RPP KD 3.10 Stoikiometri Kimia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



MATA PELAJARAN



: KIMIA



KELAS /SEMESTER



: X/GENAP



MATERI POKOK



: STOIKIOMETRI



DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: : : : :



SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN Kimia X/2 Stoikiometri 24 × 45 menit (8 minggu)



A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KI3:



KI4:



Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia



KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 4.11Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.



Pengembangan IPK dalam pencapaian KD Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.11.1 Menjelaskan hukum kekekalan massa (Lavoiser). 3.11.2 Menjelaskan hukum perbandingan tetap (Proust). 3.11.3 Menjelaskan hukum kelipatan perbandingan (Dalton) 3.11.4 Menjelaskan hukum perbandingan volume (Gay Lussac) 3.11.5 Menjelaskan hipotesis Avogadro



Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 4.11.1 Mempresentasikan rangkuman data hasil analisis informasi terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. 4.11.2 Membuat rangkuman data hasil analisis informasi terkait massa



3.11.6 Menentukan Massa Molekul Relatif suatu senyawa berdasarkan Ar yang diketahui. 3.11.7 Menengidentifikasi Rumus Empiris dan Rumus Molekul suatu senyawa. 3.11.8 Menentukan kadar suatu unsur dalam senyawa (%, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol). 3.11.9 Menganalisis suatu persamaan kimia dengan menghubungkannya pada konsep mol.



atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukumhukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.



C. Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran problem base leraning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsurunsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah serta dapat menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur halogen, alkali, dan alkali tanah. D. Materi Pembelajaran 1. Hukum Dasar Ilmu Kimia  Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser).  Hukum Perbandingan Tetap (Proust).  Hukum Kelipatan Perbandingan (Dalton).  Hipotesis Avogadro. 2. Massa Atom  Massa Atom Rata-rata  Massa Atom Relatif (Ar)  Massa Molekul Relatif dan Massa Rumus Relatif (Mr) 3. Mol  Massa Molar  Volume Molar 4. Hukum-Hukum Tentang Gas  Hipotesis Avogadro  Hukum Gas Ideal 5. Interkonversi Mol-Gram-Volume 6. Perhitungan Kimia  Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul.  Persentase Unsur dalam Senyawa. 7. Kadar Zat dalam Campuran  Persen (%)  Bagian Per Juta (bpj) atau Part Per Million (ppm)  Molaritas (M)  Molalitas (m)  Fraksi Mol (x)  Pengenceran Larutan  Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Berbeda  Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Tertentu 8. Perhitungan Kimia dalam Persamaan Reaksi



  



Stoikiometri Persamaan Reaksi Air Kristal Pereaksi Pembatas



C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan Model : Problem base learning (PBL) F. Media Pembelajaran Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD G. Sumber Belajar 1. Buku Kimia Kelas XII, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2009. 2. Internet. 3. Buku/ sumber lain yang relevan. H. Kegiatan Pembelajaran  Pertemuan 1 dan 2 (3 ×45 menit)



PPK (religius) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Menyampaikan topik pembelajaran, kompetensi, dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan hukum-hukum dasar kimia dan massa atom; 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi hukum-hukum dasar kimia dan massa atom; 5. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi hukum-hukum dasar kimia dan massa atom. Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa percobaan mengenai hukum dasar kimia yang disajikankan lewat tayangan slide (Powerpoint). Contoh bahan pengamatan:



PPK (rasa ingintahu dan



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



gemar membaca) Pertama Pernahkah anda memperhatikan sebuah besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kita akan menemukan bahwa besi itu telah berkarat? Jika ditimbang maka massa besi berkarat ternyata lebih besar dibandingkan massa besi sebelumnya. Kemudian pernahkah kalian memperhatikan kertas atau kayu yang terbakar? Jika ditimbang maka berat abu akan lebih ringan dibandingkan dengan kertas ataupun kayu sebelum terbakar. Benarkah demikian? Dari peristiwa tersebut kita mendapati seolah-olah massa suatu zat sebelum bereaksi berbeda dengan massa zat sesudah bereaksi.



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca) Kedua



Perhatikan tabel di atas. Perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa. Bagaimana pendapat kalian mengenai perbandingan unsur-unsur yang membentuk senyawa tersebut? Critical Thinking, Creativity, HOTS, Literasi



(Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca) Ketiga



Perhatikan data hasil percobaan di atas. Bagaimana perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk lebih dari satu senyawa.



Critical Thinking, Creativity, HOTS, Literasi



(Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca) Keempat Jika sejumlah gas hidrogen direaksikan dengan sejumlah gas oksigen maka akan terbentuk uap air dengan perbandingan volume tertentu. Oleh karena itu, dalam persamaan reaksinya akan didapatkan koefisien-koefisien reaksi pmbentukan air tersebut. Bagaimana jika air diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya? Bagaimanakah perbandingan koefisien reaksi yang didapatkan?



Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik. 3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration 1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan)



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana tentang masaa atom relatif dan massa molekul relatif, serta perbandingan massa penyusun suatu senyawa berdasarkan data-data percobaan yang disajikan pada handout yang dibagikan.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi mempresentasikan hasil diskusinya.



dan



membimbing



peserta



didik



untuk



Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan dan mempresentasikan hasil diskusi bersama teman kelompok. 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya. Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi)



4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. Critical Thinking and Communication



5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung.



Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (15 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang hukum-hukum dasar kimia, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran hukum dasar kimia. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Ar (massa ato relati) dan Mr (massa molekul relatif) yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2). 5. Memberi salam. 



Pertemuan 3 dan 4 (3 ×45 menit) Pendahuluan (15 menit) PPK (religius) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang hukum-hukum dasar kimia yang telah dipelajari; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Realtif (Mr); 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Realtif (Mr).



Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik Critical Thinking, Creativity, HOTS, Literasi



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)



(Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



Pertama Pernahkah kalian mendengar IUPAC dan IUPAP? Apakah kalian mengetahui alasan mengapa massa atom 12C dijadikan menjadi massa atom standar? Untuk lebih memahami mengenai IUPAC, IUPAP, Ar, dan Mr maka berikut sumber informasi yang akan membantu dalam



proses pembelajaran: www.iupac.org (website resmi IUPAC) dan www.chemicool.com (berisi informasi seputar tabel periodik dan unsur-unsur kimia).



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca) Kedua Unsur karbon memiliki Ar=12, unsur oksigen memiliki Ar=16. Maka Mr senyawa tersebut CO2 adalah 1x12 + 2x16 = 44. Maka dari pernyataan di atas kalian akan dapat menentukan massa molekul relatif suatu senyawa. Bagaimanakah untuk senyawa CO? Apakah dengan persamaan yang sama dengan di atas atau berbeda? Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik. 3. Perumusan dan pemecahan masalah mengenai penetapan massa atom C menjadi massa atom standar diselesaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration 1. Peserta didik melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan)



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



2. Peserta didik menelaah dan mengkaji literature mengenai dasar penentuan massa atom relatif dan massa molekul relatif yang disajikan. Guru memotivasi peserta didik untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber yang telah diberikan maupun sumber lain yang sesuai. 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi tentang perhitungan massa atom relatif dan massa molekul relatif dalam kelompoknya terkait dengan informasi yang diharapkan.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai IUPAC dan IUPAP pada kertas karton, sementara mengenai perhitungan Ar dan Mr senyawa (untuk masingmasing peserta didik) dan untuk kelompok pada kertas polio yang disediakan dengan informasi yang lengkap. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk membuat laporan hasil diskusinya. Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan kertas yang berisikan hasil diskusi kelompok. 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan akan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya. Critical Thinking and Communication 4. Perwakilan kelompok mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi dari guru mengenai tugas kelompok yang telah dikumpulkan. 5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang ditanyakan peserta didik mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.



dan



3. Melakukan diskusi kelas/tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (15 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang dasar dalam penentuan atau perhitungan Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif. 2. Peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.



3. 4. 5. 



Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Mol dan Hukum tentang Gas yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-3). Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-4). Memberi salam.



Pertemuan 5 dan 6 (3 ×45 menit)



PPK (religius) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif yang telah dibahas pada pertemuan sebelumya; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Mol dan Hukum-hukum tentang Gas; 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi Mol dan Hukum-hukum tentang Gas. Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa bahan bacaan yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Contoh bahan bacaan:



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



Pertama Masih ingatkah kalian mengenai satuan-satuan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai pengukuran? Misalnya 1 kg beras, 1 L minyak goreng, 100 cm untuk panjang meja. Apakah yang menjadi tujuan dibuatkannya satuan-satuan ini? Jika dihubungkan dengan reaksi-reaksi kimia maka kita akan menemukan adanya satuan zat dalam mol. Mol suatu zat atau senyawa sering dihubungkan dengan bilangan Avogadro (6,02 x 1023). Apakah yang dimaksud dengan bilangan Avogadro? Mengapa jumlah mol suatu zat sering dihubungkan dengan bilangan tersebut? Penemu dari bilangan Avogadro bukanlah Avogadro sendiri, namun bilangan ini pertama sekali ditemukan oleh Loschmidt. Oleh karena itu simbol dari bilangan ini sendiri ada dua, yakni NA atau L.



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



Peristiwa Kedua Pernahkah kalian memasukkan air panas ke dalam botol? Pernahkah kalian memperhatikan bahwa botol tersebut lama-kelamaan kempes? Seperti tersedot



bukan? Turunnya suhu pada air yang dimasukkan ke dalam botol tersebut menyebabkan tekanan dalam botol juga turun untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.



Critical Thinking, Creativity, HOTS, Literasi



(Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



PPK (rasa ingintahu dan



gemar membaca) Peristiwa Ketiga Pernahkah anda melihat ban motor yang telah lama tidak digunakan? Apakah kondisinya sama seperti saat sering digunakan atau berbeda? Ketika motor sering digunakan, maka bukan hanya mesin saja yang akan mengalami kenaikan suhu, namun juga ban dari motor tersebut. Maka ketika tidak digunakan mesin motor akan mendingin begitu juga dengan ban motornya. Tentu saja akan ada perbedaan antara ban motor yang sering digunakan dengan ban motor yang lama tidak digunakan. Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik. 3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan Collaboration 1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan. Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan)



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya menyelesaikan masalah melalui bimbingan, dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber yang telah dibagikan. 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana kasus yang telah disajikan mengenai konsep mol senyawa dan gas ideal.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi mempresentasikan hasil diskusinya.



dan



membimbing



peserta



didik



untuk



Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan dan mempresentasikan hasil diskusi bersama teman kelompok. 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya. Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi)



4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. Critical Thinking and Communication



5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan.



2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (15 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang hukum-hukum dasar kimia serta perhitungan Ar dan Mr suatu senyawa, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran hukum dasar kimia. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Perhitungan Kimia yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-5). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-6). 5. Memberi salam. 



Pertemuan 7 dan 8 (3 ×45 menit) PPK (religius) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang Konsep Mol dan Gas Ideal pada pertemuan sebelumnya; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan materi Perhitungan Kimia; 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi Perhitungan Kimia. Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa bahan bacaan yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Contoh bahan bacaan:



PPK (rasa ingintahu dan



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



gemar membaca) Pertama Pernahkah kalian memperhatikan komposisi dari bahan makanan yang kalian konsumsi sehari-hari? Misalnya, jika kita melihat kemasan cuka yang bertuliskan 5 %. Apakah yang dimaksudkan dengan 5% tersebut? Dan bagaiman jika kita mengamati kemasan alkohol bertuliskan 70 %? Apakah dengan diketahuinya nilai (%) tersebut maka kita dapat menentukan persen unsur pembentuknya. Suatu senyawa dibentuk dari unsur-unsur pembentuk yang memiliki kadar tertentu untuk membentuknya. Oleh karena itulah untuk menghasilkan suatu senyawa dibutuhkan perbandingan kadar yang tetap.



Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik. 3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration 4. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan)



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



5. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 6. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana tentang perhitungan kimia.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



7. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk membuat hasil diskusinya mengenai perhitungan kimia.



Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi dan guru membagiaknnya kepada kelompok berbeda untuk membandingkan dengan pekerjaan kelompok masing-masing. Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi)



3. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian, mencermati, dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. Critical Thinking and Communication 4. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan langsung dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lain sesuai dengan hasil diskusinya. 5. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 6. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (15 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang perhitungan kimia yang dikerjakan, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran Perhitungan Kimia. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Kadar Zat dalam Campuran (%, bpj/ppm, molaritas, dan



molalitas) yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-7). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-8). 5. Memberi salam. 



Pertemuan 9 dan 10 (3 ×45 menit) PPK (religius) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang Perhitungan Kimia yang telah dibahas pada pertemuan sebelumya; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Konsentrasi Zat dalam Campuran (%, bpj/ppm, molaritas, dan molalitas); 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi Konsentrasi Zat dalam Campuran (%, bpj/ppm, molaritas, dan molalitas). Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa bahan bacaan yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Contoh bahan bacaan:



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca)



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



Peristiwa Pertama Karat adalah tetapan yang digunakan untuk menyebutkan kadar kandungan kemurnian emas. Emas dengan kadar 24 karat disebut sebagai emas murni. Pernahkah kalian mengetahui alasan dibalik nilai karat sebagai ukuran kemurnian suatu emas? Bagaimanakah cara mengetahui kadar dalam suatu emas?



Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik. 3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.



Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration 1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan) 2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana tentang perhitungan kimia.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi mempresentasikan hasil diskusinya.



dan



membimbing



peserta



didik



untuk



Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan dan mempresentasikan hasil diskusi bersama teman kelompok. 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya.



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi) 4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. Critical Thinking and Communication



5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi berlangsung. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (15 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang hukum-hukum dasar kimia serta perhitungan Ar dan Mr suatu senyawa, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran hukum dasar kimia. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Kadar Zat dalam Larutan (molalitas, fraksi mol, dan pengenceran) yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-9). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-10). 5. Memberi salam. 



Pertemuan 11 dan 12 (3 ×45 menit) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;



PPK (religius)



2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang Konsentrasi Zat dalam Campuran (%, bpj/ppm, molaritas) yang telah dibahas pada pertemuan sebelumya; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Konsentrasi Zat dalam Campuran (molalitas, fraksi mol, dan pengenceran); 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi Konsentrasi Zat dalam Campuran (molalitas, fraksi mol, dan pengenceran). Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa bahan bacaan yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Contoh bahan bacaan:



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



PPK (rasa ingintahu dan gemar membaca) Pertama Apakah kalian pernah melihat minyak wangi yang dijual dalam kemasan botol-botol kecil? Penguraian yang dilakukan oleh penjual minyak wangi tersebut dilakukan untuk menghasilkan biang minyak wangi yang semakin banyak dan lebih encer. Hal tersebut berhubungan dengan kadar yang terdapat dalam minyak wangi sebelumnya. Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan diskusi perserta didik. 3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration 1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan)



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



5. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 6. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana tentang molalitas, fraksi mol, dan pengenceran larutan.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



7. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi mempresentasikan hasil diskusinya.



dan



membimbing



peserta



didik



untuk



Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan dan mempresentasikan hasil diskusi bersama teman kelompok. 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya.



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi) 4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.



Critical Thinking and Communication 5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi berlangsung. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (15 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang molalitas, fraksi mol, dan pengenceran larutan, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran tentang molalitas, fraksi mol, dan pengenceran larutan. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Berbeda dan Tertentu yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke11). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-12). 5. Memberi salam. 



Pertemuan 13 dan 14 (3 ×45 menit) PPK (religius) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang Pencampuran Larutan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumya; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Pencampuran Larutan; 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi Pencampuran Larutan.



Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa bahan bacaan yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Guru memberikan tayangan slide untuk diperhatikan oleh siswa. Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration 8. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan) 9. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 10. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana tentang Pencampuran Larutan.



Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



11. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan lembarkerja yang telah disediakan oleh guru. Communication



2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam lembar yang telah disediakan 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya. 4. Setiap kelompok menukarkan hasil pekerjaannya dengan kelompok lain untuk langsung diberikan tanggapan.



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi) 5. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil kerja dari kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. Critical Thinking and Communication 6. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 7. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 8. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi berlangsung. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication 5. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 6. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 7. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 8. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (105 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang molalitas, fraksi mol, dan pengenceran larutan, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran tentang molalitas, fraksi mol, dan pengenceran larutan.



3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Berbeda dan Tertentu yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke11). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-12). 5. Memberi salam. 



Pertemuan 15 dan 16 (3 ×45 menit) PPK (religius) Pendahuluan (15 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang Pencampuran Larutan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumya; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Stoikiometri, air Kristal, dan pereaksi pembatas; 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas Stoikiometri, air Kristal, dan pereaksi pembatas. Kegiatan Inti (105 menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik 1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa bahan bacaan yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Contoh bahan bacaan:



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Mengidentifikasi Tujuan Membaca)



PPK (rasa ingintahu dan



gemar membaca) Pertama Apakah kalian pernah melihat jamuan makan dalam sebuah pesta? Perhatikanlah perbandingan jumlah orang dan umlah makanan yang disediakan untuk pesta tersebut. Jika jumlah orang sedikit dan jumlah maknan banyak, makanan tidak habis walaupun jamuan telah selesai. Dapatkah kalian menjelaskan kemiripan kasus tersebut dengan hubungan mol dan persamaan reaksi? Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Collaboration 1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang. 2. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok. Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan



Collaboration



1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.



PPK ( rasa



ingin tahu, gemar membaca, kreatif demokratis, komunikatif, dan tanggung jawab



Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi dan membuat keterkaitan) 2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan. 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana tentang stoikiometri larutan, air kristal, pereaksi pembatas. Creativity, Communication dan Literasi (Membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda)



4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan. Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya 1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan lembarkerja yang telah disediakan oleh guru. Communication 2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam lembar yang telah disediakan 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya. 4. Setiap kelompok menukarkan hasil pekerjaannya dengan kelompok lain untuk langsung diberikan tanggapan.



Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi informasi, konfirmasi dan merevisi) 5. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil kerja dari kelompok lain, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.



Critical Thinking and Communication 6. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 7. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 8. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi berlangsung. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Critical Thinking and Communication



1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok. 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. 4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik. Penutup (105 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang Stoikiometri dalam Persamaan Reaksi, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kesimpulan yang didapatkan selama proses pembelajaran tentang pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan diri menghadapi tesyang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-15). 4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-16). 5. Memberi salam.



I. Penilaian 1. Teknik Penilaian: a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio 2. Bentuk Penilaian : a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi d. Portofolio : penilaian laporan 3. Instrumen Penilaian (terlampir) 4. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. 5. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: -



n( ketuntasan )n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.



Medan, September 2017 Disetujui oleh, Kepala Sekolah SMAS Methodist 7



Drs. Syaiful Joni Parlindungan



Guru Pamong



Frida Kristina Situmorang



Mahasiswa Calon Guru



Hutri Agustina Siringoringo NIM: 4143131016 LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP I.



MATERI STOIKIOMETRI A. Hukum-Hukum Dasar Kimia 1. Hukum Kekekalan Massa (Antoine Lavoisier)



Reaksi kimia tanpa kita sadari merupakan proses yang telah sangat biasa dalam kehidupan kita sejak dulu, namun sangat sulit bagi kita maupun ilmuan untuk menjawab tekateki dibalik proses itu. Misalnya, kita membakar kayu, maka hasil pembakaran hanya tersisa abu yang massaya lebih ringan dari kayu. Hal ini bukan berarti ada massa yang hilang. Akan tetapi, pada proses ini kayu bereasi dengan gas oksigen menghasilkan abu, gass karbon dioksida, dan uap air. Jika massaa gas karbon dioksida dan uap air yang menguap diperhitungkan, maka hasilnya akan sama. Antoine Lavoisier (1743-1794) seorang pelopor yang percaya pentingnya membuat pengamatan kuantitatif dalam eksperimen, mencoba memanaskan 530 gram logam mercuri dalam wadah terhubung udara dalam silinder ukur pada system tertutup. Ternyata volume udara dalam selinder berkurang 1/5 baian. Logam merkuri berubah menjadi merkuri oksida sebanyak 572,4 gram. Besarnya kenaikan massa merkuri sebesar 42,4 adalah sama dengan 1/5 bagian udara yang hilang yaitu oksigen. Logam merkuri + gas oksigen  merkuri oksida 530 gram



+ 42,4 gram = 572,4 gram



Eksperimen-eksperimen seperti ini membawa Lavoisier pada kesimpulan bahwa oksigen dari udara berperan penting. Kemudian ia memformulasikan Hukum Kekekalan Massa yaitu : “ massa total suatu bahan sesudah reaksi kimia adalah sama dengan massa total bahan sebelum reaksi”. Dengan ungkapan lain, hukum ini menyatakan bahwa dalam reaksi kimia, suatu materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Cotoh soal dan penyelesaiannya



1. Sebanyak 0,455 g sampel magnesium, dibakar dalam 2.315 g gas oksigen untuk menghasilkan magnesium oksida. Setelah reaksi terjadi, diperoleh massa oksigen yang tidak bereaksi sebanyak 2,015 g. Berapakah massa magnesium oksida yang terbentuk? Penyelesaian : Massa sebelum bereaksi 0,455 g magnesium + 2,315 5 oksigen = 2,770 Massa sesudah bereaksi X g magnesium oksida + 2,315 g oksigen (sisa) = 2,770 g X g magnesium oksida = 2,770 g – 2,015 g



= 0,755 g



Jadi massa magnesium oksida yang terbentuk adalah 0,755 gram. 2. Hukum Perbandingan Tetap (Joseph Proust)



Selain Hukum Kekekalan Massa, dalam reaksi kimia juga dikenal adanya Hukum Perbandingan Tetap. Hukum ini dikemukan oleh Joseph Proust. Pada tahun 1799, (Joseph Louis Proust, 1754-1826) melaporkan bahwa “seratus kilogram tembaga yang dilarutkan dalam asam sulfat atau asam nitrat dan diendapkan dengan karbonat dari potas (karbonat alam), akan selalu menghasilkan 194,5 kilogram karbonat hijau”. Sebelumnya ia juga telah melakukan reaksi yang sama di laboratorium dengan menggunakan karbonat murni dan menemukan hasil yang sama. Pengamatan-pengamatan seperti ini menjadi dasar munculnya Hukum Komposisi Tetap atau Hukum Perbandingan Tetap yaitu : ” Semua sampel suatu senyawa akan memiliki komposisi (proporsi) yang sama dari massa unsure-unsur penyusunnya”. Misalnya, air tersusun dari dua atom Hidrogen (H) untuk setiap atom Oksigen (O) yang kemudian setiap simbolik dituliskan sebagai rumus molekul yang sangat umum dikenal, yaitu H2O. Dalam 10 g air, terdapat 1.119 g H dan 8,881 g O sebagai peyusun senyawanya. Demikian pula dalam 27 g air, maka terdapat 3,021 g H dan 23.979 g O. Dengan demikian komposisi H dan O dalam kedua air yang massanya berbeda tersebut adalah sama, yaitu H=11,19% dan O=88,81%. Massa zat yang dicari



X massa zat yang diketahui



Contoh soal dan penyelesaian •



Gas hydrogen da Oksigen akan bereaksi membentuk air dengan perbandingan m(H) : m(O) = 1 : 8. Jika diketahui massa hydrogen yang bereaksi 5 gram. Berapakah massa air yang dihasilkan?



Penyelesaian



m(H) : m(O) = 1 : 8 m(H)



= 5 gram



sehingga : 5 gram : (O) = 1 : 8 m(O)



= 8/1 x 5 g = 40 g



Jadi, massa air yang dihasilkan = 5 + 40 = 45 g.



3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)



Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure unsure yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk memahami hal ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut. Tabel Reaksi Antara nitrogen dan Oksigen Jenis Senyawa



Massa Nitrogen Yang Direaksikan



Massa Oksigen Yang Direaksikan



Massa Senyawa Yang Terbentuk



Nitrogen monoksida



0,875 gram



1,00 gram



1,875 gram



Nitrogen dioksida



1,75 gram



1,00 gram



2,75 gram



Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan sederhana.



Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida/Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen monoksida = 1,75 gram/ 0,87 gram =2/1 Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi: ”Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. ” 4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)



Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana. 2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air 1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen -> 2 volume gas ammonia 1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin -> 2 volume gas hidrogen klorida Percobaan-percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan reaksi sebagai berikut. 2 H2(g) + O2(g) -> 2 H2O(l) N2(g) + 3 H2(g) -> 2 NH3(g) H2(g) + Cl2(g) -> 2 HCl(g) Dari percobaan ini, Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac): “ Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. “ Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut. “Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”



Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu persamaan reaksi, berlaku hubungan: Volume A / Volume B = koefisien A / koefisien B Volume A=koefisien A / koefisien B ×volume B 5. Hipotesis Avogadro



Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hokum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsure tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul. Gay Lussac: 2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air Avogadro: 2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen -> 2 molekul uap air Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg, 2000). B. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr) 1. Massa Atom Relatif (Ar)



Massa Atom relatif adalah perbandingan relatif massa atom unsur tertentu terhadap massa atom unsur lainnya. Satuan Massa Atom disingkat sma. 1 sma = x massa atom C-12 Jika massa atom Karbon (C) adalah 12,01115 » 12 maka perhitungan massa atom relatif dilakukan dengan cara sebagai berikut : Karena massa atom C-12 sama dengan 1 sma, maka Yang berarti : Ar X = massa rata-rata 1 atom unsur X » Ar X = pembulatan massa rata-rata 1 atom unsur X 2.



