RPP Model Pembelajaran Inkuiri [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nung
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MTs. Nurul Islam Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : VIII/ 1 (Ganjil) Topik : Zat Aditif dan Zat Adiktif Sub Topik : Zat Aditif Pokok Bahasan : Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman Sub Pokok Bahasan: Pewarna Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 40 Menit) Guru Pengajar : Khusnul Hotimah A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Mengagumi keteraturan dan 1.1.1 Mematuhi ajaran agama yang dianut kompleksitas ciptaan Tuhan tentang dengan berdoa sebelum dan sesudah aspek fisik dan kimiawi, kehidupan pembelajaran berlangsung. dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu (memiliki rasa ingin tahu; objektif; terhadap pewarna alami dan buatan pada jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; makanan dan minuman. bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.



3.6



4.6



Menjelaskan berbagai zat aditif 3.6.3 Menyelidiki pewarna alami dan buatan dalam makanan dan minuman, zat pada makanan dan minuman. adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan. Membuat karya tulis tentang dampak 4.6.1 Membuat karya tulis tentang zat aditif penyalahgunaaan zat aditif dan zat dalam makanan dan minuman yang adiktif bagi kesehatan. berdampak negatif bagi kesehatan.



C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.1 Siswa dapat mematuhi ajaran agama yang dianut dengan menundukkan kepala serta menengadahkan tangan sambil berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung; 2.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu terhadap zat aditif pada makanan dan minuman dengan aktif melibatkan diri membuktikan adanya pewarna alami dan buatan pada makanan dan minuman melalui penyelidikan serta mengajukan maksimal 1 pertanyaan dan 1 sanggahan saat fase merumuskan penjelasan; 3.6.3.1 Siswa secara kelompok dapat membedakan pewarna alami dan buatan pada makanan dan minuman dengan melakukan eksperimen dari saus dan cincau; 4.6.1.1 Siswa secara kelompok dapat melakukan eksperimen pewarna alami dan buatan pada saus dan cincau sesuai dengan langkah-langkah ilmiah dalam petunjuk praktikum secara sistematik; 4.6.1.2 Siswa secara kelompok dapat membuat laporan hasil penyelidikan dengan mengisi data hasil pengamatan dan menjawab seluruh pertanyaan dengan benar di petunjuk praktikum; 4.6.1.3 Siswa dapat mengkomunikasikan laporan hasil penyelidikan dalam petunjuk praktikum secara komunikatif pada fase merumuskan penjelasan. D. Materi Pembelajaran Pewarna Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar menarik. Perhatikan Gambar di samping! Zat pewarna apakah yang digunakan pada makanan tersebut? Secara alami masyarakat dapat memperoleh warna hijau dari suji dan pandan atau warna merah dari stroberi. Pada saat ini masyarakat dapat menggunakan pewarna buatan yang mudah dibeli di pasaran. Pewarna alami pada umumnya aman untuk kesehatan, sedangkan bahan pewarna buatan yang pemakaiannya disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan. Pewarna Alami Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan dan hewan. Banyak bahan-bahan di sekitarmu yang dapat dipakai sebagai pewarna alami. Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan. Selain memberi warna hijau, daun pandan juga memberi aroma harum pada makanan. Selain daun suji dan daun pandan, stroberi, dan buah naga merah juga sering digunakan untuk memberikan warna merah pada makanan.



Gambar pewarna alami: (a) Daun pandan; (b) Buah Stroberi; (c) Buah naga Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu lebih sehat dan tidak menyebabkan efek samping apabila dikonsumsi dibandingkan pewarna buatan. Namun, pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan jenisnya terbatas.



No 1. 2.



Warna Ungu Kuning



Tabel jenis-jenis pewarna alami Bahan Buah murbei, buah anggur Kunyit



3. 4. 5. 6. 7.



Oranye Hijau Cokelat Merah Hitam



Wortel Daun suji, daun pandan Kakao Buah naga, stroberi Arang (tidak dianjurkan)



Pewarna Buatan Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi (sintesis) kimia menggunakan bahan yang berasal dari zat kimia sintetis. Pewarna pada umumnya mempunyai struktur kimia yang mirip seperti struktur kimia pewarna alami, misalnya apokaroten yang mempunyai warna oranye mirip dengan warna wortel. Beberapa bahan pewarna sintetis dapat menggantikan pewarna alami. Pewarna sintetis ada yang dibuat khusus untuk makanan dan ada pula untuk industri tekstil dan cat. Tabel jenis-jenis pewarna buatan yang dapat digunakan dalam Makanan atau Minuman No Warna Bahan 1. Biru Brilliant Blue FCF 2. Kuning Tartrazine 3. 4. 5.



