10 0 135 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Oleh : KHALIDASSIA NPM : 19.111.012
ISTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN AJAR 2020/202
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN Kode Mata Ajaran
:
Mata Ajaran
: Kegawatdaruratan Bencana
Pertemuan
: Les ke 2
Jumlah SKS
: 2 SKS
Waktu
: 1 x 45 menit
Pokok Bahasan
: Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Sub Pokok Bahasan
: 1. Pengertian Pasien Gadar, SC, SPGDT, dan PSC
2. Pengertian SPGDT Sehari-hari 3. Keperluan SPGDT Sehari-hari 4. Sistem Pelayanan Medik. 5. Pelayanan Sehari-hari I.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM : Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit peserta mengetahui tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
II.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta mampu: 1. Menjelaskan mengenai pengertian pasien gadar, Safe Community (SC), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dan Public Safety Center (PSC). 2. Menjelaskan mengenai pengertian SPGDT sehari-hari. 3. Menjelaskan mengenai keperluan SPGDT sehari-hari. 4. Menjelaskan mengenai sistem pelayanan medik. 5. Menjelaskan mengenai pelayanan sehari-hari.
III.
METODE Ceramah Tanya Jawab
IV.
MATERI 1. Pengertian pasien gadar, Safe Community (SC), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dan Public Safety Center (PSC). 2. Pengertian SPGDT sehari-hari. 3. Keperluan SPGDT sehari-hari. 4. Sistem pelayanan medik.
2
5. Pelayanan sehari-hari. V.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Kegiatan Penyuluhan
Tahap/ Waktu Pembukaan 5 menit
Penyuluh/Pemateri 1. Memberikan
salam
Peserta
pembuka
dan 1. Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Mendengarkan
2. Menginformasikan materi yang akan disampaikan
dan
memperhatikan 3. Menjawab
3. Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai
pertanyaan
pada akhir penyuluhan ini 4. Menjelaskan
manfaat
dan
relevansi
pokok bahasan ini Penyampaian 1. Menerangkan tentang pengertian pasien 1. Mendengarkan Materi 35 menit
gadar, Safe Community (SC), Sistem
memperhatikan
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu 2. Menjawab (SPGDT), dan Public Safety Center (PSC). 2. Menerangkan
pertanyaan 3. Menerima
tentang
pengertian
SPGDT sehari-hari. 3. Menjelaskan tentang keperluan SPGDT sehari-hari. 4. Menjelaskan tentang sistem pelayanan medik. 5. Menjelaskan tentang pelayanan seharihari. 6. Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan 7. Memberi kesempatan pada peserta lain untuk menjawab pertanyaan 8. Menjawab dan menjelaskan kembali tentang pertanyaan peserta
reinforcement
dan
3
Penutup
1. Mengajukan
5 menit
beberapa
pertanyaan 1. Menjawab
mengenai materi yang telah diberikan untuk mengevaluasi peserta 2. Menyimpulkan
materi
pertanyaan 2. Mendengarkan
yang
telah
disampaikan
memperhatikan 3. Menjawab salam.
3. Mengucapkan salam penutup. VI.
REFERENSI 1. Seri Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) / General Emergency Life Support (GELS) : Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Cetakan ketiga. Dirjen Bina Yanmed Depkes RI, 2006. 2. Tanggap Darurat Bencana (Safe Community modul 4). Depkes RI, 2006.
VII.
MEDIA Power Point dan Media Tiga Dimensi
VIII.
EVALUASI Prosedur : Test pada akhir penyuluhan Jenis : Lisan Bentuk : Tes subjektif Alat : Tes buatan penyuluhan 1. Apa yang dimaksud dengan pasien gadar, Safe Community (SC), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dan Public Safety Center (PSC). 2. Apa yang dimaksud dengan SPGDT sehari-hari? 3. Apa yang harus diperlukan dalam SPGDT sehari-hari? 4. Bagaimana sistem pelayanan medik? 5. Bagaimana pelayanan sehari-hari? Aceh, 26 September 2020 Penyuluh ( ) MATERI PENYULUHAN “Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)”
dan
4
1. Pengertian pasien gadar, Safe Community (SC), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dan Public Safety Center (PSC). Pasien gadar merupakan pasien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan segera. Safe Community (SC) : Keadaan sehat dan aman yang tercipta dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pemerintah dan teknokrat merupakan fasilitator dan pembina. SPGDT : Sistem penanggulangan pasien gadar yang terdiri dari unsur, pelayanan pra RS, pelayanan di RS dan antar RS. Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gadar dan sistem komunikasi. PSC (Public Safety Center) : Pusat pelayanan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegadaran, termasuk pelayanan medis yang dapat dihubungi dalam waktu singkat dimanapun berada. Merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan, yang bertujuan untuk mendapatkan respons cepat (quick response) terutama pelayanan pra RS. 2. Pengertian SPGDT sehari-hari. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sehari-hari merupakan rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait yang dilaksananakan ditingkat Pra RS-di RS-antar RS dan terjalin dalam suatu sistem. Tujuan bagaimana agar korban/pasien tetap hidup (survive). 3. Keperluan SPGDT sehari-hari. SPGDT sehari-hari memerlukan a.
