7 0 138 KB
PAKET SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan
: ALL (acute lymphoblastic leukimia)
Sasaran
: Keluarga pasien, pasien dan pengunjung
Tempat
: Ruang penyuluhan IRNA IV 7B
Hari / Tanggal
: Jumat, 04 November 2016.
waktu
: 10.00 -10.30 WIB
Penyuluh
: Tim penyuluh PKRS IRNA IV
A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. TUJUAN UMUM: Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan mampu melakukan pencegahan leukimia. 2. TUJUAN KHUSUS: Setelah mendapatkan penyuluhan peserta penyuluhan dapat :
Menjelaskan pengertian leukimia dengan benar.Menyebutkan tujuan pencegahan leukimia dengan benar.
Menyebutkan persiapan alat pencegahan leukimia dengan lengkap dan benar.
Mendemontrasikan pencegahan leukimia dengan benar.
C. SUB POKOK BAHASAN 1.
Pengertian leukimia.
2.
Penyebab, tanda gejala, pengobatan, pemeriksaan leukimia.
3.
Pencegahan leukimia.
D. KEGIATAN PENYULUHAN Tahap
Kegiatan penyuluh
Kegiatan perserta
Metode
dan
Memperhatikan,
media Ceramah
dan
kegiatan Pembukaan
-
Salam pembuka
(5 menit)
-
Menjelaskan maksud,
mendengarkan
tujuan dan kontrak
menjawab
waktu
pertanyaan
dan
tanya jawab
-
Memberi pertanyaan tentang materi yang
Penyajian (10 menit)
akan disampaikan Menyampaikan materi: - Pengertian leukimia.
Memperhatikan mendfengarkan
dan Ceramah,
power
point (ppt)
- Penyebab, tanda gejala, keterangan pengobatan, pemeriksaan leukimia. - Pencegahan leukimia. Tanya
Memberikan
jawab
kesempatan Mengajukan pertanyaan Tanya jawab
(10 untuk bertanya tentang hal pada penyaji
menit) yang belum dimengerti Penutup (5 - Memberikan
Memperhatikan,
menit)
mendengarkan
kesimpulan -
Mengevaluasi
hasil menjawab salam
penyuluhan
dengan
pertanyaan
tentang
materi -
Salam penutup
E. METODE
F.
Ceramah tanya jawab.
Tanya jawab
MEDIA 1. Laptop. 2. LCD. 3. Leaflet
G. PENGORGANISASIAN Moderator
: Lutfiatul Rohmah
Penyaji Observer
: Moh. Khoirul Huda : Nuning Hastuti W
Ceramah,
tanya
dan jawab (evaluasi)
Fasilitator
: Nuning Hastuti W
H. EVALUASI 1. EVALUASI PROSES
penyuluh mempersiapkan metode, media yang dipakai
peserta datang tepat waktu dan pada tempat yang telah ditentukan
Jumlah peserta datang minimal 5 orang
Acara dimulai dan berakhir tepat waktu
peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
peserta mengikuti acara dengan antusias
peserta mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang diberikan
2. EVALUASI HASIL
peserta memahami materi yang telah disampaikan, yaitu Pengertian leukimia, Penyebab, tanda gejala, pengobatan, pemeriksaan leukimi dan Pencegahan leukimia.
peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh
Setelah dilakukan penyuluhan, terdapat perubahan perilaku
Lampiran MATERI (ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKIMIA) A. Pengertian acute lymphoblastic leukimia (ALL) Leukimia adalah proliferasi maligna / ganas limphoblast dalam sumsum tulang yang disebabkan oleh sel inti tunggal yang dapat bersifat sistemik. (Ngastiyah, 1997; Smeltzer & Bare, 2002; Tucker, 1997; Reeves & Lockart, 2002). Akut limfoblastic leukimia (ALL) adalah penyakit yang berkaitan dengan sel jaringan tubuh yang tubuhnya melebihi dan merubah menjadi ganas. (Ribera, 2009) Akut limfoblastic leukimia adalah merupakan tipe leukimia paling sering terjadi pada anak-anak (Landier dkk, 2004)
B. Penyebab Akut Limphoblastik Leukimia (ALL) Penyebab diduga kemungkinan karena virus (virus ongenik) dan faktor lain yang mungkin berperan, yaitu : 1. Faktor eksogen leukimia limfositik akut a) Sinar x, sinar radio aktif b) Hormon c) Bahan kimia seperti bensol, arsen, preparat sulfat, choramphinecol, anti neoplastic agent. 2. Faktor endogen leukimia akut a)
Ras (orang yahudi lebih mudah terkena dibanding orang kulit hitam)
b)
Kongenital (kelainan kromosom terutama pada anak dengan Sindrom Down).
c) Herediter (kakak beradik atau kembar satu telor).
C. Penyebab Akut Limphoblastik Leukimia (ALL) 1. Faktor genetik a.
Adanya Penyimpangan Kromosom Insidensi leukemia meningkat pada penderita kelainan kongenital, Kelainan-kelainan kongenital ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada kromosom 21 atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang tidak stabil, seperti pada aneuploidy.
b.
Saudara kandung Dilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identik dimana kasus-kasus leukemia akut terjadi pada tahun pertama kelahiran. Hal ini berlaku juga pada keluarga dengan insidensi leukemia yang sangat tinggi (Wiernik,1985).
2.
Faktor Lingkungan Beberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan kromosom dapatan, misalnya : radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yang dihubungkan dengan insiden yang meningkat pada leukemia akut, khususnya ANLL (Wiernik,1985; Wilson, 1991).
3.
Virus Penelitian pada manusia menemukan adanya RNA dependent DNA polimerase pada sel-sel leukemia tapi tidak ditemukan pada sel-sel normal dan enzim ini berasal dari virus tipe C yang merupakan virus RNA yang menyebabkan leukemia pada hewan. (Wiernik, 1985). Salah satu virus yang terbukti dapat menyebabkan leukemia pada manusia adalah Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia yang ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia. Virus ini ditemukan oleh Takatsuki dkk (Kumala, 1999).
4.
Bahan Kimia dan Obat-obatan Bahan Kimia Pewarna tekstil (rhodamin) digunakan mewarnai jelly dan minuman agar menarik minat anak-anak untuk dikonsumsi. Sayuran dan buah-buahan sudah tidak semurni dulu lagi sudah tercemar bahan kimia, akibat pemupukan dan insektisida, sebelum sampai ketangan
konsumen. Â Obat-obatan Obat-obatan anti neoplastik (misal : alkilator dan inhibitor topoisomere II) dapat mengakibatkan penyimpangan kromosom yang menyebabkan AML. Kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen dilaporkan menyebabkan kegagalan sumsum tulang yang lambat laun menjadi AML (Fauci, et. al, 1998). 5.
Radiasi Hubungan yang erat antara radiasi dan leukemia (ANLL) ditemukan pada pasien-pasien anxylosing spondilitis yang mendapat terapi radiasi, dan pada kasus lain seperti peningkatan insidensi leukemia pada penduduk Jepang yang selamat dari ledakan bom atom. Peningkatan resiko leukemia ditemui juga pada pasien yang mendapat terapi radiasi misalnya : pembesaran thymic, para pekerja yang terekspos radiasi dan para radiologis .
D. Tanda dan gejala Leukimia 1. Anemia Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari kegagalan sumsum
tulangmemproduksi
sel
darah
merah.
Ditandai
dengan
berkurangnya konsentrasi hemoglobin,turunnya hematokrit, jumlah sel darah merah kurang. 2. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi Disebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan menurunkan dayatahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk mempertahankan daya tahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal. 3. Perdarahan Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan mukosa seperti gusi, hidung (epistaxis) atau perdarahan bawah kulit yang sering disebut petekia. Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan atau karena trauma. Apabila kadar trombosit sangat rendah, perdarahan dapat terjadi secara spontan. 4. Penurunan kesadaran Disebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti kejang sampai koma. 5. Kelemahan dan kelelahan fisik
6. Pilek tak sembuh sembuh 7. Pucat, lesu, mudah terstimulasi, demam, anoreksia, mual dan muntah 8. Berat badan menurun, ptechiae, epistaksis, perdarahan gusi, memar tanpa sebab 9. Nyeri tulang dan persendian 10. Nyeri abdomen 11. Hepatosplenomegali, limfadenopati 12. Abnormalitas WBC 13. Nyeri kepala E. Pengobatan dan pencegahan 1) Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan: Tranfusi sel darah merah padat (Pocket Red Cell-PRC) untuk mengatasi anemi. Apabilaterjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang dari 10.000/mm³, maka diperlukantransfusi trombosit.- Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi. 2) Pengobatan spesifik Terutama ditunjukkan untuk mengatasi
sel-sel
yang
abnormal.
Pelaksanaannya tergantungpada kebijaksanaan masing-masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya adalahsebagai berikut:- Induksi untuk mencapai remisi: obat yang diberikan untuk mengatasi kanker sering disebutsitostatika (kemoterapi). Obat diberikan secara kombinasi dengan maksud untuk mengurangi sel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemik maupun intratekal sehingga dapat mengurangigejalagajala yang tampak. Terdapat tiga fase pelaksanaan keoterapi : 1. Fase induksi Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan Lasparaginase.
Fase
induksi
dinyatakan
behasil
jika
tanda-
tandapenyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum tulang 2.
ditemukan jumlah sel mudakurang dari 5%. Fase Profilaksis Sistem saraf pusat Pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocotison melaui intrathecaluntuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya padapasien
3.
leukemia yang mengalami gangguan sistem saraf pusat. Konsolidasi
Pada
fase
ini
kombinasi
pengobatan
dilakukan
unutk
mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara ataudosis obat dikurangi. F.
Penatalaksaan Pasien Leukimia a. Tindakan di Rumahsakit Tranfusi darah Kortikosteroid Sitostatika Menghindari infeksi sukunder Transplantasi sumsung tulang b. Perawatan di Rumah : Mendukung klien tetap beraktivitas. Monitor reaksi klien setelah beraktivitas. Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran,
berwarna hijau, daging),vitamin C. Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan
makanan. Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat. Batasi aktivitas klien, terutama yang beresiko menimbulkan luka
c. Tindakan saat terjadi kekambuhan: Pada umumnya serangan yang timbul adalah pusing, pucat dan sesak nafas, hal-hal yang perlu diperhatikan : Segera ambil posisi nyaman dengan tinggikan kepala di tempat
tidur. Hindari kerumunan orang. Sirkulasi udara yang cukup. Segera dibawa ke RS terdekat
G. Hal yang perlu diperhatikan Jika tidak ditangani akan menyebabkan perdarahan dan infeksi
yang merupakan penyebab utama kematian. Terjadi pembentukan batu ginjal, anemia, dan masalah.
DAFTAR PUSTAKA Bull, Eleanor dan Profesor David Price. 2007. ASMA. Jakarta : Penerbit Erlangga. Tim redaksi Vitahealth. 2006. ASMA. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Ngastiyah, 1997; Smeltzer & Bare, 2002; Tucker, 1997; Reeves & lockart, 2002.