Ruang Kolaborasi Topik 5 Perspektif Sosio Kultur Kel. 5 New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Topik 5. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD



Ruang Kolaborasi Kelompok 5 : Dewi Sartika Muhammad Syahdan Al Fajar Siti Padilah



a. Apa pandangan masing-masing anggota kelompok tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran? b. Apa pandangan masing-masing anggota kelompok tentang kesiapannya mengajar dengan memperhatikan Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik? c. Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki? d. Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar dengan memperhatikan Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang pada peserta didik yang dimiliki



a. Pandangan tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknikpembelajaran yang diterapkansebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikansertapembelajaran: Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sangat tepat digunakan untuk implementasi Scaffolding pada ZPD karena melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar. Kemandirian dalam menghadapi tugas mandiri, tugas dalam bentuk proyek atau pemecahan masalah dibutuhkan siswa agar dapat menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimilikinya. Menurut jurnal, model pembelajaran yang dipandang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu pendekatan saintifik, strategi berbasis masalah, metode problem solving, teknik diskusi, model PBL (Problem Based Learning) dengan scaffolding berbantuan schoology yakni pembelajaran dimana siswa mengerahkan kemampuannya untuk menemukan dan mengembangkan sendiri pengetahuannya serta menerapkan pengetahuannya dengan berorientasi pada pengalaman seharihari. Dengan schoology, siswa dapat melihat materi/bahan tayang setiap saat sehingga bisa tumbuh kemandiriannya dan tidak bergantung pada orang lain. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator. Guru mengajukan masalah autentik/mengorientasikan siswa kepada permasalahan nyata (real world), memfasilitasi/membimbing (scaffolding) dalam proses penyelidikan, memfasilitasi dialog antara siswa, meyediakan bahan ajar siswa serta memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan temuan dan perkembangan intelektual siswa.



Media Schoology



Kesimpulan Jurnal



Siti Padilah



Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang bersifat kontekstual dan berpusat pada peserta didik dirasa tepat dalam penerapan Scaffolding pada ZPD. Pendekatan, strategi, metode, model dan teknik yang dapat digunakan dalam implementasi scaffolding pada ZPD saat proses pembelajaran adalah dengan menggunakan pendekatan saintifik, strategi inkuiri, metode diskusi dan eksperimen, model guided inquiry, dan teknik tanya jawab.



Siti Padilah



Scaffolding yang dilakukan berbentuk prompting questioning (pertanyaan menuntun) ini terletak pada tahap inkuiri menganalisis data, yang dibuat untuk memberikan petunjuk kepada peserta didik agar mampu menganalisis data dan membantu mengkontruksi pengetahuan peserta didik sehingga lebih mudah dalam menguasai materi. Hal ini sesuai dengan penelitian Ge dan Land (2004) menyatakan bahwa siswa dalam proses membuat kesimpulan terbantu dengan adanya scaffolding prompting questioning yang dapat membimbing pengetahuan siswa.



M. Syahdan Al Fajar Strategi Penyampaian Pembelajaran Scaffolding dalam Membentuk Kemandirian Belajar dapat dilakukan dengan penggunaan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yaang akan sampaikan. Metode yang dipergunakan dalam pembelajaran meliputi ceramah, diskusi, roll play, tanya jawab dan juga demonstrasi. Untuk mengembangkan potensi peserta didik pastinya membutuhkan pembelajaran yang aktif dan terpusat pada peserta didik. Fasilitator berperan sebagai pendamping dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik. Langkah-langkah pembelajaran scaffolding sebenarnya hampir sama dengan model problem base learning, namun yang membedakan, dalam pembelajaran scaffolding siswa di kelompokkan sesuai dengan zona of proximal development (ZPD). Guru juga lebih intens dalam memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan pembelajaran.



M. Syahdan Al Fajar



Dalam melakukan strategi pengelolaan pembelajaran di sini peneliti membagi menjadi empat strategi pengelolaan pembelajaran yang meliputi :penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, pengelolaan motivasional dan kontrol belajar. untuk membuat siswa termotivasi berperan aktif dalam proses pembelajaran guru mennggunakan media semenarik mungkin dengan memanfaatkan bahan bahan bekas seperti kaleng minuman bekas, kardus bekas dll. Selain itu, agar siswa tidak jenuh dengan materi pelajaran, guru mengajak siswa untuk belajar diluar kelas agar memperoleh suasana baru dan langsung berhubungan dengan benda benda nyata sehingga siswa akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.



M. Syahdan Al Fajar Langkah-langkah pembelajaran scaffolding di kelas V Proses pembelajaran diawali dengan guru megucap salam. Dilanjutkan apersepsi dengan strategi ceramah serta menyampaikan isi pembelajaran secara klasiklal dan global. Guru membagi peserta didik mejadi 4 kelompok berdasarkan tingkat kognitifnya, Guru memberikan beberapa pertayaan ataupun permasalahan untuk didiskusikan bersama kelompoknya, pemberian bantuan secara penuh dilakukan oleh guru terhadap kelompok siswa yang benar benar mengalami kesulitan, kemudian bantuan tersebut lama kelaman akan di kurangi hingga dihilangkan. Pada proses pembelajaran siswa yang sudah faham atau memiliki kognitif bagus di beri tugas untuk memantu temannya yang kurang faham. Perwakilan siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya. Guru memberi kesimpulan dari materi yang yang diajarkanya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan salam dan do’a penutup



M. Syahdan Al Fajar Bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh guru bervariatif disesuaikan dengan materi, kondisi dan karakteristik peserta didik, Pada saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam di luar kelas, model belajar yang digunakan klasikal dan kelompok. sangat tergantung pada guru serta ketrampilannya dalam mengelola bentuk pembelajaran dikelas maupun diluar kelas, serta sangat dipengaruhi oleh perbedaan situasi, kondisi, dan karakteristik peserta didik. Sumber : Mustofa, H., Jazeri, M., Mu’awanah, E., setyowati, E., & Wijayanto, A. (2021). Strategi Pembelajaran Scaffolding dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa. AL FATIH, 1(1), 42-52. https://journal.an-nur.ac.id/index.php/ALF



b. Pandangan tentang kesiapan mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik: Sebagai guru, saya siap mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik karena dalam sebuah ruang kelas, tingkat kemampuan peserta didik untuk menerima dan menguasai materi pembelajaran pasti berbeda-beda satu dengan yang lain (dapat diukur dengan tes diagnostik) sehingga guru dan teman sebaya yang lebih kompeten dapat menerapkan scaffolding dengan menjadi fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk memikirkan penyelesaian masalah, lalu melepasnya jika dirasa peserta didik sudah bisa menyelesaikan masalahnya secara mandiri. Pendekatan, strategi, metode, teknik dan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) akan mempermudah implementasi Scaffolding pada ZPD.



Siti Padilah



Sebagai calon guru yang profesional, tentu saya harus siap mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik karena dengan memerhatikan hal-hal tersebut dapat membuat pembelajaran lebih efektif dan bermakna.



M. Syahdan Al Fajar



Saya siap mengajar dengan memperhatikan Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Hal ini karena dengan menerapkan konsep ZPD dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik dengan lebih baik, karena peserta didik secara tidak langsung mengkonstruk sendiri pengetahuannya, selain itu penerapan scaffolding juga mampu meningkatkan kemandirian belajar serta kolaborasi diantara peserta didik.



c. Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki? Persamaan: 1. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sangat tepat digunakan untuk implementasi Scaffolding pada ZPD karena melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar, misalnya pendekatan saintifik dan kontekstual. 2. Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam mengarahkan peserta didik dalam belajar. 3. Metode scaffolding yang dilakukan guru meningkatkan kemandirian dalam belajar dalam diskusi kelompok sehingga peserta didik terbantu dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Perbedaan: 1. Bentuk scaffolding berbeda-beda yaitu dengan bantuan media Schoology, prompting questioning dan media serta metode yang inovatif. 2. Terdapat pembelajaran diferensiasi lingkungan belajar dan konten. 3. Terdapat scaffolding secara penuh pada kelompok slow learner serta terdapat pelibatan tutor sebaya dalam scaffolding.



d. Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar dengan memperhatikan Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang pada peserta didik yang dimiliki Persamaan : Kami bertiga siap mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik karena dalam sebuah ruang kelas, tingkat kemampuan peserta didik untuk menerima dan menguasai materi pembelajaran pasti berbeda-beda satu dengan yang lain (dapat diukur dengan tes diagnostik) sehingga guru dan teman sebaya yang lebih kompeten dapat menerapkan scaffolding dengan menjadi fasilitator Manfaat mengajar dengan ZPD dan Scaffloding Mampu mengarahkan peserta didik untuk memikirkan penyelesaian masalah. Membuat pembelajaran lebih efektif dan bermakna. Membantu meningkatkan pemahaman peserta didik dengan lebih baik, Memberi ruang pada peserta didik untuk mengkonstruk sendiri pengetahuannya Mampu meningkatkan kemandirian belajar serta kolaborasi diantara peserta didik. Perbedaan : Pemilihan model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang berbeda pada saat nanti mengajar.



Terima Kasih