5 0 175 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI KOMPLEMENTER IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Dosen Pengampu: Ns. Margiyati, M.kep
Disusun Oleh : Kelompok 5 Kelas 3B 1. Anik Cahyani
20101440117008
2. Anita Herawati
20101440117010
3. Ervina Maya Savitri
20101440117030
4. FendiKurniawan
20101440117033
5. JihanNi’maturrif’ah
20101440117042
6. Olivia Puspita Handayani
20101440117067
7. Supembri
20101440117085
8. TugasDwi Koranto
20101440117092
9. Yuliana RestuNurAzizah
20101440117098
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG 2019
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA Pokok Bahasan
: Ibu Hamil dengan Preeklamsia
Sub Pokok Bahasan
:
1. Pengertian Preeklamsia 2. 8 Penyebab Preeklamsia 3. Tanda dan Gejala Ibu Dengan Preeklamsia 4. Bahaya Ibu Hamil Dengan Hipertensi 5. Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil 6. Penanganan Ibu Hamil Dengan Preeklamsia 7. Terapi Rendam Kaki Air Hangat Pada Ibu Hamil dengan Preeklamsia Sasaran
: Ibu Hamil dan Keluarga
Tempat
: Balai Kelurahan Barusari
Hari/tanggal
: Sabtu, 28 September 2019
Waktu
: 40 menit
I.
TUJUAN 1.
Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan, klien dan keluarga dapat memahami mengenai bahaya ibu hamil dengan preeklamsia.
2.
Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Ibu Hamil dengan Preeklamsia, di Balai Kelurahan Barusari selama 40 menit, diharapkan seluruh pasien atau keluarga dapat mengetahui tentang: a. Pengertian Preeklamsia b. 8 Penyebab Preeklamsia c. Tanda dan Gejala Ibu Dengan Preeklamsia d. Bahaya Ibu Hamil Dengan Hipertensi e. Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil
2
f. Penanganan Ibu Hamil Dengan Preeklamsia g. Terapi Rendam Kaki Air Hangat Pada Ibu Hamil dengan Preeklamsia II.
SASARAN Ibu Hamil dengan Preeklamsia di Balai Kelurahan Barusari
III.
MATERI a. Pengertian Preeklamsia b. 8 Penyebab Preeklamsia c. Tanda dan Gejala Ibu Dengan Preeklamsia d. Bahaya Ibu Hamil Dengan Hipertensi e. Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil f. Penanganan Ibu Hamil Dengan Preeklamsia g. Terapi Rendam Kaki Air Hangat Pada Ibu Hamil dengan Preeklamsia
IV.
METODE Penyuluhan Tanya jawab
V.
MEDIA. Flipchart Materi SAP
VI.
Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
5 menit
Pembukaan :
Menjawab
a. Memberi salam
mendengarkan dan
b. Menjelaskan
tujuan memperhatikan
penyuluhan c. Menyebutkan materi/pokok
3
salam,
bahasan
yang
akan
disampaikan Pelaksanaan : a. Menjelaskan
materi
penyuluhan
secara
berurutan dan teratur. Materi : a. Pengertian Preeklamsia b. 8 Penyebab Preeklamsia c. Tanda 2
20 menit
dan
Gejala
Ibu Menyimak
Dengan Preeklamsia
dan
d. Bahaya Ibu Hamil Dengan memperhatikan Hipertensi e. Pencegahan Hipertensi Pada Ibu Hamil f. Penanganan
Ibu
Hamil
Dengan Preeklamsia g. Terapi Rendam Kaki Air Hangat Pada Ibu Hamil dengan Preeklamsia 3
10 menit
Evaluasi : a.
Menyimak,
Menyimpulkan
inti mempraktekkan
penyuluhan. b.
dan mendengarkan
Menyampaikan
secara
singkat materi penyuluhan. c.
Memberi kepada
kesempatan peserta
untuk
mengulang 8 penyebab ibu hamil dengan preeklamsia d.
Memberi kepada
kesempatan peserta
4
untuk
meenyebutkan tanda dan gejala ibu hamil dengan preeklamsia e.
Memberi kepada
kesempatan peserta
untuk
bertanya. f.
Memberi kepada
kesempatan peserta
untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Penutup : a. Menyimpulkan penyuluhan
yang
materi telah
disampaikan. 4
5 menit
b. Menyampaikan
Menjawab salam
terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta c. Mengucapkan salam VII.
Setting Tempat
Media flipchart Pembicara
Fasilitator Peserta
VIII.
EVALUASI
5
1. Evaluasi Struktur a. Peserta hadir ditempat penyuluhan. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Kelurahan Barusari b. Pengorganisasian
penyelenggaraan
penyuluhan
dilakukan
sebelumnya. 2. Evaluasi Proses a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan. b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai c. Peserta dapat menyebutkan 8 penyebab ibu hamil dengan preeklamsia d. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala ibu hamil dengan preeklamsia e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar. 3. Evaluasi Hasil a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus. Butir Pertanyaan : 1)
Peserta dapat menjelaskan pengertian hipertensi dengan benar
2)
Peserta dapat menyebutkan 5 dari 8 penyebab preeklamsia
3)
Peserta dapat menyebutkan tanda dan bahaya ibu hamil dengan
preeklamsia 4)
Peserta dapat menyebutkan penanganan preeklamsia
5)
Peserta dapat menerapkan Terapi Rendam Kaki Air Hangat pada Ibu Hamil dengan Preeklamsia
IX.
