17 0 123 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN GANGGUAN JIWA DAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN
O L E H SEMESTER V-A KELOMPOK 2 NAMA:
1.AHMAD TURMUZI SATRIAWAN
5.JEMI SAPUTRA 6.M. ZAKARIA
2.DAYU NOPITASARI
7.PAUZATUN ULFA
3.EKA OKTAVIANI
8.USWATUN HASANAH
4.I GEDE YUDIARI ANGGARA
PROGRAM SI-KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MATARAM TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang Study
:Keperawatan Jiwa
Topik
:Gangguan Jiwa dan Peran Serta Keluarga Dalam Penyembuhan Pasien
Sasaran
:Keluarga dan Pasien di poliklinik RSJ Mutiara Sukma
Tempat
:Poliklinik RSJ Mutiara Sukma, Provinsi NTB
Hari/tanggal
:Rabu, 11 Februari 2015
Waktu
:09.00 WITA selama ± 35 menit
A. Tujuan 1.
Tujuan Intruksional umum Setelah
dilakukan
mengerti
tentang
penyuluhan, gangguan
diharapkan
jiwa
dan
peserta
peran
serta
keluarga dalam penyembuhan pasien. 2.
Tujuan Intruksional khusus Setelah
dilakukan
penyuluhan
diharapkan,
peserta
mampu: 1)
Menjelaskan pengertian tentang gangguan jiwa
2)
Menjelaskan tentang penyebab gangguan jiwa
3)
Menjelaskan tentang dampak gangguan jiwa
4)
Menjelaskan
tentang
alasan
peran
serta
keluarga
dalam penyembuhan pasien gangguan jiwa selama 5)
Menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diketahui keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
6)
Menjelaskan tentang cara keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
B. Sasaran
Keluarga dan pasien di poliklinik RSJ Provinsi NTB C. Materi (terlampir) a)
Pengertian tentang gangguan jiwa
b)
Penyebab gangguan jiwa
c)
Dampak gangguan jiwa
d)
Alasan peran serta keluarga dalam penyembuhan pasien gangguan jiwa
e)
Hal-hal
yang
perlu
diketahui
keluarga
dalam
perawatan gangguan jiwa f)
Cara keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
D. Metode 1)
Ceramah
2)
Diskusi/tanya jawab
E. Media Leaflet Poster F. Alat dan bahan: Wireless G. Kegiatan Penyuluhan WAKTU Pembukaan
1.
(3 menit)
2. 3.
Kegiatan Peyuluh Audiens Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 2. Memperhatikan Memperkenalkan diri dan Mendengarkan 3. Memperhatikan Menjelaskan tujuan dan melakukan kontrak waktu
4.
Mengajukan
pertanyaan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang
4. Menjawab pertanyaan
peserta
gangguan
jiwa
dan peran serta keluarga Penyajian (22
dalam penyembuhan pasien 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan pengertian
tentang
memperhatikan
menit)
gangguan jiwa
2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan
tentang
penyebab gangguan jiwa 3. Menjelaskan
tentang
dampak gangguan jiwa 4. Menjelaskan
memperhatikan 3. Mendengarkan dan memperhatikan 4. Mendengarkan dan memperhatikan
tentang
alasan
pentingnya
peran
serta
keluarga
dalam
penyembuhan pasien
5. Mendengarkan dan memperhatikan 6. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan tentang halhal yang perlu diketahui keluarga dalam perawatan
memperhatikan 7. Peserta bertanya
gangguan jiwa 6. Menjelaskan tentang cara keluarga dalam perawatan gangguan jiwa 7. Memberikan kepada
8. Peserta tersenyum
kesempatan
peserta
dan
merasa puas
untuk
bertanya apabila ada yang kurang jelas. 8. Memberikan positif Penutup (10 menit)
reinforcement
kepada
atas kemampuannya. 1. Mengevaluasi
peserta hasil 1. Menjawab
penyuluhan kepada peserta 2. Menyimpulkan hasil
pertanyaan
evaluasi penyuluhan 2. Mendengarkan 3. Menutup acara penyuluhan 3. Menjawab salam dengan mengucapkan salam
H. Evaluasi 1. Evaluasi struktur Diharapkan
semua
penyuluhan,
yang
peserta dilaksanakan
mengikuti di
kegiatan
poliklinik
RSJ
Provinsi NTB sesuai dengan pengorganisasian yang telah dibuat sebelum dilaksanakan penyuluhan.
