SAK Orientasi Realitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA KEGIATAN “Orientasi Realita”



Dosen Pembimbing : Antonius catur S.Kep.Ns.,M.Kep Nama Kelompok: 1. Ade Larasati S



141.0002



2. 3. 4. 5.



141.0020 141.0040 141.0058 141.0076



Astriani Rohmawati Ellyna Sari Lola Alvi M Nurul Azizah



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA



PRODI S1-3B KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016



SATUAN ACARA KEGIATAN TERAPI ORIENTASI REALITAS Bidang Study



: Keperawatan Komunitas II



Nama kegiatan



: Kegiatan terapi orientasi realitas



Sasaran



: Lansia dengan gangguan orientasi realitas



Tempat



: RSAL dr.Ramelan Surabaya



Hari/Tanggal



: Senin, 10/10/2016



Waktu



: 09.00



I.



TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu



II.



TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS A. Klien mampu mengenal tempat dia berada dan pernah berada B. Klien mampu mengenal waktu dengan tepat C. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan tepat



III.



SASARAN Pasien lansia dengan gangguan orientasi realita.



IV.



MATERI 1. Pengertian orientasi realita 2. Tanda-tanda gangguan orientasi realita 3. Indikasi terapi orientasi realita



V.



METODE 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab



VI.



MEDIA A. Spidol B. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut SAK C. Bola tenis D. Handphone/MP3 E. Kalender



VII.



KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur 



Klien lansia hadir di tempat kegiatan







Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan di RSAL dr.Ramelan Sby







Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelumnya



2. Evaluasi Proses 



Klien lansia antusias terhadap kegiatan







Klien lansia meninggalkan tempat kegiatan







Klien lansia mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.



3. Evaluasi Hasil 



Klien lansia mengetahui tentang berbagai pengetahuan mengenai penyakit



VIII.



1.







Klien lansia hadir saat pertemuan







Pelaksanaan kegiatan terapi orientasi realita tepat waktu



KEGIATAN TERAPI ORIENTASI REALITA WAKTU



KEGIATAN PENYULUH



2



Pembukaan :



Menit







KEGIATAN PESERTA



Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam mengucapkan salam.







Memperkenalkan diri



 Mendengarkan







Menjelaskan



tujuan



dari  Memperhatikan



materi



yang  Memperhatikan



kegiatan  2.



20 menit



Menyebutkan



akan diberikan Pelaksanaan : 1.Menjelaskan



Pengertian 



Memperhatikan







Memperhatikan



orientasi realita 2.



Menjelaskan



Tanda-tanda  gangguan orientasi realita



Lansia mengikuti bersama



3. Menjelaskan Indikasi terapi  orientasi realita 



Memperhatikan



4. Melakukan kegiatan SAK



pertanyaan yang diajukan



dengan perawat



Bertanya



dan



menjawab



orientasi realita 3.



7



Evaluasi :



Menit







Menanyakan



kepada



klien  Menyebutkan identitas diri



menyebutkan nama, asal, dan



klien



hobi klien 



Menanyakan mengenai



4.



kepada waktu,



1



tanggal, bulan dan tahun. Terminasi :



Menit







Mengucapkan



klien  Menjawab pertanyaan hari,



terimakasih  Mendengarkan



atas peran serta peserta.  IX.



Mengucapkan salam penutup



PENGORGANISASIAN



Perawat 1 : Ellyna Sari Perawat 2: Ade Larasati S Perawat 3 : Astriani Rohmawati Pemandu 1: Nurul Azizah Pemandu 2: Lola Alvi M



 Menjawab salam



X.



Tempat Sasaran



XI.



Lampiran Materi 1. Pengertian orientasi realita Terapi orientasi realita merupakan suatu alat bantu pendampingan terutama pada klien psikogeriatrik untuk dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan. Menurut Taulbee dan Folsom (1966) orientasi realita adalah teknik komunikasi yang digunakan untuk memebuat klien menyadari waktu, tempat, dan orang. 2. Tanda-tanda gangguan orientasi realita a. Gangguan fisik 1) Gangguan dalam memahami dan menggunakan bahasa. 2) Gangguan dalam melakukan gerakan-gerakan motorik halus yang kompleks. 3) Gangguan dalam gambaran tubuh. 4) Inkontinensia 5) Masalah menghitung 6) Pembedahan b. Gangguan psikologis 1) Masalah orientasi waktu, orang, dan tempat. 2) Gangguan daya ingat. 3) Hilang



atau



ketidakmampuan



mengartikan



maupun



mempersepsikan situasi sehingga menimbulkan masalah dalam hubungan sosial. 4) Gangguan dalam melihat waktu dan berhitung. 5) Gangguan dalam fungsi perasaan.



