Satpel Diet Rendah Sisa Dan Tahapan Anak [PDF]

  • Author / Uploaded
  • aria
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN PENYULUHAN A.



Pokok Bahasan



: Tahapan makanan pada anak, diet rendah sisa anak



diare B. Sasaran



: Ibu bayi, balita dan anak



C. Tempat



: Ruang Anggrek (IKA)



D. Waktu E.



: 10.00 WIB



Tujuan Instruksional  Tujuan Umum: Ibu dapat memahami tentang tahapan makanan pada anak dan diet rendah sisa pada anak diare serta dapat mempraktekannya.  Tujuan Khusus: 1.



Ibu dapat memahami tahapan makanan pada anak.



2.



Ibu dapat memahami pengertian diare akut dan kronis, cara penanggulangan serta diet yang diberikan.



3.



Ibu bayi dapat mempraktekkan pemberian tahapan makanan sesuai dengan usia, pemberian diet rendah sisa pada anak diare.



F.



Materi (terlampir)



G. Proses Penyuluhan 1.



Penyuluh memperkenalkan diri.



2.



Penyuluh menjelaskan semua materi yang akan disampaikan.



3.



Penyuluh memberi kesempatan kepada ibu utuk mengajukan pertanyaan.



4.



Penyuluh menyampaikan ringkasan materi yang telah disampaikan.



5.



Penyuluh menutup penyuluhan dengan salam.



H. Metode Penyuluhan Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu metode ceramah dan tanya jawab dengan ibu yang hadir. I.



Alat Peraga Alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan yaitu poster dan leaflet.



J.



Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali materi yang telah disampaikan.



MATERI PENYULUHAN A. Tahapan Makanan Pada Anak Makanan Bayi Usia 0-6 bulan: 1. Hanya ASI saja (ASI Eksklusif) 2. Berikan kolostrum 3. Berikan ASI dari kedua payudara Makanan Bayi Usia 6 bulan:  ASI diteruskan  Diperkenalkan makanan lumat  Diberikan dengan sendok Contoh: -



1 sdm sari jeruk



-



pisang dan pepaya yang dilumatkan



-



bubur susu



-



biskuit yang ditambah air atau susu



Makanan Bayi usia 7-9 bulan:  ASI  Serealia: beras merah, beras putih. Perkenalkan maizena.  Sayuran: wortel, bayam, brokoli, sawi, kembang kol, lobak, kol  Buah: mangga, blewah  Biskuit bayi.  Daging sapi, ayam, hati ayam, tahu, tempe  Yang belum boleh diberikan : ikan dan kerang, telur. Makanan Bayi usia 9-12 bulan: 1. ASI diteruskan



2. Umur 10 bulan bayi diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti. 3. Bayi mulai diperkenalkan telur. 4. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. seperti bubur kacang ijo, buah, dll. Mengapa umur 6 bulan adalah saat terbaik anak mulai diberikan MP-ASI ? 



Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bulan belum sempurna. Pemberian MP-ASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Bayi yang mendapatkan MP-ASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif.







Saat bayi berumur 6 bulan keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MP-ASI. Beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bulan.







Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap untuk menerima kandungan dari makanan. Sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.







Menunda pemberian MP-ASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari-sari makanan yang belum sempurna akan tertumpuk menjadi satu.



B. Diet Rendah Sisa Anak Diare 1. Diare Pengertian Diare Diare/mencret adalah berak cair dimana frekuensinya lebih dari 3x dalam sehari dengan atau tanpa darah dalam tinja. Bila terjadi diare tubuh akan kehilangan cairan. Kehilangan cairan yang berlebihan menyebabkan



kematian, oleh karena itu untuk menanggulangi segera diberikan cairan kepada anak.



Penyebab dan Gejala Diare Penyebab diare antara lain: -



makan tanpa mencuci tangan dengan sabun makan makanan yang tidak bersih lingkungan kumuh dan kotor alergi terhadap protein susu sapi penyakit infeksi seperti radang saluran pencernaan, KEP



Gejala diare sebagai berikut: 1.



berak cair > dari 3x sehari



2.



mual disertai muntah



3.



lemas



Cara Pencegahan  Berikan minum yang banyak ketika anak/bayi diare.  Bila anak masih menyusui ASI harus tetap diberikan dengan frekuensi yang sering.  Berikan makanan halus atau lunak untuk memperbaiki keadaan anak yang sedang sakit dan tidak memperberat kerja usus.  memberikan larutan gula garam atau oralit yang berfungsi untuk mencegah kekurangan cairan pada bayi atau anak. 2. Diet Rendah Sisa Pengertian Rendah Sisa Diet rendah sisa adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti serat daging kasar (liat). Tujuan Diet



Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna. Macam Diet Rendah Sisa  Diet Rendah Sisa I Diet rendah sisa I adalah makanan yang diberikan dalam betuk disaring atau diblender. Makanan ini menghindari makanan berserat tinggi dan sedang, bumbu yang tajam, susu, daging berserat kasar (liat), dan membatasi penggunaan gula dan lemak. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan Sumber karbohidrat



Sumber protein hewani



Sumber protein nabati



Bubur disaring, roti dibakar, kentang dipure, makroni, mie, bihun direbus, biskuit, krakers, tepungtepungan dipuding atau dibubur. Daging empuk, hati, ayam, ikan digiling halus, telur direbus, ditim, diceplok air atau sebagai campuran dalam makanan dan minuman. Tahu ditim dan direbus, susu kedelai



Sayuran



Sari sayuran



Buah-buahan



Sari buah



Minuman



Teh, sirup, kopi encer



Bumbu



Garam, gula



Beras tumbuk, beras ketan, jagung, ubi, singkong, talas, cake, dodol, tepung-tepungan yang dibuat kue manis. Daging berserat kasar, ayam, dan ikan yang diawet, digoreng kering, telur diceplok, udang dan kerang, susu dan produk susu Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kacang kedelai, tempe dan oncom. Sayur dalam keadaan utuh Buah dalam keadaan utuh Teh dan kopi kental, minuman beralkohol dan mengandung soda Bawang, cabe, jahe, merica, ketumbar, cuka dan bumbu lain yang tajam.



 Diet Rendah Sisa II Diet rendah sisa II merupakan makanan peralihan dari diet rendah sisa I ke makanan biasa. Diet ini diberikan bila penyakit mulai



membaik atau penyakit bersifat kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah terbatas, sedangkan makanan berserat tinggi tidak diperbolehkan. Susu diberikan maksimal 2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dalam bentuk mudah cerna. Bumbu kecuali cabe, merica dan cuka, boleh diberikan dalam jumlah terbatas. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Dianjurkan



Tidak Dianjurkan



Sumber karbohidrat



Bahan Makanan



Beras dibubur/ditim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepungtepungan dipuding atau dibubur.



Sumber protein hewani



Daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus, diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air , didadar atau sebagai campuran dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas perhari. Tahu, tempe ditim dan direbus, susu kedelai



Beras tumbuk, beras ketan, jagung, ubi, singkong, talas, cake, dodol, tepung-tepungan yang dibuat kue manis dan gurih. Daging berserat kasar (liat), ikan, ayam yang diawet, daging babi, telur mata sapi, digoreng kering.



Sumber protein nabati



Sayuran



Buah-buahan



Minuman



Sayuran yang berserat rendah dan sedang seperti: kacang panjang, buncis, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus, ditumis. Semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak menimbulkan gas, seperti: pepaya, pisang, jeruk, avokad. Kopi, teh encer dan



Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kacang kedelai, tempe dan oncom. Sayur yang berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah melinjo, oyong, pare serta semua sayuran yang dimakan mentah. Buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel, jambu biji dan pir serta jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti durian dan nangka. Kopi dan teh kental,



Lemak



Bumbu



sirup



minuman yang mengandung soda dan alkohol.



Margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan setup. Garam, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas.



Minyak untuk menggoreng, lemah hewani, kelapa dan santan. Cabe dan merica