RPP Teknik Pemesinan Frais 2 2324 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/5



Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.13. Menganalisis pembuatan benda kerja 3.13.1. Merinci pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja dengan memiringkan meja mesin mesin untuk pembuatan rack miring.(C4) untuk pembuatan rack miring 3.13.2. Menyimpulkan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.(C5) 3.13.3. Merencanakan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.(C6) 4.13. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



4.13.1. Mendesain pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. 4.13.2. Mengelola pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. 4.13.3. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



A. TUJUAN 1. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 2. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 3. Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alat/Bahan



Media  Whatsap  E-learning Moodle



 Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN







Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp







Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran



 KEGIATAN INTI







    PENUTUP



group, atau media daring lainnya)



Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



C. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Juli 2023 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.13. Menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring 4.13. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. Roda



gigi helik dapat digunakan untuk menghubungkan poros



yang menyudut.



Gigi-gigi penyusunnya



yang



sejajar



dibuat menyudut dengan



gigi ini dipakai untuk menguhubungkan poros yang sejajar, atau



atau



untuk



poros roda



pada



poros



gigi. Roda



kecepatan yang tinggi.



Contoh penggunaannya seperti pada gearbox(synchromesh), valve timing gears. Beberapa keuntungan menggunakan roda gigi helik antara lain : a.



roda gigi helik dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi daripada pada rodagigi lurus



b.



roda gigi helik lebih mudah pengoperasiannya daripada roda gigi lurus



c.



perbedaan senter dapat diatur sesuai dengan sudut gigi



d.



roda gigi helik lebih kuat daripada rodagigi lurus



Namun demikian kelemahannya adalah pembuatan roda gigi helik lebih mahaldaripada pembuatan r oda gigi lurus



Gambar Roda Gigi Helix Roda Gigi Rack dan Pinion Roda gigi rack merupakan roda gigi dengan gigi-gigi yang dipotong lurus. Sedangkan roda gigi penggeraknya dinamakan pinion. Roda gigi ini bertujuan untuk merubah gerak puitar roda gigi menjadi gerak lurus. Pinion pada umumya mempunyai jumlah gigi dan ukuran yang lebih kecil dengan gigi lurus ataupun helik. Beberapa contoh penggunaan rack dan pinion ini adalah: pada penggerak eretan di mesin bubut, mekanisme kecepatan pada mesin planning, dan pengatur ketinggian pada mesin bor.



Gambar Roda Gigi Rack dan Pinion Pengefraisan Roda Gigi Rack Untuk pengefraisan roda gigi rack diperlukan langkah-langkah tertentu agar pembuatan roda gigi yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan rencana yang ditentukan.



Langkah-langkah pembuatan roda rack akan meliputi: 1. Penyiapan benda kerja termasuk penentuan dimensi 2. Pemasangan Benda kerja 3. Pemilihan, pemasangan dan setting pisau frais 4. Penentuan pitch dan kedalaman pemotongan 5. Pemotongan



1. Penyiapan Benda kerja Pengefraisan roda gigi lurus dilakukan pada benda kerja dengan bentuk persegi. Proses pembuatan roda gigi merupakan kelanjutan dari pekerjaan frais terutama daklam menbuat bahan dasarnya (blank). Oleh karena itu diperlukan langkah cermat dalam menyiapkan bahasn dasar melalui proses frais. Dalam proses pembuatan bahan awal rack, factor penting yang haris diperhatikan adalah kelrataan, kelurusan dan ketegaklurusan masingmasing bidang . Ukuran bahan awal dari roda gigi rack sangat tergantung Gambar di atas. Roda Gigi Rack 23 dari fungsi dan kegunaannya, sehingga dimungkinkan vareasi yang amat banyak. Untuk pembuatan roda gigi rack dapat digunakan mesin frais horizontal, maupun universal. Mesin tersebut harus dilengkapi dengan beberapa kelengkapan antara lain:  pisau frais dengan modul yang sama dengan modul giginya  alat-alat penjepit, klem dan alat-alat pembawa  alat-alat ukur, jangka sorong, jangka bengkok, penyiku dan lainnya  blok gores dan semacamnya 2. Pemasangan Benda Kerja Dalam pengefraisan gigi rack, pencekaman benda kerja dapat dilakukan dengan menjepit benda kerja pada ragum, menggunakan fixture dan dapat pula diklem langsung di meja mesin. Pada pencekaman dengan ragum, benda kerja dicekam melintang sebessar 90 0 terhadap meja. Sedangkan untuk pengefraisan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan menggunakan fixture guna mengurangi waktu setting. Pencekaman dengan klem dapat dilakukan dnegan dua klem yang didikatkan pada alur T meja mesin frais. Dicekam di Ragum Diklem Langsung Gambar 13. Pemasangan Benda Kerja dalam Pengefraisan Rack 3. Pemilihan, pemasangan dan pensetingan pisau frais Dalam pemilihan, pemasangan dan pensetingan pisau pada pengefraisan rack pada dasarnya sama dengan pemilihan, pemasangan maupun pensetingan pisau pada pengefraisan roda gigi lurus. 4. Penentuan kedalaman pemotongan Kedalaman pemotongan harus ditentukan dan merupakan bahan pertimbangan dalam menseting pisau frais. Pada umunya kedalaman pemotongan untuk system modul dan Diametral pitch dapat



dihitung sebagi berikut: Kedalaman pemotongan = 2,25 x modul Sedangkan untuk system diametral pitch: Kedalaman Pemotongan = DP 2,157 Cara menseting kedalaman pemotongan a. Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempatb yang akan disayat berada pada posisis tengah di bawah pisau. b. Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada permukaan benda kerja c. Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan siap menyayat d. Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga menyentuh kertas tipis. e. Bila pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan mesin dan setinglah ukuran pada angka nol f. Bebaskan benda kerja dengan menggerakkan lurus dan naikkan sesuai jedalaman yang disyaratkan g. Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman yang ditentukan dan jumlah gigi yang ditentukan 5. Pemotongan Gigi Setelah pemasangan benda kerja, pengecekan kelurusan pahat, penentuan speed dan feed, setting dalam pemotoingan, siap maka langkah selanjutnya adalah operasional pemotongan. a. sayatlah gigi pertama dengan poemakanan otomatis dan aturlah langkah meja sehingga akan berhenti apabila pahat telah sdsmapi di ujung benda kerja b. Setelah satu kalim openyeyatan telitilah ketepatan profil maupun ketepatan nukuran agar dapat dilakukan perbaikan bila masih kurang c. Lakukan pemakana npada gigi ke tiga dan selanjutnya hingga selesai. Pitch pada pengefraisan rack pada dasarnya sama dengan pitch pada penegfraisan rooda gigi lurus. Pitch dapat dihitung dengan rumusan berikut: Pitch = m x π mm Contoh: Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan rack (pitch) pada rack modul 2 Penyelesaian: Pitch = m x π = 2 x 3,14 = 6,28 mm sedangkan untuk system diametral pitch, pitch dapat dihitung dengan rumus: Pitch = DP phi 26 Contoh Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan rack (pitch) pada rack 12 DP Penyelesaian: Pitch = DP phi Pitch = 12 3,14 = 0,261 inchi (6,65 mm)



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No



Nama



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 5 Teknik Pemesinan Frais 2 KD. 3.13 dan 4.13 1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



2



KD. 3.14 dan 4.14



KD. 3.15 dan 4.15



3



5



4



6



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian I.



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/5 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik.



II. Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. IV. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik. V. Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI.



Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten.



3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.13. Menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK Pertemuan Ke 1 3.13.1. Merinci pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



Indikator Soal 3.13.1. Siswa mampu menjelaskan pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais.



Jenis Soal Testulis



Soal 1. Jelaskan cara pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais! (Skor 100)



Pertemuan Ke-2 3.13.2. Menyimpulkan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



Pertemuan Ke-3 3.13.3. Merencanakan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



3.13.2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan rack lurus dan rack miring.



3.13.3. Siswa mampu menerapkan proses pengefraisan rack miring.



2. Jelaskan perbedaan pembuatan rack lurus dan rack miring!



3. Jelaskan langkahlangkah pengefraisan rack miring. (skor 100)



Jawaban : 1. Cara pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais: a. Ukur dimensi benda kerja awal b. Bersihkan permukaan ragum presisi dengan majun c. Letakkan paralel pad pada mulut ragum untuk mengganjal supaya benda kerja berada di atas pemukaan mulut ragum. d. Kencangkan hendel ragum sekitar 80% kekencangan e. Pukul benda kerja dengan palu karet pda bagian tengah benda kerja, supaya dasar benda kerja bener-benar menempel dasar permukaan. f. Kencangkan ragum hingga maksimal. g. Lakukan pekerjaan mesin frais. 2. Perbedaan pembuatan rack lurus dengan rack miring adalah pada penempatan sudut pada ragum presisi disetting sesuai perhitungan sudut rack miring. Cara pengaturannya adalah dengan cara



mengendorkan baut pengunci ragum presisi yang berada di sebelah bawah kanan dan kiri cekam ragum dengan menggunakan kunci pas atau ring. Atur kemiringan ragum sesuai dengan perhitungan rumus rack miring diletakkan pada skala sudut yang berada di bawah mulut ragum. Kencangkan kedua mur pengunci dengan kunci pas atau kunci ring. 3. Langkah-langkah pengefraisan rack miring adalah : a. Penyiapan benda kerja b. Pemasangan benda kerja c. Pemilihan, Pemasangan, dan Pengesetan Pisau Frais Pada dasarnya, pemilihan, pemasangan, dan pengesetan pisau pada pengefraisan rack sama dengan pemilihan, pemasangan, maupun pengesetan pisau pada pengefraisan roda gigi lurus. d. Penentuan Kedalaman Pemotongan Cara mengeset kedalaman pemotongan 1) Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempatyang akan disayat berada pada posisi tengah bawah pisau. 2) Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada permukaan benda kerja. 3) Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan siap menyayat. 4) Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga menyentuh kertas tipis. 5) Jika pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan mesin dan atur ukuran pada angka nol. 6) Bebaskan benda kerja dengan digerakkan lurus dan naikkan sesuai kedalaman yang disyaratkan. 7) Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman dan jumlah gigi yang ditentukan. e. Prosedur Pemotongan Pemotongan gigi rack lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan cara berikut. 1) Pelajari gambar kerja. 2) Persiapan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi lurus. 3) Pasang blank gigi rack pada ragum yang telah terpasang sebelumnya. 4) Setting pisau pada sisi benda kerja dan selanjutnya geser pisau. 5) Atur kedalaman pemakanan. 6) Setelah dipastikan bahwa posisi cutter pada posisi yang benar, lakukan pemotongan pada gigi pertama. 7) Selanjutnya, lakukan pemotongan gigi kedua dengan menggeser meja. 8) Ukurlah tebal gigi dengan gear tooth vernier. Jika ternyata ada kekurangan, atur kembali depth of cut (h). 9) Selanjutnya, lakukan pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan meja secara otomatis/manual. Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK



No Soal



Skor Penilaian 1



Nilai



1. 2. 3.



1 2 3



4 x 100 3 x 100 3 x 100



Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (1000/1200) x 100 = 83,33



Jumlah



1000



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 5 4.13. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



IPK : Pertemuan Ke-1 4.13.1. Mengatur pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais. 4.13.2. Melakukan proses penyeyatan rata muka siku dan sejajar dan samping benda kerja Pertemuan Ke-2 4.13.3. Menerapkan penyayatan roda gigi rack miring pada salah satu perukaan balok segi empat.



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.13. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



Materi Mengefrais rata, siku dan sejajar dalam membuat benda kerja balok segi empat, dilanjutkan mengefrais roda gigi rack miring.



Kelas/ Smt XII/ 5



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk balok segi empat yang presisi dengan mempertimbangkan kerataan, kesejajaran dan kesikuan 2. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk roda gigi rack miring



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan b. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong c. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm d. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. e. Langkah Kerja 1) Pelajari gambar kerja atau lembaran kerja 2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya 3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan 4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum 5) Pasang alat potong pada spindel mesin 6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, dan bidang A2 hingga mencapai ukuran 18 mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm 7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum. Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang B1dan B2, dan lanjutkan megefrais bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm 8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang D 9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan pengefraisan cemper 1,5x45 10) Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan selanjutnya laksanakan membuat lubang  10 h7 dengan dimulai membuat lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satu ujungnya di camper 11) Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang  5. dan jangan lupa kedua ujung lubang camper 12) Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang yangn tajam 13) Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan 14) Nilaikan benda kerja kepada pembimbing. 15) Bersihkan mesin dan lingkungan kerja 16) Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas toolman



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur. GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat rack miring Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja 1. Penggunaan alat pendukung 2. Penggunaan paralel pad 3. Pemasangan benda kerja



4. Sikap kerja



:



SKOR DICAPAI



10 10 20 10 10 10 30 10



2. Lebar balok 15 mm



10



3. Tebal balok 15 mm



10 30



1. 2. 3. 4. 5.



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



JUMLAH 5. Waktu



MAX



1.Panjang balok 125 mm



JUMLAH



KLS



No Absen :



JUMLAH



3. Hasil Kerja



:



Nama :



JUMLAH 2. Proses Kerja



TGL



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



Bobot 10% N1 = SC/JS Bobot 40% N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



KET



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.13. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



1.1. Perencanaan kerja (WP)



1.2. Peresiapan kerja



II



Proses Kerja 1.1. Penggunaan pendukung



1.2.



1.3.



III



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai langkah dengan gambar kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja peralatan Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan alat



Penggunaan paralel pad



Pemasangan benda kerja



Hasil Kerja 3.1.Panjang 125 mm



Kriteria



Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang Pengecekan pemakanan permukaan dan



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10



3.2.Lebar 15 mm



1.3.



IV



Tebal 15 mm



sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1. Penggunaan APD



4.2. Melaksanakan K3



4.3. Tanggung jawab



4.4. Bekerja sama



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10



4.5. Sopan



V



Waktu



Ketua Program Pemesinan



praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai Sukoharjo, 01 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/5



Kompetensi Dasar 3.14.Menerapkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring



4.14. Membuat roda gigi miring



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.13.1. Mengklasifikasikan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.13.2. Menjelaskan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.13.3. Mengnalisis perencanaan dan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.13.4. Menyimpulkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.13.5. Merancang prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 4.14.1. Menerapkan pembuatan roda gigi miring. 4.14.2. Mendemonstrasikan pembuatan roda gigi miring. 4.14.3. Mengembangkan pembuatan roda gigi miring. 4.14.4. Menentukan pembuatan roda gigi miring. 4.14.5. Mendesain pembuatan roda gigi miring.



B. TUJUAN 1. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 2. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 3. Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Media  Whatsap  E-learning Moodle



Alat/Bahan  Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN







Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp







Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran



 KEGIATAN INTI







    PENUTUP



group, atau media daring lainnya)



Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



E. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Juli 2023 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.14. Menerapkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 4.14. Membuat roda gigi miring Roda gigi helik atau roda gigi miring dapat digunakan untuk menghubungkan poros yang sejajar atau untuk



poros



yang menyudut.



Gigi-gigi penyusunnya



dibuat menyudut dengan



poros roda



gigi. Rodagigi ini dipakai untuk menguhubungkan poros yang sejajar, atau.pada.kecepatan yang tinggi. Contoh penggunaannya seperti pada gearbox(synchromesh), valve timing gears. Beberapa keuntungan menggunakan roda gigi helik antara lain : a.



roda gigi helik dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi daripada pada rodagigi lurus



b.



roda gigi helik lebih mudah pengoperasiannya daripada roda gigi lurus



c.



perbedaan senter dapat diatur sesuai dengan sudut gigi



d.



roda gigi helik lebih kuat daripada rodagigi lurus



Namun demikian kelemahannya adalah pembuatan roda gigi helik lebih mahaldaripada pembuatan r oda gigi lurus



Gambar Roda Gigi Helix Roda Gigi Rack dan Pinion Roda gigi rack merupakan roda gigi dengan gigi-gigi yang dipotong lurus. Sedangkan roda gigi penggeraknya dinamakan pinion. Roda gigi ini bertujuan untuk merubah gerak puitar roda gigi menjadi gerak lurus. Pinion pada umumya mempunyai jumlah gigi dan ukuran yang lebih kecil dengan gigi lurus ataupun helik. Beberapa contoh penggunaan rack dan pinion ini adalah: pada penggerak eretan di mesin bubut, mekanisme kecepatan pada mesin planning, dan pengatur ketinggian pada mesin bor.



Gambar Roda Gigi Rack dan Pinion Pengefraisan Roda Gigi Rack Untuk pengefraisan roda gigi rack diperlukan langkah-langkah tertentu agar pembuatan roda gigi yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan rencana yang ditentukan. Langkah-langkah pembuatan roda rack akan meliputi:



1. Penyiapan benda kerja termasuk penentuan dimensi 2. Pemasangan Benda kerja 3. Pemilihan, pemasangan dan setting pisau frais 4. Penentuan pitch dan kedalaman pemotongan 5. Pemotongan



5. Penyiapan Benda kerja Pengefraisan roda gigi lurus dilakukan pada benda kerja dengan bentuk persegi. Proses pembuatan roda gigi merupakan kelanjutan dari pekerjaan frais terutama daklam menbuat bahan dasarnya (blank). Oleh karena itu diperlukan langkah cermat dalam menyiapkan bahasn dasar melalui proses frais. Dalam proses pembuatan bahan awal rack, factor penting yang haris diperhatikan adalah kelrataan, kelurusan dan ketegaklurusan masingmasing bidang . Ukuran bahan awal dari roda gigi rack sangat tergantung Gambar di atas. Roda Gigi Rack 23 dari fungsi dan kegunaannya, sehingga dimungkinkan vareasi yang amat banyak. Untuk pembuatan roda gigi rack dapat digunakan mesin frais horizontal, maupun universal. Mesin tersebut harus dilengkapi dengan beberapa kelengkapan antara lain:  pisau frais dengan modul yang sama dengan modul giginya  alat-alat penjepit, klem dan alat-alat pembawa  alat-alat ukur, jangka sorong, jangka bengkok, penyiku dan lainnya  blok gores dan semacamnya 6. Pemasangan Benda Kerja Dalam pengefraisan gigi rack, pencekaman benda kerja dapat dilakukan dengan menjepit benda kerja pada ragum, menggunakan fixture dan dapat pula diklem langsung di meja mesin. Pada pencekaman dengan ragum, benda kerja dicekam melintang sebessar 90 0 terhadap meja. Sedangkan untuk pengefraisan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan menggunakan fixture guna mengurangi waktu setting. Pencekaman dengan klem dapat dilakukan dnegan dua klem yang didikatkan pada alur T meja mesin frais. Dicekam di Ragum Diklem Langsung Gambar 13. Pemasangan Benda Kerja dalam Pengefraisan Rack 7. Pemilihan, pemasangan dan pensetingan pisau frais Dalam pemilihan, pemasangan dan pensetingan pisau pada pengefraisan rack pada dasarnya sama dengan pemilihan, pemasangan maupun pensetingan pisau pada pengefraisan roda gigi lurus. 8. Penentuan kedalaman pemotongan Kedalaman pemotongan harus ditentukan dan merupakan bahan pertimbangan dalam menseting pisau frais. Pada umunya kedalaman pemotongan untuk system modul dan Diametral pitch dapat



dihitung sebagi berikut: Kedalaman pemotongan = 2,25 x modul Sedangkan untuk system diametral pitch: Kedalaman Pemotongan = DP 2,157 Cara menseting kedalaman pemotongan a. Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah dicekam pada tempatb yang akan disayat berada pada posisis tengah di bawah pisau. b. Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada permukaan benda kerja c. Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan siap menyayat d. Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga menyentuh kertas tipis. e. Bila pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan mesin dan setinglah ukuran pada angka nol f. Bebaskan benda kerja dengan menggerakkan lurus dan naikkan sesuai jedalaman yang disyaratkan g. Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman yang ditentukan dan jumlah gigi yang ditentukan 5. Pemotongan Gigi Setelah pemasangan benda kerja, pengecekan kelurusan pahat, penentuan speed dan feed, setting dalam pemotoingan, siap maka langkah selanjutnya adalah operasional pemotongan. a. sayatlah gigi pertama dengan poemakanan otomatis dan aturlah langkah meja sehingga akan berhenti apabila pahat telah sdsmapi di ujung benda kerja b. Setelah satu kalim openyeyatan telitilah ketepatan profil maupun ketepatan nukuran agar dapat dilakukan perbaikan bila masih kurang c. Lakukan pemakana npada gigi ke tiga dan selanjutnya hingga selesai. Pitch pada pengefraisan rack pada dasarnya sama dengan pitch pada penegfraisan rooda gigi lurus. Pitch dapat dihitung dengan rumusan berikut: Pitch = m x π mm Contoh: Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan rack (pitch) pada rack modul 2 Penyelesaian: Pitch = m x π = 2 x 3,14 = 6,28 mm sedangkan untuk system diametral pitch, pitch dapat dihitung dengan rumus: Pitch = DP phi 26 Contoh Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan rack (pitch) pada rack 12 DP Penyelesaian: Pitch = DP phi Pitch = 12 3,14 = 0,261 inchi (6,65 mm)



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No



Nama



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 5 Teknik Pemesinan Frais 2 KD. 3.13 dan 4.13 1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 7. Mandiri 8. Tanggung jawab 9. Bekerja sama 10. toleran 11. disiplin 12. sopan



2



KD. 3.14 dan 4.14



KD. 3.15 dan 4.15



3



5



4



6



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/5 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I. Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. II. Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. IV. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik. V. Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik. VI. Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik.



Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.14. Menerapkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK



Indikator Soal



3.14.1. Mengklasifikasi kan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.2. Menjelaskan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.3. Mengnalisis perencanaan dan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.4. Menyimpulkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.5. Merancang prosedur teknik mengefrais roda gigi miring



3.14.1. Siswa mampu mengklasifikasika n prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.2. Siswa mampu menjelaskan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.3. Siswa mampu mengnalisis perencanaan dan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.4. Siswa mampu menyimpulkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring 3.14.5. Siswa mampu merancang prosedur teknik mengefrais roda gigi miring



Jenis Soal Testulis



Soal 4. Apakah keguanaan roda gigi helik atau roda gigi miring dalam komponen trasmisi? (Skor 20) 5. Sebutkan langkah pembuatan roda gigi miring? (Skor 20) 6. Sebutkan keuntungan roda gigi miring/helix? (skor 20) 7. Sebutkan prosedur proses pemotongan gigi miring? (skor 20) 8. Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan rack (pitch) pada rack 12 DP (Skor 20)



Jawaban : 1. Roda gigi helik atau roda gigi miring dapat digunakan untuk menghubungkan poros yang sejajar atau untuk poros yang menyudut. Gigi-gigi penyusunnya dibuat menyudut dengan poros roda gigi. Roda gigi ini dipakai menghubungkan poros yang sejajar atau pada kecepatan yang tinggi. 2. Langkah-langkah pembuatan roda rack akan meliputi: 1) Penyiapan benda kerja termasuk penentuan dimensi 2) Pemasangan Benda kerja 3) Pemilihan, pemasangan dan setting pisau frais 4) Penentuan pitch dan kedalaman pemotongan 5) Pemotongan



3. Beberapa keuntungan menggunakan roda gigi helik antara lain : 1) roda gigi helik dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi daripada pada rodagigi lurus 2) roda gigi helik lebih mudah pengoperasiannya daripada roda gigi lurus 3) perbedaan senter dapat diatur sesuai dengan sudut gigi 4) roda gigi helik lebih kuat daripada rodagigi lurus 4. Proses pemotongan gigi dilakukan setelah pemasangan benda kerja, pengecekan kelurusan pahat, penentuan speed dan feed, setting dalam pemotoingan, siap maka langkah selanjutnya adalah operasional pemotongan. a. sayatlah gigi pertama dengan poemakanan otomatis dan aturlah langkah meja sehingga akan berhenti apabila pahat telah sdsmapi di ujung benda kerja b. Setelah satu kalim openyeyatan telitilah ketepatan profil maupun ketepatan nukuran agar dapat dilakukan perbaikan bila masih kurang c. Lakukan pemakana npada gigi ke tiga dan selanjutnya hingga selesai. Pitch pada pengefraisan rack pada dasarnya sama dengan pitch pada penegfraisan rooda gigi lurus. 5. Penyelesaian: Pitch = m x π = 2 x 3,14 = 6,28 mm sedangkan untuk system diametral pitch, pitch dapat dihitung dengan rumus: Pitch = DP phi Pitch = 12 3,14 = 0,261 inchi (6,65 mm) Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 5. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 6. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 7. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 8. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK 1. 2. 3. 4. 5.



No Soal 1 2 3 4 5 Jumlah



Skor Penilaian 1 4 3 3 4 4



x 20 x 20 x 20 x 20 x 20 360



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (360/400) x 100 = 90



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 5 4.14. Membuat roda gigi miring.



IPK : Pertemuan Ke-1 4.15.1. Menerapkan pembuatan roda gigi miring. 4.15.2. Mendemonstrasikan pembuatan roda gigi miring. Pertemuan Ke-2 4.15.3. Mengembangkan pembuatan roda gigi miring. 4.15.4. Menentukan pembuatan roda gigi miring. Pertemuan Ke-3 4.15.5. Mendesain pembuatan roda gigi miring.



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.14 Membuat roda gigi miring.



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo Materi Konsep:  Mengklasifikasikan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring  Menjelaskan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring  Mengnalisis perencanaan dan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring  Menyimpulkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring  Merancang prosedur teknik mengefrais roda gigi miring Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan prosedur pembuatan roda gigi miring. Metakognitif :  Mendemonstrasikan prosedur pembuatan roda gigi miring pada mesin frais.



Kelas/ Smt XII/ 5



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk roda gigi rack miring



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. f. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan g. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong h. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm i.



Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan.



j. Langkah Kerja 1) Pelajari gambar kerja atau lembaran kerja 2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya 3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan 4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum 5) Pasang alat potong pada spindel mesin 6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, dan bidang A2 hingga mencapai ukuran 18 mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm 7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum. Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang B1dan B2, dan lanjutkan megefrais bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm 8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang D 9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan pengefraisan cemper 1,5x45 10) Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan selanjutnya laksanakan membuat lubang  10 h7 dengan dimulai membuat lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satu ujungnya di camper 11) Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang  5. dan jangan lupa kedua ujung lubang camper 12) Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang yangn tajam 13) Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan 14) Nilaikan benda kerja kepada pembimbing. 15) Bersihkan mesin dan lingkungan kerja 16) Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas toolman



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur. GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat roda gigi miring Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH 2. Proses Kerja



4. Penggunaan alat pendukung 5. Penggunaan paralel pad 6. Pemasangan benda kerja



JUMLAH



3. Hasil Kerja



4. Sikap kerja



KLS



:



No Absen : MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20 10 10 10 30 10



2. Lebar gigi 15 mm



10



3.Tinggi gigi 6,65 mm



10 30



1. 2. 3. 4. 5.



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



JUMLAH 5. Waktu



:



Nama :



1.Panjang gigi 125 mm



JUMLAH



TGL



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



Bobot 10% N1 = SC/JS Bobot 40% N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



KET



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.14. Membuat roda gigi miring. Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



1.3. Perencanaan kerja (WP)



1.4. Peresiapan kerja



II



Proses Kerja 1.4. Penggunaan pendukung



1.5.



1.6.



III



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai langkah dengan gambar kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja peralatan Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan alat



Penggunaan paralel pad



Pemasangan benda kerja



Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja 3.1.Panjang 125 mm



Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan



9,0-10



3.2.Lebar 15 mm



1.4.



IV



Tebal 15 mm



Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



8.1. Penggunaan APD



8.2. Melaksanakan K3



8.3. Tanggung jawab



8.4. Bekerja sama



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik.



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10



8.5. Sopan



V



Waktu



Ketua Program Pemesinan



Heri Sudarsono, ST.



Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai Sukoharjo, 01 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran,



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/5



Kompetensi Dasar 3.15. Memahami teknik mengefrais roda gigi konis/payung



4.15. Merancang pembuatan konis/payung



roda



gigi



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.13.6. Mengklasifikasikan teknik mengefrais roda gigi konis/payung 3.13.7. Menjelaskan teknik mengefrais roda gigi konis/payung 3.13.8. Mengnalisis teknik mengefrais roda gigi konis/payung 3.13.9. Menyimpulkan teknik mengefrais roda gigi konis/payung 3.13.10. Merancang teknik mengefrais roda gigi konis/payung 4.15.1. Menerapkan pembuatan roda gigi miring. 4.15.2. Mendemonstrasikan pembuatan roda gigi miring. 4.15.3. Mengembangkan pembuatan roda gigi miring. 4.15.4. Menentukan pembuatan roda gigi miring. 4.15.5. Mendesain pembuatan roda gigi miring.



C. TUJUAN 1. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 2. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 3. Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. F. KEGIATAN PEMBELAJARAN Media  Whatsap  E-learning Moodle



Alat/Bahan  Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN







Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp







Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran



 KEGIATAN INTI







    PENUTUP



group, atau media daring lainnya)



Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



G. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Juli 2023 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.15. Memahami teknik mengefrais roda gigi konis/payung 4.15. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung Pengertian Roda Gigi Payung Roda gigi payung (bevel gear) adalah roda gigi dengan bentuk kerucut terpancung (konis). Roda gigi ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros lainnya yang saling bersinggungan dan membentuk sudut. Poros yang dimaksud biasanya saling bersinggungan dalam keadaan tegak lurus atau bersudut 90°. Namun dalam hal tertentu dapat dibuat pasangan roda gigi dengan sudut lebih besar atau pun kecil dari 90°. Jenis-Jenis Roda Gigi Payung 1. Roda gigi payung gigi lurus (bevel gear)



Roda gigi jenis ini berbentuk seperti payung atau kerucut. Berfungsi untuk mentransmisikan putaran / gaya antara dua poros yang berpotongan pada satu titik. Roda gigi payung memiliki pitch berbentuk kerucut, sehingga pemotongan giginya dilakukan sepanjang putaran kerucut. Roda gigi payung yang memiliki profil gigi lurus. Jenis roda gigi ini tidak memiliki beban aksial. Ketika dua roda gigi bevel bersinggungan, titik ujung kerucut yang imajiner terletak pada satu titik dan aksis poros yang bersinggungan. Sudut yang terbentuk antara kedua roda bisa berapa saja kecuali 0° dan 180°. 2. Roda gigi payung gigi spiral (spiral bevel gear)



Roda gigi payung yang memiliki profil gigi dengan jalur kurva. Roda gigi ini memiliki rasio yang lebih tinggi dibanding dengan yang bergigi lurus. Sehingga lebih efisien, kuat, getarannya lebih rendah dan kebisingannya juga rendah. Namun dalam pembuatannya cukup rumit. Karena bentuk giginya yang melengkung. Bentuk giginya yang melengkung menyebabkan timbulnya gaya dorong aksial. 3. Roda gigi spiral / hypoid



Merupakan roda gigi payung dengan gigi spiral namun kedua aksisnya tidak berpotongan. Roda gigi ini memiliki gigi melengkung dengan sudut yang memungkinkan kontak gigi menjadi halus. Hal ini yang membuat suara yang dihasilkan lebih pelan(tidak bising). 4. Roda gigi mitre (mitre gear)



Roda gigi payung yang memiliki pasangan dengan rasio 1. Artinya kedua roda gigi tersebut memiliki ukuran yang sama persis. Digunakan untuk mengubah arah transmisi tanpa mengubah kecepatan. Profil giginya dapat dibuat lurus maupun helix. Umumnya posisi poros untuk kedua roda gigi mitre memiliki sudut 90°. Namun juga ada yang membentuk sudut lainnya yang disebut roda gigi mitra sudut. 5. Roda gigi mahkota (crown gear)



Merupakan roda gigi bevel yang bentuk profil giginya sejajar dan tidak bersudut terhadap aksis. Bentuk roda giginya menyerupai mahkota. Hanya dapat dipasangkan secara akurat dengan roda gigi lurus atau roda gigi bevel. Rumus Roda Gigi Payung Dalam pembuatan roda gigi payung ini pada perencanaanya harus selalu dibuat berpasangan. Karena roda gigi tidak akan berfungsi jika tidak dipasangkan dengan pasangannya. Pasangan roda gigi payung yang direncanakan untuk suatu pemindahan tenaga pasti memiliki suatu perbandingan tertentu. Mulai dari besar sudut antara kedua porosnya, jumlah giginya, diameternya, dan masih banyak lagi. Jika dilihat dari sistem pembentukan profil gigi dari dasar-dasar pengukurannya, roda gigi payung ini sama halnya dengan roda-roda gigi lainnya, yaitu dibentuk dengan 2 sistem : 1. Sistem Metrik (MM) Ketentuan-ketentuan untuk sistem metrik adalah sama halnya dengan untuk roda-roda gigi lurus yaitu :



1.Diameter Tusuk ( Dt ) : Dt = Z x M 2.Tinggi kepala gigi ( Ha ) Ha = 0,8 x M 3.Tinggi kaki gigi ( Hi ) Hi = 1 xM 4.Tinggi gigi ( Hg ) Hg = 1,8 x M Tetapi aja juga yang menggunakan ketentuan : Ha = 1 x M Hi = 1,66 x M Hg = 2,66 x M Jika sepasang roda gigi payung bekerja dengan sudut antara porosnya adalah 90° , maka : Untuk roda gigi I



Untuk roda gigi II



Sudut muka = Sudut tusuk + Sudut kepala (



ϫ =β + ᵟ )



Sudut potong = Sudut tusuk – Sudut kaki ( λ = β – € ) Sudut miring samping = 90° – Sudut tusuk ( 90° – β ) 2. Sistem Diametral Pitch (DP) Sebelum masuk ke rumusnnya alangkah lebih baik kamu memahami dahulu arti darisimbolsimbol berikut : Dk = Diameter kepala Dt = Diameter tusuk R = Jari-jari penjuru b = Lebar gigi Ha = Tinggi kepala gigi Hi = Tinggi kakia gigi α = Sudut poros β = Sudut tusuk ϫ = Sudut mika λ = Sudut potong ᵟ = Sudut kepala € = Sudut kaki θ = Sudut miring samping Contoh Soal Perhitungan Roda Gigi Payung 1. Hitunglah dimensi / ukuran suatu roda gigi payung, jika diketahui jumlah gigi yang dibuat adalah : Z = 24 buah, Modul yang digunakan Modul M 2,75 dan sudut tusuknya adalah β = 45º JAWAB : 1. Diameter Tusuk (Dt) Dt = Z x M Dt = 24 x 2,75 Dt = 66 mm 2. Diameter Kepala (Dka) Dka = Dt + 1,6 x M Cos β Dka = 66 + 1,6 x 2,75 x Cos 45º



Dka = 66 + 4,4 x 0,7071 Dka = 69 mm 3. Tinggi Kepala Gigi (Ha) Ha = 0,8 x M Ha = 0,8 x 2,75 Ha = 1,76 mm 4. Tinggi Kaki Gigi (Hi) Hi = 1 x M Hi = 1 x 2,75 Hi = 2,75 mm 5. Tinggi Gigi (Hz) Hz = Ha + Hi Hz = 1,76 + 2,75 Hz = 4,51 mm 6. Panjang Penjuru (R)



7. Lebar Gigi (B)



8. Sudut Kepala Gigi



9. Sudut kaki Gigi



10. Sudut Muka (Ϫ ) Ϫ= β + α Ϫ = 45º + 2 º 9’ Ϫ = 47 º 91’ 11.Sudut Potong (λ) λ= β + η λ=



45º +



λ=



41 º 38’



3 º 22’



12. Sudut miring samping



θ= 90º – 45º θ= 45º



13 PUTARAN POROS ENGKOL KEPALA PEMBAGI



Jadi putaran poros engkol kepala pembagi adalah 1 (satu) putaran ditambah 12 lubang pada kedudukan (posisi) lubang piring pembagi berjumlah 18.



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No



Nama



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 5 Teknik Pemesinan Frais 2 KD. 3.13 dan 4.13 1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



2



KD. 3.14 dan 4.14



KD. 3.15 dan 4.15



3



5



4



6



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/5 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I.



Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik.



II.



Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik.



III.



Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik.



IV.



Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik.



V.



Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI.



Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten.



3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.15. Memahami teknik mengefrais roda gigi konis/payung



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK Pertemuan Ke 1 3.15.1. Merinci pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



Indikator Soal 3.15.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian roda gigi payung.



Jenis Soal Testulis



Soal 9. Jelaskan pengertian roda gigi payung! (Skor 25)



Pertemuan Ke-2 3.15.2. Menyimpulkan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



Pertemuan Ke-3 3.15.3. Merencanakan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



3.15.2. Siswa mampu menguraikan jenis-jeis roda gigi payung.



3.15.3. Siswa mampu merencana dengan perhitungan pembuatan roda gigi payung.



10. Jelaskan yang dimaksud jenis-jenis roda gigi payung! (Skor 25)



11. Buatlah perencanaan roda gigi payung dengan difinisi sebagai berikut : Z = 24 buah, Modul yang digunakan M odul M 2,75 dan sudut tusuknya adalah β = 45º (Skor 50)



Jawaban : 1. Roda gigi payung (bevel gear) adalah roda gigi dengan bentuk kerucut terpancung (konis). Roda gigi ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros lainnya yang saling bersinggungan dan membentuk sudut. Poros yang dimaksud biasanya saling bersinggungan dalam keadaan tegak lurus atau bersudut 90°. Namun dalam hal tertentu dapat dibuat pasangan roda gigi dengan sudut lebih besar atau pun kecil dari 90°.



2. Jenis-jenis roda gigi payung adalah sebagai berikut : a. Roda gigi payung gigi lurus (bevel gear) b. Roda gigi payung gigi spiral (spiral bevel gear) c. Roda gigi spiral / hypoid d. Roda gigi mitre (mitre gear) e. Roda gigi mahkota (crown gear) 12. Diketahui : Z = 24 buah, M 2,75 β = 45º Ditanya : Perancangan roda gigi payung : JAWAB : 1. Diameter Tusuk (Dt) Dt = Z x M Dt = 24 x 2,75 Dt = 66 mm 2. Diameter Kepala (Dka) Dka = Dt + 1,6 x M Cos β Dka = 66 + 1,6 x 2,75 x Cos 45º Dka = 66 + 4,4 x 0,7071 Dka = 69 mm 3. Tinggi Kepala Gigi (Ha) Ha = 0,8 x M Ha = 0,8 x 2,75 Ha = 1,76 mm 4. Tinggi Kaki Gigi (Hi) Hi = 1 x M Hi = 1 x 2,75 Hi = 2,75 mm 5. Tinggi Gigi (Hz) Hz = Ha + Hi Hz = 1,76 + 2,75 Hz = 4,51 mm 6. Panjang Penjuru (R)



7. Lebar Gigi (B)



8. Sudut Kepala Gigi



9. Sudut kaki Gigi



10. Sudut Muka (Ϫ ) Ϫ= β + α Ϫ = 45º + 2 º 9’



Ϫ = 47 º 91’ 11.Sudut Potong (λ) λ= β + η λ = 45º + 3 º 22’ λ = 41 º 38’ 12. Sudut miring samping θ= 90º – 45º θ= 45º 13. PUTARAN POROS ENGKOL KEPALA PEMBAGI



Jadi putaran poros engkol kepala pembagi adalah 1 (satu) putaran ditambah 12 lubang pada kedudukan (posisi) lubang piring pembagi berjumlah 18.



Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 9. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 10. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 11. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 12. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK 1. 2. 3. 4.



No Soal 1 2 3 4 Jumlah



Skor Penilaian 1 4 3 3 3



x 25 x 25 x 50 x 25 325



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (325/400) x 100 = 81,25



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 5 4.15. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung



IPK : Pertemuan Ke-1 4.15.1. Mengatur pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais. 4.15.2. Mengatur sudut kemiringan pada kepala pembagi Pertemuan Ke-2 4.15.3. Menerapkan penyayatan roda gigi payung



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.15. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung



Materi Mengefrais alur roda gigi dengan memiringan cekam kepala pembagi untuk membuat roda fifi payung.



Kelas/ Smt XII/ 5



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk trapezium. 2. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais dan pisau modul untuk membuat benda kerja berbentuk roda gigi payung.



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. I. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan II. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong III. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm IV. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. V.



Langkah Kerja Langkah-langkah kerja pemotongan roda gigi lurus ini antara lain sbb : 1.



Mempersiapkan mesin dan peralatan bantu lainnya yang diperlukan seperti : kepala pembagi, mandrel, kepala epas, cutter gear, alat ukur, dsb



2.



Pasang/ikatlah kepala pembagi dan kepala lepas di atas meja fris periksa kedudukan antara keduanya (kelurusannya terhadap mesin dan jarak antara kedua senter, supaya benda kerja dapat diikat antara kepala pembagi dengan lepas)



3.



Pasang benda pada mandrel dan jepit/ikat pada kepala pembagi dengan di tumpu kepala lepas, serta hati/hati dalam menempatkan benda kerja diantara keduanya jangan smpai saat pemotongan terjadi benturan antara cutter gear dengan kedua alat tsb. ( kepala pembagi dan kepala lepas )



4.



Persiapkan pembagian kepala pembagi ( mengatur letak puncak engkol pemutar kepala pembagi pada lobang plat pembagi dan mengatur jarak pembatas putaran ), misalnya gigi yang akan dibuat sebanyak 15 buah gigi, maka engkol pemutar kapala pembagi harus diputar setiap selesai satu gigi = 40/15 = 2 2/3 putaran. Untuk mendapatkan yang 2/3 putaran dengan tepat dan cepat, digunakan lobang-lobang pembagi yang terdapat pada plat pembagi yaitu lobang yang berangka dapat dibagi dengan 3, yang terdapat pada plat pembagi. Misalnya lobang yang berangka 27, maka 2/3 putaran = 2/3 x 27 = 18 bagian ( 19 lobang ). Jadi setiap selesai satu gigi engkol pemutar diputar 2 kali putaran penuh ditambah



18 bagian ( 19 lobang ) pada lobang plat pembagi yang berangka 27 ( puncak engkol dalam berputar segaris lingkaran dengan lingkaran lobang 27 , untuk tidak selalu menghityng penambahan 18 bagian ( 19 lobang ) diaturlah jangka pembatas sejarak 18 bagian ( 19 lobang ) 5.



Pasangkan/ikat cutter gear pada arbor mesin dengan baik dam kuat, dan periksa kedudukannya terhadap senter kepala pembagi/kepala lepas, sehingga kedudukannya segaris.



6.



Aturlah/stel kedudukan benda kerja terhadap cutter yaitu : dimana jarak antara mata potong cutter dengan benda kerja setebal kertas, dan cutter berada tepat di puncak garis tengah bakal roda gigi. ( untuk mendapatkan kadudukan cutter tepat di puncak garis tengah benda kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara dan salah satu cara dengan bantuan height gauge ( alat ukur ketinggian ) dengan langkah-langkah sbb : tempatkan height gauge di atas meja mesin. Atur ujung penggires height gauge setinggi garis senter kepala pembagi/kepala lepas lalu goreskan terhadap benda kerja dalam kedudukan tetap di atas meja mesin. Selanjutnya pindahkan letak height gauge. Setelah itu putar kepala pembagi 10 putaran penuh sehingga goresan yang terdapat pada benda kerja disebabkan ujung penggores height gauge berada di puncak. Atur/stel ujung mata potong cutter tepat pada garis goresan tsb.



7.



Geser meja mesin hingga benda kerja kedudukannya berada diuar cutter, dan tempatkan garis pengukur tebal penyayatan ( mokrometer dial ) yang terdapat pada engkol pemutar gerakan meja vertikal pada angka nol.



8.



Naikan meja mesin untuk mendapatkan tebal penyayatan gigi ( dalam gigi ) dengan berpedoman ada mikrometer dialnya. Dalam penentuan tebal penyayatan tergantung kapada kondisi mesin, cutter, dan bahan benda kerja berdasarkan hasil pengalaman prakteknya, sebaiknya penyayatan dalam pembuatan gigi dengan mesin fris dilakukan dua kali penyayatan dengan tebal penyayatan yanng pertama max ½ dari tunggi gigi yang akan dibuat.



9.



Keraskan semua mur pengikat gerak meja arah vertiakal dan melintang. Setelah itu pastikan coolant bekerja dan atur kecepatan putaran mesisn ( putaran cuttar dan gerakan meja untuk pemotongan/feeding ).



10. Hidupkan dan jalankan mesin dan mulailah melakukan penyayatan/pemotongan pertama dengan gerakan meja secara otomatis ( feeding ). Jika gigi pertama telah selesai disayat, kembalikan posisisi benda kerja kearah awal penyayatan ( pada posisi langkah 7 ) dengan menggerakkan meja dengan menekan tombol otomatis atau dengan cara manual. Selanjutnya putar engkol pemutar kepala pembagi sebanyak yang telah ditentukan sebelumnya ( langkah 4 ) untuk penyayatan gigi kedua. Dan sayatlah gigi kedua ini dengan cara yang sama dengan gigi pertama, demikian pula gigi yang lainnya, sehingga semuanya tersayat. 11. Kendorkan mur pengikat/penahan gerakan meja vertikal agar meja dapat bergerak keatas untuk menambah tebal penyayatan berikutnya. Naikanlah meja mesin setinggi dalam gigi



yang sebenarnya tercapai. Selanjutnya keraskan kembali mur pengikat/penahan gerakan meja vertikal. 12. Mulailah/lakukanlah penyayatan kedua ( penyayatan terakhir ) dengan cara yang sama seperti panyayatan pertama sampai semua gigi tersayat semuanya. Catatan : selama penfraisan gigi tersebut, cutter fris hendaknya selalu diberikan cairan pendingin ( coolant ) agar mata potong cutter fris tidak cepat tumpul.



GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat roda gigi payung Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



2. Proses Kerja



7. Penggunaan alat pendukung 8. Penggunaan kepala pembagi 9. Pemasangan benda kerja



JUMLAH



3. Hasil Kerja



4. Sikap kerja



KLS



:



No Absen : SKOR MAX



DICAPAI



10 10 20



10 30



N2 = SC/JS



3. Jumlah gigi (Z)



10 30 10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



N1 = SC/JS



10



10



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



Bobot 10%



Bobot 40%



2. Tinggi Gigi (H)



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



10



JUMLAH 5. Waktu



:



Nama :



1. Diameter Tusuk



JUMLAH



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.13. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



II



III



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja dibuat 1.5. Perencanaan langkah kerja sesuai dengan gambar kerja dan masih (WP) ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja 1.6. Peresiapan peralatan kerja Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan Proses Kerja 1.7. Penggunaan alat Penggunaan alat pendukung sesuai pendukung. prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang 1.8. Penggunaan paralel pad Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris 1.9. Pemasangan benda kerja Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang Hasil Kerja



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



3.1.Tinggi Gigi (H)



3.2.Putaran piring pembagi



3.3. Sudut kemiringan gigi



IV



Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang



Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 1



– 4 , 9



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1.



4.2.



4.3.



Penggunaan APD



Melaksanakan K3



Tanggung jawab



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi.



Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan



Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



9,0-10



4.4.



4.5.



Bekerja sama



Sopan



V



Waktu



Ketua Program Pemesinan



menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0



9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



Sukoharjo, 01 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



– 4,9



0 – 4,9



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/5



Kompetensi Dasar 3.16. Menganalisis prosedur teknik frais roda gigi payung



4.16. Menentukan pembuatan konis/payung



roda



gigi



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.16.1. Mengklasifikasikan prosedur teknik frais roda gigi payung 3.16.2. Menjelaskan prosedur teknik frais roda gigi paying 3.16.3. Mengnalisis prosedur teknik frais roda gigi paying 3.16.4. Menyimpulkan prosedur teknik frais roda gigi paying 3.16.5. Merancang prosedur teknik frais roda gigi payung 4.16.1. Menerapkan pembuatan roda gigi konis/payung 4.16.2. Mendemonstrasikan pembuatan roda gigi konis/payung 4.16.3. Mengembangkan pembuatan roda gigi konis/payung 4.16.4. Menentukan pembuatan roda gigi konis/payung 4.16.5. Mendesain pembuatan roda gigi konis/payung



D. TUJUAN 1



Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 2 Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 3 Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. 2. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alat/Bahan



Media  Whatsap  E-learning Moodle



 Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN







Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp







Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran



 KEGIATAN INTI







    PENUTUP



group, atau media daring lainnya)



Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



3. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Juli 2023 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.16. Menganalisis prosedur teknik frais roda gigi payung 4.16. Menentukan pembuatan roda gigi konis/payung Untuk pembuatan suatu roda gigi dengan mempergunakan mesin perkakas pada umumnya langkah-langkah pengerjaannya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok kegiatan yaitu : 1. Perencanaan roda gigi ( menghitung harga-harga dimensi dari roda gigi yang akan dibuat, dan membuat gambar kerjanya/job sheetnya ) 2. Membuat bakal roda gigi dengann mesin bubut ( membuat kontruksi roda gigi yang akan dibuat dengan ukuran-ukuran sesuai dengan yang direncanakan ) 3. Membuat/memotong profil gigi pada bakal roda dengan mesin perkakas ( membuat roda gigi ) Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah pengerjaan pembuatan roda gigi dengan mesin fris, sbb . Prosedur Menfrais Roda Gigi Payung (Bevel Gear) Prinsip kerja pembuatan / pemotongan roda gigi payung ini sama persis dengan roda gigi lurus atau gigi helik, yaitu benda kerja bergerak horizontal dibawa meja mesin dengan gerakan memanjang menuju cutter gear yang berputar pada arbor/ sumbu mesin. Perbedaannya hanya terletak pada posisi/ kedudukan kepala pembaginya. Kepala pembaginya dimiringkan sebesar sudut potong dari roda gigi payung yang akan dibuat. Jadi langkah kerja pembuatan roda gigi payung disamping persis sama dengan langkah kerja pembuatan roda gigi lurus ditambah satu langkah kerja lagi yaitu memiringkan kepala pembagi sebesar sudut potong roda gigi payung akan dibuat. Disamping penambahan langkah kerja memiringkan kepala pembagi masih ada pengerjaan lanjutan dalam pembuatan roda gigi payung ini yaitu pengerjaan merapikan profil gigi roda gigi payung (memotong kedua sisi dari masing-masing profil gigi). Pengerjaan memotong kedua sisi profil-profil gigi itu dimaksudkan supaya antara lembah dan gunung dari roda gigi payung simetris dan dengan demikian baru akan dapat bekerja berpasangan. Pengerjaan merapikan profil gigi roda gigi payung dilakukan setelah selesai pemotongan profil gigi itu sedalam yang direncanakan (Hg) secara keseluruhan, dengan langkah kerja sebagai berikut: 1. Setelah pemotongan semua profil gigi sedalam Hg siap dilaksanakan, jauhkan cutter dari benda kerja, lepaskan/ longarkan mur penggunci gerakkan meja mesin arah melintang, kemudian nolkan mikrimeter dial yang terdapat pada engkol pemutar meja arah melintang tersebut. 2. Geser meja mesin arah melintang sejauh secara praktis 1/7 dari tebal profil gigi. Misalnya jika tebal profil gigi 1,5708 mm, maka meja mesin digeser arah melintang (menjauhi / mendekati operator) = 1/7 x 1,5707 mm = 0,24 mm. 3. Dekatkan kembali benda kerja terhadap cutter, kemudian longgarkan ikatan chuck kepala pembagi terhadap benda kerja. Aturlah / paskan kembali ujung mata potong cutter gear tepat pada alur (lembah) dari roda gigi yang dibuat pada ujungnya (pada



bagian profil gigi yang kecil). Selanjutnya kencangkan kembali ikatan/jepitan chuck terhadap benda kerja, dan jauhkan benda kerja dari cutter. 4. Kencangkan kembali terlebih dahulu mur penahan gerakkan meja arah melintang. Selanjutnya hidupkan mesin lakukan pemotongan sisi pertama dari profil gigi ini. Dan untuk pemotongan sisi pertama dari profil gigi berikutnya putar engkol kepala pembagi sebanyak putaran pembuatan profil gigi terdahulu (sebelum pekerjaan merapikan profil gigi) 5. Setelah semua sisi pertama profil gigi roda gigi dipotong. Lanjutkan pemotongan sisi kedua (sisi profil gigi lainnya) dengan cara bebaskan benda kerja dari cutter, longarkan kembali mur penahan gerakan meja arah melintang. Selanjutnya geser meja arah melintang ini berlawanan arah penggeseran pemotongan sisi pertama profil gigi sejuah 2/7 dari lebar gigi. Kemudian lakukan kembali pengepasan cutter pada alur (lembah) gigi seperti langkah 3 tersebut di atas. Setelah itu lakukan pemotongan sisi kedua dari profil gigi sebagaimana pemotongan sisi pertama (seperti langkah 4 tersebut di atas).



