahui massa hidrogen yang bereaksi 10 gram, hitunglah berapa massa air yang dihasilkan. Kunci Jawaban : massa H : massa O = 1 : 8 massa hidrogen yang bereaksi = 10 gram sehingga perbandingannya 10 gram : massa O = 1 : 8 massa O = 8/1 x gram = 80 gram Jadi, massa air yang dihasilkan = 10 gram + 80 gram = 90 gram. Percobaan 5 Hukum Lavoisier tentang kekekalan massa secara efektif dapat ditunjukkan dengan membandingkan massa zat sebelum dan sesudah eksperimen. Jika buah pir dimasukkan ke dalam suatu wadah yang kedap udara kemudian dibiarkan selama beberapa hari, massa dari buah pir akan berkurang dari massa buah pir sebelum dibiarkan selama beberapa hari. Bersama kelompok Anda buktikanlah hal tersebut di rumah dengan membandingkan massa buah pir sebelum dan sesudah didiamkan selama beberapa hari dalam suatu wadah. Apakah massanya berubah?



Lampiran 2 Lembar Kerja Peserta Didik: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKP) HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA



Nilai:



Kelompok



: _______________________



Kelas



: _______________________



Materi



: _______________________



Anggota Kelompok



: _______________________ : _______________________



Kegiatan 1 Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Fase Orientasi Perhatikan tabelpengamatan yang melibatkan reaksi antara besi dan sulfur yang menghasilkan besi (II) sulfida: Massa Zat yang bereaksi ( gr)



Massa Zat hasil Reaksi Besi (II) Sulfida (gr)



Massa Besi



Massa Sulfur



14



8



22



28



16



44



42



24



66



Fase Merumuskan Masalah ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Mengumpulkan Data



Dalam wadah tertutup 4 gram logam natrium dibakar dengan oksigen menghasilkan natrium oksida, jika massa natrium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, berapakah massa oksigen yang dibutuhkan ? ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Menguji Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Kesimpulan ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Kegiatan 2 Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) Fase Orientasi Perhatikan data pembentukan senyawa air dari gas hidrogen dan oksigen pada tabel berikut: Massa unsur – unsur pembentuk (gram)



Massa senyawa air /H2O (gram)



Massa Hidrogen



Massa Oksigen



1,0



8,0



9



1,5



12



13,5



2,0



16



18,0



Fase Merumuskan Masalah ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Mengumpulkan Data



Suatu senyawa oksida besi (FeO) memiliki perbandingan massa besi dan oksigen sebesar 7 : 2. Tentukan persen massa dari besi dan oksigen dalam senyawa tersebut. ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Menguji Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Kesimpulan ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Kegiatan 3 Hukum kelipatan berganda (Hukum Dalton) Fase Orientasi Perhatikan Perbandingan nitrogen dan oksigen dalam senyawanya: Senyawa



Massa Nitrogen (g)



Massa Oksigen (g)



Perbandingan



N2O



28



16



7:4



NO



14



16



7:8



N2O3



28



48



7:12



Fase Merumuskan Masalah ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Mengumpulkan Data Karbon dapat bergabung denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas metana berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana ?



______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Menguji Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Kesimpulan ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Kegiatan 4 Hukum perbandingan volume (Gay - Lussac) Fase Orientasi No.



Volume Gas yang Bereaksi



1



Hidrogen + Oksigen 1 L + 0,5 L 2 Nitrogen + Hidrogen 2L+6L 3 Hidrogen + Klor 1L+1L Fase Merumuskan Masalah



Hasil Reaksi Uap air 1L Amonia 4L Hidrogen klorida 2L



Perbandingan Volume 2:1:2 1:3:2 1:1:2



______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Mengumpulkan Data Sebanyak 8 L gas propana (C3H8 ) dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan persamaan reaksiC3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O. Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas CO2 yang dihasilkan adalah ?



______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



Fase Menguji Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Kesimpulan ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



Kegiatan 5 Hukum Avogadro Fase Orientasi Perhatikan reaksi antara gas metana dan gas oksigen menghasilkan karbondioksida dan air berikut:



Fase Merumuskan Masalah ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Hipotesis



______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Mengumpulkan Data Sebanyak 35 L gas karbon dioksida mengandung 4,5 x 1023 molekul pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan :



a. Jumlah molekul 7 L gas hidrogen b. Volume gas amonia yang mengandung 9 x 1023 molekul ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Menguji Hipotesis ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ Fase Merumuskan Kesimpulan ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



Tugas



1. Sebutkan bunyi hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier). 2. Pada suhu dan tekanan tertentu, gas propana terbakar sempurna dengan oksigen menurut reaksi berikut : C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g) Jika volume C3H8 yang bereaksi 5 L, berapa volume gas oksigen yang diperlukan?



