Sap Mendongeng-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN “ TERAPI MENDONGENG” KEPADA ORANG TUA TERHADAP ANAK DI TK AL MUHAJIRIN KECAMATAN CIRACAS



KELAS 3 REGULER B Disusun oleh :



1. Aisyah Rani Alievan P



P3.73.20.1.17.042



2. Anne Chairunnisa



P3.73.20.1.17.043



3. Chintia Komalasari



P3.73.20.1.17.045



4. Gusvita Nur F



P3.73.20.1.17.052



5. Haning Mahanani



P3.73.20.1.17.053



6. Ismi Yuniarti



P3.73.20.1.17.056



7. Nafia Fadiah



P3.73.20.1.17.062



8. Naila Karima Omar



P3.73.20.1.17.063



9. Nurul Aulia Tammah



P3.73.20.1.17.065



10. Sita Puspa Dewi



P3.73.20.1.17.072



11. Siti Nur Fadhilah



P3.73.20.1.17.073



12. Tengku Fardi Raihan



P3.73.20.1.17.076



POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2019/2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEL)



DIAGNOSA KEPERAWATAN



: Potensi tumbuh kembang anak



Topik



: Terapi mendongeng untuk membantu perkembangan anak



Sasaran



: oarang tua murid TK Al Muhajirin



Hari/Tanggal : Senin, 03 Februari 2020 Waktu



: 25 menit



Tempat



: TK Al Muhajirin Kecamatan Ciracas



1. Tujuan pembelajaran a. Tujuan umum : Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 25 menit, diharapkan orang tua murid mampu memahami dan mengaplikasikan teknik mendongeng kepada anak b. Tujuan khusus : setelah mendapatkan pendidikan kesehatan orang tua murid mampu 1) Menjelaskan pengertian mendongeng 2) Menyebutkan macam macam teknik mendongeng 3) Menjelaskan manfaat dari terapi mendongeng 4) Menyebutkan jenis-jenis dongeng pada anak 5) Mendemonstrasikan mendongeng kepada anaknya 2. Materi belajar Diharapkan orang tua murid dapat menjelaskan : a. Pengertian dari mendongeng b. Macam-macam teknik dari mendongeng c. Manfaat dari terapi mendongeng d. Jenis-jenis dongeng pada anak



3. Metode belajar a. Ceramah Metode ini digunakan untuk menjelaskan semua materi belajar kepada orang tua untuk mencapai tujuan nomor 1 sampai dengan 5 b. Diskusi Metode ini digunakan untuk menjelaskan dan mendiskusikan semua materi diatas dengan orang tua untuk mencapai tujuan nomor 1 sampai dengan 5 c. Mendemonstrasikan Metode ini digunakan untujk mendemostrasikan semua materi diatas dengan orang tua untuk mencapai tujuan nomor 1 sampai dengan 5



4. Alat bantu belajar a. Power point



5. Strategi penyuluhan Tahap Kegiatan



Waktu (menit)



Pendahuluan 



Mengucapkan salam







Memperkenalkan diri







Menyampaikan tentang tujuan



5 menit



pokok materi 



Menyampaikan kontrak waktu



Isi 1) Menjelaskan tentang : 



Pengertian dari mendongeng







Macam-macam teknik dari mendongeng







Manfaat dari terapi mendongeng



15 menit







Jenis-jenis dongeng pada anak



2) Membuka sesi pertanyaan Penutup 



Menyampaikan kesimpulan materi







5 menit



Memberikan saran kepada orang tua murid







Menutup dengan salam



6. Evaluasi belajar Evalusi akan dilakukan setelah pendidikan kesehatan berakhir. Cara evaluasi yang akan dilaksanakan adalah : 1) Pre test dan post test



7. Evaluasi a. Evalusi struktur 



Persiapan materi SAP dan media dilakukan satu hari sebelum penyuluhan kesehatan







Persiapan diri sendiri sebelum melakukan penyuluhan kesehatan







Penentuan sasaran yang akan diberi penyeluhan







Melakukan kontrak waktu terhadap orang tua



b. Evaluasi proses 



Peserta antusias terhadap materi penyuluhan







Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama







Peserta mengajukan pertanyaan



c. Evaluasi hasil 



Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan setelah dilakukan penyuluhan 75% materi yang dapat diterima







Peserta mampu menjelaskan pengertian dari mendongeng







Peserta mampu menyebutkan macam-macam teknik dari mendongeng







Peserta mampu menjelaskan manfaat dari terapi mendongeng







Peserta mampu menyebutkan jenis-jenis dongeng pada anak







Peserta mampu mendemosntrasikan mendongeng pada anak



LAMPIRAN



A.