Oranye Hijau Merah



Sunset Yellow FCF Fast Green FCF Allura Red AC



Saat ini, sebagian besar orang lebih senang menggunakan pewarna buatan untuk membuat aneka makanan dan minuman yang berwarna. Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan, warnanya lebih kuat, jenisnya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena pemanasan. Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan dan minuman harus melalui pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna yang telah melalui pengujian



keamanan dan yang diizinkan pemakaiannya untuk makanan dan minuman dinamakan permitted colour atau certified colour.



Gambar: Pewarna makanan buatan yang telah diizinkan pemakaiannya Pewarna buatan, sudah digunakan secara luas oleh masyarakat sebagai bahan pewarna dalam produk makanan dan minuman. Namun, sebagian masyarakat masih menggunakan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Contoh penggunaan pewarna buatan yang tidak sesuai peruntukannya adalah penggunaan pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman karena pewarna tekstil dan cat biasanya mengandung logam-logam berat, seperti antimoni (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium (Cr), raksa (Pb), mercuri (Hg), dan selenium (Se) yang bersifat racun bagi tubuh.



No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Tabel. Jenis-jenis Pewarna Buatan yang Dilarang Digunakan dalam Makanan atau Minuman Warna Nama Bahan Kimia Biru Indanthrene Blue RS Kuning Fast Yellow AB, Oil Yellow OB, Auramine, Metanil Yellow RN, Orange GGN, Chrysodine Oranye Orange Hijau Guinea Green B Cokelat Chocolate Brown FB Merah Fast Red E, Ponceau SX, Rhodamine B Hitam Black 7984



E. Pendekatan/Model Pembelajaran/Metode 1. Model : Inquiry 2. Pendekatan : Saintifik 3. Metode : Eksperimen, diskusi 4. Teknik : Teka-teki Sains, dan Time Token F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media: a. Gambar pewarna b. “Lembar Kerja Siswa”; c. Croszle Inscoce (Crossword Puzzle Inspiration Cognitive Science”;



2.



3.



Alat dan Bahan: a. Alat: Mangkok kecil Sendok kecil Larutan sabun b. Bahan: Larutan pandan Larutan secang Larutan kunyit Ale-ale jeruk Ale-ale stawberry Jasjus melon Sumber Belajar: a. Buku Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. b.



Buku Siswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.



c.



Internet dan Lingkungan sekitar



G. Kegiatan Pembelajaran Tahap Kegiatan Fase 1:Orientasi a. Guru mengucapkan salam dan bersama-sama siswa mengawali pembelajaran dengan berdo’a di dalam hati; b. Guru mengabsen siswa. c. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan sebagai berikut: 1) Jajanan apa saja yang sering kalian konsumsi di sekolah? Taukah kalian apa saja jenis-jenis nutrisi yang terkandung dalam makanan yang kalian temukan dalam Pendahuluan jajanan tersebut?; 2) Siapa yang bisa memberi contoh pewarna alami dan buatan pada jajanan yang sering kalian konsumsi?. d. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari hari ini, yaitu: “Hari ini kita akan belajar menyelidiki adanya pewarna alami dan buatan pada makanan dan minuman”; e. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung hari ini.



Alokasi Waktu



4 menit



f. Guru menjelaskan tentang model inquiry Fase 2 :Menyajikan Permasalahan 1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok berdasarkan angka yang disebutkan siswa setelah