6) Hilangnya identitas diri. 7) KeSAKutan. c. Gangguan sosial 1) Gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain, keluarga, kerabat, maupun dengan orang yang baru dikenalnya. 2) Tingkat ketergantungan pada orang lain tinggi dan hilang gaya hidup. 3) Merasa kesepian. 4) Sindrom hospitalisasi, sindrom ini muncul sebagai akibat dari berkurangnya konSAK antara klien dan lingkungan saat perawatan, sehingga ketergantungan pada perawat akan menentukan pengaruh perawatan terhadap sikap klien. 3. Indikasi terapi orientasi realitas a. Klien yang kehilangan kewaspadaan b. Berguna



sebagai



upaya



pertama



untuk



membantu



mewaspadai lingkungannya saat ini. XII. Pelaksanaan terapi orientasi realitas Sesi 1: pengenalan orang 1) Tujuan a) Klien mampu mengenal nama-nama perawat. b) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain. 2) Setting a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. b) Ruangan nyaman dan tenang 3) Alat A. Spidol B. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut SAK C. Bola tenis



klien



D. HP E. Kalender 4) Metode a)



Dinamika kelompok



b)



Diskusi dan tanya jawab



5) Langkah kegiatan a)



Persiapan (1) Memilih klien sesuai dengan indikasi. (2)



Membuat kontrak dengan klien.



(3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. b) Orientasi (1) Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien (2) Evaluasi/validasi Menanyakan perasaan klien saat ini (3) Kontrak (a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang. (b) Terapis menjelaskan aturan main berikut : i.



Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis.



ii. c)



Lama kegiatan 45 menit.



Tahap kerja (1) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien. (2) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan asal. (3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan. (4) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.



(5) Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Hp akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,asal,dan hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan) (6) Terapis memutar hp dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal, dan hobi klien yang lain. (7) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran. (8) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien bertepuk tangan. d)



Tahap terminasi



(1) Evaluasi (a)



Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti SAK



(b)



Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok



(2) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. (3) Kontrak yang akan datang (a)



Terapis membuat kontrak untuk SAK yang akan datang, yaitu ”Mengenal Tempat”



(b)



Menyepakati waktu dan tempat.



Sesi 2: pengenalan tempat 1) Tujuan a) Klien mampu mengenal nama rumah sakit. b)



Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat



c)



Klien mampu mengenal kamar tidur.



d)



Klien mampu mengenal tempat tidur.



e)



Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC.



2) Setting a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. b) Ruangan tempat perawatan klien 3) Alat F. Spidol G. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut SAK H. Bola tenis I. HP J. Kalender ”. 4) Metode a)



Diskusi kelompok.



b) Orientasi lapangan 5) Langkah kegiatan a) Persiapan (1) Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 SAK Orientasi Realitas (2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan b) Orientasi (1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien. (2) Evaluasi dan validasi (a)



Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.



(b)



Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien



lain. (3) Kontrak (a)



Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat.



(b)



Menjelaskan aturan main yaitu : i.



Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus



minta ijin pada terapis.



ii. iii.



Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai



selesai. c) Tahap kerja (1) Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat. (2) Terapis menjelaskan dengan menyalakan hp lagu dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat. (3) Terapis menyalakan hp, menghentikan lagu,dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran. (4) Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar. (5) Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang SAK,dan ruangan lainnya. d) Tahap terminasi (1) Evaluasi (a)



Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti SAK



(b)



Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.



(2) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat. (3) Kontrak yang akan datang (a)



Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.



(b)



Menyepakati waktu dan tempat.



Sesi 3: pengenalan waktu 1)



Tujuan a)



Klien dapat mengenal waktu dan tempat



b)



Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.



c)



Klien dapat mengenal hari dengan tepat



d)



Klien dapat mengenal tahun dengan tepat



2)



Setting a)



Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.



b)



Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding



3)



Alat K. Spidol L. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut SAK M.



Bola tenis



N. HP O. Kalender 4)



Metode a)



Diskusi



b)



Tanya jawab



5) Langkah kegiatan a) Persiapan (1) Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 SAK orientasi realitas. (2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. b) Orientasi (1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis dan klien memakai nama (2) Evaluasi/Validasi (a)



Terapis menanyakan perasaan klien saat ini



(b)



Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari



(3)



Kontrak



(a)



Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.



(b)



Menjelaskan aturan main yaitu : i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. ii. Lama kegiatan 45 menit iii.



c)



Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.



Tahap kerja (1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan. (2) Terapis



menjelaskan



akan



menghidupkan hp,



sedangkan bola



tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis (3) Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis berhenti,



secara



bergantian



searah



jarum



jam.



Saat



musik



klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis



tentang tanggal,



bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini



diulang sampai semua klien mendapat giliran. (4) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat d) Tahap terminasi (1) Evaluasi (a)



Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti SAK



(b)



Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.



(2) Tindak lanjut Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari (3) Kontrak yang akan datang (a)



Menyepakati SAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.



(b)



Menyepakati waktu dan tempat.



Evaluasi Evaluasi pengenalan orang



Evaluasi dilakukan saat proses SAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan SAK. Untuk SAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Evaluasi pengenalan tempat Evaluasi dilakukan saat proses SAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan SAK. Untuk SAK Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit Evaluasi pengenalan waktu Evaluasi dilakukan saat proses SAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan SAK. Untuk SAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.



DAFTAR PUSTAKA



Setyoadi. 2011. Terapi modalitas keperawatan pada klien psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika Pawirowiyono, akemat. 2013. Keperawatan jiwa. Jakarta: EGC Keliat, Anna Budi. 2013. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC



DAFTAR ABSENSI KEGIATAN TERAPI ORIENTASI REALITA STIKES HANG TUAH SURABAYA



No



Nama



Alamat



TTD