Daftar Pustaka Sabattani, Christina Febri, Machmudah, dan Mamat.2016.Efektivotas Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pda
6
Ibu
Hamil
Pendereits
Pre
Eklamsi
Di
Semarang.Semarang: STIKES Telogorejo Semarang
7
Puskesmas
Ngaliyan
MATERI PENYULUHAN 1.1. Pengertian Preeklampsia
adalah
penyakit
yang
ditandai
dengan
adanya
hipertensi, proteinuria dan edema yang timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum. Umumnya terjadi pada trimester III kehamilan. Preeklampsia dikenal juga dengan sebutan Pregnancy Incduced Hipertension (PIH) gestosis atau toksemia kehamilan (Maryunani, dkk, 2012). Sedangkan menurut Chapman (2006) preeklampsia adalah merupakan kondisi khusus dalam kehamilan ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinuria. Bisa berhubungan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada janin
meliputi restriksi
pertumbuhan dan abrapsio plasenta.
Menurut Joyce (2014,hlm.223), preeklamsi dikelompokkan dalam 2 tipe, yaitu preeklamsi ringan dan preeklampsi berat : Preeklamsi ringan adalah serangan hipertensi kehamilan(GH) bersama dengan proteinuria 1+ hingga 2+ dengan pertambahan berat badan 2 kg perminggu setidaknya selama dua trisemester terakhir, sedangkan preeklamsi berat terjadi ketika tekanan darah sistol (BP) mencapai atau melebihi 160/110 mmHg atau lebih tinggi, dengan proteinuria 3+ hingga 4+, defisiensi volume urin (oliguria), gangguan otak atau penglihatan seperti pusing atau penglihatan kabur, serum kreatinin diatas 1,2mg/Dl, hiperrefleksi (kontraksi pergelangan kaki kemungkinan dialami), masalah paru atau jantung, thrombocytopenia, edemaperipheralakut, disfungsi hati serta nyeri dibagian tengah atas perut dan kuadran atas kanan.
1.2. 8 Penyebab Preeklamsia 1. Usia Ibu dengan usia ≥40 tahun memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar untuk mengalami preeklampsia. Dari penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa risiko preeklampsia meningkat hingga 30% setiap penambahan 1 tahun setelah ibu mencapai usia 34 tahun. Sedangkan ibu
8
yang hamil di usia muda cenderung tidak mempengaruhi risiko terjadinya preeklampsia. 2. Paritas Preeklampsia
sering
disebut
sebaga
penyakit
kehamilan
pertama karena banyaknya kasus preeklampsia yang muncul pada kehamilan pertama. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa nuliparitas meningkatkan kemungkinan terjadinya preeklampsia sebanyak 3 kali lipat. Sedangkan ibu yang masuk ke dalam golongan multipara adalah ibu yang sudah melahirkan lebih dari 1 kali dan tidak lebih dari 4 kali, memiliki risiko sebesar 1% untuk mengalami preeklampsia. 3. Riwayat Preeklampsia Sebelumnya Ibu yang mengalami preeklampsia pada kehamilan pertamanya, akan memiliki risiko 7 kali lipat lebih besar untuk mengalami preeklampsia pada kehamilan berikutnya. 4. Kehamilan Multipel Ketika seorang ibu mengandung lebih dari 1 janin dalam kandungannya, maka risiko ibu tersebut mengalami preeklampsia meningkat hampir 3 kali lipat. Satu buah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan 3 janin berisiko mengalami preeklampsia 3 kali lipat lebih besar dari pada ibu hamil dengan 2 janin. 5. Penyakit Terdahulu Jika sebelum hamil ibu sudah terdiagnosis diabetes, kemungkinan terkena preeklampsia meningkat 4 kali lipat. Sedangkan untuk kasus hipertensi, Davies et al mengemukakan bahwa prevalensi preeklampsia pada ibu dengan hipertensi kronik lebih tinggi dari pada ibu yang tidak menderita hipertensi kronik. McGowan et al membandingkan luaran pada 129 ibu dengan hipertensi kronik yang tidak mengalami preeklampsia superimpos dengan 26 ibu yang mengalami preeklampsia superimpos.
Data
menunjukkan
bahwa
ibu
yang
mengalami
preeklampsia superimpos memiliki tingkat morbiditas perinatal, bayi
9
yang kecil untuk umur kehamilan tersebut, dan persalinan sebelum umur kehamilan 32 minggu yang lebih tinggi. Sedangkan untuk ibu yang sebelumnya didiagnosis dengan sindrom antifosfolipid meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia secara signifikan. 6. Jarak antara kehamilan Hubungan antara risiko terjadinya preeklampsia dengan interval kehamilan
lebih
signifikan
dibandingkan
dengan
risiko
yang
ditimbulkan dari pergantian pasangan seksual. Risiko pada kehamilan kedua atau ketiga secara langsung berhubungan dengan waktu persalinan sebelumnya. Ketika intervalnya adalah lebih dari sama dengan 10 tahun, maka risiko ibu tersebut mengalami preeklampsia adalah sama dengan ibu yang belum pernah melahirkan sebelumnya. 7. Indeks masa tubuh Penelitian
menunjukkan
bahwa
terjadi
peningkatan risiko
munculnya preeklampsia pada setiap peningkatan indeks masa tubuh. Sebuah studi kohort mengemukakan bahwa ibu dengan indeks masa tubuh >35 memiliki risiko untuk mengalami preeklampsia sebanyak 2 kali lipat. Sebuah studi lain yang membandingkan risiko antara ibu dengan indeks masa tubuh rendah dan normal menemukan bahwa risiko terjadinya preeklampsia menurun drastis pada ibu dengan indeks masa tubuh