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No



Nama



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 5 Teknik Pemesinan Frais 2 KD. 3.16 dan 4.16 1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



2



KD. 3.17 dan 4.17



KD. 3.18 dan 4.18



3



5



4



6



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/5 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I. Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. II.



Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik.



IV.



1. 2. 3. 4.



V.



Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik.



Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI. Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten.



2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.16. Menganalisis prosedur teknik frais roda gigi payung



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK 3.16.1. Merinci pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



Indikator Soal 3.16.1. Siswa mampu menjelaskan pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais.



Jenis Soal Testulis



Soal 13. Bagaimanaka h langkah alur pembuatan roda gigi payung? (Skor 100)



Jawaban : Langkah-langkah pembuatan roda gigi payung



1. Setelah pemotongan semua profil gigi sedalam Hg siap dilaksanakan, jauhkan cutter dari benda kerja, lepaskan/ longarkan mur penggunci gerakkan meja mesin arah melintang, kemudian nolkan mikrimeter dial yang terdapat pada engkol pemutar meja arah melintang tersebut. 2. Geser meja mesin arah melintang sejauh secara praktis 1/7 dari tebal profil gigi. Misalnya jika tebal profil gigi 1,5708 mm, maka meja mesin digeser arah melintang (menjauhi / mendekati operator) = 1/7 x 1,5707 mm = 0,24 mm. 3. Dekatkan kembali benda kerja terhadap cutter, kemudian longgarkan ikatan chuck kepala pembagi terhadap benda kerja. Aturlah / paskan kembali ujung mata potong cutter gear tepat pada alur (lembah) dari roda gigi yang dibuat pada ujungnya (pada bagian profil gigi yang kecil). Selanjutnya kencangkan kembali ikatan/jepitan chuck terhadap benda kerja, dan jauhkan benda kerja dari cutter. 4. Kencangkan kembali terlebih dahulu mur penahan gerakkan meja arah melintang. Selanjutnya hidupkan mesin lakukan pemotongan sisi pertama dari profil gigi ini. Dan untuk pemotongan sisi pertama dari profil gigi berikutnya putar engkol kepala pembagi sebanyak putaran pembuatan profil gigi terdahulu (sebelum pekerjaan merapikan profil gigi) 5. Setelah semua sisi pertama profil gigi roda gigi dipotong. Lanjutkan pemotongan sisi kedua (sisi



profil gigi lainnya) dengan cara bebaskan benda kerja dari cutter, longarkan kembali mur penahan gerakan meja arah melintang. Selanjutnya geser meja arah melintang ini berlawanan arah penggeseran pemotongan sisi pertama profil gigi sejuah 2/7 dari lebar gigi. Kemudian lakukan kembali pengepasan cutter pada alur (lembah) gigi seperti langkah 3 tersebut di atas. Setelah itu lakukan pemotongan sisi kedua dari profil gigi sebagaimana pemotongan sisi pertama (seperti langkah 4 tersebut di atas).



Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 13. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 14. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 15. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 16. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK



No Soal



Skor Penilaian 1



1.



1



3 x 100



Jumlah



300



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (300/400) x 100 = 75



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 5 4.16. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung



IPK : Pertemuan Ke-1 4.15.1. Mengatur pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais. 4.15.2. Mengatur sudut kemiringan pada kepala pembagi Pertemuan Ke-2 4.15.3. Menerapkan penyayatan roda gigi payung



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.16. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung



Materi Mengefrais alur roda gigi dengan memiringan cekam kepala pembagi untuk membuat roda fifi payung.



Kelas/ Smt XII/ 5



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk trapezium. 2. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais dan pisau modul untuk membuat benda kerja berbentuk roda gigi payung.



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. 1. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan 2. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong 3. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm 4. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. 5. Langkah Kerja Langkah-langkah kerja pemotongan roda gigi lurus ini antara lain sbb : 1. Mempersiapkan mesin dan peralatan bantu lainnya yang diperlukan seperti : kepala pembagi, mandrel, kepala epas, cutter gear, alat ukur, dsb 2.



Pasang/ikatlah kepala pembagi dan kepala lepas di atas meja fris periksa kedudukan antara keduanya (kelurusannya terhadap mesin dan jarak antara kedua senter, supaya benda kerja dapat diikat antara kepala pembagi dengan lepas)



3.



Pasang benda pada mandrel dan jepit/ikat pada kepala pembagi dengan di tumpu kepala lepas, serta hati/hati dalam menempatkan benda kerja diantara keduanya jangan smpai saat pemotongan terjadi benturan antara cutter gear dengan kedua alat tsb. ( kepala pembagi dan kepala lepas )



4.



Persiapkan pembagian kepala pembagi ( mengatur letak puncak engkol pemutar kepala pembagi pada lobang plat pembagi dan mengatur jarak pembatas putaran ), misalnya gigi yang akan dibuat sebanyak 15 buah gigi, maka engkol pemutar kapala pembagi harus diputar setiap selesai satu gigi = 40/15 = 2 2/3 putaran. Untuk mendapatkan yang 2/3 putaran dengan tepat dan cepat, digunakan lobang-lobang pembagi yang terdapat pada plat pembagi yaitu lobang yang berangka dapat dibagi dengan 3, yang terdapat pada plat pembagi. Misalnya lobang yang berangka 27, maka 2/3 putaran = 2/3 x 27 = 18 bagian ( 19 lobang ). Jadi setiap selesai satu gigi engkol pemutar diputar 2 kali putaran penuh ditambah



18 bagian ( 19 lobang ) pada lobang plat pembagi yang berangka 27 ( puncak engkol dalam berputar segaris lingkaran dengan lingkaran lobang 27 , untuk tidak selalu menghityng penambahan 18 bagian ( 19 lobang ) diaturlah jangka pembatas sejarak 18 bagian ( 19 lobang ) 5.



Pasangkan/ikat cutter gear pada arbor mesin dengan baik dam kuat, dan periksa kedudukannya terhadap senter kepala pembagi/kepala lepas, sehingga kedudukannya segaris.



6.



Aturlah/stel kedudukan benda kerja terhadap cutter yaitu : dimana jarak antara mata potong cutter dengan benda kerja setebal kertas, dan cutter berada tepat di puncak garis tengah bakal roda gigi. ( untuk mendapatkan kadudukan cutter tepat di puncak garis tengah benda kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara dan salah satu cara dengan bantuan height gauge ( alat ukur ketinggian ) dengan langkah-langkah sbb : tempatkan height gauge di atas meja mesin. Atur ujung penggires height gauge setinggi garis senter kepala pembagi/kepala lepas lalu goreskan terhadap benda kerja dalam kedudukan tetap di atas meja mesin. Selanjutnya pindahkan letak height gauge. Setelah itu putar kepala pembagi 10 putaran penuh sehingga goresan yang terdapat pada benda kerja disebabkan ujung penggores height gauge berada di puncak. Atur/stel ujung mata potong cutter tepat pada garis goresan tsb.



7.



Geser meja mesin hingga benda kerja kedudukannya berada diuar cutter, dan tempatkan garis pengukur tebal penyayatan ( mokrometer dial ) yang terdapat pada engkol pemutar gerakan meja vertikal pada angka nol.



8.



Naikan meja mesin untuk mendapatkan tebal penyayatan gigi ( dalam gigi ) dengan berpedoman ada mikrometer dialnya. Dalam penentuan tebal penyayatan tergantung kapada kondisi mesin, cutter, dan bahan benda kerja berdasarkan hasil pengalaman prakteknya, sebaiknya penyayatan dalam pembuatan gigi dengan mesin fris dilakukan dua kali penyayatan dengan tebal penyayatan yanng pertama max ½ dari tunggi gigi yang akan dibuat.



9.



Keraskan semua mur pengikat gerak meja arah vertiakal dan melintang. Setelah itu pastikan coolant bekerja dan atur kecepatan putaran mesisn ( putaran cuttar dan gerakan meja untuk pemotongan/feeding ).



10. Hidupkan dan jalankan mesin dan mulailah melakukan penyayatan/pemotongan pertama dengan gerakan meja secara otomatis ( feeding ). Jika gigi pertama telah selesai disayat, kembalikan posisisi benda kerja kearah awal penyayatan ( pada posisi langkah 7 ) dengan menggerakkan meja dengan menekan tombol otomatis atau dengan cara manual. Selanjutnya putar engkol pemutar kepala pembagi sebanyak yang telah ditentukan sebelumnya ( langkah 4 ) untuk penyayatan gigi kedua. Dan sayatlah gigi kedua ini dengan cara yang sama dengan gigi pertama, demikian pula gigi yang lainnya, sehingga semuanya tersayat. 11. Kendorkan mur pengikat/penahan gerakan meja vertikal agar meja dapat bergerak keatas untuk menambah tebal penyayatan berikutnya. Naikanlah meja mesin setinggi dalam gigi



yang sebenarnya tercapai. Selanjutnya keraskan kembali mur pengikat/penahan gerakan meja vertikal. 12. Mulailah/lakukanlah penyayatan kedua ( penyayatan terakhir ) dengan cara yang sama seperti panyayatan pertama sampai semua gigi tersayat semuanya. Catatan : selama penfraisan gigi tersebut, cutter fris hendaknya selalu diberikan cairan pendingin ( coolant ) agar mata potong cutter fris tidak cepat tumpul.



GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat roda gigi payung Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



2. Proses Kerja



10. Penggunaan pendukung 11. Penggunaan pembagi 12. Pemasangan kerja



JUMLAH



3. Hasil Kerja



benda



KLS



:



Nama : No Absen : SKOR MAX



DICAPAI



10 10 20



10



2. Tinggi Gigi (H)



10



3. Jumlah gigi (Z)



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1. Diameter Tusuk



JUMLAH 5. Waktu



kepala



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



alat



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.16. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



II



III



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai 1.1. Perencanaan langkah kerja dengan gambar kerja dan masih ada (WP) koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja 1.2. Peresiapan peralatan kerja Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan Proses Kerja 1.1. Penggunaan alat Penggunaan alat pendukung sesuai pendukung. prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang 1.2. Penggunaan paralel pad Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris 1.3. Pemasangan benda kerja Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang Hasil Kerja 3.1.Tinggi Gigi (H) Pengecekan pemakanan permukaan dan



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10



3.2.Putaran piring pembagi



sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 2



– 4 , 9



3.3. Sudut kemiringan gigi



IV



Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



5.1.



Penggunaan APD



16.1. Melaksanakan K3



16.2. Tanggung jawab



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



16.3. Bekerja sama



16.4. Sopan



V



Waktu



jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran,



Ketua Program Pemesinan



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/5



Kompetensi Dasar 3.17. Memahami pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table



4.17. Merancang pembuatan menggunakan rotari table



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.17.1. Mengklasifikasikan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 3.17.2. Menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 3.17.3. Mengnalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 4.17.1. Menerapkan pembuatan menggunakan rotari table 4.17.2. Mendemonstrasikan pembuatan menggunakan rotari table 4.17.3. Mengembangkan pembuatan menggunakan rotari table



E. TUJUAN 1



Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 2 Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 3 Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. 4. KEGIATAN PEMBELAJARAN Media  Whatsap  E-learning Moodle



Alat/Bahan  Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN







Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp







Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran



 KEGIATAN INTI







    PENUTUP



group, atau media daring lainnya)



Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



5. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Juli 2023 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.17. Memahami pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 4.17. Merancang pembuatan menggunakan rotari table Meja putar (Rotary Table) adalah salah satu jenis perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk membentuk lingkaran/ radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan nilai sudut tertentu dalam satu keliling lingkaran pada pusat sumbu.



Gambar Rotary table 1. Macam-macam Meja Putar Terdapat beberapa jenis meja putar yang digunakan dalam pencekaman pada mesin frais, diantaranya: a. Meja Putar Horisontal (Horizontal Rotary Table) Meja putar horisontal pada saat digunakan diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar. Untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. b. Meja Putar Horisontal/Vertikal (Horizontal/ Vertical Rotary Table) Meja putar horisontal/ vertikal dalam menggunakannya diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar dan tegak/vertikal. Sebagaimana meja putar horisontal, untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya juga harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. c. Meja Putar Universal Miring (Universal Tilting Rotary Table) Meja putar universal miring dalam menggunakannya diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar dan tegak/vertical dengan sudut tertentu, yaitu dengan mengatur kemiringan mejanya sesuai tuntutan dan kebutuhan pekerjaan. Sebagaimana meja putar jenis lainnya, untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya juga harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. 2. Pemasangan Meja Putar Untuk mendapatkan hasil pengefraisan yang sepusat dengan sumbu senter meja putar, pemasangan meja putar pada meja mesin frais harus mengikuti prosedur yang benar yaitu: a. Pembersihan meja mesin dan landasan meja putar Sebelum meja putar dipasang pada meja mesin, bersihkan terlebih dahulu permukaan bagian atas meja mesin dan permukaan bagian bawah landasan meja putar dari semua kotoran agar benar-benar posisinya datar tidak ada yang mengganjal



b. Posisi pemasangan meja putar Pemasangan meja putar pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-tengah meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal dengan pengencangan baut pengikat yang tidak terlalu kencang agar mudah disetel. c. Pengecekan kesepusatan meja putar Dalam melakukan pengecekan kesepusatan meja putar, jika hasil pekerjaannya tidak dituntut kesepusatan dengan hasil kepresisian yang tinggi pengecekan kesepusatannya dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pengarah. Jika hasil pekerjaannya dituntut kesepusatan sumbunya dengan hasil kepresisian yang tinggi, pengecekan kesepusatan dilakukan dengan menggunakan dial indicator atau dengan pupitas. d.Jika pengecekan/ penyetelan kesepusatan meja mesin sudah selesai, agar posisinya tidak berubah kencangkan baut pengikat dengan kuat. 3. Pencekaman benda kerja pada meja putar Jika sebuah benda kerja berbentuk bulat, pengikatan benda kerja dapat dilakukan menggunakan cekam (chuck) yang terpasang pada meja putar. Jika benda kerjanya berbentuk persegian atau empat persegi panjang, dapat dilakukan dengan cara pengikatan benda kerjanya langsung diatas meja putar menggunakan klem mesin



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No



Nama



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 5 Teknik Pemesinan Frais 2 KD. 3.16 dan 4.16 1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



2



KD. 3.17 dan 4.17



KD. 3.18 dan 4.18



3



5



4



6



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian I.



II.



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/5 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik.



III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. IV. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik.



kreatif: toleran dalam



V. Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



kreatif: disiplin dalam



toleran dalam toleran dalam



disiplin dalam disiplin dalam



VI. Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten.



2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.17. Menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK



Indikator Soal



3.17.1. Mengklasifikasik an pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 3.17.2. Menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 3.17.3. Mengnalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table



3.17.1 Siswa mampu mengklasifikasika n pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table



Jenis Soal Testulis



3.17.2 Siswa mampu menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 3.17.3 Siswa mampu menjelaskan proses pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table .



Soal 14. Sebutkan macammacam meja putar? (Skor 25)



15. Bagaimana kah angkah melakukan pengefraisan alur melingkar? (skor 25)



16. Bagaimanaka h prosedur melakukan meja putar pada meja frais? (Skor 50)



Jawaban : 1. Macam-macam Meja Putar Terdapat beberapa jenis meja putar yang digunakan dalam pencekaman pada mesin frais, diantaranya: a. Meja Putar Horisontal (Horizontal Rotary Table) Meja putar horisontal pada saat digunakan diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar. Untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. b. Meja Putar Horisontal/Vertikal (Horizontal/ Vertical Rotary Table) Meja putar horisontal/ vertikal dalam menggunakannya diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar dan tegak/vertikal. Sebagaimana meja putar horisontal, untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya juga harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. c. Meja Putar Universal Miring (Universal Tilting Rotary Table) Meja putar universal miring dalam menggunakannya diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar dan tegak/vertical dengan sudut tertentu, yaitu dengan mengatur kemiringan mejanya sesuai tuntutan dan kebutuhan pekerjaan. Sebagaimana meja putar jenis lainnya, untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda



kerja posisi titik sumbunya juga harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. 2. Meja putar (Rotary Table) adalah salah satu jenis perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk membentuk lingkaran/ radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan nilai sudut tertentu dalam satu keliling lingkaran pada pusat sumbu. 3. Pemasangan Meja Putar Untuk mendapatkan hasil pengefraisan yang sepusat dengan sumbu senter meja putar, pemasangan meja putar pada meja mesin frais harus mengikuti prosedur yang benar yaitu: a. Pembersihan meja mesin dan landasan meja putar Sebelum meja putar dipasang pada meja mesin, bersihkan terlebih dahulu permukaan bagian atas meja mesin dan permukaan bagian bawah landasan meja putar dari semua kotoran agar benar-benar posisinya datar tidak ada yang mengganjal b. Posisi pemasangan meja putar Pemasangan meja putar pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-tengah meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal dengan pengencangan baut pengikat yang tidak terlalu kencang agar mudah disetel. c. Pengecekan kesepusatan meja putar Dalam melakukan pengecekan kesepusatan meja putar, jika hasil pekerjaannya tidak dituntut kesepusatan dengan hasil kepresisian yang tinggi pengecekan kesepusatannya dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pengarah. Jika hasil pekerjaannya dituntut kesepusatan sumbunya dengan hasil kepresisian yang tinggi, pengecekan kesepusatan dilakukan dengan menggunakan dial indicator atau dengan pupitas. d.Jika pengecekan/ penyetelan kesepusatan meja mesin sudah selesai, agar posisinya tidak berubah kencangkan baut pengikat dengan kuat. Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 17. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 18. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 19. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 20. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK



No Soal



Skor Penilaian 1



Nilai



1. 2. 3.