Massa Molekul Relatif (Mr)



Massa Molekul Relatif adalah perbandingan massa 1 molekul unsur atau senyawa terhadap massa atom C-12 dan dirumuskan sebagai berikut : atau Mr = jumlah total Ar unsur-unsur penyusun senyawa Jumlah Atom adalah hasil perkalian antara indeks dan koefisien. Indeks menyatakan jumlah atom masing-masing unsur yang ada didepannya. Jika terdapat indeks ganda (indeks didalam kurung dan indeks diluar kurung), maka terlebih dahulu dilakukan perkalian antar indeks untuk mendapatkan indeks yang akan dikalikan dengan koefisien nantinya. Koefisien menyatakan jumlah keseluruhan atom unsur yang ada dibelakangnnya. Jika indeks dan koefisien tidak tertulis maka indeks dan koefisiennya adalah 1. aXb 3. Kelimpahan Isotop di Alam Unsur yang terdapat di alam kebanyakan terdapat sebagai campuran isotop. Massa atom relatif (Ar/Mr) dari suatu unsur dapat dicari dengan menjumlahkan persentase masingmasing isotop dari atom terhadap nomor massanya. Karena setiap isotop mempunyai massa yang berbeda, maka harga massa atom setiap unsur merupakan harga rata-rata seluruh isotopnya. Kelimpahan isotop dialam dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Massa 1 atom X rata-rata = {(%X1.massa X1) + (%X2.massa X2)} Dimana : %X



=



persentase atom



Massa X1 =



massa isotop ke-1



Massa X2 =



massa isotop ke-2



C. PERSAMAAN REAKSI 1. Langkah-langkah menuliskan persamaan reaksi dan penyetaraannya Perubahan kimia atau yang disebut reaksi kimia biasanya ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Dalam persamaan reaksi selalu diberi koefisien yang sesuai untuk memenuhi hukum kekekan massa dan teori atom Dalton. Salah satu postulat atom Dalton menyatakan jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi kimia biasa (tidak melibatkan reaksi fisi dan fusi)



tidak berubah tetapi hanya mengalami penataan ulang. Sebenarnya hal postulat atom Dalton ini hanya menjelaskan hukum kekekalan massa. Contoh: 1. Logam aluminium bereaksi dengan gas O2 membentuk aluminium oksida. Tulislah persamaan reaksi dan penyetaraannya?  Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari reaktan dan produk dengan wujud masing-masing spesies. Al(s) + O2(g)→Al2O3(s)  Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1 (biasanya spesi yang rumus kimianya lebih kompleks). Pada reaksi di atas spesi yang lebih kompleks adalah Al 2O3 = 1  Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat yang telah diberi koefisien 1. D. KONSEP MOL 1. Definisi Mol o Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12. o Mol merupakan satuan jumlah (seperti lusin,gros), tetapi ukurannya jauh lebih besar. o Mol menghubungkan massa dengan jumlah partikel zat. Hubungan mol dengan jumlah partikel, Kemolaran, Massa, Volum gas dapat digambarkan sebagai berikut: o Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 10 23 (disebut tetapan Avogadro, dinyatakan dengan L ). Contoh : 1 mol air artinya : sekian gram air yang mengandung 6,02 x 10 23 molekul air. 1 mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x 10 23 atom besi. 1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x 10 23 molekul H 2 SO 4 . 23 1 mol = 6,02 x 10 partikel 23 L = 6,02 x 10 2. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel X = n x 6.02 x 1023 Dirumuskan : Keterangan n = jumlah mol = jumlah partikel



:



3. Massa Molar (m m ) o Massa molar menyatakan massa 1 mol zat . o Satuannya adalah gram mol -1 . o Massa molar zat berkaitan dengan Ar atau Mr zat itu, karena Ar atau Mr zat merupakan perbandingan massa antara partikel zat itu dengan atom C-12. Contoh : zAr Fe = 56, artinya : massa 1 atom Fe : massa 1 atom C-12 = 56 : 12 Mr H 2 O = 18, artinya : massa 1 molekul air : massa 1 atom C-12 = 18 : 12 Karena : 1 mol C-12 = 12 gram (standar mol), maka : Kesimpulan : Massa 1 mol suatu zat = Ar atau Mr zat tersebut (dinyatakan dalam gram). Untuk unsur yang partikelnya berupa atom : m m = Ar gram mol -1



Untuk zat lainnya : m m = Mr gram mol -1 4. Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa Zat (m) Dirumuskan : m = Ar x n dengan : m = massa n = jumlah mol m m = massa molar 5. Volum Molar Gas (V m ) o Adalah volum 1 mol gas. o Menurut Avogadro, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas bervolum sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula. o Artinya, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas dengan jumlah molekul yang sama akan mempunyai volum yang sama pula. o Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai jumlah molekul sama yaitu 6,02 x 10 23 molekul, maka pada suhu dan tekanan yang sama, 1 mol setiap gas mempunyai volum yang sama. o Jadi : pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas hanya bergantung pada jumlah molnya. Dirumuskan : V = n x Vm dengan : V = volum gas n = jumlah mol Vm = volum molar Beberapa kondisi / keadaan yang biasa dijadikan acuan : 1) Keadaan Standar Adalah suatu keadaan dengan suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Dinyatakan dengan istilah STP ( Standard Temperature and Pressure ). Pada keadaan STP, volum molar gas ( V m ) = 22,4 liter/mol 2) Keadaan Kamar Adalah suatu keadaan dengan suhu 25 o C dan tekanan 1 atm. Dinyatakan dengan istilah RTP ( Room Temperature and Pressure ). Pada keadaan RTP, volum molar gas ( V m ) = 24 liter/mol 3) Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal : PV = nRT



P = tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg V = volum gas (L) n = jumlah mol gas R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K) T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius) 4) Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain Misalkan : Gas A dengan jumlah mol = n 1 dan volum = V 1 Gas B dengan jumlah mol = n 2 dan volum = V 2 Maka pada suhu dan tekanan yang sama : 6. Kemolaran Larutan (M) Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.



Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap mL larutan . Dirumuskan : M=n/V dengan : M = kemolaran larutan n = jumlah mol zat terlarut V = volum larutan Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7 gram) NaCl atau dalam tiap mL larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl. E. Rumus Empiris dan Rumus Molekul 1. Rumus Empiris Rumus empiris atau rumus perbandingan suatu senyawa menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa. Jadi, hal yang harus diupayakan pada penetapan rumus empiris suatu senyawa adalah menentukan jumlah mol atau perbandingan mol unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Data yang diperlukan untuk penentuan rumus empiris adalah: 



Jenis unsur penyusun senyawa







Perbandingan massa antar unsur dalam senyawa



Cara menentukan rumus empiris: i. Menentukan jumlah mol masing-masing unsur (n = m/mm) ii. Menentukan perbandingan mol atom unsur-unsurnya Contoh: Suatu senyawa mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Dalam 3 gram senyawa tersebut terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya adalah oksigen. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut (Ar H = 1; C = 12; O = 16) Jawab : Jumlah mol C = 1,2 g / 12 g mol-1 = 0,1 mol Jumlah mol H = 0,2 g / 1 g mol-1 = 0,2 mol Massa O = 3 – (1,2 + 0,2) gram = 1,6 gram Jumlah mol O = 1,6 g / 16 g mol-1 = 0,1 mol Perbandingan mol C : H : O = 0,1 : 0,2 : 0,1 = 1 : 2 : 1 Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O 2. Rumus Molekul



