Sap Retinopati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK



: RETINOPATI



SASARAN



: PASIEN DAN KELUARGA



TEMPAT



: : KELOMPOK 2



PEMATERI



: DEWI FITRIYANI



: HARRY PUTRA SAPRATAMA : RUSMAN DANI ARWANA : STEFANI YUNI ARSITA : SRI WIDYA HARI/TANGGAL



: SELASA,12 DESEMBER 2017



WAKTU



: 08.00-SELESAI



I.



LATAR BELAKANG Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004.) Komplikasi yang dapat muncul dari Diabetes Melitus digolongkan menjadi dua, yaitu komplikasi jangka pendek (akut) dan kompliksi jangka panjang (kronis). Jangka pendek meliputi hipoglikemia, ketoasidosis diabetik, dan sindrom HHNK. Komplikasi jangka panjang meliputi penyakit mikrovaskuler (retinopati diabetik, nefropati diabetik), penyakit makrovaskuler (penyakit arteri koroner, penyakit serebrovaskuler, dan penyakit arteri perifer), neuropati diabetik, rentan infeksi, dan kaki diabetik (Mansjoer dkk, 2013). Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini dapat diderita oleh siapapun yang menderita diabetes tipe 1 1|Page



maupun 2, terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dan telah menderita diabetes dalam jangka waktu yang lama.Pada awalnya, retinopati diabetik seringkali hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun apabila tidak ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan. Maka dari itu, penderita diabetes melitus selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya satu kali dalam setahun meskipun tidak merasakan keluhan apapun pada mata.(Ilyas, S.2003) II.



Tujuan Penyuluhan Umum Setelah dilakukan penyuluhan, individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat mengerti tentang komplikasi kardiovaskuler diabetes melitus khususnya penyakit jantung



III.



Tujuan Penyuluhan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menjelaskan : 1. Komplikasi Retinopati Diabetes Melitus 2. Gejala komplikasi Retinopati 3. Pencegahan dan Penanganan Retinopati



IV.



Isi Materi Terlampir



V.



Metode 1. Ceramah 2. Diskusi / Tanya – jawab



VI.



Media Power Point



Sumber Belajar Atanasia, F. 2017. Merokok dan diabetes. Diunduh https://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/merokok-dan-diabetes tanggal 12 April 2017



dari Pada



Ariantytety. 2011. Pencegahan Retinopati Diabetik. Diunduh pada tanggal 5 April 2017 Hans, T. 2013. Life HealthyWith Diabetes.Yogyakarta: Rapha Publishing



2|Page



No name. 2012. Cara Agar Anda Terhindar Dari Resiko Diabetes .Diunduh dari http://diabetesindo.weebly.com/artikel-diabetes/category/diabetes/5. Pada tanggal 12 April 2017



VII.



N



Langkah-Langkah Kegiatan



TAHAP



O



1



KEGIATAN



METODE



MEDIA



BELAJAR



Pendahuluan



a) Memberi salam



- Metode



b) Menggali sejauh



tanya



b) Wireless



jawab



c) LCD



mana pengetahuan



( 2 arah )



ALOKASI



BELAJAR



WAKTU



a) Microphone



d) Laptop



pasien tentang



e) Powerpoint



Retinopati



f) Flip Chart



c) Menyampaikan



SUMBER



5 menit



g) Leaflet



pokok bahasan d) Menyampaikan tujuan 2



Penyajian



a) Mengetahui tanda - Metode dan gejala



tanya



retinopati



jawab



b) Mengetahui



( 2 arah )



klasifikasi retinopati



20 menit



c) Mengetahui tanda dan gejala retinopati d) Mengetahui pencegahan Retinopati e) Mengetahui 3|Page



Penanganan Retinopati



3



Penutup



a) Menyimpulkan



- Metode



materi



tanya



penyuluhan



jawab



bersama keluarga b) Memberikan



( 2 arah ) 5 menit



evaluasi secara lisan c) Memberi salam penutup



\



4|Page



Lampiran Materi :



A. Pengertian Retinopati adalah kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata berupa perdarahan, tidak adekuatnya pasokan darah dan penyumbatan pembuluh darah. Akibat yang serius adalah kerusakan retina, yang kadang-kadang menetap dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan bahkan kebutaan. Penyakit retinopati adalah penyakit lanjutan dari seseorang yang telah mengalami diabetes melitus atau hipertensi. Faktor yang diperkirakan penting dalam perkembangan retinopati adalah seseorang yang yang sudah dinyatakan terserang diabetes melitus dan hipertensi. Dalam suatu kasus,seseorang yang telah lama mengalami diabetes melitus,80% kepastiannya diperkirakan mengalami retinopati. Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga di seluruh dunia. Penyakit Diabetes Melitus terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah berlebih. Kelebihan gula tersebut menjadi racun bagi tubuh penderita. Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini dapat diderita oleh siapapun yang menderita diabetes tipe 1 maupun 2, terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dan telah menderita diabetes dalam jangka waktu yang lama. Pada awalnya, retinopati diabetik seringkali hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun apabila tidak ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan. Maka dari itu, penderita diabetes melitus selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya satu kali dalam setahun meskipun tidak merasakan keluhan apapun pada mata. Retinopati Hipertensi (hypertensive retinopathy)adalah kerusakanpada retina akibattekanan darah tinggi.Kelainan pembuluh darah dapat berupa penyempitan umum atausetempat,



percabangan pembuluh darah



yang tajam, fenomena 5|Page



crossingatau



sklerose



pembuluhdarah.Kelainan



pembuluh



darah



ini



dapat



mengakibatkan kelainan pada retina yaitu retinopatihipertensi.Retinopati hipertensi dapat berupa perdarahan atau eksudat retina yang pada daerahmakula dapat memberikan gambaran seperti bintang (star figure). B. Tanda dan Gejala Pada tahap awal, retinopati diabetik dapat menimbulkan gejala yang khas seperti: 1. Penglihatan kabur dan ganda. 2. Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata 3. Melihat lingkaran-lingkaran cahaya ataupunmelihat bintik gelap dan cahaya kelap-kelip. 4. Tidak dapat melihat sesuatu yang ada pada salah satu sisi. 5. Kesulitan dalam membaca. 6. Mata merah dan gatal. 7. Kehilangan penglihatan warna. 8. Sesuatu yang lurus tidak keliahatan lurus. C. Klasifikasi Penyakit 1. Retinopati Diabetik Retinopati Diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus. Retinopati akibat diabetes mellitus lama berupa aneurismata, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak. Penderita Diabetes Mellitus akan mengalami retinopati diabetik hanya bila ia telahmenderita lebih dari 5 tahun. Bila seseorang telah menderita DM lebih 20 tahun maka biasanya telah terjadi kelainan pada selaput jala / retina. Retinopati diabetik sendiri dapat dibagi menjadi 2 : a. Retinopati Diabetes non proliferatif Suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh halus. Kebanyakan orang dengan Retinopati Diabetes non proliferatif tidak mengalami gejala atau dengan gejala yang minimal pada fase sebelum masa dimana telah tampak lesi vaskuler melalui ophtalmoskopi. b. Retinopati Diabetes Proliferatif



6|Page



Merupakan penyulit mata yang paling parah,karena retina yang sudah iskemik atau pucat tersebut bereaksi dengan membentuk pembuluhdarah baru yang abnormal (neovaskuler). Neovaskuler atau pembuluh darah liar ini merupakan ciri Retinopati Diabetes Proliferatif dan bersifat rapuh serta mudah pecah sehingga sewaktu-waktu dapat berdarah kedalam badan kaca yang mengisi rongga mata, menyebabkan pasien mengeluh melihat floaters (bayangan benda-benda hitam melayang mengikuti penggerakan mata) atau mengeluh mendadak penglihatannya terhalang. 2. Retinopati Hipertensi Retinopati Hipertensi (hypertensive retinopathy) adalah kerusakan pada retina akibat tekanan darah tinggi. Retinopati Hipertensi adalah kelainan-kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi. Kelainan pembuluh darah dapat berupa penyempitan umum atau setempat, percabangan pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing atau sklerose pembuluh darah. Kelainan pembuluh darah ini dapat mengakibatkan kelainan pada retina yaitu retinopati hipertensi.Retinopati hipertensi dapat berupa perdarahan atau eksudat retina yang pada daerah makula dapat memberikan gambaran seperti bintang (star figure). D. Pencegahan dan Penanganan 1.



Pencegahan Prinsip utama penatalaksanaan dari retinopati diabetik adalah pencegahan. Pencegahan maksimal dapat dicapai dengan memperhatikan berbagai hal yang dapat mempengaruhi perkembangan retinopati diabetik. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guna mencegah retinopati diabetik antara lain: a.



Pemeriksaan Mata Prinsip utama dalam menangani retinopati diabetik adalah pencegahan dengan deteksi dini sebelum terjadi gangguan penglihatan yang berat. Walaupun belum mengeluh dan tanpa melihat berapa lama pasien menderita diabetes, seorang pasien harus dirujuk ke dokter mata untuk menjalani pemeriksaan mata awal (skrinning). Pemeriksaan mata rutin pada pasien dengan DM sangat dianjurkan. Pemeriksaan mata pertama kali dianjurkan dilakukan pada saat pasien didiagnosis DM atau maksimal 5 tahun setelah terdiagnoisis DM. Pemeriksaan mata selanjutnya dilakukan secara berkala setiap satu tahun sekali. 7|Page



Dalam pemeriksaan, mata akan ditetes supaya pupil menjadi lebih lebar dan dokter dapat mengamati retina secarra seksama. Sebaiknya dilakukan untuk dokumentasi dengan foto fundus, atau pencitraan lain yang diperlukan. b.



Kontrol Kadar Glukosa Darah Kontrol kadar glukosa darah dengan mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter Anda. Lakukan pengecekan kadar glukosa darah secara rutin minimal 1 bulan sekali, dan lakukan pemeriksaan kadar HbA1C minimal 6 bulan sekali. Berdasarkan penelitian Diabetic Control and Complication Trial (DCCT) diketahui bahwa gula darah yang terkontrol selama 3 tahun pada pasien DM dapat menurunkan resiko terjadinya retinopati diabetik hingga 60% dan mencegah perburukan retinopati diabetik hingga 54%. Pada penelitian yang dilakukan United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) diketahui bahwa setiap penurunan HbA1C sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan resiko komplikasi mikrovaskular sebesar 35%. Kontrol optimum glukosa darah / HbA1c sebesar < 7% diketahui dapat mempertahankan atau menunda terjadinya retinopati diabetik.



c.



Perbaiki Pola Hidup Retinopati diabetik merupakan komplikasi dari DM. Oleh karena itu, memperbaiki faktor-faktor risiko penyakit DM akan membantu mencegah terjadinya retinopati diabetikum. Dalam memperbaiki pola hidup, hal-hal yang perlu dihindari pasien Retinopati Diabetik adalah sebagai berikut : 1) Merokok Merokok telah lama diketahui menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru hingga impotensi. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa merokok dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Merokok meningkatkan kesempatan terkena diabetes. Jangan tunggu sampai terkena diabetes, karena komplikasi diabetes menyebabkan retinopati diabetik, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, kerusakan saraf dan masih banyak lainnya. Saat menghisap asap rokok, sedikitnya ada 60 bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker dan lebih dari 4000 zat yang berbahaya bagi tubuh ikut terhisap. Zat berbahaya tersebut antara lain nikotin, amonia, dan karbon monoksida. 8|Page



Pada perokok terdapat peningkatan kadar gula darah dan juga peningkatan distribusi lemak perut, tambahan lagi keduanya ini merupakan penanda yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi hormon Insulin. Berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh American Journal of Epidemiology, seorang perokok berat yang merokok sebanyak 16–25 batang atau lebih setiap harinya memiliki risiko dua kali lipat lebih banyak menderita Diabetes Mellitus jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. The Cancer Prevention Study menemukan bahwa perempuan yang merokok lebih dari 40 batang per hari memiliki risiko terkena Diabetes Mellitus 74% lebih tinggi daripada perempuan yang tidak merokok, sedangkan risiko terkena Diabetes Mellitus bagi laki-laki perokok meningkat sebesar 45%. Maka, dapat disimpulkan bahwa dengan semakin seringnya merokok, risiko seseorang untuk menderita Diabetes Mellitus akan semakin bertambah. Bagi penderita Diabetes Mellitus, sadari bahwa kebiasaan merokok dapat memperburuk penyakit Diabetes Mellitus karena merokok dan Diabetes Mellitus saling membahayakan satu sama lain. 2) Obesitas Komplikasi lain yang berhubungan dengan diabetes melitus dan obesitasadalah retinopati diabetik. Hubungan antara diabetes melitus dan obesitas dengan



kejadian retinopati diabetik salah satunya adalah



terjadinya neovaskularisasi pada retina yang rentan pecah dan dapat menjadi retinopati. Orang yang menderita obesitas lebih berisiko terhadap diabetes. Untuk dapat mengurangi risiko diabetes yaitu dengan menurunkan berat badan. Jaga berat badan agar tetap ideal agar terhindar dari bahaya diabetes. Bahkan mengurangi berat badan sekitar 5 persen saja dapat menurunkan risiko diabetes hingga 70 persen. 3) Kebiasaan mengkonsumsi junk-food (makanan cepat saji) Hindari kebiasaan mengkonsumsi makan cepat saji. Orang yang gemar makan makanan cepat saji lebih terancam mengalami obesitas dan mengembangkan tingkat resistensi insulin hingga 2 kali lipat. Selain itu, banyak makanan cepat saji yang sarat akan lemak trans yang tidak sehat 9|Page



dan karbohidrat olahan. Hal tersebut dapat membuat berat badan tidak stabil dan meningkatkan risiko diabetes. 4) Gizi seimbang Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memenuhi gizi seimbang adalah sebagai berikut : a) Makanlah beraneka ragam makanan, untuk menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. b) Makanlah



untuk



memenuhi



kecukupan



energi



(capai



dan



pertahankan berat badan normal) agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti bekerja, belajar, berolahraga dan kegiatan lain. c) Makanlah sumber makanan karbohidrat, pilihlah karbohidrat kompleks dan serat seperti padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu, dan lain-lain. Kemudian makanlah sumber makanan karbohidrat sederhana alamiah seperti buah-buahan, sayuran dan susu serta karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dan lain-lain. d) Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi. Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. e) Gunakan garam beryodium. 5) Olahraga secara teratur Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Prinsipnya tidak perlu olah raga berat, olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Beberapa contoh olah raga yang disarankan yaitu jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 30-40 menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antar 5-10 menit. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan penggunaan glukosa.



10 | P a g e



2



Penanganan Retinopati diabetik dapat di tangani dan disembuhkan. Penanganan terbaik yang di ketahui adalah : a.



Bedah laser Laser digunakan untuk pembakaran kecil pada retina, untuk menambal pembuluh darah ekstra, dan menghindari tumbuhnya pembuluh darah baru yang rapuh. Edema macular juga dapat di tangani dengan bedah laser. Sebagai tambahan, alat bantu penglihatan kurang, seperti lensa pembesar (untuk close up) dan lensa telescopic (untuk jarak) dapat membantu. Apabiloa ada perdarahan vitreous atau operasi untuk mengangkat pembuluh darah yang pecah dan jaringan scar (jaringan bekas luka), untuk menghentikan perdarahan, untuk mengganti sebagian cairan vitreous dalam mata dengan cairan garam, dan kadang-kadang di perlukan tindakan operasi untuk memperbaiki detached (ablasio) retina. Ada pila cara penanganan retinopati diabetik dengan menyuntikan obat (biasanya obat anti fakta pertumbuhan) ke dalam retiana.



b.



Foto coagulasi Penyinaran dengn sinar laser (xenon ARC) membuka area baru dalam pengobatan retinopati. Khususnya pada diabetes retinopati grade II (DR II) jelas terjadi perbaikan pada retina dan penglihatan. Pada DR II lanjut dan DR III kelaianan ini menetap, sehingga tidak terjadi kemunduran penglihatan. Cara kerja dan kegunaan foto coagulasi ini adalah : 1) Membekukan dan merusak kapiler sumber perdarahan. 2) Mencegah pembentukan pembuluh darah baru. 3) Mencegah perlengketan retina dan pertumbuhan jaringan ikat.



11 | P a g e