1 2 3



4 x 25 3 x 25 3 x 50



Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (325/400) x 100 = 81,25



Jumlah



325



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 5 4.17. Merancang pembuatan menggunakan rotari table



IPK



: Pertemuan Ke-1 4.17.1. Menerapkan pembuatan menggunakan rotari table 4.17.2. Mendemonstrasikan pembuatan menggunakan rotari table Pertemuan Ke-2 4.17.3. Mengembangkan pembuatan menggunakan rotari table



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.17. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



Materi Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table. Metakognitif :  Menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table.  Mendemonstrasikan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table.  Mengembangkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table.



Kelas/ Smt XII/ 5



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja alur melingkar



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. 1. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan 2. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong 3. Bahan Alumunium kotak Φ 50 mm x 50 mm x 25 mm 4. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. 5. Langkah Kerja 1) Berdo'alah sebelum melakukan aktivitas di workshop agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam melakukan praktikum 2) Susun dahulu prosedur kerja (WP) secara lengkap dan rinci sesuai dengan formar WP 3) Lakukan pengecekan kondisi mesin frais beserta kelengkapan termasuk alat potong yang akan digunakan. 4) Lakukan pengecekan ukuran bahan dan alat-alat tangan yang akan dipergunakan 5) Ukur dimensi benda kerja, dan kikir bagian sisa pemotongan agar tidak mengganggu pada saat proses pencekaman 6) Besrsihkan ragum dan pastikan ragum dalam keadaan bersih 7) Pasang pisau frais pada mesin frais 8) Pasang benda kerja pada ragum, gunakan paralael sebagai alas. ) Pastikan benda kerja tercekam dengan baik dan sejajar dengan ragum dengan cara memukul benda kerja dengan palu plastik 10) Lakukan seting nol benda kerja dengan pisau frais menggunakan kertas basah. 11) Lakukan pemakanan finishing pada bidang 1 sedalam 0,7 mm 12) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefraisan dengan menggunakan kikir. 13) Cekam kembali benda kerja dengan posisi sisi bidang 1 benda kerja sejajar/ menempel pada rahang tetap ragum. Hal ini bertujuan agar bidang satu dan bidang 2 memiliki kesikuan yang baik. 14) Lakukan pengetahuan finishing pada bidang, 2 medalım 0,7 mm (tanpa mesta podiet plonu frals) 15 Lepas benda kerja dan bersihkan sittajam yang diakibarkan beram Bankas pengerasan dengan menggunakan alle 16) Celum kembali benda kerja dengan ponidi bidang satu menempel pada atslet dan bidang 2 menempel pada rahang tetap ragum. 17) Pastikan benda kerja tercekam dengan baik dan sejajar dengan ragum dengan cara memukul benda kerja dengan palu plastik 18) Lakukan pengefrakan roghing pada bidang 3 hingga dimensi benda kerja 48,3 mm



19) Lakukan pengefralsan finishing hingga ukuran 48mm 20) Lepas benda kerja, dan bersihkan slal tajam yang diakibatkan beram bekas pengefrainan dengan menggunakan kaldir. 21) Cekam kembali benda kerja dengan posisi bidang 4 pada bagian yang akan di 22) Lakukan pengefrainan roghing pada bidang 4 hingga dimensi benda kerja 48,3 mm 23) Lakukan pengefraisan finishing hingga ukuran 48 mm 24) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefrainan dengan menggunakan kikir . 25) Cekam beda kerja dengan posisi berdiri, pastikan benda kerja pada posisi siku dengan alas ragum, gunakan siku presisi untuk menyetting pencekaman benda kerja. 26) Lakukan pngefraisan finishing 0,7 mm 27) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefraisan dengan menggunakan kilir. 28) Cekam kembali benda kerja dalam posisi terbalik. Cek keregak lurusan dengan penyiku. 29) Lakukan pengefraisan roughing hingga ukuran 20,3 30) Lakukan pengefraisan finishlug hingga ukuran 20 mm 31) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefraisan dengan menggunakan kikir. 32) Lepaskan ragum dari meja frais 33) Bersihkan meja frais dari beram sisa hasil pengefraisan 34) Pasang rotary table yang telah dilengkapi dengan cekam rahang 4 pada meja frais 35) Patikan rotary table terpasang dengan benar pada meja mesin 36) Pasang benda kerja sesuai dengan gambar kerja pada rotary table 37) Gunakan bantuan dial indicator untuk memastikan pencekaman dengan rahang 4 tepat sesuai senter rotary table 38) Ganti endmill dengan endmill Ø 6 mm 39) Posisikan endmill pada posisi tengah benda kerja (senter) melintang dan memanjang. 40) Geser meja pada arah melintang sejauh 17 mm. 41) Kunci meja pada arah 42) Lakukan pengefraisan alur melingkar dengan memutar rotary table sesuai dengan gambar kerja. 43) Lepas benda kerja dari cekam table. rotary 44) Lakukan deburing pada semua sisi dan sudut 45) Bersihkan benda kerja, bubuhkan nama dengan menggunakan stamping 46) Nilaikan benda kerja kepada guru atau instruktur.



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur.



GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat Alur Melingkar Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



2. Proses Kerja



13. Penggunaan pendukung 14. Penggunaan pad 15. Pemasangan kerja



alat paralel benda



JUMLAH



3. Hasil Kerja



KLS



:



Nama : No Absen : MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20



10



2. Diameter alur 14 mm



10



3. Pekerjaan N7



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1.Jarak pusat ujung alur 12 mm



JUMLAH 5. Waktu



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.17. Merancang pembuatan menggunakan rotari table Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



II



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja dibuat 1.3. Perencanaan langkah sesuai dengan gambar kerja dan kerja (WP) masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja 1.4. Peresiapan peralatan Alat disiapkan sesuai dengan kerja keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan Proses Kerja 1.4. Penggunaan alat Penggunaan alat pendukung pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang 1.5. Penggunaan paralel Penggunaan paralel pad sesuai pad prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah 1.6. Pemasangan benda Pemasangan benda kerja sesuai



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10



kerja



III



prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja



3.1. Jarak pusat ujung alur 12 mm



3.2. Diameter alur 14 mm



3.3 Permukaan N7



IV



8,0-8,9



Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 a. – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1.



4.2.



Penggunaan APD



Melaksanakan K3



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



4.3.



4.4.



4.5.



V Waktu



Tanggung jawab



Bekerja sama



Sopan



menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguhsungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguhsungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguhsungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9



Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai Ketua Program Pemesinan



5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudasono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/5



3.18.



Kompetensi Dasar Menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table



4.18. Menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotari table



I.



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.18.1. Mengklasifikasikan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table. 3.18.2. Menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table. 3.18.3. Mengnalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 3.18.4. Merancang pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 4.18.1. Menerapkan pembuatan menggunakan rotari table 4.18.2. Mendemonstrasikan pembuatan menggunakan rotari table 4.18.3. Mengembangkan pembuatan menggunakan rotari table 4.18.4. Mendesain pembuatan menggunakan rotari table



TUJUAN



2 Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 3 Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 4 Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. II.



KEGIATAN PEMBELAJARAN Alat/Bahan



Media  Whatsap  E-learning Moodle



 Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN







Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp







Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran



 KEGIATAN INTI







    PENUTUP III.



group, atau media daring lainnya)



Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



PENILAIAN



Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Juli 2023 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.18. Menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table 4.18. Menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotari table Menggunakan Meja Putar Meja putar dapat digunakan untuk membuat busur dan lingkaran. Misalnya, lingkaran T-slot di dasar putar untuk catok dapat dibuat menggunakan meja putar. Meja putar juga dapat digunakan untuk pengindeksan, di mana benda kerja harus diputar jumlah yang tepat



antara operasi. Anda dapat



membuat roda gigi di penggilingan mesin menggunakan meja putar. Membagi pelat membuat pengindeksan dengan meja putar lebih mudah.Ada satu penyesuaian yang harus dilakukan sebelum menggunakan meja putar. Mengikuti langkah-langkah ini untuk menyesuaikan indikator derajat penuh. 1. Putar roda tangan ke tanda derajat penuh 0 derajat sejajar dengan 60- tanda kedua pada vernier. 2. Sesuaikan indikator derajat penuh agar sejajar dengan garis mana pun pada indeks di sekitar meja 3. Longgarkan sekrup kunci rakitan cacing. 4. Putar warna vernier searah jarum jam sampai tanda indeks tunggal sejajar dengan indikator pada badan meja putar. 5. Kencangkan sekrup kunci rakitan cacing. 6. Longgarkan sekrup pengunci rakitan cacing. 7. Putar warna vernier berlawanan arah jarum jam sampai tanda indeks berdekatan dengan garis vernier dengan indikator pada badan meja putar. 8. Kencangkan sekrup kunci rakitan cacing. Penggunaan normal meja putar tidak mengharuskan tidak ada permainan di worm menyetir. Jika Anda selalu memutar roda tangan ke arah yang sama, mainkan di worm drive tidak akan mempengaruhi pekerjaan Anda. Namun, ada beberapa operasi di mana serangan balik dapat mempengaruhi pekerjaan. Di dalam kasus ini, ikuti prosedur ini untuk meminimalkan pemutaran di drive worm. 1. Longgarkan sekrup kunci rakitan cacing. 2. Putar warna vernier berlawanan arah jarum jam sehingga tanda indeks berdekatan ke vernier sedikit ke kiri indikator di meja putar tubuh. Jika Anda memindahkannya terlalu jauh, drive worm akan mengikat. Temukan titik dimana ada minimum bermain namun worm drive bekerja dengan lancar dan gratis. 3. Kencangkan sekrup kunci rakitan cacing Saat Anda membuat potongan, ada baiknya untuk mengunci posisi meja agar memastikan bahwa kekuatan pemotongan tidak memindahkannya. Kencangkan sekrup tutup kepala soket di dua klem pengunci meja untuk mengunci meja pada posisinya Ada tiga skala yang menunjukkan posisi meja. • Skala di sekitar meja dapat dibaca hingga satu derajat. • Skala pada roda tangan dapat dibaca hingga dua menit. • Skala vernier yang berdekatan dengan roda tangan dapat dibaca hingga 10 detik.



Ikuti prosedur ini untuk membaca posisi meja putar saat Anda memutar roda tangan searah jarum jam: Baca jumlah derajat penuh dari skala di sekitar meja. Rekam nilai ini. Gunakan indikasi derajat penuh pada roda tangan untuk membantu dalam hal ini membaca. Baca jumlah menit dengan mengidentifikasi baris pertama di sebelah kiri kiri 0 indeks pada skala nonius. Identifikasi garis di vernier yang berbaris persis dengan garis di tangan roda. Baris ini menunjukkan jumlah detik. Jika nilainya di atas 60, tambahkan satu dengan jumlah menit dan kurangi 60



Gambar Rotary table



Meja putar (Rotary Table) adalah salah satu jenis perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk membentuk lingkaran/ radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan nilai sudut tertentu dalam satu keliling lingkaran pada pusat sumbu.



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No



Nama



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 5 Teknik Pemesinan Frais 2 KD. 3.16 dan 4.16 1



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



2



KD. 3.17 dan 4.17



KD. 3.18 dan 4.18



3



5



4



6



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/5 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I.



Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik.



II.



Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik.



III.



Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik.



IV.



V.



Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI.



Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten.



3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.18. Menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK



Indikator Soal



3.18.1. Mengklasifikasik 3.18.1 Siswa mampu an pengefraisan mengklasifikasikan alur melingkar pengefraisan alur menggunakan melingkar rotari table. menggunakan 3.18.2. Menerapkan rotari table. pengefraisan 3.18.2 Siswa alur melingkar mampu menggunakan menggunakan rotari table. meja putar. 3.18.3. Mengnalisis 3.18.3 Siswa pengefraisan mampu alur melingkar menjelaskan proses menggunakan pengefraisan alur rotari table melingkar 3.18.4. Merancang menggunakan pengefraisan rotari table alur melingkar 3.18.4 Siswa mampu menggunakan merancang rotari table. pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table.



Jenis Soal Testulis



Soal 1. Sebutkan macammacam meja putar? (Skor 25)



2. Bagaimanakah angkah melakukan pengefraisan alur melingkar? (skor 25)



3. Bagaimanaka h prosedur melakukan meja putar pada meja frais? (Skor 50)



Jawaban : 1. Macam-macam Meja Putar Terdapat beberapa jenis meja putar yang digunakan dalam pencekaman pada mesin frais, diantaranya: a. Meja Putar Horisontal (Horizontal Rotary Table) Meja putar horisontal pada saat digunakan diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar. Untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. b. Meja Putar Horisontal/Vertikal (Horizontal/ Vertical Rotary Table) Meja putar horisontal/ vertikal dalam menggunakannya diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar dan tegak/vertikal. Sebagaimana meja putar horisontal, untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya juga harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. c. Meja Putar Universal Miring (Universal Tilting Rotary Table) Meja putar universal miring dalam menggunakannya diletakkan pada meja mesin frais pada posisi horisontal/mendatar dan tegak/vertical dengan sudut tertentu, yaitu dengan mengatur kemiringan mejanya sesuai tuntutan dan kebutuhan pekerjaan. Sebagaimana



meja putar jenis lainnya, untuk mendapatkan hasil pembagian sudut yang sepusat, pemasangan benda kerja posisi titik sumbunya juga harus sepusat dengan titik sumbu meja putar. 2. Meja putar (Rotary Table) adalah salah satu jenis perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk membentuk lingkaran/ radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan nilai sudut tertentu dalam satu keliling lingkaran pada pusat sumbu. 3. Pemasangan Meja Putar Untuk mendapatkan hasil pengefraisan yang sepusat dengan sumbu senter meja putar, pemasangan meja putar pada meja mesin frais harus mengikuti prosedur yang benar yaitu: a. Pembersihan meja mesin dan landasan meja putar Sebelum meja putar dipasang pada meja mesin, bersihkan terlebih dahulu permukaan bagian atas meja mesin dan permukaan bagian bawah landasan meja putar dari semua kotoran agar benar-benar posisinya datar tidak ada yang mengganjal b. Posisi pemasangan meja putar Pemasangan meja putar pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-tengah meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal dengan pengencangan baut pengikat yang tidak terlalu kencang agar mudah disetel. c. Pengecekan kesepusatan meja putar Dalam melakukan pengecekan kesepusatan meja putar, jika hasil pekerjaannya tidak dituntut kesepusatan dengan hasil kepresisian yang tinggi pengecekan kesepusatannya dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pengarah. Jika hasil pekerjaannya dituntut kesepusatan sumbunya dengan hasil kepresisian yang tinggi, pengecekan kesepusatan dilakukan dengan menggunakan dial indicator atau dengan pupitas. d.Jika pengecekan/ penyetelan kesepusatan meja mesin sudah selesai, agar posisinya tidak berubah kencangkan baut pengikat dengan kuat. Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK



No Soal



Skor Penilaian 1



Nilai



1. 2. 3.



1 2 3



4 x 25 3 x 25 3 x 50



Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (325/400) x 100 = 81,25



Jumlah



325



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 5 4.18. Menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotari table



IPK : Pertemuan Ke-1 4.18.1. Menerapkan pembuatan menggunakan rotari table 4.18.2. Mendemonstrasikan pembuatan menggunakan rotari table Pertemuan Ke-2 4.18.3. Mengembangkan pembuatan menggunakan rotari table 4.18.4. Mendesain pembuatan menggunakan rotari table



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.18. Menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotari table



Materi Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan prosedur teknik frais roda gigi payung. Metakognitif :  Menerapkan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table.  Mendemonstrasikan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotari table.



Kelas/ Smt XII/ 5



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk alur melingkar



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan b. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong c. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm d. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. e. Langkah Kerja 1) Berdo'alah sebelum melakukan aktivitas di workshop agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam melakukan praktikum 2) Susun dahulu prosedur kerja (WP) secara lengkap dan rinci sesuai dengan formar WP 3) Lakukan pengecekan kondisi mesin frais beserta kelengkapan termasuk alat potong yang akan digunakan. 4) Lakukan pengecekan ukuran bahan dan alat-alat tangan yang akan dipergunakan 5) Ukur dimensi benda kerja, dan kikir bagian sisa pemotongan agar tidak mengganggu pada saat proses pencekaman 6) Besrsihkan ragum dan pastikan ragum dalam keadaan bersih 7) Pasang pisau frais pada mesin frais 8) Pasang benda kerja pada ragum, gunakan paralael sebagai alas. ) Pastikan benda kerja tercekam dengan baik dan sejajar dengan ragum dengan cara memukul benda kerja dengan palu plastik 10) Lakukan seting nol benda kerja dengan pisau frais menggunakan kertas basah. 11) Lakukan pemakanan finishing pada bidang 1 sedalam 0,7 mm 12) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefraisan dengan menggunakan kikir. 13) Cekam kembali benda kerja dengan posisi sisi bidang 1 benda kerja sejajar/ menempel pada rahang tetap ragum. Hal ini bertujuan agar bidang satu dan bidang 2 memiliki kesikuan yang baik. 14) Lakukan pengetahuan finishing pada bidang, 2 medalım 0,7 mm (tanpa mesta podiet plonu frals) 15 Lepas benda kerja dan bersihkan sittajam yang diakibarkan beram Bankas pengerasan dengan menggunakan alle 16) Celum kembali benda kerja dengan ponidi bidang satu menempel pada atslet dan bidang 2 menempel pada rahang tetap ragum. 17) Pastikan benda kerja tercekam dengan baik dan sejajar dengan ragum dengan cara memukul benda kerja dengan palu plastik 18) Lakukan pengefrakan roghing pada bidang 3 hingga dimensi benda kerja 48,3 mm



19) Lakukan pengefralsan finishing hingga ukuran 48mm 20) Lepas benda kerja, dan bersihkan slal tajam yang diakibatkan beram bekas pengefrainan dengan menggunakan kaldir. 21) Cekam kembali benda kerja dengan posisi bidang 4 pada bagian yang akan di 22) Lakukan pengefrainan roghing pada bidang 4 hingga dimensi benda kerja 48,3 mm 23) Lakukan pengefraisan finishing hingga ukuran 48 mm 24) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefrainan dengan menggunakan kikir . 25) Cekam beda kerja dengan posisi berdiri, pastikan benda kerja pada posisi siku dengan alas ragum, gunakan siku presisi untuk menyetting pencekaman benda kerja. 26) Lakukan pngefraisan finishing 0,7 mm 27) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefraisan dengan menggunakan kilir. 28) Cekam kembali benda kerja dalam posisi terbalik. Cek keregak lurusan dengan penyiku. 29) Lakukan pengefraisan roughing hingga ukuran 20,3 30) Lakukan pengefraisan finishlug hingga ukuran 20 mm 31) Lepas benda kerja, dan bersihkan sisi tajam yang diakibatkan beram bekas pengefraisan dengan menggunakan kikir. 32) Lepaskan ragum dari meja frais 33) Bersihkan meja frais dari beram sisa hasil pengefraisan 34) Pasang rotary table yang telah dilengkapi dengan cekam rahang 4 pada meja frais 35) Patikan rotary table terpasang dengan benar pada meja mesin 36) Pasang benda kerja sesuai dengan gambar kerja pada rotary table 37) Gunakan bantuan dial indicator untuk memastikan pencekaman dengan rahang 4 tepat sesuai senter rotary table 38) Ganti endmill dengan endmill Ø 6 mm 39) Posisikan endmill pada posisi tengah benda kerja (senter) melintang dan memanjang. 40) Geser meja pada arah melintang sejauh 17 mm. 41) Kunci meja pada arah 42) Lakukan pengefraisan alur melingkar dengan memutar rotary table sesuai dengan gambar kerja. 43) Lepas benda kerja dari cekam table. rotary 44) Lakukan deburing pada semua sisi dan sudut 45) Bersihkan benda kerja, bubuhkan nama dengan menggunakan stamping 46) Nilaikan benda kerja kepada guru atau instruktur.



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur.



GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat Alur Melingkar Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



2. Proses Kerja



16. Penggunaan pendukung 17. Penggunaan pad 18. Pemasangan kerja



alat paralel benda



JUMLAH



3. Hasil Kerja



KLS



:



Nama : No Absen : MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20



10



2. Diameter alur 14 mm



10



3. Pekerjaan N7



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1.Jarak pusat ujung alur 12 mm



JUMLAH 5. Waktu



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.18. Menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotari table Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



1.1. Perencanaan kerja (WP)



1.2. Peresiapan kerja



II



Proses Kerja 1.1. Penggunaan pendukung



1.2.



1.3.



III



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja langkah Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja peralatan Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan alat



Penggunaan paralel pad



Pemasangan benda kerja



Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja 3.1. Jarak pusat ujung alur 12 mm



Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup



9,0-10 8,0-8,9



3.2. Diameter alur 14 mm



3.3 Permukaan N7



IV



lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1.



4.2.



4.3.



4.4.



Penggunaan APD



Melaksanakan K3



Tanggung jawab



Bekerja sama



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



4.5.



Sopan



V



Waktu



dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran,



Ketua Program Pemesinan



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais 2



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/6



3.19.



Kompetensi Dasar Menerapkan prosedur mengefrais alur spiral



teknik



4.19. Membuat alur spiral



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.19.1. Mengklasifikasikan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.2. Menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.3. Mengnalisis prosedur teknik mengefrais alur spiral 3.19.4. Merencanakan prosedur teknik mengefrais alur spiral 3.19.5. Merancang prosedur teknik mengefrais alur spiral 4.19.1. Menerapkan pembuatan alur spiral 4.19.2. Mendemonstrasikan pembuatan alur spiral 4.19.3. Mengembangkan pembuatan alur spiral 4.19.4. Mendesain pembuatan alur spiral 4.19.5. Merancang pembuatan alur spiral



A. TUJUAN 1 Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. 2 Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. 3 Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Media  Whatsap  E-learning Moodle



Alat/Bahan  Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN



  



KEGIATAN INTI







    PENUTUP



Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



C. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Januari 2024 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.19. Menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral 4.19. Membuat alur spiral. Rotary table atau disebut meja putar adalah salah satu aksesori atau alat bantu dalam proses pemesinan logam khususnya digunakan pada mesin frais. Rotary table ini dapat digerakkan melingkar 360 derajat dengan sistem penggerak roda dan poros cacing. Oleh sebab itu, penggunaan rotary table memungkinkan operator untuk membuat suatu kontur melingkar atau pembuatan lubang dengan sumbu melingkar yang tetap atau sering disebut PCD (pitch center diameter) dan dengan pembagian sudut yang teliti (sampai dengan 10 detik). Fungsi utama rotary table pada mesin frais sebagai berikut. a. Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui Ke bushing dan Kelly. b. Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pip bor dilakukan. Kecepatan meja putar diatur oleh seorang driller man dengan beberapa handel yang ada di drawwork. Pada dasarnya, rotary table memiliki berbagai macam bagian. Berikut ini bagianbagian rotary table mesin frais. a. Morse taper center hole b. T-slot c. Oller d. Mounting slot e. Table locking clamp f. Degree indicator g. Hand wheel h. Worm assembly position indicator i. Worm assembly lock screw



Mengefrais Alur Melingkar dengan Rotary Table



Berikut ini merupakan contoh langkah-langkah mengefrais alur lingkaran dengan menggunakan rotary table. 1. Peralatan a. Mesin frais b. Alat pengukur c. Rotary table d. Benda kerja



2. Proses pengefraisan alur lingkar dengan menggunakan rotary table a. Sebelum melakukan proses mengefrais, tandai dan ukur benda kerja yang akan difrais.



b. Letakkan titik pinggi pada titik tengah meja putar



c. Masukkan mata bor pada titik radius pada titik tengah meja putar.



d. Setting pemakanan yang diinginkan



e. Putar rotary table secara manual untuk mendapatkan alur yang diinginkan.



f. Setelah cutter sampai pada titik alur, kembalilah pada titik awal untuk mendapatkan alur lingkaran yang sesuai.



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran



: : : :



No



KD. 3.19 dan 4.19



KD. 3.20 dan 4.20



KD. 3.21 dan 4.21



1



3



5



Nama



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 6 Teknik Pemesinan Frais 2



2



4



6



KD. 3.22 dan 4.22 7



8



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/6 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I.



Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik.



II.



Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik.



III.



IV.



V.



VI.



Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik. Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten.



4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.19. Menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 5 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK



Indikator Soal



3.19.1. Mengklasifikasik an prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.2. Menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.3. Mengnalisis prosedur teknik mengefrais alur spiral 3.19.4. Merencanakan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.5. Merancang prosedur teknik mengefrais alur spiral



3.19.1 Siswa mampu mengklasifikasikan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.2 Siswa mampu menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.3 Siswa mampu mengnalisis prosedur teknik mengefrais alur spiral 3.19.4 Siswa mampu merencanakan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.19.5 Siswa mampu merancang prosedur teknik mengefrais alur spiral



Jenis Soal Testulis



Soal 4. Jelaskan pengertian rotary table! (Skor 20) 5. Jelaskan fungsi dari rotary table! (Skor 20) 6. Sebutkan macam-macam bagian dari rotary table? (skor 20) 7. Sebutkan macam-macam peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan membuat alur meingkar? (Skor 20) 8. Sebutkan langkahlangkah pembuatan alur melingkar dengan mengunakan rotary table?(skor 20)



Jawaban : 1. Rotary table atau disebut meja putar adalah salah satu aksesori atau alat bantu dalam proses pemesinan logam khususnya digunakan pada mesin frais. Rotary table ini dapat digerakkan melingkar 360 derajat dengan sistem penggerak roda dan poros cacing. 2. Fungsi utama rotary table pada mesin frais sebagai berikut. a. Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui Ke bushing dan Kelly. b. Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pip bor dilakukan. Kecepatan meja putar diatur oleh seorang driller man dengan beberapa handel yang ada di drawwork. 3. Bagian-bagian rotary table adalah sebagai berikut : a. Morse taper center hole b. T-slot



c. Oller d. Mounting slot e. Table locking clamp f. Degree indicator g. Hand wheel h. Worm assembly position indicator i. Worm assembly lock screw 4. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan alur melingkar : a. Mesin frais b. Alat pengukur c. Rotary table d. Benda kerja 5. Langkah-langkah proses pengefraisan alur melingkar dengan menggunakan rotary table a. Sebelum melakukan proses mengefrais, tandai dan ukur benda kerja yang akan difrais. b. Letakkan titik pinggi pada titik tengah meja putar c. Masukkan mata bor pada titik radius pada titik tengah meja putar. d. Setting pemakanan yang diinginkan Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK 1. 2. 3. 4. 5.



No Soal 1 2 3 4 5 Jumlah



Skor Penilaian 1 4 4 3 3 3



x 20 x 20 x 20 x 20 x 20 340



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (340/400) x 100 = 85



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/ 6 4.19. Membuat alur spiral



IPK : Pertemuan Ke-1 4.19.1. Menerapkan pembuatan alur spiral 4.19.2. Mendemonstrasi-kan pembuatan alur spiral 4.19.3. Mengembangkan pembuatan alur spiral Pertemuan Ke-2 4.19.4. Mendesain pembuatan alur spiral. 4.19.5. Merancang pembuatan alur spiral



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun No. Urut 1.



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Kompetensi Dasar 4.15. Membuat alur spiral



Materi Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan pembuatan alur spiral. Metakognitif :  Menerapkan pembuatan alur spiral.  Mendemonstrasikan pembuatan alur spiral.  Mendesainkan pembuatan alur spiral.



Kelas/ Smt XII/ 6



Indikator Soal Disajikan berbagai langkah pekerjaan penyayatan menggunakan alat bantu rotary table untuk membuat alur melingkar.



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan b. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong c. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm d. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. e. Langkah Kerja 1) Pelajari gambar kerja atau lembaran kerja 2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya 3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan 4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum 5) Pasang alat potong pada spindel mesin 6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, dan bidang A2 hingga mencapai ukuran 18 mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm 7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum. Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang B1dan B2, dan lanjutkan megefrais bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm 8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang D 9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan pengefraisan cemper 1,5x45 10) Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan selanjutnya laksanakan membuat lubang  10 h7 dengan dimulai membuat lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satu ujungnya di camper 11) Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang  5. dan jangan lupa kedua ujung lubang camper 12) Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang yangn tajam 13) Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan 14) Nilaikan benda kerja kepada pembimbing. 15) Bersihkan mesin dan lingkungan kerja 16) Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas toolman



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur. GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat alur melingkar Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



2. Proses Kerja



19. Penggunaan pendukung 20. Penggunaan pad 21. Pemasangan kerja



alat paralel benda



JUMLAH



3. Hasil Kerja



KLS



:



Nama : No Absen : MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20



10



2. Diameter alur lingkar 3 mm



10



3. Diameter alur lingkar 2,5mm



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1.Frais rata diameter 10 mm



JUMLAH 5. Waktu



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.13. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



1.1. Perencanaan kerja (WP)



1.2. Peresiapan kerja



II



Proses Kerja 1.1. Penggunaan pendukung



1.2.



1.3.



III



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja langkah Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja peralatan Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan alat



Penggunaan paralel pad



Pemasangan benda kerja



Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja 3.1.Panjang 125 mm



Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan



9,0-10



3.2.Lebar 15 mm



1.5.



IV



Tebal 15 mm



Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1.



4.2.



4.3.



4.4.



Penggunaan APD



Melaksanakan K3



Tanggung jawab



Bekerja sama



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



4.5.



Sopan



V



Waktu



Ketua Program Pemesinan



kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Januari 2024 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/6



Kompetensi Dasar 3.20. Mengevaluasi pemotongan menggunakan slide mill



alur



3.20.1. 3.20.2. 3.20.3. 3.20.4.



4.20. Membuat alur pada menggunakan slide mill



benda



kerja



Indikator Pencapaian Kompetensi Mengklasifikasikan pemotongan alur menggunakan slide mill. Menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral. Mengnalisis prosedur teknik mengefrais alur spiral Mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill.



4.13.4. Mendesain pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. 4.13.5. Mengelola pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring. 4.13.6. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



A. TUJUAN i. ii. iii.



Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alat/Bahan



Media  Whatsap  E-learning Moodle



 Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN



  



KEGIATAN INTI







    PENUTUP



Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



C. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Januari 2024 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.20. Mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill 4.20. Membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill Milling adalah sebuah proses untuk membuang sebagian material dengan pemakanan benda kerja melalui gerak rotasi pahat majemuk. Pemotongan dari mata pahat di sekeliling pahat milling, mempercepat proses milling. Pahat T-slot mata pahatnya berada disekelilingnya dan pada kedua sisinya. Pada pembuatan T-slot, pemotongan pertama dipotong dengan pahat milling sisi atau sebuah pahat two-lipped end mill. Pahat woodruff key seater dibuat untuk jenis shank dan arbor. Jenis shank biasanya hanya memilikimata pahat di sekeliling permukaannya. Jenis arbor biasanya digunakan pada ukuran lebih luas dari 2 inchi dalam diamater. Fly cutter terdiri dari pahat tunggal, dicekam dan diputar pada arbor dapat membentuk dengan tepat bentuk yang diinginkan. Face mill berbentuk silinder dengan slot dibagian peripheralnya. Mata pahat dari high speed steel dimasukkan di dalam slot



Gambar macam-macam pisau alat potong mesin milling Membuat alur pada pekerjaan mesin milling Proses ini menggunakan pahat milling alur (slot) pada mesin horisontal dan vertikal.



Gambar proses menbuat alur atau slot Membuat alur T pada pekerjaan mesin milling Proses ini menggunakan pahat milling alur kemuadian dilanjutkan dengan pahat milling alur T.



Gambar membuat alur T slot



Gambar di atas menunjukkan bagaimana benda kerja memperoleh dua jenis gerakan, yakni gerakan lurus dan gerakan rotasi, 1) Gerak lurus diperoleh dari feeding meja. 2) Gerak rotasi diperoleh dari putaran dividing head, Sumber gerakan dari proses ini adalah lead screw mesin, bukan dari dividing head. Rumus untuk menentukan besarnya ratio roda gigi ganti adalah: RRG (P/P2) xi WEM



P1 = pitch lead screw (4) P2 = pitch benda kerja yang dikerjakan I = ratio roda gigi cacing (40:1)



Pengefraisan Alur V Menggunakan Pisau Sudut (Slide Mill) Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. Hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya Fungsi toleransi ialah agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda, tetapi tetap mampu memenuhi fungsinya, yakni fungsi mampu tukar untuk bagian yang berpasangan. Toleransi umum mewakili ukuran yang tidak dicantumkan langsung harga penyimpangannya. Sama halnya pada mesin turning, mesin milling juga dapat digunakan untuk mengerjakan bentuk-bentuk ulir yang sering dinamakan bentukan spiral, seperti worm shaft, ulir dengan dua awalan, tiga awalan, dan lain sebagainya. Menurut ISO, toleransi ditunjukkan dengan huruf untuk kedudukan daerah toleransi dan angka untuk kualitas toleransi. Golongan lubang ditunjukkan dengan huruf kapital dan poros dengan huruf kecil. Huruf I, L, O, Q, dan W beserta huruf kecilnya tidak digunakan. Terdapat suaian basis lubang dan basis poros, sehubungan dengan sulitnya pengerjaan pada suaian sistem basis poros. Jika tidak, terpaksa dianjurkan untuk menggunakan suaian sistem basis lubang.



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran



: : : :



No



KD. 3.19 dan 4.19



KD. 3.20 dan 4.20



KD. 3.21 dan 4.21



1



3



5



Nama



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : i. ii. iii. iv. v. vi.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 6 Teknik Pemesinan Frais 2



2



4



6



KD. 3.22 dan 4.22 7



8



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/6 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I. Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. II. Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. IV. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik. V. Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI.



Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten.



3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.20. Mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK 3.20.1. Mengklasifikasik an pemotongan alur menggunakan slide mill. 3.20.2. Menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.20.3. Mengnalisis prosedur teknik mengefrais alur spiral 3.20.4. Mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill.



Indikator Soal



Jenis Soal



3.20.1 Siswa mampu Testulis mengklasifikas ikan pemotongan alur menggunakan slide mill. 3.20.2 Siswa mampu menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral. 3.20.3 Siswa mampu mengnalisis prosedur teknik mengefrais alur spiral 3.20.4 Siswa mampu mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill.



Soal 9. Sebutkan dua jenis pergerakan pemakanan alur V? (Skor 25) 10. Jelaskan pemrosesan pembuatan alur V! (Skor 25) 11. Sebutkan fungsi toleransi pada pekerjaan alur V? (skor 25) 12. Bagaimanaka h toleransi menurut ISO pada pekerjaan Alur V? (Skor 25)



Jawaban : 1. dua jenis gerakan, yakni gerakan lurus dan gerakan rotasi, 1) Gerak lurus diperoleh dari feeding meja. 2) Gerak rotasi diperoleh dari putaran dividing head, Sumber gerakan dari proses ini adalah lead screw mesin, bukan dari dividing head. 2. Pengefraisan Alur V Menggunakan Pisau Sudut (Slide Mill) Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. Hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya 3. Fungsi toleransi ialah agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda, tetapi tetap mampu memenuhi fungsinya, yakni fungsi mampu tukar untuk bagian yang berpasangan. Toleransi umum mewakili ukuran yang tidak dicantumkan langsung harga penyimpangannya. 4. Menurut ISO, toleransi ditunjukkan dengan huruf untuk kedudukan daerah toleransi dan angka untuk kualitas toleransi. Golongan lubang ditunjukkan dengan huruf kapital dan poros dengan huruf kecil. Huruf I, L, O, Q, dan W beserta huruf kecilnya tidak digunakan.



Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK 1. 2. 3. 4.



No Soal 1 2 3 4 Jumlah



Skor Penilaian 1 4 3 3 3



x 25 x 25 x 50 x 25 325



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (325/400) x 100 = 81,25



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



IPK



:



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 6 4.20. Membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill



Pertemuan Ke-1 4.20.1. Menerapkan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill 4.20.2. Mendemonstrasikan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill Pertemuan Ke-2 4.20.3. Mengembangkan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill 4.20.4. Mendesain pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.20. Membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill



Materi Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill. Metakognitif :  Menerapkan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill.  Mendemonstrasikan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill.  Mendesainkan pembuatan alur pada benda kerja menggunakan slide mill.



Kelas/ Smt XII/ 6



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk alur V



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan b. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong c. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm d. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. e. Langkah Kerja 1) Pelajari gambar kerja atau lembaran kerja 2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya 3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan 4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum 5) Pasang alat potong pada spindel mesin 6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, dan bidang A2 hingga mencapai ukuran 18 mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm 7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum. Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang B1dan B2, dan lanjutkan megefrais bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm 8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang D 9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan pengefraisan cemper 1,5x45 10) Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan selanjutnya laksanakan membuat lubang  10 h7 dengan dimulai membuat lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satu ujungnya di camper 11) Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang  5. dan jangan lupa kedua ujung lubang camper 12) Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang yangn tajam 13) Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan 14) Nilaikan benda kerja kepada pembimbing. 15) Bersihkan mesin dan lingkungan kerja 16) Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas toolman



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur. GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat alur V Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



3. Hasil Kerja



alat paralel benda



MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20



10



2. Lebar alur 15 mm



10



3. Tinggi alur 15 mm



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1.Panjang alur 125 mm



JUMLAH 5. Waktu



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



KLS



No Absen :



JUMLAH



2. Proses Kerja



:



Nama :



URAIAN YANG DI NILAI



22. Penggunaan pendukung 23. Penggunaan pad 24. Pemasangan kerja



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.20. Membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill Alokasi Waktu : 32 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



II



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja 1.1. Perencanaan langkah dibuat sesuai dengan gambar kerja (WP) kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja 1.2. Peresiapan peralatan Alat disiapkan sesuai dengan kerja keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan Proses Kerja 2.1. Penggunaan alat Penggunaan alat pendukung pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang 2.2. Penggunaan Penggunaan paralel pad sesuai paralel pad prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 1 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



– 4,9



2.3.



III



Pemasangan benda kerja



1 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja



3.1.Panjang alur 125 mm



3.2.Lebar alur15 mm



3.3.Tebal alur 15 mm



IV



Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 b. – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1.



4.2.



Penggunaan APD



Melaksanakan K3



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguhsungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



4.3.



4.4.



4.5.



V Waktu



Tanggung jawab



Bekerja sama



Sopan



sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai Ketua Program Pemesinan



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Januari 2024 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/6



Kompetensi Dasar 3.21..Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill



4.21. Membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.21.1. Mengidentifikasikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.2. Memperjelaskan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.3. Mengklasifikasikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.4. Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill 4.21.1. Menerapkan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill 4.21.2. Mendemonstrasikan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill 4.21.3. Mengembangkan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill 4.21.4. Mendesain pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill



A. TUJUAN i. ii. iii.



Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alat/Bahan



Media  Whatsap  E-learning Moodle



 Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN



  



KEGIATAN INTI







    PENUTUP



Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



C. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Januari 2024 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.21. Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill 4.21. Membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill Milling adalah sebuah proses untuk membuang sebagian material dengan pemakanan benda kerja melalui gerak rotasi pahat majemuk. Pemotongan dari mata pahat di sekeliling pahat milling, mempercepat proses milling. Pahat T-slot mata pahatnya berada disekelilingnya dan pada kedua sisinya. Pada pembuatan T-slot, pemotongan pertama dipotong dengan pahat milling sisi atau sebuah pahat two-lipped end mill. Pahat woodruff key seater dibuat untuk jenis shank dan arbor. Jenis shank biasanya hanya memilikimata pahat di sekeliling permukaannya. Jenis arbor biasanya digunakan pada ukuran lebih luas dari 2 inchi dalam diamater. Fly cutter terdiri dari pahat tunggal, dicekam dan diputar pada arbor dapat membentuk dengan tepat bentuk yang diinginkan. Face mill berbentuk silinder dengan slot dibagian peripheralnya. Mata pahat dari high speed steel dimasukkan di dalam slot



Gambar macam-macam pisau alat potong mesin milling Membuat alur pada pekerjaan mesin milling Proses ini menggunakan pahat milling alur (slot) pada mesin horisontal dan vertikal.



Gambar proses menbuat alur atau slot Membuat alur T pada pekerjaan mesin milling Proses ini menggunakan pahat milling alur kemuadian dilanjutkan dengan pahat milling alur T.



Gambar membuat alur T slot INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo : 2023/2024



Kelas/Semester Mata Pelajaran



: XII / Semester 6 : Teknik Pemesinan Frais 2



No



KD. 3.19 dan 4.19



KD. 3.20 dan 4.20



KD. 3.21 dan 4.21



1



3



5



Nama



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



2



4



6



KD. 3.22 dan 4.22 7



8



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/6 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I. Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. II. Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. IV. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik. V. Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI.



Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten.



2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.21.Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK



Indikator Soal



3.21.1. Mengiden tifikasikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.2. Memperj elaskan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.3. Mengklas ifikasikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.4. Menerap kan pemotongan menggunakan slot mill



3.21.1. Siswa mampu mengidentifikasik an pemotongan menggunakan slot mill 3.21.2. Siswa mampu memperjelaskan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.3. Mengklasifikas ikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.4. Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill



Jenis Soal Testulis



Soal 13. Sebutkan dua jenis pergerakan pemakanan alur V? (Skor 25) 14. Jelaskan pemrosesan pembuatan alur V! (Skor 25) 15. Sebutkan fungsi toleransi pada pekerjaan alur V? (skor 25) 16. Bagaimanaka h toleransi menurut ISO pada pekerjaan Alur V? (Skor 25)



Jawaban : 1. dua jenis gerakan, yakni gerakan lurus dan gerakan rotasi, 1) Gerak lurus diperoleh dari feeding meja. 2) Gerak rotasi diperoleh dari putaran dividing head, Sumber gerakan dari proses ini adalah lead screw mesin, bukan dari dividing head. 2. Pengefraisan Alur V Menggunakan Pisau Sudut (Slide Mill) Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. Hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya 3. Fungsi toleransi ialah agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda, tetapi tetap mampu memenuhi fungsinya, yakni fungsi mampu tukar untuk bagian yang berpasangan. Toleransi umum mewakili ukuran yang tidak dicantumkan langsung harga penyimpangannya. 4. Menurut ISO, toleransi ditunjukkan dengan huruf untuk kedudukan daerah toleransi dan angka untuk kualitas toleransi. Golongan lubang ditunjukkan dengan huruf kapital dan poros dengan huruf kecil. Huruf I, L, O, Q, dan W beserta huruf kecilnya tidak digunakan.



Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK 1. 2. 3. 4.



No Soal 1 2 3 4 Jumlah



Skor Penilaian 1 4 3 3 3



x 25 x 25 x 50 x 25 325



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (325/400) x 100 = 81,25



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



IPK



:



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 6 3.21.Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill



Pertemuan Ke-1 3.21.1. Mengidentifikasikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.2. Memperjelaskan pemotongan menggunakan slot mill Pertemuan Ke-2 3.21.3. Mengklasifikasikan pemotongan menggunakan slot mill 3.21.4. Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.21. Membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill



Materi Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill. Metakognitif :  Menerapkan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill.  Mendemonstrasikan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill.  Mendesainkan pembuatan alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill.



Kelas/ Smt XII/ 6



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill



No. Soal 1



INSTRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan b. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong c. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm d. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. e. Langkah Kerja 1) Pelajari gambar kerja atau lembaran kerja 2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya 3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan 4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum 5) Pasang alat potong pada spindel mesin 6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, dan bidang A2 hingga mencapai ukuran 18 mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm 7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum. Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang B1dan B2, dan lanjutkan megefrais bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm 8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang D 9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan pengefraisan cemper 1,5x45 10) Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan selanjutnya laksanakan membuat lubang  10 h7 dengan dimulai membuat lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satu ujungnya di camper 11) Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang  5. dan jangan lupa kedua ujung lubang camper 12) Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang yangn tajam 13) Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan 14) Nilaikan benda kerja kepada pembimbing. 15) Bersihkan mesin dan lingkungan kerja 16) Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas toolman



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur. GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat Alur Slot T Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja



JUMLAH



3. Hasil Kerja



alat paralel benda



MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20



10



2. Lebar alur15 mm



10



3. Tebal alur 15 mm



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1.Panjang alur 125 mm



JUMLAH 5. Waktu



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



KLS



No Absen :



JUMLAH



2. Proses Kerja



:



Nama :



URAIAN YANG DI NILAI



25. Penggunaan pendukung 26. Penggunaan pad 27. Pemasangan kerja



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.21. Membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



II



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



Kriteria



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja 1.1. Perencanaan langkah dibuat sesuai dengan gambar kerja (WP) kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja 1.2. Peresiapan peralatan Alat disiapkan sesuai dengan kerja keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan Proses Kerja 2.1. Penggunaan alat Penggunaan alat pendukung pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang 2.2. Penggunaan Penggunaan paralel pad sesuai paralel pad prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad tidak sesuai prosedur pekerjaan



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 1 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9



– 4,9



2.3.



III



Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda Pemasangan benda kerja tidak kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja



3.1.Panjang 125 mm



3.2.Lebar 15 mm



3.3. Tebal 15 mm



IV



5,0 – 6,9



Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 A. – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1. Penggunaan APD



4.2. Melaksanakan K3



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



4.3. Tanggung jawab



4.4. Bekerja sama



4.5. Sopan



sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguhsungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam



8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



V



Waktu



Ketua Program Pemesinan



menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Januari 2024 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Mata Pelajaran



: Teknik Pemesinan Frais



Program Keahlian



: Teknik Pemesinan



Kelas/Semester



: XII/6



Kompetensi Dasar 3.22. Menerapkan pemotongan chamfer



4.22. Membuat chamfer benda menggunakan angle cutter 45°



kerja



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.22.1. Mengidentifikasikan pemotongan chamfer 3.22.2. Memperjelaskan pemotongan chamfer 3.22.3. Mengklasifikasikan pemotongan chamfer 3.22.4. Menerapkan pemotongan chamfer 4.22.1. Menerapkan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45° 4.22.2. Mendemonstrasikan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45° 4.22.3. Mengembangkan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45° 4.22.4. Mendesain pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45°



B. TUJUAN i. ii. iii.



Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan definisi roda gigi rack miring dengan benar secara santun. Setelah menggali informasi siswa mampu menjelaskan cara pembuatan roda gigi miring rack dengan benar secara mandiri. Setelah menggali informasi siswa mampu membuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring dengan benar secara mandiri. C. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alat/Bahan



Media  Whatsap  E-learning Moodle



 Laptop  Handphone/Tablet



Sumber Belajar  Modul, bahan ajar, internet dan sumber lainya



Project base learning PENDAHULUAN



  



KEGIATAN INTI







    PENUTUP



Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran Peserta didik diberi panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan melalui aplikasi E-learning Moodle) Guru memberikan materi (sesuai KD) melalui file, video, forum diskusi, quiz Siswa diberi kesempatan untuk bertanya melaui WAG Forum Diskusi Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa Guru memantau / mendiskusikan jawaban siswa pada soal latihan



Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya



D. PENILAIAN Penilaian sikap dengan observasi, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan. Sukoharjo, 1 Januari 2024 Mengetahui Kepala Sekolah,



Ketua Program



Guru Mata Pelajaran



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn



Heri Sudarsono, ST



Yohanes Waloyo, MT



Lampiran Uraian Materi Pembelajaran 3.22. Menerapkan pemotongan chamfer 4.22. Membuat chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45° A. Chamfer Chamfer atau pingut merupakan pemotongan sudut di antara dua Sudut yang digunakan dalam pengefraisan chamfer adalah 459. Chafer pada benda kerm dapat dilakukan pada bagian luar maupun bagian dalam benda kerja, tergantung dengan kebutuhan pada suatu konstruksio Penggunaan chamfer bertujuan untuk menghilangkan sisi tajam benda kerja sebinem dapat melindungi operator dari sisi tajam benda kerja atau komponen suatu mesin. Selain itu penggunaan chamfer juga bertujuan memudahkan pemasangan komponen yang berpasangan, misal pada mur dan baut, poris berpasangan, dll. B. Metode Pembuatan Chamfer Pembuaan chamfer pada mesin frais dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain: 1. Memiringkan/ memutar kepala mesin frais. Cara memiringkan/ memutar kepala mesin frais pada saat melaukan proses pengefraisan chamfer hanya dapat diakukan dengan menggunakan mesin frais vertikal. Kepala mesin frais diputar hingga sudut 45º. Pisau frais yang digunakan dapat menggunakan pisau frais jari/ endmil. Cara ini tergolong tidak efektif dikarenakan ketika mengembalikan posisi kepala mesin harus dilakukan dengan teliti agar posisi kepala mesin dapat kembali tegak lurus dengan meja mesin.



Langkah mengefrais chamfer dengan metode memiringkan/ memutar kepala mesin frais adalah sebagai berikut: a. Pastikan benda kerja sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pengefraisan b. Pasang pisau frais pada arbor, pastikan pemasangan pisau terpasang dengan baik dan benar. c. Miringkan atau putar kepala mesin frais sebesar 45° kearah kanan ataupun kiri sesuai dengan kebutuhan atau sisi sudut yang akan dichamfer. d. Pasang benda kerja pada pada ragum, pastikan benda kerja terpasang dengan benar. e. Sentuhkan ujung pisau frais pada sisi sudut benda kerja dan lakukan setting nol. f. Jika akan membuat chamfer sebesar “S" x 45°, maka lakukan pemakanan atau pergeseran eretan memanjang atau eretan naik turun lakukan pergeseran atau pemakanan sebesar “s”, akan tetapi kalau menggunakan eretar “drilling makan lakukan pergeseran sebesar “y”. Lihatlah ilustrasi pada gambar di bawah ini.



