Sap Luka Kaki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok Bahasan



: Perawatan Kaki Diabetes



Sub Pokok Bahasan



: Pendidikan Perawatan Kaki Diabetes



Sasaran



: Penderita DM



Tempat



: Puskesmas Mangasa Kota Makassar



Hari/Tanggal



: Senin, 09 Maret 2020



Waktu



: 45 Menit



Media



: Leaflet



Metode



: Diskusi dan Tanya jawab



1. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat mengetahui dan memahami perawatan kaki diabetes. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat : 1. Menjelaskan pengertian kaki diabetik 2. Menjelaskan gejala kaki diabetik 3. Menjelaskan masalah umum yang terjadi pada kaki diabetik 4. Menjelaskan perawatan kaki sebelum luka (pencegahan primer) 5. Menjelasakan perawatan kaki setelah tejadi luka (pencegahan sekunder) 3. Metode 



Ceramah







Tanya-jawab



4. Media  Leaflet



5. Kegiatan NO. 1.



2.



3.



WAKTU 5 menit



25 menit



15 menit



KEGIATAN PENYULUHAN PEMBUKAAN  Mengucapkan salam  Memperkenalkan diri  Menjelaskan topik, waktu dan tujuan penyuluhan Kegiatan inti  Menggali pegetahuan peserta mengenai perawatan kaki diabetik  Menjelaskan pengertian kaki diabetik  Menjelaskan gejala kaki diabetik  Menjelaskan masalah umum pada kaki diabetik  Menjelaskan perawatan kaki sebelum terjadi luka (pencegahan primer)  Menjelaskan perawatan kaki setelah terjadi luka (pencegahan sekunder)  Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya  Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab PENUTUP  Bersama peserta menyimpulkan atau merangkum kembali apa yang telah disampaikan  Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang materi yang telah disampaikan  Penyerahan/ pembagian leaflet  Melakukan terminasi 



Memberi salam untuk menutup pertemuan



PESERTA   



Menjawab Mendengar Mendengarkan dan memperhatikan







Memperhatikan







Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat











Bersama-sama menyimpulkan







Menjawab pertanyaan



 



Menerima leaflet Memperhatikan dan mendengarkan menjawab salam







Lampiran Materi A. Pengertian Kaki Diabetik Kaki diabetik adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan pensyarafan, dan adanya infeksi. Kaki diabetes merupakan salah satu



komplikasi diabetes yang masih luput dari perhatian. Padahal, konsekuensi dari kaki diabetik yang terlanjur memburuk dapat menyebabkan gangren dan mengarah pada tindakan amputasi. B. Gejala Kaki Diabetik 1. Gangguan Pembuluh Darah (Angiopati) Keadaan hiperglikimia (kadar gula darah tinggi dalam darah) yang terus menerus akan mempunyai dampak pada kemampuan pembuluh darah tidak berkontraksi dan relaksasi berkurang. Hal ini mengakibatkan sirkulasi darah tubuh menurun, terutama kaki, dengan gejala antara lain : a. Sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan, dan melakukan kegiatan fisik. b. Jika diraba kaki terasa dingin, tidak hangat. c. Rasa nyeri kaki waktu istirahat pada malam hari. d. Sakit pada telapak kaki satelah berjalan. e. Jika luka sukar sembuh. f. Pemeriksaan tekanan nadi kaki menjadi kecil atau hilang. g. Perubahan warna kulit, kaki tampak pucat atau kebiru- biruan. 2. Gangguan Pensyarafan (Neuropati) Neuropati akan menghambat signal, rangsangan atau terputusnya komunikasi dalam tubuh. Syaraf pada kaki sangat penting dalam menyampaikan pesan ke otak, sehingga menyadarkan kita adanya bahaya pada kaki, misalnya rasa sakit saat tertusuk paku atau rasa panas saat terkena benda- benda panas. Kaki diabetes dengan gangguan neuropati akan mengalami gangguan sensorik, motorik, dan otonomik. 3. Iskemik Ini disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah betis. Gambaran klinisnya adalah : a. Penderita mengeluh nyeri waktu istirahat. b. Pada perabaan terasa dingin. c. Pulsasi pembuluh darah kurang kuat. d. Didapatkan ulkus sampai gangrene 4. Infeksi Penurunan sirkulasi darah pada daerah kaki akan menghambat proses penyembuhan luka, akibatnya kuman masuk ke dalam luka dan terjadi infeksi.



Peningkatan kadar gula darah akan menghambat kerja leukosit dalam mengatasi infeksi, luka menjadi ulkus gangrene dan terjadi perluasan infeksi sampai ke tulang (osteomielitis). Kaki yang mengalami ulkus gangren luas sulit untuk diatasi, yang memerlukan tindakan amputasi. C. Masalah Umum pada Kaki Diabetik 1. Gangren ( Luka yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk) Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. Sedangkan gangren kaki diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi pada pembuluh darah sedang. Gangren kaki diabetik ini bisa dibagi menjadi enam tingkat yaitu: a. Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti claw, callus. b. Derajat 1 : Ulkus superfisial terbatas pada kulit. c. Derajat 2 : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang. d. Derajat 3 : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis. e. Derajat 4 : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis. f. Derajat 5 : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai. 2. Kapalan (Callus) Kapalan (Callus) merupakan penebalan atau pengerasan kulit yang juga terjadi pada kaki diabetes, akibat dari adanya neuropati dan penurunan siklus darah dan juga gesekan atau tekanan ang berulang- ulang pada daerah tertentu kaki. Jika kejadian tersebut tidak diketahui dan diobati dengan tepat, maka akan menimbulkan luka pada jaringan dibawahnya, yang berlanjut dengan infeksi menjadi ulkus. 3. Kulit Melepuh Kejaadian kulit melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh pemakaian sepatu yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri. Kulit yang mengalami iritasi seringkali disertai dengan infeksi (ulkus) dan terkadang tidak dirasa akibat adanya neuropati, dan diketahui setelah keluarnya cairan atau nanah, yang merupakan tanda awal dari masalah. Ulkus harus segera diobati dan dirujuk ke podiatrist atau tim kesehatan. 4. Cantengan ( kuku masuk ke dalam jaringan)



Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan sekitar kuku yang sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku yang salah. Keadaan ini disebabkan oeleh perawatan kuku yang tidak tepat misalnya pemotongan kuku yang salah (seperti terlalu pendek atau miring), kebiasaan mencungkil kuku yang kotor. Seperti kita ketahui kuki juga merupakan sumber kuman, jadi bila ada luka mudah terinfeksi. Cantengan ditandai dengan sakit pada jaringan sekitar kuku, merah dan bengkak dankeluar cairan nanah, yang harus segera ditanggulangi. D. Perawatan Kaki Sebelum Luka (Pencegahan Primer) Perawatan kaki merupakan sebagian dari upaya pencegahan primer pada pengelolaan kaki diabetik yang bertujuan untuk mencegah terjadinya luka. Perawatan kaki yang perlu dilakukan terdiri dari pemeriksaan kaki dan perawatan kaki harian. 1. Pemeriksaan kaki sehari- hari : a.  Periksa bagian atas punggung, telapak, sisi- sisi kaki dan sela- sela jari. Untuk melihat telapak kaki, tekuk kaki menghadap muka (bila sulit, gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki atau minta bantuan orang lain) untuk memeriksa kaki. b.  Periksa apakah ada kulit retak atau melepuh. c.  Periksa apakah ada luka dan tanda- tanda infeksi (bengkak, kemerahan, hangat, nyeri, darah atau cairan lain yang keluar dari luka, dan bau). 2. Perawatan kaki sehari- hari : a. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi. Keringkan kaki dengan handuk lembut dan bersih termasuk daerah sela- sela kaki, terutama sela jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima. b. Berikan pelembab/lotion (body lotion) pada daerah kaki yang kering agar kulit tidak menjadi retak. c. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jati kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Hindarkan retjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras sulit untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat (370C) selama sekitar 5 menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun, dan air bersih. Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krem pelembab kuku.



d. Pakai alas kaki sepatu untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka,juga di dalam rumah. Jangan gunakan sandal jepit karena dapat menyebabkan lecet di selah jari pertama dan kedua. e. Gunakan sepatu yang baik sesuai dengan ukuran dan enak untuk dipakai. Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetik: 1) Ukuran                        : sepatu lebih dalam 2) Panjang sepatu setengah inci lebih panjang dari jari- jari kaki terpanjang saat berdiri (sesuai cetakan kaki) 3) Bentuk                        : ujung sepatu lebar (sesuai lebar jari- jari kaki) 4) Tinggi tumit sepatu kurang dari 2 inci. 5) Bagian dlam bawah sepatu (insole) tidak kasar dan licin. Terbuat dari bahan busa karet, plastic tebal 10- 12 mm. 6) Ruang dalam sepatu longgar, lebar sesuai bentuk kaki. f. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda- benda tajam seperti jarum dan duri. Lepas sepatu setiap 4- 6 jam serta gerakkan  pergelangan dan jarijari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu baru. g. Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan sepatu setiap 2 jam kemudian periksa keadaan kaki. E. Perawatan Kaki Setelah Terjadi Luka (Pencegahan Sekunder) 1. Perawatan Luka 2. Operasi