Sap DBD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DANGUE (DBD) DAN PENCEGAHANNYA DI RUANG HCU ANAK RSUP DR M DJAMIL PADANG



OLEH GENTRI MAILIA 1841312040



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2018 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan Sasaran Hari/tanggal Waktu Tempat Penyuluh



: Demam berdarah dangue dan pencegahannya : Orang tua anak : Rabu / 04 Juli 2018 : Jam 10.00 wib : HCU Anak Rsup Dr M Djamil padang : Gentri Mailia



A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes



albopictus yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat umum diseluruh wilayah Indonesia, kecuali yang ketinggiannya lebih 1000 meter di atas permukan laut (Kemenkes,2011). Penyakit ini terutama menyerang anak yang ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapt mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah (Djunaedi, 2006). Menurut Kemenkes tahun 2013, sebanyk 48.905 orang menderita demam berdarah yang terjadi di 34 provinsi dengan 376 di antaranya meninggal dunia. Banyaknya yang menderita DBD disebabkan karena semakin baiknya transportasi penduduk, adanya pemukiman baru, kurangnya perilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang nyamuk, terdapatnya vector nyamuk hampir diseluruh pelosok tanah air serta adanya empat sel tipe virus yang bersirkulasi sepanjang tahun. faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit demam berdarah dengue antara lain faktor host, lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat serta faktor virusnya sendiri. Faktor host yaitu kerentanan dan respon imun; faktor lingkungan yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut, curah hujan, angin, kelembapan, musim); kondisi demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat) (Depkes RI, 2004). Selama ini upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan (penyakit DBD), masih banyak berorientasi pada penyembuhan penyakit. Dalam arti apa yang dilakukan masyarakat dalam bidang kesehatan hanya untuk mengatasi penyakit yang telah terjadi atau menimpanya, di mana hal ini dirasa kurang efektif karena banyaknya pengeluaran. Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya adalah dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dengan berperilaku hidup sehat, namun hal ini ternyata belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat (Kusumawati, 2007). B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan Demam Berdarah Dengue. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga pasien mampu : 1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue 2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue 3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue 4. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue C. Materi (Terlampir)



D. Media 1. Leaflet E. Metode Penyuluhan Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, yaitu pemateri menyampaikan materi penyuluhan tentang penyakit dan penatalaksanaan pada pasien dengan Osteosarcoma, serta diakhir penyuluhan disediakan waktu untuk tanya-jawab antara peserta dan pemateri. F.



Setting Tempat KETERANGAN : Pemateri : Peserta : Moderator



G. Kegiatan Penyuluhan No Waktu



Kegiatan Penyuluhan



Respon Peserta



1



1. Memberi salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang Demam Berdarah Dengue 4. Menjelaskan tujuan Penyuluhan 5. Membuat kontrak waktu 1. Menjelaskan tentang a. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) b. Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) c. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) d. Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) 2. Memberikan kesempatan untuk bertanya 3. Menjawab pertanyaan peserta



1. Menjawab salam 2. Mendengarkan dan memperhatikan 3. Menjawab pertanyaan



2



Pembukaan (3 menit)



Kegiatan Inti (9 menit)



4. Mendengarkan dan memperhatikan 5. Menyetujui kontrak waktu 1. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh



2. Aktif bertanya 3. Mendengarkan



3



Penutup (4 menit)



1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan yang disampaikan oleh Memperhatikan penyuluh 2. Mengevaluasi peserta atas penjelasan yang 2. Menjawab pertanyaan disampaikan dan yang diberikan penyuluh menanyakan kembali mengenai materi penyuluhan 3. Salam Penutup 3. Menjawab salam



H. Evaluasi 1. Evaluasi struktur a. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif b. Presentator menguasai dan dapat menyampaikan materi dengan baik. c. Peserta aktif dalam diskusi bertanya dan menjawab 2. Evaluasi proses a. Proses penyuluhan berjalan sesuai dengan yang direncanakan b. Jumlah peserta yang hadir saat penyuluhan aktif dan sesuai dengan yang diharapkan 3. Evaluasi Hasil a. Peserta tidak meninggalkan acara penyuluhan sebelum selesai. b. Peserta penyuluhan dapat menyimak penyuluhan yang disampaikan c. Peserta dapat dengan antusias memberikan pertanyaan selama penyuluhan berlangsung d. Peserta dapat mengulang kembali mengenai materi yang disampaikan.



