Sap Adl [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dewi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) AKTIFITAS SEHARI-HARI (ACTIVITY OF DAILY LIVING/ADL) DALAM KEPERAWATAN JIWA



DISUSUN OLEH : Fedri Andana 2111102412030



PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN 2021/2022



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) A. Pelaksanaan Kegiatan 1. Topik



: aktifitas sehari-hari / ADL dalam keperawatan jiwa



2. Sasaran



: Keluarga Pasien



3. Metode



: Ceramah dan Tanya jawab



4. Media



: Leaflet



5. Waktu dan tempat : a. Hari



: Rabu



b. Tanggal



: 06-10-2021



c. Jam



: 11.00 WIB - selesai.



d. Waktu



: 15-20 menit



e. Tempat



: Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam



B. Latar Belakang Pemenuhan aktivitas sehari-hari pada pasien gangguan jiwa di lingkup komunitas didapati bahwa perawatan diri pasien dengan gangguan jiwa khususnya skizofrenia di rumah menunjukkan dari 32 responden didapatkan 12 (38%) berada dalam kategori ketergantungan ringan, 9 (28%) dalam kategori ketergantungan sedang, 4 (13%) berada dalam kategori ketergantungan berat, 4 (13%) berada pada kategori ketergantungan total dan 3 (9%) berada dalam kategori mandiri. Penurunan kemandirian dalam perawatan diri yang terjadi pada pasien gangguan jiwa sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa pada pasien gangguan jiwa akan mengalami penurunan kemandirian dalam perawatan diri akibat dari adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari menurun. Keliat, Manajemen Kasus Gangguan Jiwa, (Jakarta: EGC, 2012). Teori lain yang sejalan adalah teori Hawari yang menyatakan bahwa pada pasien gangguan jiwa akan mengalami perubahan proses pikir yang menyebabkan kemunduran dalam menjalani kehidupan sehari-hari, hal ini ditandai dengan hilangnya motivasi dan tanggung jawab. Selain itu pasien cenderung apatis, menghindari kegiatan dan mengalami gangguan dalam penampilan. Perubahan proses pikir ini juga akan menimbulkan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti perawatan diri yang akhirnya akan berdampak pada



ketidakmampuan berfungsi secara optimal baik di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja maupun di lingkungan sosialnya. Penurunan kemandirian dalam perawatan diri pada pasien gangguan jiwa juga dapat terjadi karena adanya kerusakan hipotalamus yang membuat seseorang kehilangan mood dan motivasi sehingga pasien akan malas melakukan sesuatu. Kurangnya kemampuan dalam melakukan ADL adalah akibat dari penurunan kemampuan realitas yang menyebabkan ketidakpedulian terhadap diri dan lingkungannya. Selain itu, kurangnya dukungan keluarga dalam hal pelatihan ADL kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa juga merupakan faktor penyebab kurangnya ADL, seringkali keluarga menyerahkan pengobatan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit. Depkes RI, Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) 2007, (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI). Davison menjelaskan bahwa para teoris terdahulu menganggap hubungan keluarga, terutama antara ibu dan anak laki-laki, sebagai hal penting dalam terjadinya gangguan jiwa khususnya skizofrenia. Pada satu saat pandangan tersebut sangat banyak dianut sehingga istilah Ibu Skizofrenogenik diciptakan bagi ibu yang tampak dingin dan dominan, serta selalu menciptakan konflik, yang dianggap menyebabkan skizofrenia atau gangguan juwa lain pada anaknya. Para ibu tersebut memiliki karakter menolak, terlalu melindungi, mengorbankan diri sendiri, tidak tergerak oleh perasaan orang lain, kaku dan moralistik terhadap seks, dan takut terhadap keintiman. Berdasarkan temuan ini telah dikembangkan sejumlah intervensi keluarga. Pendekatan secara menyeluruh untuk pasien penderita gangguan jiwa sangatlah dibutuhkan untuk kesembuhannya. Hal ini bertujuan memberikan treatmen atau terapi dari berbagai sisi yang pada akhirnya akan menampakkan hasil ke arah positif. Selain pendekatan dari sisi medis, dengan pemberian obat-obatan secara rutin, juga dilakukan pendekatan psikososial yaitu ketrampilan merawat diri. Dengan memberikan aktivitas-aktivitas positif, pasien mendapatkan pembelajaran tentang perilaku dan aktivitas sehari-hari melalui Activity of Daily Living (ADL), untuk meningkatkan ketrampilan merawat diri, sehingga mereka mampu mandiri dalam kesehariannya. Aubin, Stip, Gelinas, Rainville & Chapparo, “Daily Funvtioning



and



informationprocessing



skills



schizophrenia”, dalam journal of psychiatryonlie, 2009.



among



personns



with



C. Tujuan instruksional a.



Umum Setelah mengikuti penyuluhan tentang Aktifitas Sehari-Hari (Activity of Daily Living/ADL) ini diharapkan keluarga pasien mengetahui informasi lebih tentang Aktifitas Sehari-Hari (Activity of Daily Living/ADL) yang dapat atau bisa dilakukan.



b.



Khusus Setelah mengikuti penyuluhan tentang Aktifitas Sehari-Hari (Activity of Daily Living/ADL) ini diharapkan perserta mampu menjelaskan : 1) Pengertian ADL 2) Macam- macam ADL 3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ADL.



D. Pengorganisasian a. Penyaji



: Fedri Andana



.



E. Kegiatan penyuluhan 30 mnt No Kegiatan Yang Dilakukan 1. Pendahuluan



Waktu 3 menit



Respon Peserta



a. Mengucapkan salam



a. Membalas salam



b. Menjelaskan tujuan penyuluhan



b. Mendengarkan dan mengerti



c. Apersepsi peserta



tujuan dengan jelas c. Peserta memberikan respon



2.



Penjelasan topik penyuluhan



10 menit



a. Pengertian ADL



yang baik Mendengarkan dan memperhatikan



b. Macam- macam ADL c. Faktor-Faktor yang 3.



Mempengaruhi ADL. Tanya jawab



5 menit



Menanyakan hal kurang jelas bagi peserta



4.



Penutup a. Menyimpulkan hasil penyuluhan



2 menit a.



Aktif bersama dalam



b. Memberikan salam sebagai penutup



menyimpulkan b.



Membalas salam



F. Evaluasi -



Evaluasi proses : a. Peserta hadir tepat waktu dalam acara penyuluhan : b. Peserta tertip serta tenang saat materi penyuluhan dipaparkan : c. Peserta aktif bertanya dan memahami mengenai Aktifitas Sehari-Hari (Activity of Daily Living/ADL) : d. Acara penyuluhan tepat waktu dan berjalan dengan lancer:



MATERI PENYULUHAN AKTIFITAS SEHARI-HARI (ACTIVITY OF DAILY LIVING/ADL) 1. Pengertian ADL ADL (Activity of Daily Living) adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari. ADL merupakan aktivitas pokok pokok bagi perawatan diri. ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan, berpakaian (berdandan), mandi, dan berpindah tempat . (Hardywinito&  Setiabudi, 2005). Sedangkan menurut Brunner&Suddarth (2002) ADL adalah aktifitas perawatan diri yang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari . ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehari-harinya dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat (Sugiarto,2005). 2. Macam- macam ADL 1) ADL dasar Merupakan ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADLdasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005) 2) ADL instrumental, Merupakan  ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat atau benda penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan telefon, menulis, mengetik, mengelola uang kertas (Sugiarto,2005). 3) ADL vokasional, merupakan ADL yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan sekolah. 4) ADL non vokasional, Merupakan ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan mengisi waktu luang. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ADL. ADL terdiri dari aspek motorik yaitu kombinasi gerakan volunter yang terkoordinasi dan aspek propioseptif sebagai umpan balik gerakan yang dilakukan.



ADL dasar dipengaruhi oleh : a. ROM sendi b. Kekuatan otot c. Tonus otot d. Propioseptif e. Persepti visual f. Kognitif g. Koordinasi h. Keseimbangan  (Sugiarto, 2005) Menurut Hadiwynoto (2005) faktor yang mempengaruhi penurunan Activities Daily Living adalah: a. Kondisi fisik misalnya penyakit menahun, gangguan mata dan telinga b. Kapasitas mental c. Status mental seperti kesedihan dan depresi d. Penerimaan terhadap fungsinya anggota tubuh e. Dukungan anggota keluarga



DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah,volume 2. Jakarta : EGC Aubin, Stip, Gelinas, Rainville & Chapparo. 2009. “Daily Funvtioning and informationprocessing skills among personns with schizophrenia”, dalam journal of psychiatryonlie. Depkes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI). Keliat. 2012. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta : EGC. Hardiwynoto, Setiabudi. 2005. Panduan Gerontology. Jakarta : Gramedia. Sugiarto, Andi. 2005. Penilaian Keseimbangan Dengan Kaktivitas Kehidupan Sehari-Hari Pada Landia Dip Panti Weda Pelkis Elim Semarang Dengan Menggunakan Berg Balance Scale Dan Indeks Barthel. Semarang : UNDIP