2. Evalusi Proses Selama dilakukan penyuluhan diharapkan: 1)
Seluruh peserta mengikuti
2)
Seluruh meninggalkan
kegiatan penyuluhan.
peserta
penyuluhan
tidak
tempat
penyuluhan
sebelum
ada
yang
kegiatan
selesai. 3)
Seluruh peserta
terlibat aktif dalam kegiatan
penyuluhan
3. Evaluasi hasil Sesuai dengan TIK, maka diharapkan peserta penyuluhan mampu: 1)
Menjelaskan pengertian tentang gangguan jiwa
2)
Menjelaskan tentang penyebab gangguan jiwa
3)
Menjelaskan tentang dampak gangguan jiwa
4)
Menjelaskan tentang alasan pentingnya peran serta keluarga dalam penyembuhan pasien gangguan jiwa
5)
Menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diketahui keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
6)
Menjelaskan tentang cara keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
Daftar Pustaka Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa: Teori dan Tindakan Keperawatan Cetakan-1 . Depkes RI. Jakarta Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawan Jiwa. EGC. Jakarta.
Lampiran GANGGUAN JIWA DAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN I.
PENGERTIAN Gangguan atau
Jiwa
adalah
mentalnya
kurang
mengganggunya sering
juga
kondisi
dalam disebut
dimana
berfungsi
fungsi
proses
dengan
sehari-hari.
sebagai
gangguan
fisiologik
baik
sehingga
Gangguan psikiatri
ini atau
gangguan mental dan dalam masyarakat umum kadang disebut sebagai gangguan saraf. Gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang bisa memiliki bermacam-macam gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat dalam pikirannya. Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau berhubungan/berbicara
dengan
orang
lain
dan
tidak
mau
makan hingga yang mengamuk dengan tanpa sebab yang jelas. Mulai dari yang diam saja hingga yang berbicara dengan tidak jelas. Dan adapula yang dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian sama sekali dengan lingkungannya. I. PENYEBAB GANGGUAN JIWA Gangguan jiwa bukanlah suatu keadaan yang mudah untuk ditentukan berkaitan
penyebabnya. yang
dapat
Banyak
menimbulkan
faktor
yang
gangguan
jiwa
saling pada
seseorang. Faktor kejiwaan (kepribadian), pola pikir dan kemampuan untuk mengatasi masalah, adanya gangguan otak, adanya gangguan bicara, adanya kondisi salah asuh, tidak diterima dimasyarakat, serta adanya masalah dan kegagalan dalam kehidupan mungkin menjadi faktor-faktor yang dapat mnimbulkan
adanya
gangguan
jiwa.
Faktor-faktor
diatas
tidaklah dapat berdiri sendiri; tetapi dapat menjadi satu
kesatuan yang
secara bersama-sama
menimbulkan gangguan
jiwa. Karena
banyak
sekali
faktor
yang
dapat
mencetuskan
gangguan jiwa; maka petugas kesehatan kadangkala tidak dapat
dengan
mudah
menemukan
penyebab
dan
mengatasi
masalah yang dialami oleh pasien. Disamping itu tenaga kesehatan sangat memerlukan sekali bantuan dari keluarga dan masyarakat untuk mencapai keadaan sehat jiwa yang optimal bagi pasien. II.
