21 0 203 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN IBU NIFAS
Dosen Pembimbing : Ns. Sri Mulyani S.Kep, M.Kep
Oleh: Assyafiah Harnum (G1B119078)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan ini yang berjudul ”PERAWATAN IBU NIFAS”. Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas. Saya sangat menyadari dalam penyusunan dan penulisan tugas Satuan acara penyuluhan ini masih ada banyak sekali kekurangan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan dan memperluas wawasan penulis. Semoga penyuluhan ini dapat memberi tambahan ilmu bagi saya pada khususnya dan juga untuk peserta penyuluhan. Wassalamualaikum Wr. Wb
Jambi, 15 Desember 2020
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN SENAM HAMIL Pokok bahasan : Perawatan Ibu Nifas Sub pokok bahasan : Pengertian, tujuan, tanda-tanda bahaya pada masa nifas, perawatan pada masa nifas Sasaran : Ibu nifas I.
LATAR BELAKANG
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali pulih seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu.1 Masa nifas dapat dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode nifas dini (early postpartum) dan periode nifas lanjut (late postpartum). Perawatan yang dilakukan pada masa nifas meliputi perawatan fisik dan psikologis ibu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Perawatan masa nifas ini sangat diperlukan karena dalam masa nifas sering terjadi kematian pada ibu yang disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal ini dapat terjadi karena perawatan masa nifas yang kurang baik. Tingkat pengetahuan merupakan faktor yang berperan penting dalam pelaksanaan perawatan masa nifas. Jika tingkat pengetahuan seseorang rendah terhadap manfaat dan tujuan dari perawatan masa nifas maka hal itu akan sangat mempengaruhi pada pelaksanaannya. Selain itu, untuk melakukan perawatan masa nifas memerlukan motivasi yang menjadikan perawatan diri sebagai suatu kebutuhan yang mendorong ibu postpartum untuk memenuhinya. II.
TUJUAN UMUM
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan pasien mengerti dan mampu melakukan perawatan pada ibu nifas dirumah. III.
TUJUAN KHUSUS Setelah diberikan Penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil dapat : 1. Mengetahui pengertian nifas 2. Mengetahui tujuan dilakukan perawatan nifas 3. Mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas 4. Melakukan perawatan pada masa nifas
IV.
PENGORGANISASIAN
1.
2.
3.
Hari/Tanggal, Tempat dan Waktu Hari/tanggal
: Senin, 16 Desember 2020
Tempat
: Rumah Klien
Waktu
: 08.00 – 08.15 WIB (15 menit)
Metode dan Media Metode
: Ceramah dan diskusi
Media
: PPT
Tim Pelaksana Pembimbing Akademik : Ns. Sri Mulyani S.Kep, M,Kep Penyuluh
V.
: Assyafiah Harnum
TUGAS DAN FUNGSI TIM PELAKSANA 1.
Penyuluh / Presenter Uraian tugas: 1)
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
2)
Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) VI.
Menjawab pertanyaan peserta.
SETTING TEMPAT
7. Setting Tempat Penyuluhan
Pembimbing
Presenter
audiens
No
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN KLIEN
1.
2 menit
Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan
Menjawab salam
Mendengarkan dan
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
memperhatikan
tujuan
dari
dan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan diberikan
2.
7 menit
Mendengarkan memperhatikan
Menyetujui kontrak waktu
Menjelaskan kontrak waktu
Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan klien
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjelaskan pengertian nifas
Memperhatikan
Menjelaskan
tujuan
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya
Menjawab
tentang perawatan nifas
perawatan nifas
Menjelaskan
tanda-tanda
bahaya pada masa nifas 3.
5 Menit
Menjelaskan perawatan nifas
Evaluasi :
Memberikan
kesempatan
kepada klien untuk bertanya.
pertanyaan
Menanyakan kepada klien tentang materi yang telah diberikan dan memberikan reinforcement kepada klien jika
dapat
menjawab
pertanyaan 4.
1 Menit
Penutup :
Mengucapkan
terimakasih
Mendengarkan
Menjawab salam
atas peran serta klien.
Mengucapkan salam penutup
VIII. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur
Penyuluh dan klien pada posisi yang sudah direncanakan.
Peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan.
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
Pre planning telah disetujui.
Leaflet telah tersedia.
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
2.
Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Klien dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai. Klien berperan aktif selama kegiatan berjalan. 3.
Evaluasi Hasil
Peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan pengertian nifas
Peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan tujuan perawatan nifas
Peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan tanda tanda bahaya masa nifas
Peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan perawatan nifas
ASKEP PL IBU POST PARTUM BU SRI (MATERNITAS)
1. DATA DEMOGRAFI Nama klien : Ny. AN Umur klien : 25 tahun Jenis kelamin : perempuan Status perkawinan : Menikah Agama : Islam Suku : Melayu Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Jambi, mayang mangurai Diagnosa medik : Post partum Tgl pengkajian : 16 Desember 2020 Nama suami : Tn. F Umur suami : 27 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Menikah Agama : Islam Suku : Melayu Pendidikan : Sarjana Pekerjaan : PNS Alamat : Jambi, mayang mangurai
TTV : Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 78x/mnt rr : 16x/mnt I. No
ANALISA DATA Data
Etiologi
Problem
1.
