Sap BBLR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA ENYULUHAN ( SAP ) BERAT BADAN LAHIR RENDAH I. IDENTIFIKASI MASALAH Berat badan bayi yang normal bila lebih dari 2500 gram, sedangkan bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram disebut berat badan lahir rendah ( BBLR ). Bayi dengan BBLR mempunyai resiko kematian lebih tinggi, gizi kurang dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang berat badannya rendah leih cenderung mengalami masalah pada saat kelahiran dan sesudahnya. Hal ini dikerenakan alat tubuhnya belum berfungsi seperti yang berat badannya norma. Oleh karena itu, ia lebih mengalami banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Pengatuhuan masyarakat desa ”D” kurang sehingga banyak kasus BBLR di desa tersebut. BBLR mempengaruhi pengaruh besar pada kesahatan bayi dan dapat menimbulkan kematian. II.



PENGANTAR Bidang Studi



: Kebidanan Komunitas



Topik



: Berat Badan Lahir Rendah



Subtopik



: Bahaya Berat Badan Lahir Rendah pada Bayi.



Sasaran



: Desa D



Jam



III.



: 27 Juli 2008



Hari/Tanggal



: 14.00-14.45



Waktu



: 45 menit



Tempat



: Balai Desa D



TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan warga dapat mengerti tentang bahaya apabila bayi lahir dengan Berat badan lahir rendah.



IV.



TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, diharapkan warga akan mendapatkan penjelasan tentang : 1. Pengertian BBLR 2. Penyebab BBLR 3. Ciri-Ciri bayi yang mengalami BBLR 4. Bahaya BBLR 5. Cara mencegah BBLR 6. Kait-Kiat kehamilan agar sehat dan tidak terjadi BBLR



V.



MATERI Terlampir



VI.



MEDIA 1. Materi SAP 2. Leaflet



VII.



METODE 1. Penyuluhan 2. Tanya jawab



VIII. No 1



KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu 5 menit



Kegiatan Penyuluhan Pembukaan :



Kegiatan Peserta Menjawab salam



1. memberi salam



Mendengarkan dan



2. menjelaskan tujuan



memperhatikan



penyuluhan 3. menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan 2



25 menit



disampaikan Pelaksanaan :



Menyimak dan



Menjelaskan materi penyuluhan



mendengarkan



secara berurutan dan teratur. Materi : 1. Pengertian BBLR 2. Penyebab BBLR 3. Ciri-Ciri bayi yang mengalami BBLR 4. Bahaya BBLR 5. Cara mencegah BBLR 6. Kait-Kiat kehamilan agar sehat dan tidak terjadi BBLR. 3



10 menit



Evaluasi 1. menyimpulkan inti



Menyimak dan mendengarkan



penyuluhan 2. menyampaikan secara singkat materi penyuluhan 3. memberi kesempatan kepada responden untuk bertanya 4. memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang 4



5 menit



dilontarkan Penutup : 1. menyimpulkan ateri yang telah disimpulkan 2. menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada peserta 3. mengucapkan salam



Menjawab salam



IX. PENGESAHAN Yogyakarta, 27 Juli 2008 Sasaran



Pemberi Materi Penyuluhan



( Bpk Lurah )



( Fetty Wijaya ) Mengetahui Pembimbing PKL



( Ibu Sulistyaningsih ) X.



EVALUSI Metode evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab Jenis pertanyaan : Lisan Jumlah Soal



: 2 soal



XI. LAMPIRAN MATERI 1. Pengertian BBLR Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram 2. Penyebab BBLR a. Usia ibu hamil Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir, pada umur ibu yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaanya belum



cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tesebut belum dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi-komplikasi. Dibuktikan pula bahwa angka kejadian persalinan kurang bulan akan tinggi pada usia dibawah 20 tahun dan kejadian paling rendah pada usia 20-35. Selain itu semakin muda usia ibu amil, maka anak yang dilahirkan akan semakin ringan. Kejadian BBLR akan meningkat pada ibu usia kurang dari 19 tahun dan lebih dari 35 tahn. Berat badan lahir 30003999 gram paling banyak pada kelompok umur ibu 25-29 tahun. b. Jarak kehamilan kelahiran Di Negara-negara sedang berkembang, perkawinan di usia remaja masih sering dilangsungkan terutama pada wanita. Para orang tua mengharapkan perkawinan anaknya segera dikaruniai anak, sebagai bukti kesuburan anak gadisnva dan kejantanan anak laki-laki. Menurut anjuran yang dikeluarkan badan koordinasi keluarga berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, karena jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya, ini merupakan salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan. Jarak kelahiran yang terbaik adalah sekurang-kurangnya 2 tahun, wanita melahirkan tidak lebih dari 3 anak, umur ibu 20 - 35 tahun. c. Paritas Paritas secara luas mencakup gravadarum/jumlah keguguran. Sedang



dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak



yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyal tiga/ orang anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatan akan mulai menurun. Sering



mengalami kurang darah



(anemia). T,erjadi pendarahan lewat jalan lahir dan letak bayi



sungsang ataupun melintang. Pada penelitian Rawadi tahun 1986 dibuktikari bahwa paritas terbaik adalah 1-2, karena kernungkinan berat lahir bayi antara 3000-3999 yang terjadi lebih banyak. d. Status gizi ibu hamil Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat lahir rendah (BBLR).



