8 0 166 KB
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Topik
: Nutrisi untuk bayi
Pokok bahasan
: Nutrisi yng tepat pada bayi sesuai usia
Sasaran
: Ny. Y
Hari/ Tanggal
: Senin, 01 Maret 2021
Tempat
: Rumah Tn. B
Alokasi Waktu
: 30 menit
Pengajar
: Nur Lailah
A. TUJUAN INSTRUKTUSIONAL 1. Tujuan Umum : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan Ny. Y dapat memahami pentingnya pemberian nutrisi pada bayi sesuai dengan usia serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari. 2.
Tujuan Khusus :
Ny. Y mampu menjelaskan nutrisi pada bayi sesuai dengan usia
Ny. Y mampu menjelaskan manfaat memberikan nutrisi pada bayi sesuai dengan usia
Ny Y mampu menjelaskan bahaya memberikan nutrisi pada bayi tidak sesuai dengan usia
B. SUSUNAN MATERI 1. Nutrisi untuk bayi sesuai dengan usia 2. Manfaat nutrisi untuk bayi sesuai dengan usia 3. Bahaya nutrisi untuk bayi tidak sesuai dengan usia C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Tahap Pendahuluan
Waktu 3 menit
Kegiatan pengajar Kegiatan peserat Metode - Memperkenalkan Mendengarkan Ceramah
Media
diri dan salam
pengajar
- Menjelaskan topik pembelajaran -
Menjelaskan
kontrak waktu, dan Penyajian
20 menit
tujuan pembelajaran Menjelaskan materi :
Mendengarkan
1. Nutrisi untuk pengajar bayi
Ceramah
Poster
dan dan
sesuai bertanya
Diskusi
dengan usia 2. Manfaat nutrisi
untuk
bayi
sesuai
dengan usia 3. Bahaya nutrisi
Penutup
7 menit
untuk
bayi
tidak
sesuai
dengan usia - Menyimpulkan
Mendengarkan
materi yang telah pengajar,
Ceramah
dan dan
disampaikan
menjawab
Tanya
- Melakuakan
pertanyaan
Jawab
evaluasi
Poster
pengajar
- Mengucapkan salam
dan
terimakasih D. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur :
Materi : materi disampaikan dengan ringkas, dan dimengerti oleh peserta
Media : media yang digunakan adalah poster , yang dapat dibaca oleh peserta sehingga diharapkan dapat lebih memahami materi
Tempat : tempat penyuluhan di rumah peserta lebih tenang dan kondusif
2. Evaluasi Proses : selama proses pembelajaran, Ny. Y mendengarkan dengan baik materi yang diajarkan dan aktif bertanya apabila ada yang belum dimengerti. 3. Evaluasi Hasil :
Ny. Y mampu menjelaskan nutrisi pada bayi sesuai dengan usia
Ny. Y mampu menjelaskan manfaat memberikan nutrisi pada bayi sesuai dengan usia
Ny Y mampu menjelaskan bahaya memberikan nutrisi pada bayi tidak sesuai dengan usia
E. MATERI Nutrisi Pada Bayi a.
Nutrisi pada bayi Awal masa kehidupan anak dikatakan sebagai masa-masa penting di mana pertumbuhan anak berkembang dengan sangat pesat. Kebutuhan nutrisi anak harus diperhatikan dan dipenuhi dengan baik, termasuk aturan pemberian makanan yang tidak boleh sembarangan. Agar bayi dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal, orang tua harus memperhatikan ASI dan makanan yang dikonsumsinya (angga, 2016). a.
Bayi usia 0-6 bulan Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk memenuhi nutrisi bayi di enam bulan pertamanya atau disebut sebagai ASI eksklusif. ASI merupakan satu-satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan. ASI ekslusif adalah menyusui bayi dengan ASI saja tanpa memberi asupan/tambahan makanan atau minuman apapun selain ASI, bahkan tidak juga air putih terkecuali hal – hal yang berindikasi medis seperti obat atau vaksin sesuai dengan petunjuk dokter. ASI merupakan sumber nutrisi dan kalori yang lengkap dan memenuhi 100% kebutuhan bayi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, garam, gula serta semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Didalam ASI juga terkandung zat hidup yang tidak dapat ditiru oleh
cairan manapun, seperti sel darah putih (antiinfeksi), enzim pencernaan dan hormon pertumbuhan. b.
Usia 6 bulan Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lumat (tekstur makanan cair dan lembut). Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang dihaluskan. Seperti pisang yang dihaluskan. Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan tekstur MP ASI tidak terlalu cair atau encer. Hal ini dapat dilihat ketika sendok dimiringkan bubur tidak langsung tumpah. Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama
c. Usia 7 – 8 bulan Bayi bisa diperkenalkan dengan tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu bubur tim saring. Makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan pula pada usia ini. Setelah secara bertahap diberikan tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring d. Usia 9 – 10 bulan Pemberian pure dan jus buah bisa diberikan seperti pada usia 6-8 bulan, bisa dengan kombinasi sampai dengan tiga jenis buah. Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring e. Usia 11 – 12 bulan Menu MPASI untuk usia 6-10 bulan bisa diberikan. Bayi sudah bisa diberikan nasi tim. Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan makanan dewasa tanpa pemberian penguat rasa tambahan f. Usia 12 – 24 bulan Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa. Hindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak. Finger snack
atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies,
nugget atau potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya
Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga + 1-2 kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh berukuran 250 ml b. Manfaat pemberian nutrisi sesuai usia Pada Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Sering diistilahkan sebagai periode emas atau masa emas sekaligus masa kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka periode emas ini akan berubah menjadi periode kritis. Alasan MP ASI baru diberikan pada bayi berusia 6 bulan :
ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6 bulan
Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari berbagai risiko penyakit
Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesediaan ASI
c. Bahaya pemberian nutrisi tidak sesuai usia Menurut World Health Organization (WHO) / United Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi dan dua pertiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Pemberian makan yang tidak tepat akan membuat daya tahan tubuh bayi dan anak lemah, sehingga anak menjadi sering sakit dan gagal tumbuh. Dampak Pemberian MP ASI yang Tidak Tepat Pemberian MPASI dini
Dampak secara langsung :
1) Gangguan pencernaan seperti diare, sulit BAB (Buang Air Besar), muntah 2) Gangguan menyusui seperti mengurangi keinginan bayi untuk menyusu sehingga frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang yang berakibat produksi ASI juga berkurang 3) Meningkatkan resiko terkena infeksi (penyakit menular)
Dampak jangka panjang : 1) Peningkatan berat badan (obesitas) dan alergi makanan. Obesitas ini bisa berlanjut hingga usia dewasa nanti 2) Gangguan pertumbuhan. Bila makanan yang diberikan kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein)
Pemberian MPASI yang terlambat 1) Menyebabkan bayi sulit untuk menerima makanan pendamping 2) Menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi. 3) Energi dan zat-zat gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan F. DAFTAR PUSTAKA Angga. (2016, September 2). Gizi Seimbang Anak 0-2 tahun. http://gizi.fk.ub.ac.id/giziseimbang-anak-0-2-tahun/ Dyta, T. (2015). Standar Emas Dalam Makanan Bayi. https://jagaddhita.org/standaremas-dalam-makanan-bayi/ Setiaputri, K. (2020, October 3). Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi (Usia 0-2 Tahun). Hello Sehat. https://hellosehat.com/parenting/bayi/kebutuhan-gizi-bayi/
G. MEDIA EDUKASI