Sap Orientasi Realitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITAS PADA LANSIA DI PSTW BINA BAKTI SERPONG TAHUN 2017



Disusun Oleh: INAS RESSA NUHAN 160510006



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN TANGERANG SELATAN 2017



SATUAN ACARA PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITAS PADA LANSIA



1. Latar Belakang Kegiatan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas gerontik yang dilakukan perawat pada sekelompok klien dengan masalah yang sama. TAK bagian dari psikoterapi di dalam kelompok. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok sebagai target asuhan, terbukti dapat memfasilitasi perubahan perilaku yang efektif. Orientasi adalah kemampuan seseorang untuk mengenal lingkungannya serta hubungannya dengan waktu, ruang, dan terhadap dirinya serta orang lain. Disorientasi atau gangguan orientasi dapat timbul sebagai gangguan dari kesadaran, mengenai waktu, tempat, dan orang. Disorientasi dapat terjadi pada setiap gangguan yang mana ada kerusakan yang hebat dari ingatan, persepsi, dan perhatian. TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu.



2. Tujuan Kegiatan Tujuan yang diharapkan melalaui kegiatan ini adalah: a.



Tujuan Umum Setelah dilakukan kegiatan TAK orientasi realitas, klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu.



b.



Tujuan Khusus 1) Klien dapat mengenal nama-nama perawat dan orang-orang disekitarnya dengan tepat. 2) Klien mampu mengenal waktu dengan tepat (hari, tanggal, bulan, tahun, jam). 3) Klien mampu mengenal tempat (nama PSTW, ruangan, kamar tidur, tempat tidur, ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi dan WC).



3. Mekanisme Kegiatan a. Topik Melalui kegiatan TAK orientasi realitas pada lansia di PSTW Bina Bakti Serpong, diharapkan klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu dengan tepat. b. Sasaran Ditujukan kepada lansia PSTW Bina Bakti Serpong. c. Waktu Penyelenggaran Kegiatan TAK orientasi realitas dilaksanakan pada : Hari Tanggal Tempat Waktu



: Selasa : 21 Maret 2017 : PSTW Bina Bakti Serpong : 10.00-selesai WIB



d. Materi 1) Orientasi Realitas Orang : Perkenalan diri dan orang lain 2) Orientasi Realitas Waktu : Pengenalan waktu 3) Orientasi Realitas tempat : Pengenalan tempat 2. Metode Kegiatan 1) Dinamika kelompok 2) Diskusi dan tanya jawab 3) Orientasi lapangan 3. Media 1) Bola tenis 2) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK 3) Kalender 4) Jam dinding



4. Pelaksanaan kegiatan a. Persiapan Persiapan yang harus dilakukan untuk kegiatan TAK orientasi realitas ini adalah: 1) Mencari tahu materi tentang TAK orientasi realitas 2) Mengumpulkan materi tentang TAK orientasi realitas yang akan dilaksanakan 3) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk kegiatan 4) Meninjau lingkungan yang akan dijadikan sasaran b. Pelaksanaan Proses



Tindakan Kegiatan pembelajaran



Kegiatan peserta



Waktu



Sesi 1 : perkenalan diri dan orang lain Pendahuluan a. Memberi salam, memperkenalkan diri dengan baik. b. Menanyakan perasaan klien saat ini. c. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu perkenalan diri dan mengenal orang. d. Menjelaskan aturan main berikut : 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada perawat. 2) Lama kegiatan ± 45 menit. 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.



a. Memperhatikan dan menjawab salam b. Memperhatikan dan menjawab serta merespon pertanyaan c. Memperhatikan d. Memperhatikan