Jika rumus empiris senyawa adalah RE, maka rumus molekulnya dapat dinyatakan sebagai (RE)n; adapun harga n bergantung pada massa molekul relatif (Mr) dari senyawa yang bersangkutan. Contoh: Senyawa X mempunyai rumus empiris CH2O dan massa molekul relatif (Mr) = 60. Tentukanlah rumus molekul senyawa tersebut! Jawab: Rumus molekul senyawa dapat ditulis sebagai (RE) n. Nilai n ditentukan berdasarkan nilai massa molekul relatifnya. Diketahui rumus empiris senyawa adalah CH2O Misalkan rumus molekul senyawa itu (CH2O)n Mr (CH2O)n = 60 → (12 + 2 + 16)n = 60 30 n = 60 n=2 Jadi, rumus molekul senyawa itu adalah (CH2O)2 = C2H4O2 3. Kadar Unsur dalam Senyawa Kadar unsur dapat ditentukan berdasarkan rumus empiris atau rumus kimia senyawa. Dari perbandingan atom dapat ditentukan perbandingan massa dan kadar (% massa) unsur-unsur penyusun senyawa. Rumus untuk menghitung kadar unsur dalam suatu senyawa adalah: Kadar = x.Ar / Mr . 100% x adalah jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa = indeks dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa. Contoh : Menentukan kadar unsur dalam senyawa berdasarkan rumus kimia senyawa. Berapakah kadar C dan N dalam urea, CO(NH2)2 ? (Ar H = 1; C = 12; O = 16) Jawab: Kadar unsur X = x.Ar unsur X / Mr senyawa x 100% Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60 Kadar C = (1 x 12)/60 x 100% = 20%



Kadar N = (2 x 14)/60 x 100% = 46,67% Contoh 2: Menentukan massa unsur dalam senyawa. Berapa gram hidrogen diperlukan untuk membuat 1 kg air? (Ar H = 1; O = 16) Jawab: massa hidrogen dalam 1 kg air adalah 2/18 x 1 kg = 111,11 gram Contoh 3: Menentukan massa senyawa berdasarkan massa salah satu unsur pembentuknya. Berapa massa asam sulfat (H 2SO4) dapat dibuat dari 64 gram belerang? (Ar H = 1; O = 16; S = 32) Jawab: Massa senyawa = Mr senyawa / (indeks x Ar unsur X) x massa unsur X II.



Jadi, massa H2SO4 = 98/32 x 64 gram = 196 gram PENILAIAN 1. Afektif 2. Kognitif 3. Psikomotorik INTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF Nama Satuan pendidikan : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN Tahun pelajaran : 2017/2018 Kelas/Semester : X/2 Mata Pelajaran : Kimia NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



WAKTU



NAMA



KEJADIAN/ PERILAKU



BUTIR SIKAP



POS/ NEG



TINDAK LANJUT



NO 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36



WAKTU



NAMA



KEJADIAN/ PERILAKU



BUTIR SIKAP



POS/ NEG



TINDAK LANJUT



Medan, September 2017 Disetujui oleh, Kepala Sekolah SMAS Methodist 7



Drs. Syaiful Joni Parlindungan



Guru Pamong



Frida Kristina Situmorang



Mahasiswa Calon Guru



Hutri Agustina Siringoringo NIM: 4143131016 INSTRUMEN PENUGASAN



Satuan Pendidikan



:



SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Mata Pelajaran



:



Kimia



Kelas



:



XII



Kompetensi dasar



Materi



: Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia :



Stoikiometri.



Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, HOTS dan Literasi (Membuat prediksi, identifikasi informasi, membuat informasi,membuat keterkaitan, membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, mengubah fitur, mengubah moda, menjelaskan antar moda, memilih dan mengkombinasikan untuk mengkomunikasi konsep tertentu) Contoh Tugas: Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat tentang:



1.



Tokoh/ilmuwan yang berperan dalam bidang kimia, khususnya dalam hukum dasar kimia. Buatlah biografi tokoh, foto tokoh, serta teori yang dikemukakannya di kertas karton dengan kreativitas masing-masing kelompok.



2.



Temukanlah produk makanan/minuman (minimal 5 jenis) dengan komposisi



Rubrik Penilaian Nama peserta didik/kelompok Kelas Tanggal Pengumpulan No



: ………………………………………………… : …………………………………………………. : .................................................................



Kategori



Skor



1. 1.



Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuai dengan tanggal pengumpulan yang telah disepakati? 2. 3. Apakah terdapat daftar pustaka sumber infomasi dalam penyelesaian tugas yang dikerjakan? 3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat yang menarik sesuai dengan konsep? 4. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD? 5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai dengan konsep yang telah dipelajari? 6. Apakah dibuat kesimpulan? Jumlah Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang



Alasan



Nilai Perolehan =



Skor Perolehan × 100 Skor Maksimal



Medan, September 2017 Disetujui oleh, Kepala Sekolah SMAS Methodist 7



Guru Pamong



Drs. Syaiful Joni Parlindungan



Frida Kristina Situmorang



Mahasiswa Calon Guru



Hutri Agustina Siringoringo NIM: 4143131016 INSTRUMEN TES TERTULIS



Satuan Pendidikan



:



SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Mata Pelajaran



:



Kimia



Kelas



:



X



Kompetensi dasar



: Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia



Soal: A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan hipotesis Avogadro adalah … a. Pada tekanan yang sama, semua gas yang mengandung volume yang sama mengandung jumlah partikel yang sama. b. Pada temperature yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang sama. c. Pada temperature dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang sama. d. Pada temperature dan tekanan yang tidak sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang sama. e. Pada temperature dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang tidak sama.



