SAP Colic Abdomen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN Nama



: Intan Permata Sari



Topik



: Colic Abdomen



Pokok Bahasan



: Penjelasan menengai colic Abdomen dan manajemen



nyeri secara non-farmakologis



(nafas dalam dan kompres hangat) Sasaran



: Ny. N



Hari/Tanggal



: Kamis, 03 Juni 2021



Waktu



: 30 Menit



Tempat



: Kamar 7A Ruang Asal RSUD Al-Ikhsan



A. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan diharapkan Ny. N mampu memahami dan mengerti tentang penyakit colic abdomen serta penatalaksaan manajemen nyeri secara non farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat). B. Tujuan Instruksional Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain: Kognitif:



Ny.N mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat (komplikasi), serta penatalaksaan manajemen nyeri secara non farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat).



Afektif:



Ny. N memahami bahwa manajemen nyeri secara non farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat) dapat menurunkan ataupun menghilangkan nyeri.



Psikomotor:



Adanya perubahan perilaku pada Ny.N, setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai colic Abdomen dan manajemen



nyeri secara non-farmakologis (nafas dalam



dan kompres hangat).



C. Materi 1. Mampu menyebutkan pengertian colic Abdomen 2. Mampu menyebutkan penyebab colic Abdomen 3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala colic Abdomen 4. Mampu menyebutkan komplikasi colic Abdomen. 5. Mampu mendemonstrasikan manajemen



nyeri secara non-



farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat). D. Strategi Penyampaian 1. Metode Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topic colic Abdomen antara lain: a. Ceramah Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan mengenai colic Abdomen dan manajemen nyeri secara non-farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat).. b. Stimulasi Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit colic Abdomen dan manajemen nyeri secara non-farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat) sehingga klien dapat mengerti dengan jelas. c. Tanya Jawab Metode



ini



penyuluhan



digunakan atau



memungkinkan



pada



klien



baik saat



pada



saat



diakhirinya



mengemukakan



dilangsungkannya penyuluhan



hal-hal



yang



yang belum



dimengerti. d. Demontrasi Metode ini digunakan agar pasien mampu melakukan manajemen nyeri secara non-farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat) secara mandiri.



E. Media dan Alat Media Leaflet tentang colic abdomen Alat 1. Baskom 2. Air hangat 3. Handuk kecil untuk kompres 4. Sarung tangan/handscoon 5. Handuk kering 6. Termometer F. Kegiatan Penyuluhan No 1



Waktu 5 menit



Kegiatan Penyuluhan Pembukaan : a.



Memberi salam.



b.



Menjelaskan



Kegiatan klien 1. Menjawab salam. tujuan 2.



pembelajaran.



Mendengark an



dan



memperhatikan . 2



15 menit



Pelaksanaan :



Menyimak dan



1. Pemeriksaan tekanan darah.



mendengarkan.



2. Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi : 1. Pengertian colic abdomen. 2. Etiologi dan Penyebab colic abdomen. 3. Manifestasi Klinik dan Tanda Gejala colic abdomen. 4. Komplikasi colic abdomen. 5. Penatalaksanaan secara



farmakologi dan nonfarmakologi



3



5 menit



6. Demontrasi nafas dalam dan



Mampu mengulang



kompres hangat Evaluasi :



demontrasi Bertanya dan



1. Menyimpulkan inti penyuluhan



menjawab



secara singkat materi penyuluhan. pertanyaan. 2. Memberi kesempatan kepada warga untuk bertanya. 3. Memberi kesempatan kepada warga untuk menjawab 4



pertanyaan yang disampaikan. Penutup :



5 menit



1.



Menjawab salam.



Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan.



2.



Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta.



3.



Mengucapkan salam.



G. EVALUASI



1. Evaluasi Struktur a. Persiapan media yang akan digunakan (leaflet). b. Kontrak waktu. c. Persiapan SAP. 2. Evaluasi Proses a. Selama penyuluhan keluarga memperhatikan penjelasan yang disampaikan. b. Selama penyuluhan keluarga aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan. c. Selama penyuluhan keluarga aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.



3. Evaluasi Hasil Akhir Diharapkan peserta penyuluhan dapat: a. Menyebutkan kembali Pengertian colic abdomen. b. Menyebutkan kembali Etiologi dan Penyebab colic abdomen. c. Menyebutkan kembali Manifestasi Klinik atau Tanda Gejala colic abdomen dan atau Komplikasi colic abdomen. d. Mendemonstrasikan kembali manajemen farmakologis (nafas dalam dan kompres hangat).