10 menit



Penyajian



e. Meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. f. Meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari perawat/leader, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. g. Menjelaskan langkah berikutnya: mengajak klien untuk bernyanyi bersama, saat mulai bernyanyi bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat nyanyian dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan). h. Mengajak klien mulai bernyanyi dan menghentikan nyanyian. Saat nyanyian berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal, dan hobi klien yang lain. i. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran. j. Memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak



e. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan asal f. Memperkenalkan diri



g. Memperhatikan



h. Memperagakan/mengikuti



i. Memperagakan/mengikuti j. Ikut bertepuk tangan



20 menit



klien bertepuk tangan. Penutup



a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok c. Menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. d. Membuat kontrak untuk TAK selanjutnya, yaitu ”Mengenal Waktu”



a. Menjawab pertanyaan



10 menit



b. Memperhatikan c. Memperhatikan dan memperagakan/mengikuti d. Memperhatikan



(b Sesi 2: Mengenal waktu Pendahuluan a. Menanyakan perasaan klien saat ini. b. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain. c. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu. d. Menjelaskan aturan main yaitu : 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. 2) Lama kegiatan ± 30 menit 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.



a. Memperhatikan dan menjawab serta merespon pertanyaan b. Memperhatikan dan menjawab serta merespon pertanyaan c. Memperhatikan d. Memperhatikan



5 menit



Penyajian



Penutup



a. Menjelaskan langkah berikutnya: mengajak klien untuk bernyanyi bersama, saat mulai bernyanyi bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat nyanyian dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menjawab pertanyaan perawat/leader. b. Mengajak klien mulai bernyanyi, . klien mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat nyanyian berhenti klien yang sedang memegang bola tenis siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. c. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran. d. Memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat dengan mengajak klien bertepuk tangan.



a. Memperhatikan



a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok c. Menganjurkan klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari d. Membuat kontrak untuk TAK selanjutnya, yaitu ”Mengenal Tempat”



a. Menjawab pertanyaan



20 menit



b. Memperagakan/mengikuti



c. Memperhatikan d. Ikut bertepuk tangan



b. Memperhatikan c. Memperhatkan dan memperagakan/mengikuti d. Memperhatikan



5 menit



Sesi 3: mengenal tempat Pendahuluan a. Menanyakan perasaan klien saat ini. b. Menanyakan apakah klien masih mengingat waktu (hari, tanggal, bulan, waktu, jam). c. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat. d. Menjelaskan aturan main yaitu : 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. 2) Lama kegiatan ± 45 menit 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. Penyajian



a. Menanyakan kepada klien nama PSTW, ruangan, kamar tidur, tempat tidur, klien diberi kesempatan menjawab. b. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat dengan bertepuk tangan c. Menjelaskan langkah berikutnya: mengajak klien untuk bernyanyi bersama, saat mulai bernyanyi bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat nyanyian



a. Memperhatikan dan menjawab serta merespon pertanyaan b. Memperhatikan dan menjawab serta merespon pertanyaan



5 menit



c. Memperhatikan d. Memperhatikan



a. Memperhatikan dan merespon serta menjawab pertanyaan



b. Memperhatikan dan ikut bertepuk tangan c. Memperhatikan



35 menit



d.



e. f.



g.



Penutup



dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama PSTW, ruangan, kamar tidur, tempat tidur klien. Mengajak klien mulai bernyanyi, menghentikan nyanyian klien, dan meminta klien yang sedang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama PSTW, ruangan, kamar tidur, tempat tidur klien. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran. Memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat dengan mengajak klien bertepuk tangan. Mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada.



a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok c. Menganjurkan klien menghafal namanama tempat



d. Memperagakan/mengikuti



e. Memperagakan/mengikuti f. Memperhatikan dan ikut bertepuk tangan g. Ikut berkeliling



a. Menjawab pertanyaan b. Memperhatikan c. Memperhatikan dan memperagakan/mengikuti



5 menit



c. Evaluasi 1) Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama lengkap, mama panggilan, asal, dan hobi klien lain. No



Aspek yang dinilai



1.



Menyebutkan nama panjang klien lain



2.



Menyebutkan nama panggilan klien lain



3.



Menyebutkan asal klien lain



4.



Menyebutkan hobi klien lain



Nama klien:



Petunjuk: a. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama, pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu. Dokumentasi: Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mngikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan. 2) Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas Waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. No



Aspek yang dinilai



1.



Menyebutkan jam



2.



Menyebutkan hari



3.



Menyebutkan tanggal



4.



Menyebutkan bulan



5.



Menyebutkan tahun



Nama klien:



Petunjuk: c. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. d. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien menyebutkan jam, hari, tanggal,bulan, dan tahun. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu. Dokumentasi: Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2, TAK orientasi realitas waktu. Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. 3) Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di PSTW No



Aspek yang dinilai



1.



Menyebutkan nama PSTW



2.



Menyebutkan nama ruangan



3.



Menyebutkan nama kamar tidur



4.



Menyebutkan nama tempat tidur



5.



Menyebutkan/mengenal ruang perawat



6.



Menyebutkan/mengenal ruang istirahat



7.



Menyebutkan/mengenal ruang makan



8.



Menyebutkan/mengenal kamar mandi dan WC



Nama klien:



Petunjuk: a. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama-nama tempat di PSTW. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu. Dokumentasi: Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.



Lampiran Materi A. Latihan Orientasi Realitas Latihan orientasi realitas merupakan suatu alat bantu pendampingan terutama pada klien psikogeriatrik untuk dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan. Tujuan latihan orientasi adalah agar klien sedapat mungkin merasa dirinya bagaikan di rumah sendiri dan dapat memiliki pandangan secara keseluruhan terhadap situasi yang dihadapi. Menurut Taulbee dan Folsom (1966, pada Setyoadi: 201), orientasi realita adalah teknik komunikasi yang digunakan untuk membuat klien menyadari waktu, tempat, dan orang. B. Tanda-tanda Gangguan Orientasi Realitas Pada klien yang demensia terjadi kehilangan kontak dengan lingkungan sehingga timbul gangguan-gangguan (fisik, psikologis, dan sosial) terhadap penyesuaian klien yang bersangkutan dengan lingkungan sekitarnya. 1. Gangguan Fisik a. Gangguan dalam memahami dan menggunakan bahasa b. Gangguan dalam melakukan gerakan-gerakan motorik halus yang kompleks (menulis, membuka dan memakai pakaian sendiri, makan sendiri, berjalan dan duduk). c. Gangguan dalam gambaran tubuh (misalnya berjalan dengan tubuh membungkuk). Tidak menyadari posisi dari benda-benda yang berada dalam ruangan (misalnya klien yang akan duduk disamping kursi dan menempatkan gelas atau piring yang memungkinkan benda tersebut jatuh). 2. Gangguan Psikologis a. Masalah orientasi waktu, orang, dan tempat. b. Gangguan daya ingat c. Ketidakmampuan mengartikan situasi sehingga menimbulkan masalah dalam hubungan sosial d. Gangguan dalam melihat waktu e. Gangguan dalam fungsi perasaan (curiga yang berlebihan dan suasana depresi) f. Hilangnya identitas diri g. Ketakutan 3. Gangguan Sosial a. Gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain b. Tingkat ketergantungan pada orang lain tinggi dan hilang gaya hidup c. Merasa kesepian d. Sindrom hospitalisasi



C. Tujuan Latihan Orientasi Realitas 1. Mengembalikan perasaan terhadap realitas dan meningkatkan tingkat kesadaran 2. Meningkatkan sosialisasi 3. Meminimalkan kebingungan, disorientasi, dan regresi fisik 4. Menghindari terjadinya kemunduran yang lebih parah dalam kontak terhadap lingkungan sekitar 5. Mempertahankan atau memperbaiki fungsi-fungsi jasmani, rohani, dan sosial yang mengalami gangguan. 6. Memberikan suasana kehidupan yang membuat klien merasa percaya terhadap lingkungan dan orang yang berada disekitarnya 7. Meningkatkan hubungan klien dengan perawat dan teman sehingga dapat mengaktifkan kegiatan ataupun kesibukan yang masih dapat dilakukaknnya. D. Indikasi Terapi Orientasi Realita 1. Klien yang kehilangan kewaspadaan 2. Berguna sebagai upaya pertama untuk membantu klien mewaspadai lingkungannya saat ini



Sumber : Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Terapi modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik. Penerbit Salemba Medika. Jakarta