2. Menurut teori Dalton, maka senyawa-senyawa di bawah yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran hukum Dalton adalah… . a. H2O dan H2S b. NH3 dan PH3 c. Na2O dan K2O d. CO2 dan SO2 e. FeO dan Fe2O3 3. Menurut IUPAC dan IUPAP standar satuan massa atom adalah… a. 12 x massa 1 atom 12C b. 1/12 x massa 1 atom 16O c. 1/12 x massa 1 atom 14C d. 1/12 x massa 1 atom 1H e. 1/12 x massa atom 12C 4. Jika diketahui massa atom relative Fe=56, C=12, dan O=16, massa molekul relatif Fe2(CO3)3 adalah… a. 288 b. 236 c. 292 d. 172 e. 116 5. Suatu bijih besi mengandung 60% FeS2 (Ar Fe=56, S=32). Bijih besi tersebut mengandung Fe sebanyak.. . a. 56 % b. 46,67 % c. 28 % d. 5,6 % e. 2,8 % 6. Suatu senyawa karbon memiliki massa 23 gram dibakar menghasilkan 44 gram gas karbon dioksida dan 27 gram air. Jika Ar C = 12, O = 16 dan H = 1, rumus empiris senyawa tersebut adalah . . . a. C2H6O3 b. C2H6O c. CH3O d. CH2O e. CH4 7. Belerang dan oksigen menghasilkan dua jenis senyawa. Persen massa belerang pda senyawa A adalah 50%, sedangkan pada senyawa B 40%. Jika massa belerang pada kedua senyawa itu dibuat sama, massa oksigen pada kedua senyawa tersebut memiliki perbandingan tertentu. Berdasarkan keadaan tersebut, hukum dasar kimia yang berlaku adalah . . . . a. Hukum perbandingan berganda b. Hukum perbandingan volume c. Hukum perbandingan tetap d. Hukum kekekalan massa e. Hukum Avogadro 8. Jika kristal barium klorida (Mr = 208) mengandung 26% air (Mr = 18), rumus kristal tersebut adalah . . . . a. BaCl2 . H2O b. BaCl2 .2H2O c. BaCl2 .3H2O d. BaCl2 .4H2O e. BaCl2 . 5H2O 9. Sebanyak 30 gram gas etana dibakar dengan 11,2 gram gas oksigen. Jumlah molekul H 2O yang terbentuk adalah . . . .(Ar C = 12, O = 16 , H = 1 dan L = 6,02 x 10^23) a. 1,8 x 10^22



b. 6,0 x 10^22 c. 1,8 x 10^23 d. 3,0 x 10^23 e. 6,0 x 10^23 10. C3H8+O2→H2O+CO2 Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk? a. 327,27 gr b. 322,72 gr c. 237,57 gr d. 273,73 gr e. 737,37 gr



INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI Nama Satuan pendidikan : SMAN Sw. Methodist 7 Medan Tahun pelajaran : 2017/2018 Kelas/Semester : X/2 Mata Pelajaran : Kimia No 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Nama Siswa



Kelengkapan Materi 4 3 2 1



Penulisan Materi 4 3 2 1



Kemampuan Presentasi 4 3 2 1



Total Skor



Nilai Akhi r



10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 311 32 33 34 35 36



Nilai Perolehan =



SkorPerolehan ×100 Skor maksimal



Medan, September 2017 Disetujui oleh, Kepala Sekolah SMAS Methodist 7



Guru Pamong



Drs. Syaiful Joni Parlindungan



Frida Kristina Situmorang



Mahasiswa Calon Guru



Hutri Agustina Siringoringo NIM: 4143131016 PEDOMAN PENSKORAN: NO



ASPEK



KRITERIA YANG DINILAI 



1



Kelengkapan Materi



      



2



Penulisan Materi



     



Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar Pustaka Presentasi sistematis sesuai materi Menuliskan rumusan masalah Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi Hanya 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 kriteria yang terpenuhi Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point Tulisan terbaca dengan jelas Isi materi ringkas dan berbobot Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi Hanya 3 kriteria yang terpenuhi Hanya 2 kriteria yang terpenuhi Hanya 1 kriteria yang terpenuhi



SKOR MAKS



4



3 2 1



4



3 2 1







3



Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas  Seluruh anggota berperan serta aktif  Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan baik Kemampuan presentasi  Manajemen waktu yang baik  Hanya 3 kriteria yang terpenuhi  Hanya 2 kriteria yang terpenuhi  Hanya 1 kriteria yang terpenuhi SKOR MAKSIMAL



4



3 2 1 12



Medan, September 2017 Disetujui oleh, Kepala Sekolah SMAS Methodist 7



Drs. Syaiful Joni Parlindungan



Guru Pamong



Frida Kristina Situmorang Mahasiswa Calon Guru



Hutri Agustina Siringoringo NIM: 4143131016



No.



Kompetensi Dasar



1



Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia



2



3



Bahan Kls/ Semester X/ 2



Konten/Materi Hukum-hukum dasar kimia



Indikator Soal Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menentukan pernyataan yang sesuai dengan hipotesis Avogadro.



Disajikan beberapa senyawa, peserta didik dapat menganalisis senyawa-senyawa yang sesuai dengan hukum Dalton. Konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif



4 Konsep mol dalam perhitungan kimia



Disajikan beberapa pemahaman, peserta didik dapat menganalisis pernyataan tersebut yang sesuai dengan konsep Ar dan Mr. Disajikan nilai massa atom relatif dari beberapa unsur, peserta didik dapat menghitung massa molekul relatif dari senyawa yang diketahui.



5



Disajikan suatu senyawa dengan kadar tertentu, peserta didik dapat menghitung kadar suatu unsur pada senyawa.



6



Disajikan massa atom relatif beberapa unsur, peserta didik dapat menentukan rumus empiris senyawa yang terbentuk.



Level Kognitif Pemahaman (C2)



Bentuk Soal PG



No. Soal 1



Penerapan (C3)



PG



2



Pemahaman (C2)



PG



3



Penerapan (C3)



PG



4



Penerapan (C3)



PG



5



Penerapan (C3)



PG



6



No.



Kompetensi Dasar



Bahan Kls/ Semester



Konten/Materi



Indikator Soal



Level Kognitif Penalaran (C4)



Bentuk Soal PG



No. Soal 7



7



Disajikan kadar dua buah senyawa dengan perbandingan unsur-unsur tertentu, peserta didik dapat menganalisis hukum dasar kimia yang sesuai untuk pernyataan yang disajikan.



8



Disajikan Mt dari suatu senyawa beserta kadar air di dalam senyawa tersebut, peserta didik dapat menentukan rumus air kristal senyawa tersebut.



Penerapan (C3)



PG



8



Disajikan suatu reaksi kimia dengan massa pereaksi diketahui, peserta didik dapat menghitung massa salah satu produk yang terbentuk.



Penerapan (C3)



PG



9



Disajikan suatu reaksi kimia dengan massa salah satu senyawa diketahui, peserta didik dapat menentukan massa senyawa yang terbentuk.



Penalaran (C4)



PG



10



9



10



KARTU SOAL NO. 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menentukan pernyataan yang sesuai dengan hipotesis Avogadro. Pemahaman (C2)



Soal: Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan hipotesis Avogadro adalah … a. Pada tekanan yang sama, semua gas yang mengandung volume yang sama mengandung jumlah partikel yang sama. b. Pada temperature yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang sama. c. Pada temperature dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang sama. d. Pada temperature dan tekanan yang tidak sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang sama. e. Pada temperature dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah partikel yang tidak sama.



Kunci/Pedoman Penskoran: C



KARTU SOAL NO. 2 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja Kompetensi Dasar



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN :



Materi Indikator Soal



: :



Level Kognitif



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan beberapa senyawa, peserta didik dapat menganalisis senyawa-senyawa yang sesuai dengan hukum Dalton. Penerapan (C3)



Soal: Menurut teori Dalton, maka senyawa-senyawa di bawah yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran hukum Dalton adalah… . a. H2O dan H2S b. NH3 dan PH3 c. Na2O dan K2O d. CO2 dan SO2 e. FeO dan Fe2O3



Kunci/Pedoman Penskoran: A



KARTU SOAL NO. 3



Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan beberapa pemahaman, peserta didik dapat menganalisis pernyataan tersebut yang sesuai dengan konsep Ar dan Mr. Pemahaman (C2)



Soal: Menurut IUPAC dan IUPAP standar satuan massa atom adalah… a. 12 x massa 1 atom 12C b. 1/12 x massa 1 atom 16O c. 1/12 x massa 1 atom 14C d. 1/12 x massa 1 atom 1H e. 1/12 x massa atom 12C



Kunci/Pedoman Penskoran: E



KARTU SOAL NO. 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan nilai massa atom relatif dari beberapa unsur, peserta didik dapat menghitung massa molekul relatif dari senyawa yang diketahui. Penerapan (C3)



Soal: Jika diketahui massa atom relative Fe=56, C=12, dan O=16, massa molekul relatif Fe2(CO3)3 adalah… a. 288 b. 236 c. 292 d. 172 e. 116



Kunci/Pedoman Penskoran: B



KARTU SOAL NO. 5 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan suatu senyawa dengan kadar tertentu, peserta didik dapat menghitung kadar suatu unsur pada senyawa. Penerapan (C3)



Soal: Suatu bijih besi mengandung 60% FeS2 (Ar Fe=56, S=32). Bijih besi tersebut mengandung Fe sebanyak.. . a. 56 % b. 46,67 % c. 28 % d. 5,6 % e. 2,8 %



Kunci/Pedoman Penskoran: C



KARTU SOAL NO. 6 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan massa atom relatif beberapa unsur, peserta didik dapat menentukan rumus empiris senyawa yang terbentuk. Penerapan (C3)



Soal: Suatu senyawa karbon memiliki massa 23 gram dibakar menghasilkan 44 gram gas karbon dioksida dan 27 gram air. Jika Ar C = 12, O = 16 dan H = 1, rumus empiris senyawa tersebut adalah . . . a. C2H6O3 b. C2H6O c. CH3O d. CH2O e. CH4



Kunci/Pedoman Penskoran: B



KARTU SOAL NO. 7 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan kadar dua buah senyawa dengan perbandingan unsurunsur tertentu, peserta didik dapat menganalisis hukum dasar kimia yang sesuai untuk pernyataan yang disajikan. Penalaran (C4)



Soal: Belerang dan oksigen menghasilkan dua jenis senyawa. Persen massa belerang pda senyawa A adalah 50%, sedangkan pada senyawa B 40%. Jika massa belerang pada kedua senyawa itu dibuat sama, massa oksigen pada kedua senyawa tersebut memiliki perbandingan tertentu. Berdasarkan keadaan tersebut, hukum dasar kimia yang berlaku adalah . . . . a. Hukum perbandingan berganda b. Hukum perbandingan volume c. Hukum perbandingan tetap d. Hukum kekekalan massa e. Hukum Avogadro



Kunci/Pedoman Penskoran: A



KARTU SOAL NO. 8 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja Kompetensi Dasar



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN :



Materi Indikator Soal



: :



Level Kognitif



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan Mt dari suatu senyawa beserta kadar air di dalam senyawa tersebut, peserta didik dapat menentukan rumus air kristal senyawa tersebut. Penerapan (C3)



Soal: Jika kristal barium klorida (Mr = 208) mengandung 26% air (Mr = 18), rumus kristal tersebut adalah . . . . a. BaCl2 . H2O b. BaCl2 .2H2O c. BaCl2 .3H2O d. BaCl2 .4H2O e. BaCl2 . 5H2O



Kunci/Pedoman Penskoran: D



KARTU SOAL NO. 9 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan suatu reaksi kimia dengan massa pereaksi diketahui, peserta didik dapat menghitung massa salah satu produk yang terbentuk. Penerapan (C3)



Soal: Sebanyak 30 gram gas etana dibakar dengan 11,2 gram gas oksigen. Jumlah molekul H 2O yang terbentuk adalah . . . .(Ar C = 12, O = 16 , H = 1 dan L = 6,02 x 10^23) a. 1,8 x 10^22 b. 6,0 x 10^22 c. 1,8 x 10^23 d. 3,0 x 10^23 e. 6,0 x 10^23



Kunci/Pedoman Penskoran: C



KARTU SOAL NO. 10 Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Nama Penulis Soal Satuan Kerja



: Kimia SMA : X/ Semester 2 : Kurikulum 2013 : Hutri Agustina Siringoringo : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN



Kompetensi Dasar



:



Materi Indikator Soal



:



Level Kognitif



:



:



Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia Stoikiometri Disajikan suatu reaksi kimia dengan massa salah satu senyawa diketahui, peserta didik dapat menentukan massa senyawa yang terbentuk. Penalaran (C4)



Soal: C3H8+O2→H2O+CO2 Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk? a. 327,27 gr b. 322,72 gr c. 237,57 gr d. 273,73 gr e. 737,37 gr



Kunci/Pedoman Penskoran: A



INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK Lembar Observasi Diskusi



No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27



Nama Siswa



Merumuskan Pertanyaan 1 2 3



ASPEK PENILAIAN Melakukan Menafsirkan Pengamatan Data 1 2 3 1 2 3



Mengkomunikasikan 1



2



3



Jumlah Skor



28 29 30 31 32 33 34 35 36



Aspek yang dinilai



1



Merumuskan pertanyaan



Tidak merumuskan pertanyaan



Melakukan peengamatan



Tidak mengamati



Penilaian 2 Perumusan pertanyaan dengan bantuan guru Pengamatan teliti tetapi masih mengandung interpretasi lain



Menafsirkan data



Tidak menafsirkan



Melakukan analisis tetapi tidak mengaitkan antar variable



Mengkomunikasikan



Secara lisan



Lisan dan tertulis



3 Perumusan pertanyaan dilakukan mandiri (individual atau kelomok) Pengamatan teliti dan tidak mengandung interpretasi lain Melakukan analisis mencoba mengaitkan antar variabel Memadukan secara tertulis dan lisan



Perhitungan nilai keterampilan untuk instrumen di atas menggunakan rumus berikut . Nilai



¿



skor yang diperoleh x 100 skor maksimum



Medan, September 2017 Disetujui oleh, Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Pamong



Drs. Syaiful Joni Parlindungan



Guru



Frida Kristina Situmorang



Mahasiswa Calon Guru



Hutri Agustina Siringoringo NIM: 4143131016