Subsistem komunikasi Jejaring penyampaian informasi Jejaring koordinasi Jejaring pelayanan
b.
Subsistem transportasi
c.
Pembinaan (pelatihan/penyuluhan)
5
4. Sistem pelayanan medik. a.
Pra RS, dengan mendirikan PSC, BSB dan pelayanan ambulans dan komunikasi. Brigade Siaga Bencana (BSB) : Satuan tugas kesehatan yang terdiri dari petugas medis (dokter, perawat), paramedik dan awam khusus yang memberikan pelayanan kesehatan berupa pencegahan, penyiagaan maupun pertolongan bagi korban bencana.
b.
Sistem Pelayanan Medik di RS 1) Perlu sarana, prasarana, BSB, UGD, HCU, ICU, penunjang dll. 2) Perlu Hospital Disaster Plan, Untuk akibat bencana dari dalam dan luar RS. 3) Transport intra RS. 4) Pelatihan, simulasi dan koordinasi adalah kegiatan yang menjamin peningkatan kemampuan SDM, kontinuitas dan peningkatan pelayan medis. 5) Pembiayaan diperlukan dalam jumlah cukup.
c.
Sistem Pelayanan Medik Antar RS. 1) Jejaring rujukan dibuat berdasar kemampuan RS dalam kualitas dan kuantitas. 2) Evakuasi. Antar RS dan dari pra RS ke RS. 3) Sistem
Informasi
Manajemen,
SIM.
Untuk
menghadapi
kompleksitas permasalahan dalam pelayanan. Perlu juga dalam audit pelayanan dan hubungannya dengan penunjang termasuk keuangan. 4) Koordinasi dalam pelayanan terutama rujukan, diperlukan pemberian informasi keadaan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan sebelum pasien ditranportasi ke RS tujuan. Hal-hal khusus: Petunjuk Pelaksanaan Permintaan dan Pengiriman bantuan medik dari RS rujukan. Protap pelayanan Gadar di tempat umum. Pedoman pelaporan Penilaian Awal/Cepat. 5. Pelayanan sehari-hari.
6
a.
PSC.
Didirikan
masyarakat
untuk
kepentingan
masyarakat.
Pengorganisasian dibawah Pemda. SDM berbagai unsur tersebut, ditambah masyarakat yang bergiat dalam upaya pertolongan bagi masyarakat.
Biaya
dari
masyarakat.
Kegiatan
menggunakan
perkembangan teknologi, pembinaan untuk memberdayakan potensi masyarakat, komunikasi untuk keterpaduan kegiatan. Kegiatan lintas sektor. PSC berfungsi sebagai respons cepat penangggulangan gadar. b.
BSB. Unit khusus untuk penanganan pra RS, khususnya kesehatan dalam bencana. Pengorganisasian dijajaran kesehatan (Depkes, DInkes, RS), petugas medis (perawat, dokter), non medis (sanitarian, gizi, farmasi dll). Pembiayaan dari instansi yang ditunjuk dan dimasukkan APBN/APBD.
c.
Pelayanan Ambulans. Terpadu dalam koordinasi dengan memanfaatkan ambulans Puskesmas, klinik, RB, RS, non kesehatan. Koordinasi melalui pusat pelayanan yang disepakati bersama untuk mobilisasi ambulans terutama dalam bencana.
d.
Komunikasi. Terdiri dari jejaring informasi, koordinasi dan pelayanan gadar hingga seluruh kegiatan berlangsung dalam sistem terpadu.
e.
Pembinaan. Berbagai pelatihan untuk meningkatan kemampuan dan keterampilan bagi dokter, perawat, awam khusus. Penyuluhan bagi awam.