Ruang Lingkup Batasan Ilmu Kesejahteraan Sosial Dan Negara Kesejahteraan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ringkasan Materi Perundang Undangan Sosial



Ruang lingkup Batasan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Negara Kesejahteraan



Oleh



:



Nama : Roy Alex Aruan NIM



: 170902034



Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara 2019



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Pendahuluan Negara kesejahteraan adalah konsep pemerintahan ketika negara mengambil peran penting dalam perlindungan dan pengutamaan kesejahteraan ekonomi dan sosialwarga negaranya. Konsep ini didasarkan pada prinsip kesetaraan, kesempatan, distribusi kekayaan yang setara, dan tanggung jawab masyarakat kepada orang -orang yang tidak mampu memenuhi persyaratan minimal untuk menjalani kehidupan yang layak. Istilah inisecara umum bisa mencakup berbagai macam organisasi ekonomi dan sosial.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang menjadi ruang lingkup kesejahteraan sosial ? 2. Apa batasan - batasan kesejahteraan sosial ? 3. Apa yang menjadi batasan sebuah Negara kesejahteraan ?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui batasan-batasan dan ruang lingkup kesejahteraan social 2. Untuk mengetahui batasan-batasan Negara Kesejahteraan



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Ruang Lingkup Kesejahteraan Sosial Bila ilmu kedokteran menekankan pada diagnosis dan penyembuhan, disiplin ini menekankan pada penilaian (‘’assessment’’) dan intervensi sosial.Intervensi sosial merupakan metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat. Ilmu kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup , yaitu mikro, mezzo, dan makro. Level mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok kecil; level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas; dan level makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas. Dalam berbagai literature, akan ditemukan perbedaan dari para ahli dalam mengelompokan level / tingkatan intervensi social ini, dapat dilihat dalam table berikut 1. Menurut Kirst – Ashman No



Level Intervensi



Unit Intervensi



Metode Intervensi



1.



Mikro



Individu



Individual Casework



2.



Mikro / Mezzo



Keluarga



Family Casework



3.



Mezzo



Keluarga



Group Work



4.



Makro



Organisasi dan







Pengorganisasian dan



Komunitas







Pengembangan Masyarakat.



2. Menurut Zastrow No



Level Intervensi



Unit Intervensi



Metode Intervensi



1.



Mikro



Individu



Individual Casework



2.



Mezzo



Keluarga dan Kelompok







Family Casework,



 Family Therapy dan



:



Group Work, Group Therapy 3.



Kelompok



Organisasi dan







Administrasi ; dan



Komunitas







Pengorganisasian Masyarakat



3. Gray, Cox, Adi No Level Intervensi 1.



Mikro



Unit Intervensi



Metode Intervensi



Individu, Keluarga



 Individual Casework



dan Kelompok



dan  Group Work



2.



Mezzo



Organisasi dan







Komunitas Lokal



Management organisasi,







Pelayanan Manusia,







Community deplopmen



3.



Makro



Komunitas yang







Community action,







Pemasaran sosial



 Community Devlopmen,



lebih luas.



 Community action,



Masyarakat



 Pemasaran social,



tingkat kab, kota, prov, nasional.



 Perencenaan social,  Kebijakan social,  PUU.



4.



Internasional (



Masyarakat



Global)



Internasional







Internasional social Policy,







Internasional Legislation,







Internasional social marketing.



2.2Batasan Kesejahteraan Sosial Menurut Midgley bahwa suatu keadaaan sejahtera secara social tersusun dari tiga unsur berikut. Pertama, setinggi apa masalah-masalahsosial dikendalikan. Kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi.Ketiga, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitaskomunitas dan bahkan seluruh masyarakat Menurut Suparlan Kesejahteraan sosial, keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputikeadaan jasmaniah, rohaniah dan sosial dan bukan hanya ada perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial tertentu saja. Jadi ini merupakan suatu keadaan dan kegiatan Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial



2.3 Batasan Negara Kesejahteraan Menurut J.M. Keyness dan Smith (2006), ide dasar negara kesejahteraan beranjak dari abad ke-18 ketika Jeremy Bentham (1748-1832) mempromosikan gagasan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjamin the greatest happiness (atau welfare) of the greatest number of their citizens. Bentham menggunakan istilah ‘utility’ (kegunaan) untuk menjelaskan konsep kebahagiaan atau kesejahteraan. Berdasarkan prinsip utilitarianisme yang ia kembangkan, Bentham berpendapat bahwa sesuatu yang dapat menimbulkan kebahagiaan ekstra adalah Edi Suharto/Welfare State/2006 5 sesuatu yang baik. Sebaliknya, sesuatu yang menimbulkan sakit adalah buruk. Menurutnya, aksi-aksi pemerintah harus selalu diarahkan untuk meningkatkan kebahagian sebanyak mungkin orang. Gagasan Bentham mengenai reformasi hukum, peranan konstitusi dan penelitian sosial bagi pengembangan kebijakan sosial membuat ia dikenal sebagai “bapak kesejahteraan negara” (father of welfare states).



BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan Negara kesejahteraan adalah konsep pemerintahan ketika negara mengambil peran penting dalam perlindungan dan pengutamaan kesejahteraan ekonomi dan sosialwarga negaranya. Menurut Midgley bahwa suatu keadaaan sejahtera secara social tersusun dari tiga unsur berikut. Pertama, setinggi apa masalah-masalahsosial dikendalikan. Kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi.Ketiga, setinggi



apa



kesempatan-



kesempatan untuk maju tersedia. Tiga unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas dan bahkan seluruh masyarakat 1.2. Saran 1. Perlunya peningkatan pemahaman disetiap Negara dalam mengkedepankan kesejahteraan dalam setiap Negara. 2. Perlunya lebih dikembangkannya kebijakan untuk masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan social.



DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto.2013. Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Pt Raja Grafindo Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan_sosial