DS :
Kurangnya
Kurang
Klien mengatakan, “bagaimana
informasi
pengetahuan
tentang perawatan setelah melahirkan? “
tentang perawatan ibu nifas
DO : 1. Klien mengungkapkan secara verbal tentang informasi yang tepat untuk perawatan nifas 2. Klien tampak tertarik dengan informasi tersebut.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kurang pengetahuan tentang perawatan ibu nifas b/d kurangnya sumber informasi
III. No
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan & Kriteria
Intervensi
Hasil 1.
Kurang pengetahuan
Pengetahuan klien
tentang perawatan ibu
tentang perawatan ibu
nifas b/d kurangnya
nifas akan meningkat
sumber informasi
dengan indikator:
Data Subjektif: Klien mengatakan, “bagaimana tentang perawatan setelah melahirkan? “
1. Pendidikan kesehatan 2. Kaji tingkat pengetahuan klien.
Mampu menjelaskan
3. Jelaskan tentang
tentang perawatan ibu
cara perawatan
nifas
ibu nifas dengan bahasa yang sederhana 4. Klarifikasi
Data Objektif: 1. Klien mengungkapkan secara verbal tentang informasi yang tepat untuk perawatan nifas 2. Klien tampak tertarik dengan informasi tersebut.
informasi yang diberikan oleh tim kesehatan lain sebelum informasi kita berikan.
IV.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
Diagnosa Keperawatan
1.
Kurang pengetahuan tentang perawatan ibu
Implementasi 11.00 – 11.15 1. Mengkaji
nifas b/d kurangnya
tingkat
sumber informasi
pengetahuan klien. 2. Menjelaskan tentang cara perawatan ibu nifas
Evaluasi S: Klien mengatakan sudah mengerti cara perawatan ibu nifas O: Klien dapat menjelaskan cara merawat ibu nifas A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi
MATERI PENYULUHAN PERAWATAN NIFAS
1. Pengertian Nifas Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi : 315). Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 5 bulan. (Ilmu Kebidanan : 237) 2. Tujuan perawatan nifas a. Memulihkan kesehatan umum b. Mempertahankan kesehatan psikologis c. Mencegah infeksi dan komplikasi d. memperlancar pembentukan air susu ibu. e. mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dandapat merawat bayinya dengan baik. 3. Tanda-tanda bahaya nifas Ibu nifas harus segera pergi/memeriksakan Dirinya ketenaga kesehatan jika dijumpai tanda-tanda bahaya, seperti : a. Perdarahan lewat jalan lahir b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir c. Demam lebih dari 2 hari
d. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang e. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit. f. Mengalami gangguan jiwa (post partum blues).
4. Perawatan Masa Nifas a. Mobilisasi Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak karena letih dan sakit. Berdasarkan penelitian ibu sudah diperbolehkan miring kekanan dan kekiri pada 2 jam setelah melahirkan dan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam kurun waktu 3 jam setelah persalinan dengan bantuan keluarga atau bidan / perawat. Pasien sectio caesarea mobilisasi dilakukan dalam kurun waktu 24–36 jam setelah melahirkan. b. Diet/ Nutrisi Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan baik , kaya protein, vitamin dan karbohidrat. Ibu menyusui harus mendapatkan paling sedikit 2500 kalori dalam satu hari,dengan tambahan 500 ml susu per hari (Derek J, 2005) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin (Saifuddin AB, 2002) Nutrisi dan cairan pada ibu nifas : 1. Kebutuhan gizi ibu nifas adalah 700 kkal/hari. 2. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. 3. Minum setiap sebelum menyusui sedikitnya 3 liter/hari. 4. Pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan.
5. Minum kapsul vit. A (2000000 unit) agar bisa memberikan vit. A kepada bayi melalui ASI. 6.
Vit. C 100 mg, B1 1,3 mg dan B2 1,3 mg.
7. Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat pada ikan laut. c. Eliminasi Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang wanita sulit kencing, karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme sehingga terjadi iritasi dan nyeri, bila kandung kemih penuh dapat menyebabkan terganggunya kontraksi uterus sehingga dapat terjadi perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi upayakan untuk mempercepat BAK. Jika tidak bisa dilakukan kateterisasi. jika ibu tidak biasa BAB lebih dari 3 hari maka perlu diberi laksan/pencahar. BAB tertunda 2-3 hari postpartum dianggap fisiologis. d. Hygiene Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena itu, ibu nifas disarankan : 1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi 2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk membersihkan daerah disekitar kelamin dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian didaerah sekitar anus setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk – tepuk dari arah muka ke belakang. 3) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari 4) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya e. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan intim begitu darah merah berhenti. Begitu darah merah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai hubungan intim kapan saja ibu siap. f. Latihan Senam Nifas Tujuan : mempercepat involusi uteri, menambah kebugaran tubuh, dan untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil. 1. Senam otot dasar panggul 2. Senam otot perut g. Perawatan Payudara Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara dilakukan dengan cara : 1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering. 2. Menggunakan BH yang menyokong payudara. 3. Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar putting susu tiap kali selesai menyusui. 4. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok. h. Istirahat Bila istirahat kurang akan mempengaruhi: 1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi. 2) Memperlambat involusi uterus dan memperbanyak perdarahan. 3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan diri sendiri.
i. Kontrasepsi
Sebaiknya sebelum memilih kontrasepsi dikonsulkan terlebih dahulu ke bidan atau dokter.Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD/spiral, implan, suntik 3 bulanan dan steril. Yang tidak dianjurkan adalah pil kombinasi dan suntik 1 bulanan.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary et al. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Alih bahasa: Andry Hartono,Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal. Edisi 1. Jakarta: YBPSP Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP