Tugas 7 - P.Warijan - ADL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) Dosen Pengampu : Warijan, SPd., Akep., Mkes



DISUSUN OLEH : DHAMAR KURNIAFASA P1337420417016 TINGKAT 3B



PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah “ADL (Activity Daily Living)” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing.memotivasi dan mendampingi saya dalam pembelajaran. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Blora, September 2019



Penulis



i



Daftar Isi



Kata Pengantar.........................................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang.....................................................................................................................1 B. Tujuan..................................................................................................................................2 C. Manfaat................................................................................................................................3 BAB II ISI A. Pengertian ADL.................................................................................................................4 B. Macam- macam ADL........................................................................................................4 C. Faktor-faktor yang mempengaruhi ADL...........................................................................5 D. Cara pengukuran ADL......................................................................................................8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................................................19 B. Saran..................................................................................................................................19



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Lansia memiliki perubahan struktur otak yang menyebabkan kemunduran kualitas hidup yang berimplikasi pada kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Nugroho,2008). Kemandirian lansia dalam ADL (activity daily living) didefinisikan sebagai kemandirian seseorang dalam melakukan aktifitas dan fungsi kehidupan harian yang dilakukan oleh manusia secara rutin dan universal (Kane, 1998 dalam Sari, 2013). Kemandirian sangat penting untuk merawat dirinya dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Meskipun sulit bagi anggota keluarga yang lebih muda untuk menerima orang tua melakukan aktivitas sehari-hari secara lengkap dan lambat (Kozier,2004). Perubahan pada lansia baik fisik, mental, maupun emosional memerlukan dukungan keluarga, karena dukungan keluarga membantu masalah lansia. Untuk dapat menikmati kehidupan di hari tua sehingga dapat bergembira atau merasa bahagia diperlukan dukungan dari orang-orang yang dekat dengan mereka (Rahayu, 2010). Jumlah tersebut rasio ketergantungan penduduk Indonesia adalah 51,31%. Angka ini menunjukkan bahwa setiap orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produktif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Menurut (Ratna, 2004) memperkirakan angka ketergantungan usia lanjut pada tahun 1995 adalah 6,93% dan tahun 2015 menjadi 8,74% yang berarti bahwa pada tahun 1995 sebanyak 100 penduduk produktif harus menyokong 7 orang usia lanjut yang berumur 65 tahun keatas sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 1



100 penduduk produktif harus menyokong 9 orang usia lanjut yang berumur 65 tahun ke atas. Ketergantungan lanjut usia disebabkan kondisi orang lanjut usia banyak mengalami kemunduran fisik, kemampuan kognitif, serta psikologis, artinya lanjut usia mengalami perkembangan dalam bentuk perubahan- perubahan yang mengarah pada perubahan yang negatif (nugroho,2008). Akibatnya gangguan mobilitas fisik yang akan membatasi kemandirian lansia dalam memenuhi aktifitas sehari-hari. Aktifitas kehidupan sehari-hari (activity daily living = ADL) adalah kebebasan untuk bertindak, tidak tergantung pada pihak lain dalam merawat diri maupun dalam beraktifitas sehari-hari. Semakin mandiri status fungsional lansia maka kemampuan untuk bertahan terhadap serangan penyakit akan semakin baik. Sebaliknya lansia yang menunjukkan ketergantungan akan rentan terhadap serangan penyakit. Penyakit yang sering terjadi pada lansia yang menunjukkan ketergantungan adalah artritis rheumatoid, hipertensi, bronchitis, diabetes mellitus, injuri, stroke, TBC, fraktur tulang. Sehingga lansia diharapkan tetap mendapatkan kualitas hidup yang baik, tetap melakukan aktivitas hidup sehari-hari dengan mandiri serta tetap menjaga kesehatannya. B. Tujuan 1. Mengetahui pengertianADL 2. Macam-macam ADL 3. Cara pengukuran ADL 4. Faktor- faktor yang mempengaruhi ADL



2



C. Manfaat 1. Untuk mengetahui pengertian ADL 2. Untuk mengetahui macam-macam ADL 3. Untuk mengetahui cara pengukuran ADL 4. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ADL



3



BAB II ISI



A. Pengertian ADL ADL adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari. ADLmerupakan aktivitas pokok pokok bagi perawatan diri. ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan, berpakaian (berdandan), mandi, dan berpindah tempat . (Hardywinito &  Setiabudi, 2005). Sedangkan menurut Brunner & Suddarth (2002) ADL adalah aktifitas perawatan diri yang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari. ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehariharinya dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat (Sugiarto,2005) Istilah ADL mencakup perawatan diri (seperti berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan, memakai telfon, menulis, mengelola uang dan sebagainya) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur, bangun dan duduk, transfer/bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain) (Sugiarto,2005).



B. Macam – Macam ADL 1. ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, 4



mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005) 2. ADL instrumental, yaitu ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat atau benda penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan telefon, menulis, mengetik, mengelola uang kertasADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005) 3. ADL vokasional, yaitu ADL yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan sekolah. 4. ADL non vokasional, yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan mengisi waktu luang.



C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan ADL Faktor–faktor yang Mempengaruhi kemampuan melakukan Activity of Daily Living (ADL) Menurut Hardywinoto (2007), yaitu: 1. Umur dan status perkembangan Umur dan status perkembangan seorang klien menunjukkan tanda kemauan dan kemampuan,



ataupun



bagaimana



klien



bereaksi



terhadap



ketidakmampuan



melaksanakan activity of daily living. Saat perkembangan dari bayi sampai dewasa,



5



seseorang secara perlahan–lahan berubah dari tergantung menjadi mandiri dalam melakukan activity of daily living. 2. Kesehatan fisiologis Kesehatan fisiologis seseorang dapat mempengaruhi kemampuan partisipasi dalam activity of daily living, contoh sistem nervous mengumpulkan, menghantarkan dan



mengolah



informasi



dari



lingkungan.



Sistem



muskuloskeletal



mengkoordinasikandengan sistem nervous sehingga dapat merespon sensori yang masuk dengan cara melakukan gerakan. Gangguan pada sistem ini misalnya karena penyakit, atau trauma injuri dapat mengganggu pemenuhan activity of daily living secara mandiri (Hardywinoto, 2007). 3. Fungsi Kognitif Tingkat kognitif dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan activity of daily living. Fungsi kognitif menunjukkan proses menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan sensor stimulus untuk berpikir dan menyelesaikan masalah. Proses mental memberikan kontribusi pada fungsi kognitif dapat mengganggu dalam berpikir logis dan menghambat kemandirian dalam melaksanakan activity of daily living (Hardywinoto, 2007). 4. Fungsi Psikososial Fungsi psikologi menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu hal yang lalu dan menampilkan informasi pada suatu cara yang realistik. Proses ini meliputi interaksi yang kompleks antara perilaku intrapersonal dan interpersonal. Gangguan pada intrapersonal contohnya akibat gangguan konsep diri atau ketidakstabilan emosi dapat mengganggu dalam tanggung jawab keluarga dan 6



pekerjaan. Gangguan interpersonal seperti masalah komunikasi, gangguan interaksi sosial atau disfungsi dalampenampilan peran juga dapat mempengaruhi dalam pemenuhan activity of daily living (Hardywinoto, 2007). 5. Tingkat stress Stress merupakan respon fisik nonspesifik terhadap berbagai macam kebutuhan. Faktor yang dapat menyebabkan stress (stressor), dapat timbul dari tubuh atau lingkungan atau dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Stressor tersebut dapat berupa fisiologis seperti injuri atau psikologi seperti kehilangan. 6. Ritme biologi Ritme atau irama biologi membantu makhluk hidup mengatur lingkungan fisik disekitarnya dan membantu homeostasis internal (keseimbangan dalam tubuh dan lingkungan). Salah satu irama biologi yaitu irama sirkardian, berjalan pada siklus 24 jam. Perbedaaan irama sirkardian membantu pengaturan aktivitas meliputi tidur, temperatur tubuh, dan hormon. Beberapa faktor yang ikut berperan pada irama sirkardian diantaranya faktor lingkungan seperti hari terang dan gelap, seperti cuaca yang mempengaruhi activity of daily living. 7. Status mental Status mental menunjukkan keadaan intelektual seseorang. Keadaan status mental akan memberi implikasi pada pemenuhan kebutuhan dasar individu. Seperti yang diungkapkan oleh Cahya yang dikutip dari Baltes, salah satu yang dapat mempengaruhiketidakmandirian individu dalam memenuhi kebutuhannya adalah keterbatasan status mental. Seperti halnya lansia yang memorinya mulai menurun atau



7



mengalami gangguan, lansia yang mengalami apraksia tentunya akan mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan–kebutuhan dasarnya (Hardywinoto, 2007).



D. Cara Pengukuran ADL ADL mencakup kategori yang sangat luas dan dibagi-bagi menjadi sub kategi atau domain seperti berpakaian, makan minum, toileting/higieni pribadi, mandi, berpakaian, transfer, mobilitas, komunikasi, vokasional, rekreasi,instrumental ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005) Pengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau besarnya bantuan



yang



diperlukan



dalam



kehidupan



sehari-hari.Pengukuran



kemandirian ADL akan lebih mudah dinilai dan dievaluasi secara kuantitatif denagn sistem skor yang sudah banyak dikemukakan oleh berbagai penulis ADLdasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005)



8



Tabel 2.1.Beberapa Indeks Kemandirian ADL Skala



Deskripsi & jenis



Kehandala



Waktu &



skala



n,



pelaksanaan



Komentar



kesahihan &



Indeks barthel



sensivitas Skala ordinal dengan Sangat skor 0(totaldependent) handal –