Pengertian mendongeng Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian- kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur. Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. Mendongeng merupakan suatu kegiatan menyampaikan dongeng secara lisan pada pendengar dengan menggunakan gaya tertentu yang menarik perhatian ( Bimo,2011). Kegiatan mendongeng dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu replika peralatan rumah sakit atau boneka tangan. Boneka tangan biasanya efektif untuk berkomunikasi dengan anak-anak dan membantu mereka sehingga hal ini dapat menjadi sebuah terapi,yaitu terapi mendongeng (Hockenberry & Wilson, 2013).



B.



Manfaat terapi mendongeng 1. Selain merupakan aktivitas pengalihan dari kecemasan, pada mendongeng pun ter jadi



proses



reframing



yang merupakan teknik lain untuk



menurunkan kecemasan. Teknik reframing mengajarkan klien untuk mengontrol pikiran negatif mereka mereka dengan cara mengubah pandangan mereka ke arah yang lebih positif ( Sue,2010) Cara mengubah pandangan yang dilakukan pada proses mendongeng dilakukan melalui alur cerita yang telah di atur sedemikian rupa. Alur cerita akan menjelaskan bahwa persepsi yang selama ini anak memiliki mengenai hospitalisasi



tidak sepenuhnya benar. Dalam prosesnya perawat seakan akan menasehati tanpa anak merasa dinasehati atau bahkan dimarahi ( Nur’aini 2010) Akhirnya,anak merasa nyaman mendengar dan ikut aktif mengambil bagian atau peran dalam alur cerita tersebut. Terlebih lagi,terapi mendongeng ini melibatkan boneka peraga sebagai alat bantu visual sehingga secara tidak sadar anak-anak tertarik dan larut dalam alur cerita



2. Sebagai penanaman nilai (mendidik) Mendongeng dapat menjadi sarana untuk mendidik tanpa menggurui. 3. Membangun kemampuan literal Mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak. Cerita yang bagus



tidak



hanya sekedar menghibur saja,tetapi juga mendidik,sekaligus merangsang berkembangnya kecerdasan yakni kemampuan bahas



4. Memicu daya berpikir kritis pada anak Dongeng efektif untuk mempengaruhi cara berfikir dan berperilaku anak,karena a nak umumnya senang mendengarkan cerita. Hal ini dapat melatih anak untuk mengungkapkan apa yang akan dalam pikirannya yang terkadang tidak terpikirkan oleh pendongeng 5. Merangsang imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak 6. Mampu melatih daya konsentrasi 7. Membuka cakrawala pengetahuan anak 8. Mendorong anak mencintai buku dan minat baca anak



C.



Cara melakukan terapi mendongeng 1. Persiapan a. Pilihlah atau buatlah cerita sebelum mulai mendongeng. Bisa dari cerita di buku, internet, film, dan sebagainya. Apa pun itu, orangtua tetap harus tahu isinya dari depan hingga belakang. Fungsinya, untuk menyortir hal-hal yang berbau SARA, pornografi, kekerasan, dan lainnya. Disarankan untuk memilih dongeng yang bisa membangun karakter anak.



b. Alat peraga. Bisa dengan boneka, buku, atau hal-hal lainnya untuk membantu menciptakan imajinasi anak. c. Hafalkan dan pahami ceritanya. d. Siapkan tempat. Tak harus di ruang keluarga terus, bisa dilakukan di berbagai tempat. Pastikan untuk mengubah tempat agar anak tidak bosan. 2. Suasana Cari perhatian anak dengan hal-hal menarik. "Misalnya, dongengi anak di selasela menyuapi ia dengan es krim, atau berkreasi dengan es krim dan bahan-bahan lain bersama anak yang sudah lebih besar," kata Kak Awam. Selain dengan camilan, bisa pula dengan tebak-tebakan, membuat lagu bersama, atau sebagai pengantar tidur anak 3. Teknik a. Posisi harus nyaman. b. Vokal dan ekspresi harus diperhatikan untuk memberi penekanan pada halhal yang seru. Jangan lupa untuk melatih beragam vokal dari karakterkarakter tertentu, misal suara kucing, suara gajah, suara ayam, dan sebagainya. c. Siapkan alat peraga jika memang dibutuhkan, tidak pun tak apa, masih bisa menggunakan gerak tubuh. d. Tenang. Jangan terlihat gugup. e. Improvisasi. Ada kondisi-kondisi tertentu dongengnya perlu diimprovisasi supaya tidak terdengar terlalu kaku, agar suasana nyaman dan akrab. f. Pelibatan. Jangan biarkan si anak menjadi penonton pasif yang akan mengantuk dalam sekejap. Biasakan untuk melibatkan anak dalam dongeng, buat pertanyaan-pertanyaan atau keterlibatan anak sesuai kemampuan dan usianya. g. Bijaksana. Jangan menyamaratakan sifat semua anak. Ada anak-anak yang sifat dasarnya cari perhatian, ada yang pemalu, ada yang tidak fokus, dan sebagainya. Butuh kebijaksanaan orangtua untuk bisa membagi perhatian dan agar semua mendapat bagiannya masing-masing. 4. Penutup Pastikan untuk memberi kesimpulan dari cerita yang disampaikan agar anak paham dengan maknanya dan bisa mengingat pesan yang ada di dalam dongeng.



5. Jenis-jenis dongeng Mulai dari apa itu dongeng, pengertian dongeng, cara membuat dongeng, contoh dongeng sampai macam-macam dongeng atau jenis-jenis dongeng. Berikut adalah beberapa macam jenis-jenis dongeng yang ingin kami sampaikan dalam tulisan kami. 1. Fabel adalah dongeng binatang yang mengandung pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk. Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti manusia.Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekeri manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh dongeng binatang.Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik, licik, dan jenaka. Fabel, yaitu dongeng yang tokohnya adalah binatang yg berperilaku seperti manusia, misalnya dapat berbicara dan berjalan. Contohnya, dongeng Si Kancil, Dongeng Buaya dan kerbau, Dongeng Kancil dan Buaya serta Dongeng Kancil Mencuri Timun. 2. Sage, adalah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah, namun tetap sukar dipercaya kebenaranya karena unsur sejarahya terdesak oleh unsur fantasi. Dongeng yang mengandung unsur sejarah atau kisah kepahlawanan. Contohnya kisah Jaka Tingkir, Ramayana, Si Buta Dari Gua Hantu. 3. Legenda/Cerita Rakyat, adalah dongeng yang diciptakan masyarakat sehubugan dengan keadaan alam dan nama suatu daerah. dongeng yang menceritakan tentang kejadian alam atau suatu tempat. Contohnya, legenda Rawa Pening dan Legenda Danau Toba. 4. Mite/Mitos, yaitu dongeng yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat tentang dewa-dewa dan mahluk halus. Contohnya, mitos Nyi Roro Kidul, Wewe Gombel dll. 5. Parabel, adalah dongeng perumpamaan yang di dalamnya mengandung kiasankiasan yang bersifat mendidik. Dongeng yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Parabel juga dapat berupa cerita pendek dan sederhana yang mengandung hikmah atau pedoman hidup. Contohnya, dongeng Si Maling Kundang. 6. Dongeng lelucon adalah dongeng lucu tentang tokoh tertentu, misalnya Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan Singa Rewa dari Kalimantan Tengah. 7. Dongeng orang pendir merupakan jenis dongeng yang sifatnya jenaka yang menceritakan tentang suatu pengalaman pengalaman konyol ataupun tingkah laku sang tokoh yang cerdik dan jenaka. Contohnya : yaitu dongeng abu nawas.



8. Hikayat ialah sebuah jenis dongeng yang berkisah tentang suatu kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan kesaktian, keanehan serta mukjizat tokoh utama. Contohnya : yaitu Hikayat Si Miskin, Hikayat Sri Rama



DAFTAR PUSTAKA



Alfiyanti, D., Hartiti, T., & Samiasih, A. (2007). Pengaruh terapi bermainterhadap tingkat kec emasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan di ruangan rumah sakit nak usia prasekolah selama tindakan keperawatan di ruangan lukman rumah sakit roemani semarang, 35-44. jurnal keperawatan (2007). Purwandari, H., Mulyono, W.A., & Sucipto, A. (2010). Terapi bermain untuk menurunkan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi.



Jurnal



Keperawatan



Profesional



Indonesia,52-59.



Sue,D.C Fundamentals of nursing: Standards & Practice. New York : Delmar (2010). Delmar.Wong, D.L. (Vol 2). Wong, buku ajar keperawatan pediatrik Jakarta:EGC (2008).