3 Menit



berhitung 1-4. 2. Guru menyajikan permasalahan kepada siswa dengan menunjukkan dan menjelaskan contoh makanan pasar dari pewarna alami dan minuman (ale-ale) yang diberi pewarna dari abu merang (hasil pembakaran kulit dan batang padi kering) 3. Guru mengajukan pertanyaan salah satunya, seperti :  Taukah kamu termasuk pewarna apakah makanan-makanan tersebut?(Menanya) Fase 3 :Merumuskan Masalah dan Hipotesis Merumuskan Masalah a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpikir. b. Guru membagikan petunjuk praktikum kepada setiap kelompok. c. Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan hipotesis dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang ada didalam petunjuk praktikum d. Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dari rumusan masalah yang ada didalam petunjuk praktikum a. Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama kelompoknya dalam menjawab rumusan masalah dan menuliskan hipotesisnya pada petunjuk praktikum. b. Guru menerima semua gagasan siswa. Fase 4 :Mengumpulkan Data untuk Menguji Hipotesis a. Guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan dilakukan secara kelompok, yaitu peserta didik melakukan penyelikan mengenai kandungan nutrisi pada makanan. b. Guru meminta masing-masing kelompok siswa untuk melakukan eksperimen dengan alat-bahan serta langkah-langkah ilmiah yang ada di petunjuk praktikum yang sudah diberikan;



c. Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama kelompoknya dalam melaksanakan kegiatan yang ada didalam petunjuk prktikum. (mengumpulkan data) d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal analisis yang ada di dalam petunjuk prktikum. (menalar) e. Guru memberikan scaffolding kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam mendiskusikan kegiatan di petunjuk prktikum.



8 Menit



12 Menit



Fase 5 :Merumuskan penjelasan



1. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah mereka lakukan. (mengkomunikasikan) 2. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk



8 Menit



bertanya. (menanya) 3. Guru memberikan penguatan konsep terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa.



Penutup



Fase 6 : Refleksi a. Guru memberikan Croszle Inscoce sebagai metode drill di rumah untuk mengecek pemahaman siswa “Teknik Teka-teki Sains”; b. Guru merefleksi pembelajaran secara lisan terkait apa yang sudah dipahami dan apa yang belum dipahami dari pembelajaran hari ini maksimal 1 menit “Teknik Time Token” (Mengkomunikasikan); c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a di dalam hati bersama-sama siswa dan mengucapkan salam.



5 menit



INSTRUMEN PENILAIAN



H. Penilaian 1. Sikap Spiritual a) Teknik Penilaian : Observasi b) Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan dan Penilaian Sikap Spiritual c) Lembar Pengamatan dan Penilaian Sikap Spiritual Petunjuk Pengisian: Isilah setiap kolom aspek penilaian dengan skor yang sesuai dengan kondisi siswa, lalu jumlahkan skor yang diperoleh sesuai kondisi siswa dan konversikan dalam bentuk nilai kuantitatif dan kualitatif. No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor Skor Nilai Total Max Membaca Do’a Membaca Do’a Kuantitatif Kualitatif di awal di akhir pembelajaran pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 8 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.



23. 24. d)



Rubrik Penilaian Sikap Spiritual Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Penilaian Kompetensi 1.1.1 Menghargai dan 1.1.1.1 Siswa dapat mematuhi menghayati ajaran agama ajaran agama yang yang dianut dengan berdoa dianut dengan sebelum dan sesudah menundukkan kepala pembelajaran berlangsung serta menengadahkan . tangan sambil berdoa sebelum dan sesudah Membaca Do’a pembelajaran di awal berlangsung. pembelajaran



Kriteria



Berdo’a di awal pembelajaran; Berdo’a dengan menundukkan kepala; dan Berdo’a dengan menenengadahkan tangan; Mengakhiri do’a dengan mengusap telapak tangan pada muka. Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria berdo’a yang baik. Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria berdo’a yang baik. Jika hanya memenuhi 1 dari keempat kriteria berdo’a yang baik. Jika tidak memenuhi keempat kriteria berdo’a yang baik. Membaca Do’a 1. Berdo’a di akhir pembelajaran; di awal 2. Berdo’a dengan menundukkan kepala; pembelajaran 3. Berdo’a dengan menenengadahkan tangan; 4. Mengakhiri do’a dengan mengusap telapak tangan pada muka. Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria berdo’a yang baik. Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria berdo’a yang baik. Jika hanya memenuhi 1 dari keempat kriteria berdo’a yang baik. Jika tidak memenuhi keempat kriteria berdo’a yang baik. 1. 2. 3. 4.



SKOR 4



3 2 1 0 4



3 2 1 0



e)



Kriteria Penilaian Sikap Spiritual Jumlah skor yang di peroleh Nilai = Skor maksimum Konversi Penilaian: Sangat Baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)



X100



= 90