SAP Stunting [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN [ SAP ] Mareri penyuluhan



: Stunting



Pokok pembahasan



: Pencegahan Stunting



Sasaran / target



: Ibu-ibuk, balita dan bayi



Hari / Tanggal



: Senin,7-02-2022



Waktu / Tempat



: Kantor Jorong Tangah Koto, 09.00- selesai



Metode yang digunakan



: Ceramah



Media



: leaflet



Penyuluh



: Dwi rahmaniati



Lampiran Materi



A. Pengertian Stunting Stunting adalah kondisi yang ditandaai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan teman dengannya. Stunting juga sering disebut dengan kondisi diaman anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dengan ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama keurangan nutrisi. B. Penyebab Stunting Pertumbuhan pendek pada anak yang berada dibawah standard normal merupakan akibat dari kondisi kurang gizi dari dari waktu yang sudah lama (mulai dari dalam kandungan) hingga pada masa 1000 hari pertama masa kehidupan seorang anak. Masalah kesehatan merupakan akibat dar.i



berbagai faktor yang terjadi pada masa lalu seperti asupan gizi yang buruk, terserangnya penyakit infeksi, bayi lahir premature, serta berat badan lahir rendah. (BBLR). Penyebab lainnya : 1. Kurangnya asupan gizi selama hamil WHO atau kesehatan dunia menyatakan bahwa sekitar 20% kejadian stunting sudah terjadi saat masih didalam kandungan atau selama masa kehamilan. Hail ini disebankan oleh kurangnya asupan ibu selama hamil yang kuranh bergizi dan berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit. Sehingga akhirnya pertumbuhan didalam kandungan mulai terhambat dan terus serlanjut setelah kelahiran. 2. Kebutuhan gizi anak tidak tercukupi Kondisi ini bisa terjadin akibat makanan balita saat masih dibawah usia 2 tahun yang tidak tercukupi, seperti posisi munyusui yang kurang tepat, tidak diberikan Asi Eksklusif, sehingga MPASI (makanan pendamping asi yang kurang berkualitas) C. Ciri- ciri Stuting pada anak Menurut (kemenkes RI), balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang dan tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standard dan hasil pengukuran ini berada pada kisaran di bawah normal. Ciri-ciri anak stunting: 1. Pertumbuhan melambat 2. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya 3. Pertumbuhan gigi lambat 4. Performa buruk pada kemampuan focus dan memori belajarnya 5. Usia 8-10 tahun lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang disekitarnya. 6. Berat badan balita tidak naik bahakan cenderung menurun 7. Perkembangan tubuh anak terhambat 8. Anak mudah terserang penyakit infeksi



D. Dampak Stunting pada anak Dampak dalam jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan anak,kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme. Sedangakan dampaknya dalam jangka panjang, stunting yang tidak ditangani dengan baik sendiri mungkin berdampak seperti menurunnya kemampuan



perkembanagan kognigtif otak anak,



kekebalan tubuh melemah sehinnga mudah menculnya penyakit, resiko tinggi kegemukan, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, keselitana belajar. E. Penanganan stunting Meski stunting berdampak hingga dewasa, kondisi ini dipengaruhi oleh pola asuh,cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, lingkungan serta penanganan pangan. Penanganan pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pola asuh yang tepat, (bulletin stunting kemenkes RI). World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan agar bayi usia 6-23 bulan untuk mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang optimal. Ketentuan pemberian makanan



sebaiknya mengandung minimal 4 atau lebih 7 jenis



makanan, meliputi serealia atau umbi-umbian, kacang-kacangan,produk olahan susu,telur atau sumber protein lainnya, dan asupan yang kaya akan vitamin A. F. Cara pencegahan stunting Upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan menurut peraturan mentri kesehatan No 39 tahun 2016. Cara pencegahan stunting menurut pedoman penyelenggaraan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga yaitu; 1. pemantauan kesehatan secara optimal berserta penanganannya, pada 1000 hari pertama kehidupan bayi 2. pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala 3. melakukan persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan, maupun puskesmas.



4. Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM). 5. Melakauakn deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini 6. Memberantasan kemungkinan anak terserang cacingan. 7. Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita 8. Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita.