Sap Gaduh Gelisah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PASIEN GADUH GELISAH DI RUMAH RSUD DR. SOETOMO RUANG JIWA SEJAHTERA SURABAYA



DISUSUN OLEH : Choirul Anwar Yosephin Nova Eka Irianti Setiawan Arifin Hamzah Waldi Navira Chairunisa Hartono Meilina Azizah Nurhayati Ragilia Irena Febri Dewi Agustina Purwaningsih Hakim Zulkarnain Trihaningsih Puji Astuti Tsuwaibatul Islamiyah Moh. Syarifuddin Inas Alifi Karima



131513143011 131513143069 131513143070 131513143071 131513143072 131513143073 131513143074 131513143009 131513143065 131513143010 131513143066 131513143067 131513143068 131513143075



PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016



SATUAN ACARA PENYULUHAN Judul



: Satuan Acara Perawatan Pasien Gaduh Gelisah di rumah RSUD Dr. Soetomo Ruang Jiwa Sejahtera Surabaya



Sasaran



: Keluarga pasien di Ruang Jiwa Sejahtera RSUD Dr. Soetomo Surabaya



Hari/tgl



: Jum’at, 05 Februari 2016



Tempat: Ruang Jiwa Sejahtera RSUD Dr. Soetomo Surabaya Pelaksana



: Mahasiswa P3N Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga



Waktu



: 1 x 30 menit (pukul 10:00-10:30 WIB)



TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga pasien mendapat informasi mengenai perawatan pasien gaduh gelisah di rumah.. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga pasien di ruang Jiwa Sejahtera dapat : 1. Memahami pengertian gaduh gelisah di ruang Jiwa Sejahtera 2. Memahami tanda-tanda pasien gaduh gelisah di rumah 3. Memahami cara merawat pasien gaduh gelisah di rumah METODE Ceramah dan Tanya jawab MEDIA Banner dan Leaflet ISI MATERI 1. Pengertian gaduh gelisah di ruang Jiwa Sejahtera 2. Tanda-tanda pasien gaduh gelisah di rumah 3. Cara merawat pasien gaduh gelisah di rumah



PENGORGANISASIAN Penyaji



: Hartono Trihaningsih Puji Astuti



Moderator



: Hamzah Waldi



Observer



: Hakim Zulkarnain Ragilia Irena Febri



Fasilitator



: Yosephin Nova Eka Irianti Setiawan Arifin Meilina Azizah Nurhayati Choirul Anwar Dewi Agustina Purwaningsih Navira Chairunisa Tsuwaibatul Islamiyah Moh. Syarifuddin Inas Alifi Karima



Pembimbing



: Rizki Fitryasari, Ns., M.Kep Mangkurela, S.Kep., Ns



JOB DESCRIPTION 1. Moderator Uraian tugas: (1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada (2) (3) (4) (5)



peserta. Mengatur proses dan lama penyuluhan. Memotivasi peserta untuk bertanya. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi. Menutup acara penyuluhan.



2. Penyuluh / Pengajar Uraian tugas: (1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta. (2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.



(3) Menjawab pertanyaan peserta. 3. Fasilitator Uraian tugas: (1) (2) (3) (4)



Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas. Membantu penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi



peserta. (5) Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta. 4. Observer Uraian tugas: (1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga



memungkinkan



dapat



mengamankan



jalannya



proses



penyuluhan. (2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta. (3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan. (4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan. (5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan



SETTING TEMPAT



Banner



Penyaji



Moderator



Fasilitator



Fasilitator



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Peserta



Pembimbing



Observer



Fasilitator



Fasilitator



Pembimbing



PELAKSANAAN No. 1.



Tahap dan Waktu 5 menit sebelum acara



Kegiatan Pendidikan 1. Petugas menyiapkan daftar hadir untuk peserta penyuluhan



dimulai



Kegiatan Peserta 1. Peserta penyuluhan mengisi



daftar



hadir 2.



Pendahuluan 5 Pembukaan: menit



1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri



1. Menjawab



salam



dan memfokuskan perhatian



pada



pembawa acara 2. Menyampaikan tujuan dan maksud 2. Mendengarkan dari penyuluhan



tujuan



dari



penyuluhan 3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan 4. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan



3. Mendengarkan kontrak 4. Mendengarkan materi



yang



penyuluhan diberikan 3.



Kegiatan inti 10 menit



Pelaksanaan: 1.



Menggali



pengalaman



pengetahuan sasaran



dan 1. Memberikan



penyuluhan



pendapat



mengenai ventilator 2. Menjelaskan materi: a.



Pengertian gaduh gelisah di 2. Mendengarkan ruang Jiwa Sejahtera



b.



Tanda-tanda



pasien



dan gaduh



memperhatikan



gelisah di rumah c. 4.



