Sap DBD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )



DISUSUN OLEH : NAMA



: HIJRIYATI WULANDARI



NIM



: 142012018306P



KELAS



: IC KONVERSI



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes ) MUHAMMADIYAH PRODI SI KEPERAWATAN PRINGSEWU LAMPUNG 2018-2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Pembahasan



: Demam Berdarah Dengue (DBD)



Sub pokok pembahasan



: Cara Pencegahan Berulangnya Penyakit DBD



Sasaran



: Pasien,keluarga dan petugas Rumah Sakit



Hari/tanggal



: Jumat, 1 Maret 2019



Waktu



: 20 Menit



Tempat



: Ruang perawatan RS.Mitra Husada



Penyuluh



: Hijriyati wulandari



A. Deskripsi Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan masalah kesehatan yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis, DBD merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi, yang ditemukan pertama kali pada tahun 1950 an di Filipina dan thailan, saat ini dapat ditemukan disebagian besar Negara di Asia. Jumlah Negara yang mengalami wabah DBD telah meningkat empat kali lipat setelah tahun 1995. Sebagian besar kasus DBD menyerang anak – anak. Angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai lebih dari 20%, namun dengan penanganan yang baik dapat menurun hingga kurang dari 1% ( WHO 2008 ) Di Indonesia , DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 30 tahun terakhir. Jumlah kasus DBD pada tahun 2007 telah mencapai 139.695 kasus, dengan angka kasus baru ( insiden rate ) 64 kasus per 100.000 penduduk . Total kasus meninggal adalah 1.395 kasus / Case Fatality Rate sebesar 1% ( Depkes RI 2008 ). Pada saat ini kasus DBD dapat ditemukan diseluruh Propinsi di Indonesia dan 200 kota telah melaporkan Kejadian Luar Biasa ( KLB )DBD ( Depkes RI,2008 )



B. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan umum Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) diharapkan pasien,keluarga dan petugas Rumah Sakit mengetahui tentang cara pencegahan berulangnya penyakit DBD 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien,keluarga dan petugas Rumah Sakit memahami tentang : a. Pengertian Demam Berdarah Dengue b. Penyebab Demam Berdarah Dengue c. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue d. Cara penularan Demam Berdarah Dengue e. Cara pencegahan berulangnya penyakit Demam Berdarah Dengue C. Materi ( terlampir ) 1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue 2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue 3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue 4. Mengetahui cara penularan Demam Berdarah Dengue 5. Mengetahui cara pencegahan berulangnya penyakit Demam Berdarah Dengue D. Metode dan Media 1. Metode a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab 2. Media a. Leaflet b. Lembar balik E. Kegiatan Pembelajaran NO 1



WAKTU



KEGIATAN



KEGIATAN PESERTA



METODE



Pembukaan



KOMUNIKATOR 1. Mengucap salam



1. Menjawab salam



Ceramah, diskusi



(5 menit)



2. Memperkenalkan



2. Mendengarkan dan



dan tPanya jawab



diri



memperhatikan



3. Validasi keadaan pasien. Keluarga dan petugas rumah sakit



3. Menjawab pertanyaan



4. Menjelaskan maksud tujuan Penyuluhan 5. Membuat kontrak waktu 6. Menyebutkan materi yang akan disampaikan 2



Kegiatan Inti ( 20 menit)



1. Menjelaskan Pengertian Demam



4. Mendengarkan dan memperhatikan 5. Menyetujui kontrak waktu 6. Mendengarkan dan memperhatikan 1. Mendengarkan dan



Ceramah, diskusi



memperhatikan



dan tanya jawab



Berdarah Dengue (DBD) 2. Memberi



2. Bertanya



kesempatan kepada peserta untuk bertanya 3. Menjelaskan Penyebab Demam



3. Mendengarkan dan memperhatikan



Berdarah Dengue (DBD) 4. Memberi



4. Bertanya



kesempatan kepada peserta untuk bertanya 5. Menjelaskan Tanda dan gejala Demam



5. Mendengarkan dan memperhatikan



Berdarah Dengue (DBD) 6. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya



6. Bertanya



7. Menjelaskan cara penularan Demam



7. Mendengarkan dan memperhatikan



Berdarah dengue (DBD) 8. Memberi



8. Bertanya



kesempatan kepada peserta untuk bertanya 9. Menjelaskan Cara pencegahan



9. Mendengarkan dan memperhatikan



berulangnya penyakit Demam Berdarah Dengue



10. Bertanya



(DBD) 10. Memberi kesempatan kepada peserta untuk 3



Penutup (5 menit)



bertanya 1. Memberikan



1. Bertanya



kesempatan kepada



Ceramah, diskusi dan tanya jawab



peserta untuk bertanya 2. Menyimpulkan materi 3. Kontrak yang akan



2. Mendengarkan dan memperhatikan 3. Menyepakati



datang 4. Salam Penutup



4. Menjawab salam



F. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Pasien, keluarga dan petugas rumah sakit menyepakati kontrak untuk dilakukan penyuluhan b. Media tersedia sesuai dengan kebutuhan c. Materi penyuluhan telah disiapkan d. Tempat kegiatan penyuluhan telah disiapkan



2. Evaluasi proses a. Waktu penyuluhan dilakukan sesuai dengan kesepakatan b. Komunikator dapat menyampaikan materi dengan baik dan benar c. Pasien, keluarga dan petugas kesehatan dapat mengikuti kegiatan sampai dengan selesai d. Keluarga, petugas kesehatan tampak antusias mengikuti kegiatan dengan banyak bertanya e. Selama kegiatan berlangsung keluarga, petugas kesehatan tidak ada yang meninggalkan tempat 3. Evaluasi Hasil 80% peserta dapat menjelaskan kembali : a. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) b. Penyebab terjadinya DBD c. Tanda dan gejala DBD d. Cara penularan DBD e. Cara pencegahan berulangnya penyakit DBD G. Daftar Pustaka Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta Media Aesculapius Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta Media Aesculapius Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC Suwarsono H . 1997. Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Cermin Dunia Kedokteran ; 119 : 32-3. Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah,volume 2, Jakarta; EGC2. Effendi. 1995. Buku Ajar Penyakit Dalam. Perawatan Pasien DHF, Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI, Jakarta : EGC



Lampiran DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) a. Pengertian Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan b. Penyebab (Etiologi) Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty 1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya 2. Berbadan kecil 3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari 4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung) 5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab. 6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air 7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air 8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas 9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter c. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue 1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala.



2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan (epistaksis). 3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning,ada mual dan muntah. 4.  Dapat terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar. TANDA BAHAYA DBD : a. Perdarahan gusi b. Muntah darah c.



Penderita tidak sadar



d.  Denyut nadi tidak teraba      



Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat. d. Cara penularan Demam Berdarah Dengue 1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum (Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb) 2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue. 3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegyptynya. 4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk. 5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut. 6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi) 7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue)



e. Cara mencegahan berulangnya penyakit Demam Berdarah Dengue Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk  Aedes aegypti. Cara



yang



tepat



untuk



memberantas



nyamuk  Aedes aegypti



adalah



memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pemb erantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali. `



PSN-DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut : Gambar 2.1. Nyamuk Dewasa



Foggi



Fogging (dengan insektisida)



Kimia Jentik nyamuk



Fisika



Fisika Biologi



Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD) Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Kimia Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging. 2. Fisik Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus : a. Menguras bak mandi b. Menutup tempat penampungan air c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb. d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.



f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak. g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah. h. Menaburkan bubuk Larvasida. i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air. j. Memasang kawat kasa. k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar. l. Menggunakan kelambu. m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk. 3. Biologi Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk