SAP Senam Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM PADA LANSIA



DISUSUN OLEH:



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Christine Pardede, S.Kep. Dwily Sundari Simamora, S.Kep. Mery Anglelia S, S.Kep. Stefi Elisabeth Marpaung, S.Kep. Oshinda Simangunsong, S.Kep. Arini Clara Hutauruk, S.Kep. Rina Lavenia Simanjuntak, S.Kep. Anastasya V. Samosir, S.Kep. Widya Y.Situmeang, S.Kep



131101115 131101116 131101117 131101118 131101119 131101120 131101121 131101122 131101123



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Tema



: Senam Lansia



Sasaran



: Lansia yang berada di dalam naungan Puskesmas Kota Matsum



Hari/tanggal



: Selasa, 6 Maret 2018



Waktu



: 09.00 s/d 10.30 Wib



Tempat



: Kelurahan Kota Matsum



A. Latar Belakang



Keberhasilan pemerintah dalam Pembangunan Nasional adalah bentuk telah terwujudnya hasil yang positif di berbaga bidang, khususnya dibidang medis atau ilmu kedokteran sehingga meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia, sehngga dampaknya jumlah penduduk lansia meningkat. Saat ini diseluruh dunia jumlah lansia diperkirakan 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Secara demografi menurut sensus penduduk di Indonesia pada tahun 1080 terdapat 5,3 juta orang yang berusia 60 tahun keatas. Pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat menjadi 11,09%. Meningkatnya umur harapan hidup dipenngaruhi oleh majunya pelayanan kesehatan, meniurunya angka kematian bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi, serta meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi (Bandiyah, 2009). Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut. Penurunan kemampuan muskuluskletal dapat menurunkan aktivias fisik, sehingga akan memperngaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Uliya,dkk, 2009). Memelihara kesehatan untuk dihup yang tidak bergantung dengan orang lain besar kemungkinan harus memprioritaskan kekuatan otot (Broman dkk, 2006). Lansia akan mengalami proses mengilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Keadaan ini menyebabkan munculnya penyakit degeneratf yang merupakan penumpukan distorsi metabolik dan strukutural. Menua adalah suatu proses mengilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan memperahankan struktur dan sungsi normalnya sehingga tidak tahan erhadap jejas, termasuk infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran organ tubuh seperti otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistem saraf yang mengakibatkan lansia mengalami penurunan keseimbangan. Senam lansia dan senam otak merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut



karena senam lansia akan menambah muskuloskletal yang menurun dapat diperbaiki. Selain itu senam lansia bermanfaat untuk memelihara kebugaran jantung dan paru. B.



Tujuan 1. Tujuan Umum



Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien dapat memahami serta mampu melakukan senam lansia. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien mampu: a. Menjelaskan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar b. Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar c. Mendemonstrasikan langkah olahrga bagi lansia dengan benar tanpa melihat gambar. 3. Metode 



Ceramah







Demonstrasi







Diskusi dan tanya jawab



4. Alat Peraga a. Media



: Poster



b. Alat



: Microfon Speaker Kabel sambung



E. Kegiatan Penyuluhan No. 1.



Tahapan Kegiatan Pembukaan (5 menit)



Kegiatan



Kegiatan Peserta



 Mengucapkan salam



 Menjawab



 Memperkenalkan diri  Menjelaskan



salam



dan



mendengarkan



tujuan



penyuluhan 2.



Pelaksanaan



 Menjelaskan



materi 



penyuluhan



(20 menit)



berupa



definisi, tujuan, jenis



senam



manfaat,



jenislansia, prinsip,



demonstrasi



langkah-



langkah senam lansia 



Pasien



dan



keluarga



Mendengarkan bertanya



memperhatikan penjelasan



tentang



Senam Lansia 



klien menanyakan halhal



yang



kurang



dipahami 3.



Penutup (5 menit)







Evaluasi validasi



 Menyimak







Menyimpulkan



 Memperhatikan



bersama-sama 



Mengucapkan



mendengarkan terima



kasih 



Mengucapkan



dan



 Memperhatikan



dan



mendengarkan salam



 Menjawab salam



penutup



F. Pengorganisasian Penyaji Moderator Dokumentator Fasilitator



: Mery Anglelia Sirait, S.Kep. : Dwily Sundari Simamora, S.Kep. : Arini Clara Hutauruk, S.Kep. : Christine Pardede, S.Kep Stefi Elisabeth Marpaung, S.Kep Oshinda Simangunsong, S.Kep Rina Lavenia Simanjuntak, S.Kep



Pembimbing: 1. Mardaini, S.Kep, Ns sebagai dosen pembimbing



G. Uraian Tugas 1. Penyaji - Bertangung jawab memberikan penyuluhan - Memahami topik penyuluhan - Mengexplore pengetahuan klien -



Menjelaskan secara luas tentang materi yang disajikan



Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audiens.



2. Moderator



- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan - Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing - Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audiens



- Menyampaikan kontrak waktu - Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi - Menganalisis penyajian 3. Dokumentator - Mendokumentasikan foto kegiatan penyuluhan 4. Fasilitator - Mendemonstrasikan gerakan kepada audiens - Meminta audiens mengisi absensi kegiatan penyuluhan - Mengajak audiens untuk bertanya 5.



Pembimbing - Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan



H. Evaluasi Evaluasi akan dilakukan adalah:



1.



2.



Evaluasi Struktur a.



Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan



b.



Klien hadir dalam kegiatan



c.



Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan



d.



Pasien ± 20orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati



Evaluasi Proses Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang senam lansia.



3.



Evaluasi Hasil



Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi selama 30 menit peserta sudah mengerti dan dapat melakukan senam lansia dirumah.



Lampiran Materi SENAM LANSIA 1. Pengertian Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilakukan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program rehabilitas bagi mereka yang telah menderita (Depkes RI, 2003). 2. Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan meliputi: a. Senam kebugaran lansia b. Senam otak c. Senam osteoporosis d. Senam hipertensi e. Senam diabetes melitus f. Olahraga rekreatif/ jalan santai 3. Tujuan Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran, kesehatan jasmani dan rohani. Tujuan lain adalah (Depkes RI, 1997): a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme b. Membangun kekuatan dan daya tubuh c. Menurunkan lemak d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi 4. Manfaat senam a. Sebagai pencegahan Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit b. Sebagai pengobatan (kuratif) Penyakit yang dikurangi dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah. DM, kelainan infark jantung, kelainan insufisiensi, koroner, kelainanpembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis. c. Sebagai rehabilitasi Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut: 1. Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia 2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan. 3. Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya tuntutan (sakit). 5. Prinsip-prinsip olahraga pada lansia a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah: 1. Ketahanan kardio-pulmonal 2. Kelenturan (fleksibilitas) 3. Kekuatan otot



4. Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan) b. Selalu mempertahankan keselamatan c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat d. Permainan dalam bentuk ringan sangat dianjurkan e. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah) f. Bersifat progresif (bertahap meningkat) g. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan h. Lama latihan berlangsung selama 15-60 menit i. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali j. Perhatikan kontra indikasi latihan: 1. Adanya penyakit infeksi 2. Hipertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg 3. Berpenyakit berat dan dilarang dokter 6. Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu: a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik c. Memberi kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsang d. Mencegah cedera Oleh karena itu sesuai perubahan-perubahan fisik yang ada lebih diarahkan pada: a. Perbaikan kekuatan otot b. Perbaikan stamina (aerobic capacity) c. Perbaikan fleksibilitas d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan mempertahankan postur yang baik 7. Langkah-langkah a. Latihan kepala dan leher 1. Lihat ke atap kemudian menunduk sampai dagu ke dada 2. Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri 3. Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu ke sebelah kiri b. Latihan bahu dan lengan 1. Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali perlahan lahan 2. Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala 3. Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan kiri 4. Letakkan tangan di punggung kemudian coba meraih ke atas sedapatnya



c. Latihan punggung 1. Dengan tangan di samping bengkokan badan ke satu sisi kemudian ke sisi yang lain 2. Letakkan tangan di pinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu ke kiri dan ke kanan d. Latihan pernafasan 1. Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks 2. Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam dalam maka terasa dada mengambang 3. Keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali



DAFTAR PUSTAKA Ardiyanti, N. 2009. Hubungan Antara Senam Lansia Dengan Kemandirian Melakukan Aktivitas Daaar Sehari-haro di PYSW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik, Nuha Medika, Yogyakarta Herawaty, L. Dan Wahyuni. 2004. Perbedaan Pengaruh Senam Otak dan Senam Lansia Terhadap Keseimbangan Pada Orang Lanjut Usia