Penutup 5 menit



Cara merawat pasien gaduh



gelisah di rumah Evaluasi:



1. Mendengarkan



1. Menegaskan kembali materi inti yang telah disampaikan kepada peserta 2.



Menanyakan kembali hal-hal 2. Menjawab yang



penting



mengenai



cara



merawat pasien gaduh gelisah di rumah



3. Peserta



3. Menjawab pertanyaan



mengajukan pertanyaan tentang



materi



yang



kurang



dipahami puas



dan akan



jawaban



dari



penyaji. 5.



5 menit



Penutup: 1. Penyuluh



menyimpulkan materi 1. Peserta antusias



yang sudah disampaikan



mendengarkan kesimpulan.



2. Salam penutup



2. Menjawab salam



3. Fasilitator



membagikan



leaflet 3. Peserta menerima



kepada keluarga pasien



leaflet



dengan



senang hati dan menyimpannya dengan baik. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Kesiapan SAP dan materi b. Kesiapan media : banner dan leaflet c. Peserta hadir di tempat penyuluhan d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 2. Evaluasi Proses a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan. b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan mendengarkan c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar d. Suasana penyuluhan tertib e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan f. Pengorganisasian: kegiatan berjalan sesuai dengan POA 3. Evaluasi Hasil a. Peserta memahami materi yang telah disampaikan. b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri.



MATERI Definisi Keadaan gaduh – gelisah dapat dimasukkan ke dalam golongan kedaruratan psikiatrik, bukan karena frekuensinya yang cukup tinggi, akan tetapi karena keadaan



ini berbahaya, baik bagi pasien sendiri maupun bagi lingkungannya, termasuk orang – orang dan benda – benda. Gejala – gejala Keadaan gaduh-gelisah biasanya timbul akut atau subakut. Gejala utama adalah psikomotorik yang sangat meningkat. Orang itu banyak sekali berbicara, berjalan mondar – mandir, tidak jarang ia berlari – berlari dan meloncat – loncat bila keadaan itu berat. Gerakan tangan dan kaki serta ajuk (mimik) dan suaranya cepat dan hebat. Mukanya kelihatan bingung, marah-marah atau takut. Ekspresi ini mencerminkan gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistik lagi. Jalan pikiran biasanya cepat dan sering terdapat waham curiga. Tidak jarang juga timbul halusinasi penglihatan (terutama pada sindrom otak organik yang akut) atau halusinasi pendengaran (terutama pada skizofrenia). Karena gangguan berpikir ini, serta waham curiga dan halusinasi (lebih – lebih bila halusinasi itu menakutkan), maka pasien menjadi sangat bingung, gelisah dan gaduh. Ia bersikap bermusuhan dan mungkin menjadi berbahaya bagi dirinya sendiri dan/atau lingkungannya. Ia dapat melukai diri sendiri atau mengalami kecelakaan maut dalam kegelisahan yang hebat itu. Jika waham curiganya keras atau halusinasinya sangat menakutkan, maka ia dapat menyerang orang lain atau merusak barang – barang di sekitarnya. Bila orang dalam keadaan gaduh-gelisah tidak dihentikan atau dibuat tidak berdaya oleh orang – orang di sekitarnya untuk mengamankan si pasien maupun lingkungannya, maka ia akan kehabisan tenaga dengan segala akibatnya atau ia meninggal karena kecelakaan. Tergantung pada gangguan primer, maka kesadaran dapat menurun secara “kuantitatif” (tidak compos mentis lagi) dengan amnesia sesudahnya (seperti pada sindrom otak organik yang akut), atau kesadaran itu tidak menurun, akan tetapi toh tidak normal, kesadaran itu “berubah” secara kualitatif (seperti pada psikosis skizofrenia dan bipolar). Seperti pada semua psikosis, maka individu dalam keadaan gaduh-gelisah itu sudah kehilangan kontak dengan kenyataan: proses berpikir, afek-emosi, psikomotor dan kemauannya sudah tidak sesuai lagi dengan realitas.



Penanganan Pasien dengan Keadaan Gaduh-Gelisah Pertama kita akan membicarakan penanganan pasien dewasa dengan keadaan gaduhgelisah yang mungkin sekali disebabkan oleh salah satu penyebab yang telah



dibicarakan di atas ini. Penanganan beberapa keadaan gaduh-gelisah yang lain yang khusus akan dibicarakan kemudian. Bila seorang dalam keadaan gaduh-gelisah dibawa kepada kita, penting sekali kta harus bersikap tenang. Dengan sikap yang meyakinkan, meskipun tentu waspada, dan kata-kata yang menetramkan pasien maupun para pengantarnya, tidak jarang kita sudah dapat menguasai keadaan. Suntikan secra intramuskuler suatu neuroleptikum yang mempunyai dosis terapeutik tinggi (misalnya chlorpromazine HCL), pada umumnya sangat berguna untuk mengendalikan psikomotorik yang meningkat. Bila tidakterdapat, maka suntikan suatu neuroleptikum yang mempunyai dosis terapetik rendah, misalnya triflouperazine (stezaline), haloperidol atau fluphenazine HCL (Anatensol) dapat juga dipakai, biarpun efeknya mungkin tidak secepat neuroleptikum kelompok dosis terapetik tinggi. Bila tidak ada juga, maka suatu tranquilaizer pun dapat dipakai, misalnya diazepam (valium atau stesolid), disuntik secara intravena, dengan mengingat bahwa tranquilizer bukan suatu antipsikotikum seperti neuroleptika, tetapi meskipun demikian kedua-duanya mempunyai efek antitegang, anticemas dan antiagitasi. Efek samping neuroleptika yang segera timbul terutama yang mempunyai dosis terapeutik tinggi adalah hipotensi postural, lebih-lebih pada pasien dengan susunan saraf vegetatif yang labil atau pasien lanjut usia. Untuk mencegah jangan sampai terjadi sinkope, maka pasien jangan langsung berdiri dari keadaan berbaring, tetapi sebaiknya duduk dahulu kira-kira satu menit (bila pasien sudah tenang). Penjagaan dan perawatan yang baik tentu juga perlu, mula-mula agar ia jangan mengalami kecelakaan, melukai diri sendiri, menyerang orang lain atau merusak barang-barang. Bila pasien sudah tenang dan mulai kooperatif, maka pengobatan dengan neuroleptika dilanjutkan per os (bila perlu suntikan juga dapat diteruskan). Tempat berbaringnya harus memuaskan, jangan sampai mengganggu pasien sehingga ia gelisah karena ini. Pemberian makanan dan cairan juga harus memadai. Kita berusaha terus mencari penyebabnya, bila belum diketahui, terutama bila diduga suatu sindrom otak organic yang akut. Bila ditemukan, tentu diusahakan untuk mengobatinya secara etiologis. Pasien dengan amok, bila sampai kepada kita, biasanya sudah tidak mengamuk lagi, kita tinggal berusaha tambah menenteramkan saja dan mengobati keadaan fisik bila sudah terganggu sewaktu ia dalam keadaan amok. Psikosis skizofrenia dan bipolar memerlukan pengobatan jangka panjang dengan neuroleptika. Peran Keluarga Mencegah Kekambuhan 1. Memotivasi pasien, mendukung tumbuhnya harapan



2. Pemberian obat dan pengawasan minum obat 3. Menjadi pendengar yang baik 4. Memberi tanggung jawab dan kewajiban peran dari keluarga sebagai pemberi asuhan 5. Dapat mengontrol ekspresi emosi keluarga, mengurangi tekanan pada klien Cara Keluarga Mengontrol Gaduh Gelisah 1. Mengajarkan klien menarik nafas dalam 2. Bila ada sesuatu yang tidak disukai anjurkan klien mengucapkan apa yang tidak disukai klien 3. Melakukan kegiatan keagamaan seperti berwudhu, sholat, berdoa 4. Meminta bantuan petugas terkait dan terdekat untuk membantu membawa klien ke rumah sakit jiwa terdekat. sebelum dibawa usahakan dan utamakan keselamatan diri klien dan penolong



EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA



DI RUANG JIWA SEJAHTERA RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA TANGGAL 05 FEBRUARI 2016 Kriteria Struktur Kontrak waktu dan



Kriteria Proses Peserta antusias terhadap



Kriteria Hasil Peserta yang datang



tempat diberikan 3 hari



materi penyuluhan (



sejumlah 10 orang atau



)



sebelum acara dilakukan (



lebih (



)



)



Pembuatan SAP, leaflet,



Peserta mendengarkan



Acara yang dimulai



dan flipchart dilakukan



dan memperhatikan



tepat waktu (



3 hari sebelumnya (



penyuluhan (



)



)



Peserta di tempat yang



Pelaksanaan kegiatan



telah ditentukan (



sesuai dengan POA (



)



)



Audience mengikuti )



kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan (



)



Pengorganisasian



Pengorganisasian



Peserta mampu



penyelenggaraan



berjalan sesuai dengan



menjawab dengan



penyuluhan dilakukan



job description (



benar 75% dari



)



sebelum dan saat



pertanyaan penyuluh



penyuluhan



(



dilaksanakan (



)



)



DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUHAN GADUH GELISAH PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA DI RUANG JIWA SEJAHTERA RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA TANGGAL 05 FEBRUARI 2016 NO



NAMA



NIM



TTD



DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA DI RUANG JIWA SEJAHTERA RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA TANGGAL 05 JANUARI 2016 NO



NAMA



ALAMAT



DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN MAHASISWA PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA



TTD



DI RUANG JIWA SEJAHTERA RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA TANGGAL 05 FEBRUARI 2016 NO



NAMA



PERTANYAAN



JAWABAN