Lampiran Materi DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) A. Pengertian Pengertian Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak 2 sampai dengan 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan (petechiae), lebam (echymosis) atau ruam (purpura). Kadangkadang mimisan, BAB berdarah, muntah darah, kesadaran menurun atau renjatan (Shock). (Kemenkes, 2011). B. Penyebab Penyebab penyakit Dengue adalah Arthrophod borne virus, famili Flaviviridae, genus flavivirus. Virus berukuran kecil (50 nm) ini memiliki single standard RNA. Virion-nya terdiri dari nucleocapsid dengan bentuk kubus simetris dan terbungkus dalam amplop lipoprotein. Genome (rangkaian kromosom) virus Dengue berukuran panjang sekitar 11.000 dan terbentuk dari tiga gen protein struktural yaitu nucleocapsid atau protein core (C), membrane-associated protein (M) dan suatu protein envelope (E) serta gen protein non struktural (NS). Terdapat empat serotipe virus yang disebut DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Ke empat serotipe virus ini telah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue2, Dengue-1 dan Dengue-4. Terinfeksinya seseorang dengan salah satu serotipe tersebut diatas, akan menyebabkan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe virus yang bersangkutan. Meskipun keempat serotipe virus tersebut mempunyai daya antigenis yang sama namun mereka berbeda dalam menimbulkan proteksi silang meski baru beberapa bulan terjadi infeksi dengan salah satu dari mereka (Kemenkes, 2011) C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty 1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya 2. Berbadan kecil



3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari 4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung) 5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap 6. 7. 8. 9.



dan lembab. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas Kemampuan terbang kira-kira 100 meter



D. Cara penularan Demam Berdarah Dengue Penularan virus dengue dapat terjadi apabila ada sumber penular (orang sakit), ada vektor dan ada orang sehat. Seseorang yang terinfeksi virus dengue di Universitas Sumatera Utara 14 dalam darahnya mengandung virus. Bila digigit nyamuk vektor DBD, virus terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk, selanjutnya virus memperbanyak diri dan tersebar keseluruh jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya (8-12 hari) (Kemenkes, 2012). Penderita DBD bila digigit nyamuk Aedes aegypti, maka virus yang ada di dalam darahnya akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk, kemudian virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk pada kelenjar liurnya. Kira-kira satu minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Virus dengue tetap berada pada tubuh nyamuk dan merupakan penular (infektif) sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit dan belum mengisap darah nyamuk mengeluarkan kelenjar liur melalui probosis, agar darah yang diisap tidak membeku. Kemudian bersama air liur ini virus dengue dipindahkan dari nyamuk keorang lain. E. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue 1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala. 2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan (epistaksis). 3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah. 4.



Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.



TANDA BAHAYA DBD : 1. Perdarahan gusi



2. Muntah darah 3.



Penderita tidak sadar



4.



Denyut nadi tidak teraba



Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat. F. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum



ada. Cara yang tepat dalam



pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Cara



yang



tepat



untuk



memberantas



nyamuk Aedes aegypti



adalah



memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali. Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Kimia Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging. 2. Fisik 3. Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus : a. Menguras bak mandi b. Menutup tempat penampungan air c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb. d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali. f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak. g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah. h. Menaburkan bubuk Larvasida. i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air. j. Memasang kawat kasa. k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar. l. Menggunakan kelambu.



m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk. 4. Biologi Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk .



DAFTAR PUSTAKA Badan Litbangkes Kemenkes RI. 2011. Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan tahun 2011, Jakarta.



Depkes RI. 2004. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI. Djunaedi, D. 2006. Demam Berdarah Dengue (DBD). Malang : Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang Kusumawati dkk.2007. Upaya pemberantasan nyamuk aedes aegypti dengan pengasapan (fogging) dalam rangka mencegah peningkatan kasus demam berdarah. Warta, 10