Lampiran4 Lembar observasi sikap No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30



Nama Peserta Didik Abhizar Fadhila Akmal Aditya Mochammad Ramadhan Ahmad Rofiqo Aulia Sidqi Alfani Sukmana Ariya Nugraha Bintang Muhammad Zidan Dana Nugraha Defa Setiawan Dika Aditya Fahmi Fathurrahman Gilang Nurhadiansyah Haikal Nurahman Hikmal Taji Kusuma Irwansyah Saputra Sinulingga Krisbyanto Mocahmad Rizal Muhamad Bima Sakti Gifari Muhamad Mardi Gunawan Muhammad Firdaus Muhammad Ilham Fadillah Muhammad Rinaldi Narayana Nazar Al Gozi Rafli Putra Hermawan Rahmat Fixri Febriyan Ramdan Rahmadiansyah Rasdan Silmi Hasan Ricky Ramdani Hidayat Riko Fadillah Ahmad Rizky Hermansyah



Kritis



Nilai



31 32 33 34



Ryan Aryana Syaikh Rizal Ashshiddiq Alibasfar Trya Jayadiansyah Yogi Sudrajat



Nilai = poin yang diperoleh/point total x 100



Rubrik penilaian Sikap Indikator Sikap Kritis 1. Peserta didik suka bertanya 2. Peserta didik suka mengamati 3. Peserta didik tidak puas dengan jawaban yang meragukan 4. Peserta didik berani menanggapi pertanyaan teman



Butir sikap 1 1 1 1



Jurnal



No



Waktu



Nama Peserta Didik



Catatan Perilaku



Butir Sikap



Pos / Neg



Tindak Lanjut



Lampiran 5 Lembar Observasi Keterampilan



No



Kelompok :



Kelompok:



Kelompok:



Poin



Poin



Poin



Aspek Yang Diamati 1



1



Merumuskan masalah



2



Merumuskan hipotesis



3



Mengumpulkan data



4



Menguji hipotesis



5



Merumuskan Kesimpulan



2



1



2



1



Jumlah Nilai Keterangan : Point 1 : Jika aspek yang diamati dilakukan dengan kurang tepat Point 2 : jika aspek yang diamati dilakukan dengan tepat



=











Pembagian Kelompok: No 1 2 3 4 5 6



Nama Peserta Didik Abhizar Fadhila Akmal Aditya Mochammad Ramadhan Ahmad Rofiqo Aulia Sidqi Alfani Sukmana Ariya Nugraha Bintang Muhammad Zidan



Kelompok



Ketua



2



7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34



Dana Nugraha Defa Setiawan Dika Aditya Fahmi Fathurrahman Gilang Nurhadiansyah Haikal Nurahman Hikmal Taji Kusuma Irwansyah Saputra Sinulingga Krisbyanto Mocahmad Rizal Muhamad Bima Sakti Gifari Muhamad Mardi Gunawan Muhammad Firdaus Muhammad Ilham Fadillah Muhammad Rinaldi Narayana Nazar Al Gozi Rafli Putra Hermawan Rahmat Fixri Febriyan Ramdan Rahmadiansyah Rasdan Silmi Hasan Ricky Ramdani Hidayat Riko Fadillah Ahmad Rizky Hermansyah Ryan Aryana Syaikh Rizal Ashshiddiq Alibasfar Trya Jayadiansyah Yogi Sudrajat



: Uraian dan PG



: 3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia



Bentuk Soal



Kompetensi Dasar



No soal



:5



Jumlah Soal



Bentuk soal



: 2013



Kurikulum



Indikator soal



: Kimia



Mata Pelajaran



Jenjang



: Teknologi dan rekayasa



Bidang Keahlian



IPK



: SMK PU Negeri Bandung



Kisi-Kisi Soal Pengetahuan



Satuan Pendidikan



Lampiran 6



Soal



Disajikan n data da massa beberapa a zat, pesertadidik didik menentukan ukan m massa zat yang lain in berdasarkan be hukum kekekalan massa (Lavois Lavoiser). Diberikan n data suatu percobaan, pesertadidik didik dapat menerapkan pkan h hukum perbandingan ingan tetap dalam perhitu erhitungan kimia



C2



C2



3.5.1 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum kekekalan massa (hukum Lavoiser).



3.5.2 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum perbandingan tetap (hukum Proust)



Uraian



Uraian



1



2



2HCl → 2NaCl + H2 RRgram gram 15 gram 7 gram + O2 → CO2 3 gram m 7 gram



+



Tentukan perbandingan an massa ma tembaga dengan massa belerang.



Data eksperimen reaksi aksi serbuk s besi dengan belerang dalam pembentukan senyawa a besi bes sulfida sebagai berikut ini:



a) 2Na 12 gram b) C R.. gram



Lengkapi data massa dari masing-masing zat pada reaksi berikut sesuai dengan hukum Lavoisier. Lavo



Disajikan persamaan reaksi dan perbandingannya, peserta didik dapat volume gas-gas yang bereaksi.



Disajikan data volume gas dengan jumlah molekulnya yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama, pesertadidik dapat menganalisis hubungan



C3



C4



3.5.4 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac) pada reaksi gas



3.5.5 Menganalisis hubungan volume gas dengan jumlah molekulnya yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama



Disajikan tabel massa zat-zat yang bereaksi dan massa senyawa yang dihasilkan, pesertadidik dapat membuktikan berlakunya hukum perbandingan berganda.



C3



3.5.3 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan berganda (hukum Dalton) pada beberapa senyawa



2



3



PG



1



PG



PG



dan



Perhatikan data berikut. Massa Volume Jumlah Nama (gram) (L) Molekul P(atm) T(0C) Oksigen 1,460 1 2,688 x 1022 1 0 Nitrogen 1,250 1 2,688 x 1022 1 0 Karbon 1 2,688 x 1022 1 0 dioksida 1,961



Reaksi gas hidrogen + gas nitrogen → gas amonia, dengan perbandingan volume gas hidrogen : gas nitrogen : gas amonia adalah 2 : 1 : 2. Berapakah volume gas hidrogen dan gas nitrogen jika dihasilkan 16 liter gas ammonia? A. 8 dan 16 B. 8 dan 8 C. 8 dan 4 D. 16 dan 8 E. 16 dan 16



Berdasarkan data di atas, perbandingan massa oksigen dengan massa karbon yang sama adalah R. A. 1 : 2 B. 1 : 3 C. 1 : 4 D. 2 : 3 E. 3 : 2



Seorang peserta didik melakukan percobaan mendapatkan data percobaan sebagai berikut.



tersebut sesuai Hipotesis Avogadro



1



Uraian



PG



Soal



Soal



Kunci Jawaban



+



→ O2 3 gram



CO2 7 gram



A



B



E



2



3



tembaga (II) sulfida selalu tetap yaitu 2 : 1, hal ini sesuai dengan hukum perbandingan tetap.



Dari tabel dapat dilihat bahwa perbandingan massa tembaga dengan massa belerang dalam



b) C 3 gram



5



5



5



20



jawaban benar)



(10 poin setiap



20



Skor



Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa data di atas membuktikan berlakunya hukum dasar kimiaR. A. Hukum Kekekalan Massa B. Hukum Perbandingan Volume C. Hukum Kelipatan Perbandingan D. Hukum Perbandingan Tetap E. Hukum/Hipotesis Avogadro



Perhitungan massa dari reaksi berikut sesuai dengan hukum Lavoisier : a) 2Na + 2HCl → 2NaCl + H2 12 gram 10 gram 15 gram 7 gram



1



2



No



Bentuk



Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran



(hukum Avogadro)



=



Jumlah total skor







55



Lampiran 7 Struktur Makro Hukum Dasar Kimia



Menjelaskan



Hukum Lavoisier



Menghitung



Menjelaskan



Massa zat sebelum atau sesudah bereaksi



Hukum Proust



Menghitung



Menjelaskan



Hukum Dalton Menghitung



Menjelaskan



Hukum Gay-Lussac



Menghitung



Menjelaskan



Hukum Avogadro



Menghitung



Perbandingan massa unsurunsur dalam senyawa selalu tetap



Joseph Louis Proust



Massa unsur dalam senyawa



John Dalton Perbandingan unsur dalam dua senyawa



Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana



Joseph GayLussac



Volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana



Volume gas dengan menggunakan perbandingan volume



Amedeo Avogadro



Jumlah Molekul



Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumenya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama



Massa



Rumus Kimia



Digunakan dalam



Volume Molar



Berhubungan dengan



Mol



Dipengaruhi



Di dasarkan pada



Pereaksi Pembatas



Tekanan



Suhu



Terdiri dari



Hukum Lavoisier



HUKUM DASAR KIMIA



PETA KONSEP



meliputi



Stoikiometri Reaksi



Persamaan Kimia



meliputi



Stoikiometri



Diterapkan pada



Dinyatakan dalam



Jumlah Zat



Massa Molar



meliputi



Stoikiometri Senyawa



Lampiran 8 Peta Konsep



Hukum Proust



Terdiri dari



Hukum Dalton



Berhubungan dengan



Hukum Gay- Lussac



Bilangan Avogadro



menghasilkan



Hukum Avogadro



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah



: SMK PU Negeri Bandung



Bidang Keahlian



: Teknologi Informasi dan Komunikasi



Mata Pelajaran



: Kimia



Kelas / Semester



: X TKJ-2 / Satu



Materi Pokok



: Hukum-hukum Dasar Kimia



Sub Materi Pokok



: Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap



Alokasi Waktu



: 2 JP (1 pertemuan = 2 x 45 menit)



A. Kompetensi Inti/ KI KI 3 Kompetensi Pengetahuan: Mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan lingkup kajian/ kerja kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4



Kompetensi Keterampilan: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian/ kerja Kimia bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan guru yang bermutu dengan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan meniru, mempersepsi, mempersiapkan, membiasakan, memahirkan kinerja, menjadi pembiasaan kinerja yang berkualitas terkait dengan pengembangan diri berdasarkan pengetahuan yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.



B. Kompetensi Dasar/ KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK



3.5



Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Memahami Hukum-hukum 3.5.1 Menjelaskan berlakunya hukum dasar dan persamaan kimia kekekalan massa (Lavoiser) berdasarkan data yang disajikan 3.5.2 Mengemukakan hukum perbandingan tetap (hukum Proust).