SAP-Katarak - Resiko Jatuh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN KATARAK



Disusun Oleh: Ahmad Harun Alrasyid NIM 402017002



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN 2017



SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Diagnosa Keperawatan



: Resiko tinggi cedera: jatuh berhubungan dengan penurunan sensori (tidak mampu melihat)



Topik



: Pencegahan jatuh



Sub Topik



: Faktor-faktor penyebab jatuh dan cara-cara pencegahan jatuh.



Hari/Tanggal



: Selasa, 10 Juli 2018



Tempat



: Pondok Lansia Tulus Kasih



Waktu



: 10.00-10.30



Penyuluh/Pembicara



: Ahmad Harun Alrasyid



Peserta/Sasaran



: Tn.M



Jumlah



: Satu orang



Tujuan



Umum



: Setelah



dilakukan



pendidikan



kesehatan



diharapkan Tn.M dapat memperlihatkan upaya menghindari cedera (jatuh). Tujuan Khusus



: Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit



tentang pencegahan cidera/jatuh diharapkan klien dapat: a.



Menyebutkan faktor penyebab jatuh dengan bahasanya sendiri.



b.



Menyebutkan cara-cara pencegahan jatuh dengan baik.



Evaluasi



:



1.



Sebutkan faktor penyebab jatuh



2.



Sebutkjan cara pencegahan jatuh Materi



: Terlampir



Metode



: Ceramah dan Tanya Jawab



Media



: Leaflet



Kegiatan Belajar Mengajar No. 1.



Materi Pembukaan



Kegiatan a. Mengucapkan salam dan Memperkenalkan diri



Waktu 10.00 – 10.05



b. Menyampaikan maksud dan tujuan c. Menyampaikan waktu/kontrak waktu yang 2.



Isi



akan digunakan. a. Menjelaskan dan menyebutkan faktor 1



penyebab jatuh dengan bahasanya sendiri.



10.10 – 10.20



b. Menjelaskan dan menyebutkan cara-cara 3



Evaluasi



pencegahan jatuh dengan baik. a. Memberikan soal secara lisan kepada WBS. 10.10 – 10.25 b. WBS mengerti seluruh materi pendidikan kesehatan yang telah disampaikan dengan klien mampu menjawab soal yang



4.



Penutup



diberikan. Mahasiswa mengucapkan terima kasih atas 10.40 – 10.30 segala perhatian wbs. Mengucapkan salam penutup.



F.



Evaluasi Belajar Evaluasi belajar akan dilakukan setelah proses belajar Tn.M pada akhir dari proses



pendidikan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan, yaitu : 1.



Sebutkan faktor penyebab jatuh



2.



Sebutkjan cara pencegahan jatuh.



G.



Lampiran Materi Menghindari Risiko Jatuh Pada Lansia 2



Jatuh menjadi salah satu insiden yang paling sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia) yang mengakibatkan trauma serius, seperti nyeri, kelumpuhan bahkan kematian. Hal ini menimbulkan rasa takut dan hilangnya rasa percaya diri sehingga lansia membatasi aktivitasnya sehari-hari yang menyebabkan menurunnya mutu kehidupan pada lansia yang mengalaminya. 1.



Apa faktor penyebab seorang Lansia terjatuh ?



Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu: Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik. a.



Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai penyakit seperti



Stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan tubuh sesisi , Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun Depresi yang menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian saat berjalan . Gangguan penglihatan pun seperti misalnya katarak meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan syncope, syncope –lah yang sering menyebabkan jatuh pada lansia. Jatuh dapat juga disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, demam, asupan cairan yang kurang atau penggunaan diuretik yang berlebihan. b.



Faktor-faktor lingkungan pun dapat menyebabkan risiko jatuh meningkat, seperti: Alat-



alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di bawah,tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dan tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar, licin atau menurun, karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser,lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya. 2.



Pencegahan



a.



Latihan fisik Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai



dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki. b.



Modifikasi lingkungan



3



1)



Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari pusing akibat suhu.



2)



Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.



3)



Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.



4)



Pasang pegangan tangan pada tangga, kamar mandi.



5)



Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk melintas.



6)



Gunakan lantai yang tidak licin.



7)



Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.



8)



Hindari furnitur yang beroda.



c.



Memperbaiki kebiasaan pasien lansia



1)



Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.



2)



Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.



3)



Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.



4)



Hindari olahraga berlebihan.



d.



Alas kaki



1)



Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.



2)



Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan.



3)



Pakai sepatu yang antislip atau sandal berbahan karet tidak licin.



e.



Alat bantu jalan Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu meingkatkan keseimbangan,



namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah direkomendasikan secara individual. Alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untuk



4



mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan. f.



Memelihara kekuatan tulang



1)



Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang tua.



2)



Berhenti merokok



3)



Hindari konsumsi alcohol



4)



Latihan fisik



5