Sap Anemia Pada Bumil [PDF]

  • Author / Uploaded
  • mira
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) ANEMIA PADA IBU HAMIL



Disusun oleh : Program Promosi Kesehatan



UPTD PUSKESMAS SAMBONGPARI Jl. Mayor SL Tobing No. 83 KOTA TASIKMALAYA



SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL



Judul



: Penyuluhan tentang anemia



Pokok Bahasan



: Anemia pada ibu hamil



Sub Pokok Bahasan



: Anemia pada ibu hamil



Sasaran



:



Waktu



:



Tempat



:



A. Tujuan : 1. Tujuan Penyuluhan Umum : Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan terutama tentang anemia pada ibu hamil 2. Tujuan Penyuluhan Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan masyarakat mampu : a. Mengetahui pengertian anemia b. Mengetahui cirri-ciri ibu hamil anemia c. Mengetahui macam-macam anemia d. Mengetahui akibat anemia e. Mengetahui penatalaksanaan anemia f. Mengetahui cara minum tablet Fe



B. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian anemia 2. Cirri-ciri ibu hamil anemia 3. Macam-macam anemia 4. Akibat anemia 5. Penatalaksanaan anemia 6. Cara minum tablet Fe



C. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Media : Lembar balik 2. Metode a. Ceramah b. Diskusi



D. Pelaksanaan No



Kegiatan



Penyuluhan



Peserta



Waktu



1



Pembukaan



Menyampaikan salam



Menjawab



2 menit



dan salam



Menjelaskan tujuan apersepsi



salam Mendengarkan memberi respon



2



Penyampaian



Menyampaikan materi :



Mendengarkan



materi



1. Pengertian anemia



dan



2. Cirri-ciri ibu hamil anemia



memperhatikan



15 menit



3. Macam-macam anemia 4. Akibat anemia 5. Penatalaksanaan anemia 6. Cara minum tablet Fe



3



Penutup dan



Tanya jawab



Menjawab



salam



Menyimpulkan hasil materi



Mendengarkan



Penyampaian salam



Menjawab salam



3 menit



E. Evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan lisan a. Apa itu anemia ? b. Apa tanda ibu hamil yang anemia ? c. Bagaimana cara minum tablet Fe? d. Bagaimana cara penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia ? 2. Observasi Observasi tingkah laku saat diberi pertanyaan ; (apakah mereka diam atau menjawab ) => (benar atau kurang tepat)



MATERI PENYULUHAN



A. Pengertian Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar Hb nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika Hb dibawah 8 gr%. Cara mengetahui secara pasti kadar Hb dengan dilakukan tes darah. B. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciriciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciriciri tersebut antara lain : a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit. b. Lemah c. Letih d. Lesu e. Lunglai f. Nafas terengah-engah g. Nyeri dada h. Ikterus C. Macam-macam anemia pada ibu hamil 1. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan,



neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi besi ( Arisman, 2007 ). 2. Anemia karena perdarahan Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran. Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah ( Sarwono, 2005 ). 3. Anemia karena radang/ keganasan Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia. Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit peradangan usus



(inflammatory bowel



disease),



lupus



eritematosus



sistemetik,



infeksi



granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001). 4. Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya disertai 5. Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :



a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal hemoglobinuria b. Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain. 6. Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus. 7. Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit D. Akibat anemia pada ibu hamil 1.



Abortus



2.



Persalinan preterm/sebelum waktunya



3.



Proses persalinan lama



4.



Perdarahan setelah persalinan



5.



Syok



6.



Infeksi pada saat dan sesudah persalinan



7.



Payah jantung



8.



Bayi lahir prematur



9.



Bayi cacat bawaan



10. Kekurangan cadangan besi 11. Kematian janin 12. Kematian ibu



E. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah sakit. Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari.Periksakan sedini mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segera dilakukan. F. Cara meminum Tablet zat besi 1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual 2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan. 3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat menghambat proses penyerapan.



DAFTAR PUSTAKA



Dorland. 2003. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta : EGC