Sap BBLR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN Masalah



: Kurangya Pengetahuan Mengenai Masalah BBLR



Pokok pembahasan : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sub pokok bahasan : Penanganan BBLR Sasaran



: Keluarga pasien di Perinatology



Hari



: Sabtu



Tanggal



: 28 January 2017



Pukul



: 11.00 – 11.30 WIB



Tempat



: RSU HAJI MAKASSAR



A. Tujuan instruksional 1. Tujuan umum Setelah diberikan penyuluhan , sasaran diharapkan mampu memahami tentang kondisi bayi BBLR dan perawatan BBLR yang baik dan benar di rumah dengan terapi sentuh. 2. Tujuan khusus Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu : a.



Menjelaskan pengertian BBLR.



b. Menyebutkan penyebab BBLR. c.



Menyebutkan karakteristik BBLR.



d. Menyebutkan masalah-masalah BBLR e. Menyebutkan pencegahan BBLR d. menyebutkan hal-hal yang perlu di perhatikan dalam merawat BBLR B. Pokok bahasan Materi yang akan disampaikan pada penyuluhan ini : 1. Pengertian BBLR 2. Penyebab BBLR 3. Karakteristik BBLR 4. Masalah – masalah yang terjadi di BBLR 5. Pencegahan terjadinya BBLR



6. Yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR



C. Kegiatan penyuluhan



KEGIATAN



TAHAP KEGIATAN



PENYULUHAN



PESERTA



Pendahuluan 5 menit Membuat kontrak waktu dan 3. Memperhatikan dan topik.



mendengarkan.



Penyajian



Menjelaskan materi tentang :



Memperhatikan dan



15 menit



Pengertian BBLR



mendengarkan



Penyebab BBLR Karakteristik BBLR Masalah – masalah yang terjadi di BBLR Pencegahan terjadinya BBLR Yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR Evaluasi



1.



10 menit



Menyimpulkan materi yang 1. telah disampaikan.



Mengajukan pertanyaan



2. Menanyakan kembali materi 2. Menjawab pertanyaan yang telah disampaikan Mengucapkan salam



Penutup



D. Perencanaan penyuluhan 1. Waktu a.



Hari



: Sabtu



b. Tanggal



: 28 Januari 2017



c.



: 11.00 – 11.30 WIB



Jam



Manjawab salam



d. Lama



: 30 menit



2. Tempat : Ruang Penyuluhan perinatology 3. Sasaran



: Keluarga pasien di Perinatology



4. Metode



: Ceramah, Tanya jawab dan demo.



5. Media



: Leaflet



E. Materi Terlampir



F. Evaluasi 1. Struktur a.



Penyuluh menyediakan media penyuluhan berupa : flip card.



b. Penyuluh menyiapkan ruangan, meja dan tempat duduk untuk penyuluhan 2. Proses Sasaran diharapkan aktif dalam penyuluhan 3. Hasil a.



Sasaran diharapkan mampu menjelaskan pengertian dan penyebab stroke



b. Sasaran dapat mengetahui macam-macam stroke c.



Sasaran dapat mengetahui tanda dan gejala stroke



d. Sasaran diharapkan dapat mengetahui penanganan stroke e.



Sasaran dapat mengetahui perawatan stroke



G. Pengorganisasian Pembawa Acara



: Andi Rahayu Tri Nur Insani



Pembicara



: Hastina Melinda



Fasilitator



: Muh Irfan



LAMPIRAN MATERI BBLR



1.Pengertian BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurangdari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. 2Penyebab BBLR 2.1 Faktor lbu a. PenyakitP e n y a k i t y a n g b e r h u b u n g a n l a n g s u n g d e n g a n k e h a m i l a n m i s a l n y a perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus,toksemia gravidarum, dan nefritis akut. b.Umur ibuAngka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, danmulti gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun. c. Keadaan sosial ekonomiK e a d a a n i n i s a n g a t b e r p e r a n a n t e r h a d a p t i m b u l n y a p r e m a t u r i t a s . Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Halini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik (khususnya anemia)d a n p e l a k s a n a a n a n t e n a t a l y a n g k u r a n g . D e m i k i a n p u l a k e j a d i a n prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.d. Sebab lainIbu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik. 2.2 Faktor janin Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom. 2.3 Faktor lingkungan Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.



3. Karakteristik BBLR  a.BB < 2500 gram, PB < 45 cm , LK < 33 cm , LD < 30 cm  b.Gerakan kurang aktif,oto masih hipotonis  c.Umur kehamilan < 37 minggu  d.Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis dan halus  e.Tulang-tulang tengkorak lunak fontanela besar dan satura besar  f.Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana  g.Jaringan payudara tidak ada dan putting susu kecil  h.Pernafasan belum teratur, dan sering mengalami serangan apneu  i.Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak  j.Kepala tidak mampu tegak  k.Frekuansi nadi 100-140 kali permenit



4.Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR



Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut: 4.1 Suhu Tubuh a. Pusat pengatur panas badan belum sempurna b. Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambahc. Otot bayi masih lemahd. Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badane. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi denganBBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 0C sampai 37 0C 4.2 Pernafasan a. Pusat pengatur pernafasan belum sempuma b. Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurnac. Otot pernafasan dan tulang iga lemahd . Dapat disertai penyakit-pen yakit : penyakit hialin membran, m u d a h infeksi paru-paru, gagal pernafasan. 4.3 Alat pencernaan makanan a. Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik b. Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.c. Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia. 4.4 Hepar yang belum matang (immatur) M u d a h m e n i m b u l k a n g a n g g u a n p e m e c a h a n b i l i r u b i n , s e h i n g g a mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus. 4.5 Ginjal masih belum matang Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema. 4.6 Perdarahan dalam otak a. Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah b. Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak. c. Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkankematian. d. Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan dan nekrosis. 5 . P e n c e g a h a n Ter j a d i n y a B B L R  a.Makan 2x lebih banyak atau 1x lebih sering daripada sebelum hamil.  b.Memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4x selama kehamilannya  .c.Mengurangi kerja berat yang melelahkan dan istirahat yang cukup  d.Mengatur jarak kehamilan minimal 3 tahun. 6.Yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR



 a.Jagalah bayi agar tubuhnya tetap hangat sampai bayi m e n j a d i lebih kuat dan berat badan menjadi normal.  b.Rawat tali pusat dengan bersih dan teratur, pakailah kain kasa(perban) yang dibubuhi alkohol 70% dang anti setiap hari.  c.Berikan ASI atau PASI setelah lahir setiap hari dan usahakansesering mungkin dalam porsi kecil sesuai kemampuan bayi.d . J a u h k a n b a y i d a r i o r a n g s a k i t , s e b a i k n y a i b u m e m a k a i k a i n penutup pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.



H.



Daftar Pustaka



Erlina (2008). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). http://www.eMedicine.com. Tanggal 3012-2008 jam 10.00 Wib FKUI (2000). Ilmu Kesehatan Anak 3. Jakarta : Infomedika Lya Li el’s Blog (2008). Tinjauan Teori BBLR. http://li-el.blog.friendster.com. Tanggal 3012-2008 jam 08.00 Meike, H (2008). Menyingkap Keajaiban Sentuhan Tangan http://www.suaramerdeka.com Tanggal 30-12-2008 jam 08.00 Roesli, U (2008). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT. Trubus Agriwidya. Roesli, U (2007). Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Usia 0 – 3 bulan. Jakarta : PT. Trubus Agriwidya.