Di samping



itu



akan



mengakibatkan



terhambatnya



pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya (Supariyasa, 2002). Karena gizi ibu hamil menentukan berat lahir bayi yang akan dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dengan antropometri yaitu mengukur dan menimbang penambahan berat badan waktu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) bila LILA kurang dari 23.5 cm dikatakan ibu tersebut energi kronis (KEK) atau gizi kurang. Lingkar lengan atas dianggap lebih praktis untuk rnengetahui status gizi ibu hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah dibawa kemana saja dan dapat juga dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim selama hamil e. Penyakit pada saat kehamilan Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi bayi baru lahir diantaranva adalah diabetes militus, cacar air dan penyakit infeksi TORCH. Penyakit diabetes militus adalah suatu penyakit dimana badan tidak sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah pankreas tidak cukup produksi insulin/atau tidak dapat gunakan insulin yang ada. Akibat dari diabetes militus ini banyak macamnya. Diantaranya bagi ibu hamil bisa keguguran, anak lahir besar (> 4 kg) dan kernatian perinatal (Wisnu, 2003).



Penyakit



infeksi



TORCH



adalah



suatu



istilah



untuk



menggambarkan gabungan dari ernpat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cvtomegalovirus dan Herpes. Keempat penyakit



ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menggangu janin yang dikandungnya seperti cacat mata, abortus dan BBLR. f. Umur kehamilan Umur kehamilan dapat menentukan berat badan janin, semakin tua kehamilan berat badan janin akan bertambah. Pada umur kehamilan 8 minggu berat janin 1000 gram, sedangkan pada kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu berat janin diperkirakan antara 2500 gram sampai 3500 gram (Wiknjosastro. 1999). Kehamilan pretern maupun postern mempengaruhi berat lahir bayi. Sernakin lama kehamilan berlangsung



sehingga



melampaui



usia



aterm, sernakin



besar



kemungkinan janin untuk mengalami kekurangan nutrisi dan gangguan kronis. 3. Ciri-Ciri bayi yang mengalami BBLR a. Bayi lemah b. Kulit tipis, keriput dan warna merah. c. Kepala relative besar, mata agak menonjol d. Tangan dan kaki kecil e. Otot lembek f. Banyak bulu tumbuh dan lebih panjang. g. Kemampuan menghisap dan menelan lemah. h. Tangisan bayi lemah atau sama sekali tidak menangis. 4. Bahaya BBLR a.



Hipotermi yang terjadi karena peningkatan penguapan akibat kurangya jaringan lemak dibawah kulit dan permukaan tubuh yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan



b. Penyakit membrane dan healin dan aspirasi pnumoni karena otot pernafasan masih lemah dan tulang iga yang melengkung c. Apneu disebabkan oleh pusat pernapasan di medulla belum teratur d. ematuritas hati menyebabkan hiperbilirubinemia dan devisisensi vitamin K e. mudah terjadi perdarahan karena pembuluh darah yang masih rapuh dan



berkurang factor pembeku darah seperti protombin 5. Cara mencegah BBLR a. pengaturan suhu badan BBLR Berat badan lahir rendah dengan cepat akan kehilangan panas belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah dan permukaan badan relative luas, karena itu bayi prematuritas harus dirawat di dalam incubator sehingga panas badannya mendekati rahim b. Mencegah infeksi dengan ketat kemampuan leukossit masih lemah dan pembetukan anti body belum sempurna. Penting sekali diperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi. c. Pengawasan nutrisi/ASI Reflek menelan BBLR belum sempurna, sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI lah yang paling dahulu diberikan. d. Penimbangan dengan ketat Perubahan perat badan mencerminkan kondisi gizi nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat 6. Kait-Kiat kehamilan agar sehat dan tidak terjadi BBLR a. Menikah dan hamil di saat organ reproduksi telah matang dan emosional telah stabil yaiti pada usia lebih dari 20 tahun. b. Hamil pada usia lebih dari 35 tahun berisiko terjadinya BBLR sehingga merencanakan kehamilan pada umur 20-35 tahun. c. Menjaga asupan gizi selama hamil d. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin baik di bidan maupun dokter. e. Apabila ibu menderita diabetes melitus sebaiknya perlu pengawasan ketat dalam kehamilannya.