2. Menggunakan ragum sinus/ ragum universal Selain dengan memiringkan/ memutar kepala mesin train, langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan ragum sinus atau ragum universat kagum diputar 457 disesuaikan dengan bidang yang akan dichamfer. Ilustrasi penggunaan ragum dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Langkah mengefrais chamfer dengan menggunakan ragum sinus atau ragum universal adalah sebagai berikut: a. Pastikan benda kerja sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pengefraisan chamfer b. Pasang pisau frais pada arbor, pastikan pemasangan pisau terpasang dengan baik dan benar. c. Miringkan atau putar ragum frais seperti pada gambar 7.4 sebesar 45°, Pasang benda kerja pada pada ragum, pastikan benda kerja terpasang dengan benar. d. Sentuhkan ujung pisau frais pada sisi sudut benda kerja dan lakukan setting nol. e. Lakukan pemakanan chamfer dengan menggunakan bagian muka atau bagian sisi pisau frais. Pada pemakanan dengan menggunakan sisi samping endmill yang harus dilakukan adalah menggeser eretan memanjang atau melintang (disesuaikan dengan posisi ragum) sebesar “y", sedangkan pemakanan menggunakan sisi maka yang harus dilakukan adalah menggeser eretan naik turun sebesar "y". thustrasie; proses pemakanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 3. - Menggunakan pisau frais angle cutter 450 Menggunakan pisau frais angle cutter merupakan cara yang paling mudah digunakan. Hal ini dikarenakan dalam proses pengefraisan chamfer tidak harus melakukan pemutaran kepala mesin frais ataupun menggunakan ragum putar. Pada proses pengefraisan chamfer dengan angle cutter 45° cukup mengganti pisau yang digunakan dengan menggunkan pisau angle cutter 45º. Langkah mengefrais chamfer dengan menggunakan pisau frais angle cutter 45° adalah sebagai berikut: a. Pastikan benda kerja sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pengefraisan chamfer b. Pasang pisau frais angle cutter 45° pada arbor, pastikan pemasangan pisau terpasang dengan baik dan benar. c. Pasang benda kerja pada pada ragum, pastikan benda kerja terpasang dengan benar. d. Sentuhkan sisi miring pisau frais pada sisi sudut benda kerja dan lakukan setting nol. e. Lakukan pemakanan chmafer dengan menggeser eretan memanjang atau melintang sebesar chamfer yang akan dibuat.



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran



: : : :



No



KD. 3.19 dan 4.19



KD. 3.20 dan 4.20



KD. 3.21 dan 4.21



1



3



5



Nama



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …



Instrumen yang dinilai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mandiri Tanggung jawab Bekerja sama toleran disiplin sopan



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 2023/2024 XII / Semester 6 Teknik Pemesinan Frais 2



2



4



6



KD. 3.22 dan 4.22 7



8



Nilai Modulus Sikap



RUBRIK PENILAIAN SIKAP



Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Waktu penilaian



: : : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais 2 XII/6 2023/2024 Observasi pada saat pembelajaran



I. Indikator sikap mandiri: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam kemandiririan menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam kemandirian menyelesaikan tugas praktik. II. Indikator sikap bertanggung jawab: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. III. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik secara terus menerus dan akonsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik dan mulai kontinue / konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. 4. K (Kurang) jika tidak menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh untuk bekerjasama dalam kegiatan praktik. IV. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik dan mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap toleran dalam pelaksanaan praktik. V. Indikator sikap disiplin terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: 1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik tetapi kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap disiplin dalam pelaksanaan praktik.



VI. Indikator sikap sopan terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif:



1. SB (Sangat Baik) jika menunjukkan usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik secara terus menerus dan konsisten. 2. B(Baik) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik mulai continue dan konsisten. 3. C (Cukup) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh untuk bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik kurang kontinue dan konsisten. 4. K (Kurang) jika sama sekali tidak bersikap sopan dalam pelaksanaan praktik. Keterangan : SB : Sangat Baik (skor 2) B : Baik (skor 1,5) C : Cukup (skor 1) K : Kurang (skor 0.5)



INSTRUMEN TES TERTULIS KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun Kompetensi Dasar 3.22.Menerapkan pemotongan chamfer



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 4 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



Indikator PK



Indikator Soal



3.22.1. Mengidentifikasi kan pemotongan chamfer 3.22.2. Memperjelaskan pemotongan chamfer 3.22.3. Mengklasifikasik an pemotongan chamfer 3.22.4. Menerapkan pemotongan chamfer



3.22.1 Siswa mampu mengidentifik asikan pemotongan chamfer 3.22.2. Siswa mampu memperjelask an pemotongan chamfer 3.22.3. Siswa mampu mengklasifikas ikan pemotongan chamfer 3.22.4. Menerapkan pemotongan chamfer



Jenis Soal Testulis



Soal 17. Sebutkan pengertian pengerjaan chamfer! (Skor 25) 18. Jelaskan langkahlangkah mengefrais chamfer dengan metode memiringkan/ memutar kepala mesin frais! (Skor 25) 19. Jelaskan langkahlangkah mengefrais chamfer dengan menggunakan ragum sinus atau ragum universal! . (skor 25) 20. Bagaimanaka h langkah mengefrais chamfer dengan menggunaka n ragum sinus atau ragum universal ? (Skor 25)



Jawaban : 1. Chamfer atau pingut merupakan pemotongan sudut di antara dua Sudut yang digunakan dalam



pengefraisan chamfer adalah 459. Chafer pada benda kerm dapat dilakukan pada bagian luar maupun bagian dalam benda kerja, tergantung dengan kebutuhan pada suatu konstruksio.Penggunaan chamfer bertujuan untuk menghilangkan sisi tajam benda kerja sebinem dapat melindungi operator dari sisi tajam benda kerja atau komponen suatu mesin. Selain itu penggunaan chamfer juga bertujuan memudahkan pemasangan komponen yang berpasangan, misal pada mur dan baut, poris berpasangan, dll. 2. Langkah mengefrais chamfer dengan metode memiringkan/ memutar kepala mesin frais adalah sebagai berikut: 1) Pastikan benda kerja sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pengefraisan 2) Pasang pisau frais pada arbor, pastikan pemasangan pisau terpasang dengan baik dan benar. 3) Miringkan atau putar kepala mesin frais sebesar 45° kearah kanan ataupun kiri sesuai dengan kebutuhan atau sisi sudut yang akan dichamfer. 4) Pasang benda kerja pada pada ragum, pastikan benda kerja terpasang dengan benar. 5) Sentuhkan ujung pisau frais pada sisi sudut benda kerja dan lakukan setting nol. 6) Jika akan membuat chamfer sebesar “S" x 45°, maka lakukan pemakanan atau pergeseran eretan memanjang atau eretan naik turun lakukan pergeseran atau pemakanan sebesar “s”, akan tetapi kalau menggunakan eretar “drilling makan lakukan pergeseran sebesar “y”. Lihatlah ilustrasi pada gambar di bawah ini. 3. Langkah mengefrais chamfer dengan menggunakan ragum sinus atau ragum universal adalah sebagai berikut: 1) Pastikan benda kerja sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pengefraisan chamfer 2) Pasang pisau frais pada arbor, pastikan pemasangan pisau terpasang dengan baik dan benar. 3) Miringkan atau putar ragum frais seperti pada gambar 7.4 sebesar 45°, Pasang benda kerja pada pada ragum, pastikan benda kerja terpasang dengan benar. 4) Sentuhkan ujung pisau frais pada sisi sudut benda kerja dan lakukan setting nol. 5) Lakukan pemakanan chamfer dengan menggunakan bagian muka atau bagian sisi pisau frais. Pada pemakanan dengan menggunakan sisi samping endmill yang harus dilakukan adalah menggeser eretan memanjang atau melintang (disesuaikan dengan posisi ragum) sebesar “y", sedangkan pemakanan menggunakan sisi maka yang harus dilakukan adalah menggeser eretan naik turun sebesar "y". thustrasie; proses pemakanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 4. Langkah mengefrais chamfer dengan menggunakan pisau frais angle cutter 45° adalah sebagai berikut: 1) Pastikan benda kerja sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pengefraisan chamfer 2) Pasang pisau frais angle cutter 45° pada arbor, pastikan pemasangan pisau terpasang dengan baik dan benar. 3) Pasang benda kerja pada pada ragum, pastikan benda kerja terpasang dengan benar. 4) Sentuhkan sisi miring pisau frais pada sisi sudut benda kerja dan lakukan setting nol. 5) Lakukan pemakanan chmafer dengan menggeser eretan memanjang atau melintang sebesar chamfer yang akan dibuat. Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh Pengolahan Nilai IPK 1. 2. 3. 4.



No Soal 1 2 3 4 Jumlah



Skor Penilaian 1 4 3 3 3



x 25 x 25 x 50 x 25 325



Nilai Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK NA Esay = (325/400) x 100 = 81,25



INSTRUMEN TES PRAKTIK



Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kompetensi dasar



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo Teknik Pemesinan Frais XII/ 6 4.22. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



IPK : Pertemuan Ke-1 3.22.2 Mengatur pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais. 3.22.3 Melakukan proses penyeyatan rata muka siku dan sejajar dan samping benda kerja Pertemuan Ke-2 4.22.3 Menerapkan penyayatan roda gigi rack miring pada salah satu perukaan balok segi empat.



KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 1 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



No. Kompetensi Urut Dasar 1. 4.22. Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring.



Materi Prosedural :  Menerapkan K3 dan berlaku santun, teliti dan penuh rasa tanggung jawab saat praktik.  Menerapkan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45°. Metakognitif :  Menerapkan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45°.  Mendemonstrasikan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45°.  Mendesainkan pembuatan chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45°.



Kelas/ Smt XII/ 6



Indikator Soal 1. Disajikan berbagai pekerjaan penyayatan menggunakan mesin frais untuk membuat benda kerja berbentuk chamfer



No. Soal 1



STRUMEN JOB SHEET PRAKTIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024



Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun



: : : :



SMK Bina Patria 1 Sukoharjo 3 Teknik Pemesinan Frais 2 Yohanes Waloyo



MENGEFRAIS RATA, SEJAJAR, DAN SIKU. a. Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP): Setelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta/ petatar mampu: 1) Mengoperasikan mesin frais sesuai SOP 2) Memilih alat-alat potong sesuai kebutuhan 3) Memasang alat potong sesuai ketentuan 4) Mengefrais rata, sejajar, dan siku sesuai ketentuan b. Peralatan 1) Mesin frais dan perlengkapanya 2) Endmill 12 mm 3) Mistar sorong c. Bahan Alumunium bulat Φ 25,4 mm x 125 mm d. Keselamatan Kerja 1) Periksa alat-alat sebelum digunakan 2) Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan 3) Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada sat praktikum 4) Operasikan mesin sesuai SOP 5) Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum 6) Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan. e. Langkah Kerja 1) Pelajari gambar kerja atau lembaran kerja 2) Siapkan peralatan yang diperlukan dan berikut benda kerjanya 3) Atur putaran mesin dan feeding sesuai ketentuan 4) Pasang ragum pada meja mesin, dalam hal ini ragum harus benar-benar kuat dan sejajar dengan meja mesin. Selanjutnya pasang benda kerja pada ragum dengan possisi benda sedikit nonjol keluar dari sisi mulut ragum 5) Pasang alat potong pada spindel mesin 6) Laksanakan pengefraisan bidang A1, dan bidang A2 hingga mencapai ukuran 18 mm. Serta lanjutkan megefrais bidang C1 sebagai dasar mencapai panjang 81 mm 7) Ganti posisi benda kerja untuk persiapan pengefraisan bidang B, dalam hal ini pemasangan benda kerja sedikit menonjol keluar dari sisi mulut ragum. Selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang B1dan B2, dan lanjutkan megefrais bidang C2 hingga mencapai panjang 81 mm 8) Selanjutnya miringkan benda kerja sebesar 30, selanjutnya laksanakan pengefraisan bidang D 9) Atur kembali pemasangan benda kerja secara tegak, dan selanjutnya laksanakan pengefraisan cemper 1,5x45 10) Setelah selesai atur kembali pemasangan benda kerja secara mendatar, dan selanjutnya laksanakan membuat lubang  10 h7 dengan dimulai membuat lubang senter bor terlebih dahulu serta jangan lupa salah satu ujungnya di camper 11) Ganti posisi benda kerja,dan selqanjutnya buat lubang  5. dan jangan lupa kedua ujung lubang camper 12) Selanjutnya lepas benda kerja, dan lakukan pengikiran pada bagian-bagian bidang yangn tajam 13) Chek kembali semua ukuran yang telah dikerjakan 14) Nilaikan benda kerja kepada pembimbing. 15) Bersihkan mesin dan lingkungan kerja



16) Bersihkan peralatan yang digunakan, selanjutnya kembalikan kepada petugas toolman



Catatan



Diperbolehkan menggunakan langkah kerja yang lain, dengan catatan sesuai prosedur. GAMBAR KERJA



FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK SMK BP 1 SUKOHARJO



MATA PELAJARAN : Teknik Pemesinan Frais



Prog. Keahlian TP Diklat : KOMPETENSI DASAR : MEMBUAT rack miring Membuat chamfer Waktu : 135 Menit FAKTOR PENILAIAN 1. Persiapan Kerja



URAIAN YANG DI NILAI 1. Perencanaan langkah kerja (WP) 2. Peresiapan peralatan kerja 28. Penggunaan pendukung 29. Penggunaan pad 30. Pemasangan kerja



alat paralel benda



MAX



SKOR DICAPAI



10 10 20



10



2. Lebar chamfer 15 mm



10



3. Tebal chamfer 15 mm



10 30



Penggunaan APD Melaksanakan K3 Tanggung jawab Bekerja sama Sopan



10 10 10 10 10



JUMLAH Total nilai Nilai akhir Catatan : SC = Skor Capaian JS = Jumlah Skor Praktikan / Siswa



N1 = SC/JS



Bobot 40%



N2 = SC/JS



Bobot 40%



N3 SC/JS



=



Bobot 5%



N4 = SC/JS Bobot 10 5% N5 = 10 SC/JS (N1 x 10% + N2 x 40% + N3 x 40% + N4 x 5% + N5 x 5 %) 50



Ketepatan Waktu



Bobot 10%



10



10



1. 2. 3. 4. 5.



KET



10



1.Panjang chamfer 125 mm



JUMLAH 5. Waktu



:



30



JUMLAH



4. Sikap kerja



KLS



No Absen :



JUMLAH



3. Hasil Kerja



:



Nama :



JUMLAH



2. Proses Kerja



TGL



Guru Pengampu



KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata pelajaran : Teknik Pemesinan Frais 2 Kompetensi Dasar : 4.22. Membuat chamfer benda kerja menggunakan angle cuter 45° Alokasi Waktu : 24 JP Bentuk Soal : Penugasan 2 Perorangan No. I



Komponen/Sub komponen Penilaian Persiapan kerja



1.1. Perencanaan kerja (WP)



1.2. Peresiapan kerja



II



Perencanaan langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja dan detail Perencanaa langkah kerja dibuat sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja langkah dibuat sesuai dengan gambar kerja dan masih ada koreksi Perencanaan langkah kerja dibuat tidak sesuai dengan gambar kerja Perencanaan langkah kerja tidak dibuat sesuai dengan gambar kerja peralatan Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi baik rapi Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi seadanya Alat disiapkan sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Alat disiapkan tidak sesuai dengan keperluan dan dalam kondisi berantakan Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan



Proses Kerja 2.1. Penggunaan pendukung



2.2.



Kriteria



Penggunaan paralel pad



alat



Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan alat pendukung tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan alat pendukung tidak lengkap Pemasangan ragum masih goyang Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Penggunaan paralel pad



Skor



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 1 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9



– 4,9



2.3.



III



Pemasangan benda kerja



5,0 – 6,9 0



– 4,9



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Hasil Kerja



3.1.Panjang 125 mm



3.2.Lebar 15 mm



3.3. Tebal 15 mm



IV



tidak sesuai prosedur pekerjaan Penggunaan paralel pad tidak lengkap Penggunaan paralel pad salah Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja sesuai prosedur pekerjaan tapi masih eksentris Pemasangan benda kerja tidak sesuai prosedur pekerjaan Pemasangan benda kerja tidak lengkap Pemasangan benda kerja masih goyang Pengecekan pemakanan permukaan dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan pemakanan permukaan kurang lurus dan sejajar Pengecekan pemakanan permukaan masih miring Pengecekan pemakanan permukaan masih goyang Pengecekan arah melintang lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum cukup lurus dan sejajar sesuai prosedur pekerjaan Pengecekan arah melintang ragum kurang lurus dan sejajar Pengecekan arah melintang ragum masih miring Pengecekan arah melintang ragum masih goyang Pas presisi ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,4



9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9 5,0 – 6,9 0



– 4,9



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Penilaian Sikap



4.1. Penggunaan APD



Menunjukkan menggunakan APD sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD cukup sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD kurang sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan



9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9



4.2. Melaksanakan K3



4.3. Tanggung jawab



4.4. Bekerja sama



4.5. Sopan



APD tidak sesuai dengan standar operasi. Menunjukkan menggunakan APD tidak memperhatikan standar operasi. Menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak sungguh-sungguh dalam malaksanakan K3 dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap serabutan Menunjukkan usaha tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha cukup tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha kurang tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan usaha tidak tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sikap tidak tanggung jawab. Menunjukkan usaha bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Menunjukkan sudah bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten Menunjukkan bekerja sama dengan cukup kompak dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. Tidak menunjukkan adanya bekerja sama dengan kompak dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak mau bekerja bersama Menunjukkan sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10



8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



7,0-7,9



5,0 – 6,9



0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9



V



Waktu



Ketua Program Pemesinan



tugas praktik dan mulai kontinue / konsisten menunjukkan ada sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik tetapi kurang kontinue / konsisten. tidak menunjukkan adanya sikap sopan dalam menyelesaikan tugas praktik. Tidak sopan sama sekali Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah Tidak selesai



7,0-7,9



5,0 – 6,9 0 – 4,9 9,0-10 8,0-8,9 7,0-7,9 5,0 – 6,9 0 – 4,9



Sukoharjo, 01 Januari 2024 Guru Mata Pelajaran,



Heri Sudarsono, ST.



Y. Waloyo, MT Mengetahui Kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo



Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn.