Sap Parkinson [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT PARKINSON



Materi Pokok Bahasan



: Penyakit Parkinson : Perawatan dan Pencegahan Parkinson



Sasaran Hari/ tanggal Waktu pertemuan Tempat Penyuluh



: : : : :



Pembimbing



: Kiki Rizky Amalia



Keluarga Senin 15 Mei 2017 10 menit RS. Dustira Seto Nurfaizal



A. Tujuan a. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga dapat melakukan perawatan pada penyakit parkinson. b. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x10 menit, masyarakat dapat menjelaskan kembali tentang : 



Menyebutkan pengertian parkinson







Menyebutkan penyebab parkinson







Menyebutkan tanda dan gejala penyakit parkinson







Menyebutkan penatalaksanaan dari parkinson



B. Materi Terlampir. C. Metode 1







Ceramah







Diskusi







Tanya jawab



D. MEDIA 



Leafleat.







Monitor/Infokus.







Lembar balik.







Poster.



E. Setting tempat







Keterangan : 1) 2) 3) Ω 4) 5) 6)



: Moderator : Pemateri : Observer : Fasilitator : Warga/peserta : Warga/peserta



F. Kegiatan Penyuluhan No 1



Kegiatan Penyuluh Pendahuluan



Waktu 2 menit







Memberi salam







Memberi pertanyaan apersepsi







Mengkomunikasikan







Respon Peserta 



pokok



Menjawab salam.







Memberi salam



bahasan







Menyimak



Mengkomunikasikan tujuan







Menyimak



2



2



Kegiatan Inti 







6 menit



Memberikan penjelasan tentang







Menyimak



parkinson







Bertanya



Memberikan kesempatan keluarga







Memperhatikan



Menyimpulkan materi penyuluhan







Memperhatikan



bersama keluarga







Menjawab



untuk bertanya Menjawab pertanyaan keluarga Penutup 



3











Memberikan evaluasi secara lisan







Memberikan salam penutup



2 menit



G. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur 



Rencana kegiatan pendidikan kesehatan sudah direncanakan sehari sebelumnya.







Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang direncanakan.







Mahasiswa/kelompok dapat menyiapkan alat, materi, dan media sesuai dengan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan.



2. Evaluasi Proses  100% dari peserta pendidikan kesehatan yang hadir dapat berperan secara aktif.  Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.  Selama acara berlangsung peserta tidak meninggalkan tempat pendidikan kesehatan. 3. Evaluasi Hasil Setelah mengikuti pendidikan kesehatan ini diharapkan keluarga dapat : 



Menyebutkan pengertian parkinson







Menyebutkan penyebab parkinson 3







Menyebutkan tanda dan gejala penyakit parkinson







Menyebutkan penatalaksanaan dari parkinson



H. Daftar Pustaka 



https://mediskus.com/penyakit/penyakit-parkinson







https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Parkinson







https://ms.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Parkinson



Lampiran Materi :



PARKINSON



A. PENGERTIAN



4







Penyakit parkinson adalah kerusakan otak dan saraf progresif yang mempengaruhi gerakan (motor system), terjadi karena hilangnya sel-sel otak yang memproduksi dopamin. Penyakit parkinson berkembang secara bertahap, gejala awal dapat berupa tremor atau gemetaran ringan pada satu tangan. Walaupun gejala parkinson yang paling utama aadalah tremor, namun dapat juga menyebabkan kekakuan atau memperlambat gerakan.







Penyakit Parkinson (bahasa Inggris: paralysis agitans, Parkinson disease) adalah penyakit degeneratif syaraf yang pertama ditemukan pada tahun 1817 (An Essay on the Shaking Palsy) oleh Dr. James Parkinson dengan gejala yang paling sering dijumpai adalah adanya tremor pada saat beristirahat di satu sisi badan, kemudian kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Parkinson menyerang sekitar 1 di antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun. Parkinson Primer disebabkan berkurangnya dopamin, karena bertambahnya usia, sedangkan Parkinson Sekunder disebabkan terhambatnya pengaliran dopamin yang bisa saja disebabkan oleh tumor, stroke, gangguan pembuluh darah dan trauma.



B. ETIOLOGI Penyakit Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel saraf di bagian otak yang disebut substantia nigra yang memproduksi dopamin. Dopamin ini berfungsi sebagai utusan antara bagian-bagian otak dan sistem saraf yang membantu mengontrol dan mengkoordinasikan gerakan tubuh. Jika dopamin di otak kurang, maka akan menyebabkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal lalu timbullah gejala penyakit parkinson. Penyebab rusaknya sel-sel saraf penghasil dopamin memang belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor risiko, antara lain sebagai berikut: Genetik. Perubahan genetik (mutasi) dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Parkinson, walaupun mekanismenya masih belum diketahui. Dalam keluarga sebagai akibat dari gen yang rusak dapat diwariskan dari orang tua ke anaknya, walaupun hal ini jarang terjadi. 5



Faktor Lingkungan. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko penyakit Parkinson. Menurutnya, pestisida dan herbisida yang digunakan dalam pertanian dan polusi industri atau lalu lintas dapat menyebabkan kondisi tersebut. Hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Usia. Penyakit Parkinson umumnya terjadi pada usia antara 50 – 70 tahun, jadi dengan bertambahnya usia faktor risiko makin besar. Penyebab Perkinson Lainnya. ‘Parkinsonisme’ merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala tremor, kekakuan otot dan lambatnya gerakan. Sedangkan Penyakit Parkinson merupakan jenis Parkinsonisme yang paling umum. Parkinsonisme dapat disebabkan oleh: Obat-obatan : Gejala parkinson mucul setelah minum obat tertentu, seperti beberapa jenis obat antipsikotik, dan biasanya membaik setelah obat dihentikan Infark serebral – beberapa bagian dari otak mati akibat stroke berat Bersumber dari: Penyakit Parkinson – Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan - Mediskus C. TANDA DAN GEJALA Tanda-tanda dan gejala penyakit Parkinson dapat bervariasi dari orang ke orang. Bahkan gejala awal yang ringan sering kali tidak diketahui. Gejala awal parkinson seringkali dimulai pada satu sisi tubuh yang menetap pada bagian itu dan semakin memburuk. penyakit parkinson Lebih lengkap berikut tanda (ciri-ciri) dan gejala penyakit parkinson: 1. Tremor. Tremor atau gemetaran, salah satu ciri penyakit Parkinson adalah tremor tangan pada saat santai (saat istirahat) disebut resting tremor. Biasanya dimulai pada tangan atau jari. 2. Bradikinesia. Atau gerakan melambat, orang dengan penyakit parkinson akan menaglami perlambatan dalam gerakannya sehingga tugas-tugas sederhana menjadi sulit dan memakan waktu. Saat berjalan mungkin langkah kaki menjadi lebih pendek, kesulitan beranjak dari kursi, dan lain-lain.



6



3. Otot kaku. Kaku otot dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, hal ini akan membuat rasa sakit dan membatasi gerakan. Hal ini juga mengenai wajah sehingga wajah kaku, kurang ekspresi, dan kurang senyum. 4. Gangguan keseimbangan dan postur tubuh. Orang dengan parkinson lebih cendrung memiliki postur tubuh bungkuk, dan keseimbangan terganggu. 5. Masalah bicara. Bicara menjadi terganggu seperti susah untuk memulai, atau bahkan berbicara terlalu cepat, suara lemah dan monoton, air liur sering menetes. 6. Perubahan penulisan. Tulisan menjadi kecil-kecil dan tampak kesulitan. Bersumber dari: Penyakit Parkinson – Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan - Mediskus



D. PENATALAKSANAAN PARKINSON Obat poten (pilihan utama) untuk parkinson sampai sekarang ini adalah levodopa, wlaupun penggunaannya sudah mulai dikurangi disebabkan oleh banyaknya efek samping yang ditemukan. Obat-obat pilihan yang tersedia tidak dapat menyembuhkan penyakit parkinson, namun dapat mengurangi gejala atau memperpanjang waktu bagi penderita untuk bebas dari gejala. Menyusul ditemukannya kinom pada manusia, kinase protein telah menjadi prioritas terpenting kedua pada upaya penyembuhan, oleh karena dapat dimodulasi oleh molekul ligan kecil. Peran kinase pada lintasan molekular neuron terus dipelajari, namun beberapa lintasan utama telah ditemukan. Sebuah protein kinase, CK1 dan CK2, ditemukan memiliki peran yang selama ini belum diketahui, pada patologi molekular dari beberapa kelainan neurogeneratif, seperti Alzheimer, penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amiotrofik. Pencarian senyawa organik penghambat yang spesifik bekerja 7



pada kedua enzim ini, sekarang telah menjadi tantangan dalam perawatan penyakit tersebut di atas.[1] Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, seperti levodopa, bromokriptin,



pergolid,



selegilin,



antikolinergik



(benztropin



atau



triheksifenidil), antihistamin, anti depresi, propanolol dan amantadin. Tidak satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan penyakit atau menghentikan perkembangannya, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Di dalam otak levodopa diubah menjadi dopamin. Obat ini mengurangi tremor dan kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita Parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal dan penderita yang sebelumnya terbaring di tempat tidur menjadi kembali mandiri. Pengobatan dasar untuk Parkinson adalah levodopa-karbidopa. Penambahan karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi efek levodopa yang tidak diinginkan di luar otak. Mengkonsumsi levodopa selama bertahun-tahun bisa menyebabkan timbulnya gerakan lidah dan bibir yang tidak dikehendakik, wajah menyeringai, kepala mengangguk-angguk dan lengan serta tungkai berputar-putar. Beberapa ahli percaya bahwa menambahkan atau mengganti levodopa dengan bromokriptin selama tahun-tahun pertama pengobatan bisa menunda munculnya gerakangerakan yang tidak dikehendaki. Sel-sel saraf penghasil dopamin dari jaringan janin manusia yang dicangkokkan ke dalam otak penderita Parkinson bisa memperbaiki kelainan kimia tetapi belum cukup data mengenai tindakan ini. Untuk mempertahankan mobilitasnya, penderita dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program



8



latihan secara rutin. Terapi fisik dan pemakaian alat bantu mekanik (misalnya kursi roda) bisa membantu penderita tetap mandiri. Makanan kaya serat bisa membantu mengatasi sembelit akibat kurangnya aktivitas, dehidrasi dan beberapa obat. Makanan tambahan dan pelunak tinja bisa membantu memperlancar buang air besar. Pemberian makanan harus benar-benar diperhatikan karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan menelan sehingga bisa mengalami kekurangan gizi (malagizi).



9