Dampak Gangguan Jiwa Adanya
gangguan
jiwa
pada
seorang
pasien
dapat
menimbulkan berbagai kondisi antara lain : 1. Gangguan Aktivitas Hidup Sehari-hari Adanya gangguan jiwa pada seseorang dapat mempengaruhi kemampuan
orang
sehari-hari mandi,
tersebut
seperti
berpakaian,
dalam
kemampuan merapikan
melakukan
untuk rambut
kegiatan
merawat dan
diri
:
sebagainya;
atau berkurangnya kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya; seperti tidak mau makan, minum, buang
air
sedikit
(berak
dan
gerakan.
berlanjut; penyakit
maka
fisik
kencing)
Apabila akhirnya
seperti
serta
kondisi dapat
kelaparan
diam
ini
juga dan
dengan
dibiarkan menimbulkan
kurang
gizi,
sakit infeksi saluran pencernaan dan pernafasan serta adanya
penyakit
kulit;
atau
timbul
penyakit
yang
lainnya. 2. Gangguan Hubungan Interpersonal Disamping berkurangnya kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gangguan
hidupnya jiwa
sehari-hari;
juga
kadang
seorang
mengalami
pasien penurunan
kemampuan melakukan hubungan (komunikasi) dengan orag lain. Pasien mungkin tidak mau berbicara, tidak mau menapat
orang
lain
atau
menghindar
dan
memberontak
manakala didekati orang lain. Disamping itu mungkin
juag
pasien
tidak
mau
membicarakan
dengan
terang-
terangan apa yang difikirkannya. 3. Gangguan Peran/Sosial Dengan adanya gangguan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari dengan
dan
orang
berkurangnya
lain;
terganggunya
maka
peran
kemampuan
tentu
dalam
saja
berhubungan
berakibat
kehidupan;
baik
pada dalam
pekerjaannya sehari-hari, dalam kegiatan pendidikan, peran dalam keluarga (sebagai ayah, ibu, anak) dan peran dalam kehidupan sosial yang lebih luas (dalam masyarakat). Berbagai
keadaan
akhirnya
dapat
yang
timbul
merugikan
akibat
gangguan
kepentingan
jiwa
keluarga,
kelompok dan masyarakat; sehingga peran serta aktif dari seluruh unsur masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi gangguan jiwa. III.
Alasan pentingnya peran keluarga dalam penyembuhan pasien gangguan jiwa: 1. Keluarga paling banyak berhubungan dengan pasien . 2. Keluarga
orang
paling
dekat
dan
paling
mengetahui
keadaan pasien 3. Pasien nantinya akan kembali kelingkungan keluarga. 4. Keluarga
pemberi
kebutuhan
dasar
perawatan
utama
misalnya
makan,
dalam
pemenuhan
minum,
mandi,
berpakaian, dll. 5. Orang dengan gangguan jiwa membutuhkan mengobatan yang cukup
lama,
keluarga IV.
Hal-hal
sehingga
perlu
kerjasama
dengan
pihak
sangatlah penting.
yang
perlu
diketahui
keluarga
dalam
perawatan
gangguan jiwa: Perilaku manusia a. Perlu dukungan yang memadai dari keluarga & seluruh unsur masyarakat. b. Bantu dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari,
sesuai tahap kemandirian pasien c. Pemberian peran yang sesuai dapat meningkatkan harga diri pasien. d. Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki pasien pada waktu
lalu,
misalnya
olah
raga,
main
musik,
menggambar, dll V.
Cara keluarga dalam perawatan gangguan jiwa: 1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu:
Bantu & perhatikan pemenuhan kebutuhan makan dan minum.
Kebersihan diri & penampilan
Latih
kegiatan
sehari-hari,
misalnya
makan
sendiri, cuci pakaian sendiri, membersihkan rumah.
2. Bantu komunikasi yang teratur
Bicara yang jelas & singkat.
Kontak/bicara yang teratur.
Pertahankan tatap mata saat bicara.
Sabar,
lembut
dan
tidak
terburu-
buru.
Lakukan sentuhan & belaian yang akrab.
Berikan pujian bila melakukan hal yang benar atau baik.
3. Libatkan dalam kelompok
Beri kesempatan nonton TV, baca koran, dengar musik.
Sediakan peralatan pribadi, misalnya tempat tidur, lemari pakaian, dll
Ikut
sertakan
dalam
pertemuan
keluarga
secara
teratur.
Ikut sertakan dalam kegiatan pengobatan kelompok, misalnya permainan, dll.