24 0 117 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN PIJAT REFLEKSI KAKI
Disusun Oleh: DESI RIASARI 070117A018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan
: Asam Urat
Sub Pokok Bahasan
: Pijat Refleksi Kaki Manfaat Pijat Refleksi Kaki Persiapan Pijat Refleksi Kaki Prosedur Pijat Refleksi Kaki
Sasaran
: Ny. P
Hari dan Tanggal Pelaksanaan
:
Waktu
: 15.00 - selesai
Tempat I.
: Rumah Ny. P RT 06/02
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti proses terapi pijat refleksi kaki untuk hipertensi selama 1x30 menit, diharapkan Ny.P dan keluarga mampu mempraktekan terapi pijat refleksi kaki secara mandiri di rumah.
II.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti proses pijat refleksi kaki untuk hipertensi diharapkan keluarga dapat : 1. 2. 3. 4.
Memahami Pengertian Pijat Refleksi Mengetahui Manfaat Pijat Refleksi Kaki Untuk Hipertensi Mengetahui Pesiapan Pijat Refleksi Kaki Mengerti Prosedur Pijat Refleksi Kaki Untuk Hipertensi
III.
MATERI (Terlampir) 1. Pengertian Pijat Refleksi 2. Manfaat Pijat Refleksi Kaki 3. Persiapan Pijat Refleksi Kaki 4. Prosedur Pijat Refleksi Kaki
IV.
METODE 1. Demontrasi langsung
V.
PELAKSANAAN
No. 1
Waktu 5 menit
Kegiatan Penyuluh Pembukaan
Kegiatan Peserta Mendengarkan pembukaan
1. membuka kegiatan dengan yang mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan proses terapi 4. Menyebutkan
disampaikan
oleh
pelaksana dari
langkah-
langkah proses terapi 5. Menyampaikan kontrak 2
20 menit
waktu 1. Pelaksanaan Mendengarkan dan 2. Penyampaian materi oleh memberikan umpan balik pelaksana: tehadap materi yang a. Menggali disampaikan. pengetahuan keluarga tentang pijat refleksi b. Menjelaskan tentang pengertian pijat refleksi kaki c. Menyebutkan
manfaat
pijat refleksi kaki d. Menyebutkan persiapan untuk pijat refleksi e. Mendemonstrasikan 3
5 menit
proses pijat refleksi kaki Penutup Tanya jawab Memberikan kepada
Mengajukan pertanyaan kesempatan
keluarga
untuk
bertanya tentang proses terapi yang sudah diberikan Evaluasi Menanyakan kembali kepada
Menjawab pertanyaan
peserta tentang proses terapi yang
telah
diberikan
reinforcement kepada yang
dapat
dan
peserta Mendengarkan
menjawab seksama
pertanyaan
dan
dengan menjawab
salam.
Penutup
VI. VII.
1.
Menjelaskan kesimpulan
2. 3.
dari proses terapi Ucapan terima kasih Salam penutup
MEDIA 1. Demonstrasi langsung EVALUASI 1. Bagaimana cara pijat refleksi pada kaki untuk menurunkan hipertensi ?
PIJAT REFLEKSI KAKI UNTUK HIPERTENSI A. Pengertian Pijat Refleksi Kaki Pijat refleksi kaki atau sering disebut dengan pijat refleksiologi adalah jenis pengobatan yang mengadopsi kekuatan dan ketahanan tubuh sendiri, dengan cara memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan sesuai pada zona terapi (Pamungkas, 2010). Sedangkan menurut Mahendra & Ruhito (2009) pijat refleksi kaki adalah suatu cara pengobatan penyakit melalui titik urat syaraf yang bersangkutan dengan organ-organ tubuh tertentu untuk memperlancar peredaran darah. Refleksiologi dilakukan dengan cara memijat bagian titik refleksi di kaki (Gillanders, 2005).
Telapak kaki manusia memiliki titik-titik syaraf yang berhubungan dengan organ-organ tubu lainnya. Cara kerja terapi refleksi kaki adalah memberikan rangsangan relaksasi pada bagian tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf kaki yang dipijat (Wijayakusuma, 2006). B. Manfaat Pijat Refleksi Kaki Menurut Wijayakusuma (2006), terapi
pijat
refleksi
kaki
dapat
memberikan efek relaksasi yang serupa dengan ketika berjalan di atas bebatuan. Pemijatan pada telapak kaki akan memberikan rangsangan yang mampu memperlancar aliran darah dan cairan tubuh. Hasilnya, sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh menjadi lancar tanpa ada hambatan sedikit pun. Sirkulasi aliran darah yang lancar itu akan memberikan efek relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh. Tubuh mengalami kondisi keseimbangan. Menurut Pamungkas (2010), selain memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh, pijat refleksi juga bermanfaat untuk: 1. Menjaga kesehatan agar tetap prima, 2. Membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan, 3. Merangsang produksi hormone endorphin yang berfungsi untuk 4. 5. 6.
relaksasi, Mengurangi beban yang ditimbulkan akibat stress, Menyingkirkan toksin, Mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan
7.
imunitas, Memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian
8.
tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan, Menyehatkan dan menyeimbangkan kerja organ tubuh.
C. Persiapan Pijat Refleksi Kaki 1. Tahap Persiapan a. Persiapan klien : 1) Memperkenalkan diri 2) Menjelaskan tujuan 3) Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan 2. Persiapan Lingkungan : Menutup pintu atau memasang sampiran 3. Persiapan Alat a. Minyak urut b. Waskom 1 buah
c. Air Hangat d. Handuk 1 buah D. Prosedur Pijat Refleksi Kaki 1. Tahap Pelaksanaan a. Cuci tangan b. Rendam kaki pasien dalam air hangat yang telah dibubuhi garam c. d. e. f.
selama 10-15 menit Keringkan kaki pasien dengan handuk Minta pasien untuk berbaring dan anjurkan pasien untuk rileks Pakailah minyak ketika akan melakukan teknik pijatan refleksi. Ketika dipijat, apabila makin sakit maka makin baik. Namun harus diperhatikan pula daya tahun dari penderita, sebab setiap orang berbeda-beda daya tahannya. Maka dari itu para pemijat refleksi harus memberi tahu pasiennya agar menahan sakit ketika dipijat. Apabila penderita menahan sakit sampai pucat pada mukanya, berarti
sakitnya melampaui daya tahannya, maka dari itu perlu diistirahatkan. g. Daerah refleksi yang terdapat pada titik kaki, cara memijat refleksi pada titik kaki yaitu dari arah bawah ke atas. Kemudian untuk disekitar titik betis memijatnya menurut arah aliran darah. h. Ketika melakukan pijat refleksi pada kaki perlu menggunakan tulang jari telunjuk yang dilipatkan untuk memijat, khusus pada titik refleksi yang letaknya agak tersembunyi atau telapak kaki yang banyak dagingnya. i. Lama waktu ketika melakukan pijat refleksi adalah sekitar 30 – 40 menit. Tetapi juga bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien. j. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pengobatan. k. Bagi penderita penyakit jantung, kencing gula, lever, kanker jangan memijat dengan keras. Tiap daerah refleksi pada titik kaki tidak lebih dari 2 menit. l. Selama pemijatan, hentikan terlebih dahulu obat-obatan dari apotik / dokter. Hal ini karena dapat menghambat kesembuhan, terkecuali penderita penyakit Jantung dan kencing gula, obat-obat tersebut tetap diperlukan.
m. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 minggu untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis dipijat 3x dalam seminggu atau 2 hari sekali. Jangan memijat setiap hari n. Setelah selesai memijat, cuci tangan hingga bersih o. Anjurkan pasien untuk minum air putih 2-3 gelas atau 500 cc. Hal ini akan membantu membuang kotoran di dalam tubuh pasien. Khusus untuk penderita penyakit ginjal, jangan minum air putih setelah pijat refleksi lebih dari 150 cc. 2. Tahap Akhir a. Evaluasi persaan klien b. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya c. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
DAFTAR PUSTAKA Af’idah, Huwaina. (2008). Efektivitas Senam Aerobik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun X Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.Medan: PSIK FK USU. Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian. Ed VI. Jakarta: Rineka Cipta. Dalimartha, S. (2008). Care yourself, hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+. Gillanders, ANN. (2007). Terapi Refleksi Mandiri. Yogjakarta: Diglossia. Kowalsky, Robert E. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung: Qanita. Mahendra. B, Ruhito. F. (2009). Pijat Kaki untuk Kesehatan. Jakarta: Penebar Swadaya. Muhammadun. A. S. (2010). Hidup BersamaHipertensi. Yogyakarta: iN-Books Notoadmojo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed 3. Jakarta: PT Rineka Cipta (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam.
(2003). Konsep
dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah. Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.