nyeri secara non-



MATERI COLIC ABDOMEN 1. Defenisi Colic Abdomen Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal, obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltik normal (Reeves, 2011) Nyeri kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat terlokalisasi dan dirasakanseperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena sumbatan baik parsial ataupun total dari organ tubuh berongga atau organ yang terlibattersebut dipengaruhi peristaltik. Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomenadalah kolik bilier, kolik renal dan kolik karena sumbatan usus halus (Gilroy,2009). Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001). Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tibatiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dari yang sangat ringan sampai yang bersifat fatal (Ilmu Penyait Dalam, 2001 : 92). 2. Etiologi Adapun yang menjadi penyebab dari kolik abdomen yaitu : a. Secara mekanis : 1) Adhesi (pertumbuhan bersatu bagian-bagian tubuh yang berdekatan karena radang) 2) Karsinoma 3) Volvulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di dalam usus) 4) Obstipasi (konstipasi yang tidak terobati) 5) Polip (perubahan pada mukosa hidung) 6) Striktur (penyumbatan yang abnormal pada duktus atau saluran)



b. Fungsional (non mekanik) 1) Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus tidak dapat bergerak) 2) Lesi medula spinalis (Suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas) 3) Enteritis regional 4) Ketidak seimbangan elektrolit 5) Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif) (Reeves, 2011). 3. Anatomi  Sistem Pencernaan



Gaster terletak melintang dari kiri ke kanan melintasi abdomen bagian atas antara hati dan diafragma. Dalam keadaan kosong gaster berbentuk huruf J, gaster akan berakhir pada pylorus yang mempunyai sebuah otot sphincter yang berfungsi menutup dan membuka saat pengisian dan



pengosongan lambung. Gaster berlanjut kedalam duodenum yang berjalan secara anatomis dan visual sulit dibedakan dan jejunum dan ileum, hanya saja panjang duodenum kira-kira 25cm dan berakhir pada ligament-ligamen treltz berupa sebuah ligament yang berjalan dari sisi kanan diafragma dekat dengan hiafus esophagus dan melekat pada perbatasan duodenum dan jejunum sisa dari usus halus adalah jejunum ¾ bagian akhir disebut ileum. Secara anatomis letak jejenum adalah diperut bagian kiri, sedangkan ileum dibagian kanan. Makanan masuk melalui sphincter pylorium keduodenum, maka sisa makanan akan melalui katub ileoccal valve, yang mencegah berbaliknya makanan dari usus besar kedalam usus halus. Pada ujung caecum terdapat appendix vermicularis. Colon (usus besar) lebih besar dari usus halus yang terdiri dari ceacum, colon pars desendens, colon pars aseenden, colon transversum dan rectum, lapisan usus besar terdiri dari tunika serosa tunika submukosa, tunika muskularis, tunika mukosa. 4. Patofisiologi Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba – tiba atau sudah berlangsung lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pasien tergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari organ dalam abdomen termasuk nyeri viseral, dari otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatic). Nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan terlokalisasi dan berbentuk khas, sehingga nyeri yang berasal dari viseral dan berlangsung akut biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan berkeringat dan disertai fenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi dari nyeri abdomen bisa mengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri tersebut. Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan merupakan penjalaran dari tempat lain. Oleh karena itu nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari nyeri tersebut atau sekunder dari tempat lain.



5. Pathway



6. Manifestasi klinis Menurut Reeves tahun 2011, manifestasi klinis pada colic abdomen yaitu : 1) Mekanika sederhana – usus halus atas Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal. 2) Mekanika sederhana – usus halus bawah Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal. 3) Mekanika sederhana – kolon Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal. 4) Obstruksi mekanik parsial Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram, nyeri abdomen, distensi ringan dan diare. 5) Strangulasi Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar 7. Klasifikasi Menurut Reeves tahun 2011, klasifikasi dari colic abdomen yaitu : a. Kolik abdomen visceral Berasal dari organ dalam, visceral di mana intervasi berasal dari saraf memiliki respon terutama terhadap distensi dan kontraksi otot, bukan karena iritasi lokal, robekan atau luka karakteristik nyeri visceral diantaranya sulit terlokalisir, tumpul, samar, dan cenderung beralih ke area dengan struktur embrional yang sama.



b. Kolik abdomen alih Nyeri yang dirasakan jauh dari sumber nyeri akibat penjalaran serabut saraf           8. Komplikasi a. Kolik ureter ( tersumbatnya aliran-aliran dari ginjal ke usus ) b. Kolik biliaris c. Kolik intestinal ( obstruksi usus, lewatnya isi usus yang terhalang ) 9. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan fisik :  Tanda - tanda vital b. Pemeriksaan abdomen : lokasi nyeri c. Pemeriksaan rectal d. Laboratorium : leokosit, HB e. Sinar X abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus. f. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup. g. Penurunan kadar serium natrium, kalium dan klorida akibat muntah, peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pannkreas oleh lipatan khusus. h. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik 10.



Penatalaksanaan



Penatalaksanaan kolik abdomen secara Non farmakologi yaitu : a. Koreksi ketidak seimbangan cairan dan elektrolit b. implementasikan pengobatannya untuk syok dan peritonitis c. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defesiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi d. Reseksi dengan anastomosis dari ujung ke ujung e. Ostomi barrel ganda jika anastomisis dari ujung ke ujung terlalu beresiko



f. Kolostomi



lingkaran



untuk



mengalihkan



aliran



feses



dan



mendekompresi usus yang di lakukan sebagai prosedur kedua. Sedangkan penatalaksanaan secara farmakologi yaitu : a. Terapi Na + K + komponen darah b. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan c. Dekstrose dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler d. Dekompresi selang nasoenternal yamg panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan selang dapat dimasukkan sengan lenih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan e. Antasid ( obat yang melawan keasaman )