SAP Kejang Demam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM PADA ANAK Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Keperawatan Anak Dosen Pengampu : Tri Anonim, S.ST, M.Kes



Disusun Oleh : 1. Zahrotun Nisa



P1337420318043



8. Messy P. K



P1337420318050



2. Dyah Ayu Nastiti P1337420318044



9. Syarima Safitri



P1337420318051



3. Ifa Tri Asih



P1337420318045



10. Ade R.W. I



P1337420318052



4. Zulfa Erika O



P1337420318046



11. Alva Varah S.



P1337420318053



5. Albasita A. A



P1337420318047



12. Moh. Faiq K. Z



P1337420318054



6. Brilliany Y. R



P1337420318048



13. Fina K. N



P1337420318055



7. Puji Saraswati



P1337420318049



POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM PADA ANAK



Pokok bahasan



: Kejang Demam



Sub pokok bahasan



: Kejang Demam pada Anak



Hari/ tanggal



: Rabu/ 03-06-2019



Waktu



: 09.00 - selesai



Penyuluh



: Mahasiswa



Sasaran



: Pasien Dan Keluarga



Tempat



: RSUD Bendan



A. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun mendapat pengetahuan tambahan mengenai penyakit kejang demam lebih dalam, sehingga mengetahui cara menangani dan mampu menerapkan apa yang disampaikan untuk mencegah penyakit kejang demam. 2. Tujuan khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun mampu : •



Menjelaskan pengertian kejang







Menjelaskan penyebab kejang







Tanda dan gejala kejang demam







Menjelaskan pencegahan kejang







Menjelaskan tatalaksana kejang







Mendemonstrasikan cara memberikan penanganan kejang demam



B. SASARAN Ibu yang mempunyai anak usia 2-5 tahun yang pernah mengalami kejang demam dan beresiko terkena kejang demam.



C. METODE • Ceramah • Diskusi (tanya-jawab)



D. MATERI (terlampir)



E. MEDIA  Lembar balik (terlampir)  Leaflet (terlampir)



F.



PROSES PENYULUHAN No.



Waktu



1



Kegiatan Penyuluh



Kegiatan Peserta



Pembukaan : 5 menit  Mengucapkan salam



 Menjawab Salam, Mendengarkan



 Memperkenalkan diri  Menyampaikan tujuan penyuluhan yang akan dicapai 2



Penyuluhan :  Memberi



penjelasan



 Memperhatikan, Mencatat



20 menit



menggunakan



lembar



balik  Menerangkan materi 3



Evaluasi : 20 menit



4



 Memberi pertanyaan



 Menjawab pertanyaan



 Menjawab pertanyaan



 Mengajukan pertanyaan



Penutup : 5 menit  Menarik kesimpulan  Beri motivasi  Salam penutup



 Memperhatikan, memberi salam penutup



G. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Proses a. Media yang digunakan adalah lembar balik dan leaflet b. Waktu penyuluhan selama 30 menit. c. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di RSUD Bendan d. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik. e. Pengorganisasian penyuluhan dipersiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan. f. Peserta mengikuti penyuluhan hingga penyuluhan selesai dilakukan. g. Diharapkan peserta aktif dan antusias mengikuti proses penyuluhan sampai kegiatan penyuluhan selesai.



2. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan beberapa peserta mampu : a. Menjelaskan pengertian Kejang Demam b. Menjelaskan penyebab Kejang Demam c. Menjelaskan patofisiologi Kejang Demam d. Menjelaskan prognosis Kejang Demam e. Menjelaskan manifestasi klinis Kejang Demam f. Menjelaskan klasifikasi Kejang Demam g. Menjelaskan penatalaksanaan Kejang Demam h. Menjelaskan pemeriksaan diagnostik Kejang Demam i. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan keluarga pasien dan pengunjung mengerti dan memahami tentang Kejang Demam serta diharapkan dapat melakukan perubahan perilaku hidup yang lebih sehat untuk mencegah terjadinya Kejang Demam pada anak.



DAFTAR PUSTAKA



Suryana. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC Arvin, Behrman Klirgman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC. Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta.pdf Kriasa I Made, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC Marilynn. Kartika Dina, Buku Saku Pediatricia. Jogjakarta : Tosca Enterprise.



LAMPIRAN



SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM PADA ANAK A. DEFINISI Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak–anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala–gejala yang timbul dapat bermacam–macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum. Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002). Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang. B. PENYEBAB Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain: 1. Infeksi saluran nafas atas 2. Penyakit infeksi seperti tonsilitis/ amandel 3. Virus / kuman 4. Keracunan obat 5. Faktor keturunan



C. KLASIFIKASI Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu : 1. Kejang demam kompleks Diagnosisnya :



2.







Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun







Kejang berlangsung lebih dari 15 menit







Kejang bersifat fokal/multipel







Didapatkan kelainan neurologis







EEG abnormal







Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun







Temperatur kurang dari 39º Kejang demam sederhana Diagnosisnya :



3.







Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun







Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat







Kejang bersifat umum (tonik/klonik)







Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang







Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun







Temperatur lebih dari 39ºC



Kejang demam berulang Diagnosisnya : 



Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam



D. TANDA DAN GEJALA 1. Suhu anak naik 2. Anak pucat 3. Mata terbelalak ke atas di setrai kekakuan dan kelemahan 4. Berlangsung singkat 5. Gerakan sentakan berulang dan berlangsung beberapa menit 6. Seringkali kejang berhenti sendiri



E. KOMPLIKASI 1. Beresiko terjadi epilepsi jika berlangsung lama dan berulang 2. Gangguan tumbuh kembang pada anak. 3. Retardasi mental. 4. Kelainan saraf



F. PENANGANAN 1. Baringkan klien pada tempat yang aman 2. Longggarkan pakaian klien sekitar kepala dan leher 3. Cegah lidah jangan sampai tergigit dan menutupi jalan nafas 4. Berikan kompres hangat pada dahi dan aksila 5. Kenakan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat 6. Jangan berikan minum saat anak kejang 7. Segera miringkan anak setelah kejang berhenti 8. Orang tua jangan panik ketika menghadapi kejang demam panas tinggi



G. PENCEGAHAN Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit. Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome. Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami kejang demam.