Satuan Acara Penyuluhan Diare Edit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE



1. 2. 3. 4. 5.



Penyusun: I Gst Ayu Agung Rani Utami C1115079 Desak Putu Ayu Wiratni C1115081 Ni Wayan Kusuma Yanti C1115087 I Kadek Ary Yudha Negara C1115100 Ni Putu Y7unita Pradnyasari C1115109



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BINA USADA BALI 2018



SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE



Di Banjar A



Topik Sub Topik Bahasan



: DIARE : a. Pengertian diare b. Penyebab diare



c. Penatalaksanaan diare



Sasaran



: Pengujung Puskesmas Mengwi 1



Hari, Tanggal



: 11 November 2019



Waktu



: 08.00- selesai



Tempat



: UPT.Puskesmas Mengwi 1



Penyuluh



: Kelompok



A. Latar Belakang



B. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare selama 30 menit, diharapkan peserta memahami dan mengerti tentang diare. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare selama 30 menit, diharapkan peserta dapat mengetahui tentang: 1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare 3. Penatalaksanaan Diare



C. Manfaat Kegiatan Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penyuluhan “Diare” ini yaitu untuk menambah wawasan masyarakat mengenai: a. Pengertian Diare b. Penyebab Diare c. Penatalaksanaan Diare D. Sasaran Masyarakat yang berkunjung ke puskesmas E. Metode Kegiatan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab F. Media dan Alat 1. Power Point 2. Brosur 3. Sound system 4. Microfon 5. Clipchat



G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu : 11 November 2019/ 08.00- selesai 2. Tempat : UPT.Puskesmas Mengwi 1



H. Strategi Pelaksanaan Kegiatan Pengajaran No



Waktu



P Kegiatan Penyuluhan



K Kegiatan Peserta



1



5 menit



` pPembukaan:



M



Menjawab



salam,



mendengarkan



1. Memberi Salam 2. Menjelaskan



dan



tujuan memperhatikan



penyuluhan 3. Menyebutkan materi/pokok bahasan 2.



20 menit



yang



akan



disampaikan Pelaksanaan Menjelaskan



materi



Menyimak penyuluhan



dan



memperhatikan



secara berurutan dan teratur



4



10 menit



1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare . 3. Penatalaksanaan Diare 4. Pencegahan Diare Evaluasi 1. Menyimpulkan



M inti



penyuluhan 2. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya



Menyimak, mendengarkan, menjawab pertanyaan



3. Memberi kesempatan kepada para keluarga binaan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan 5 menit



4



5 Penutup



Menyimak, mendengarkan



. Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan 1. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan. 2. Mengucapkan salam I. Seting Tempat



Ket : = Moderator = Notulen = Penyaji = Peserta = Observer = Fasilitator



menjawab salam



dan



J. Pengorganisasian 1. Moderator: Ni Putu Diah Ari Novitari Tugas: mengatur jalannya penyuluhan. 2. Penyaji : Made Dwitya Surya Mahardika Tugas: menyajikan materi penyuluhan. 3. Observer: Ni Made Ayu Binteriani Tugas: mengamati dan menilai proses penyuluhan. 4. Fasilitator : a. I Gusti Ayu Agung Rani Utami b. Ni Kadek Ambarwati c. Ni Putu Sutresni Wulandari d. Ni Kadek Widiawati e. Ni Kadek Novy Sukmaningsih f. I Putu Agus Arya Semara Putra g. Putu Sumadi h. Ni Luh Putu Bulan Saka Prakerti i. Putu Jenny Patricia Sulianthi j. Ni Putu Ella Nataliani Tugas: membantu kegiatan penyuluhan. K. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur Rencana kegiatan penyuluhan dipersiapkan 2 hari sebelum penyuluhan dan dikonsulkan 1 hari sebelum penyuluhan pada dosen pembimbing. 2. Evaluasi Proses a. Diharapkan 90% keluarga binaan datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan. b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan 3. Evaluasi Hasil a. Keluarga binaan mengetahui tentang penyakit Demam berdarah dengue b. Diharapkan 97% keluarga binaan mengerti tentang mencegah penyakit Demam berdarah dengue L. Lampiran 1. Definisi Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). Diare dapat disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang abnormal dalam usus. Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di



negara berkembang berhubungan dengan diare serta dehidrasi. Gangguan diare dapat melibatkan lambung dan usus (Gastroenteritis), usus halus (Enteritis), kolon (Kolitis) atau kolon dan usus (Enterokolitis) (Wong, 2008) 2. Penyebab Diare Rotavirus merupakan etiologi paling penting yang menyebabkan diare pada anak dan balita. Infeksi rotavirus biasanya terdapat pada anak umur 6 bulan2 tahun (Suharyono, 2008). Infeksi Rotavirus menyebabkan sebagian besar perawatan rumah sakit karena diare berat pada anak-anak kecil merupakan infeksi nasokomial yang signifikan oleh mikroorganisme pathogen. Salmonella, Shigella dan Campylobacter merupakan bakteri pathogen yang paling sering di isolasi. Mikroorganisme Giardia lamblia 10 dan Cryptosporodium merupakan parasit yang paling sering menimbulkan diare infeksius akut (Wong,2009). Selain Rotavirus telah ditemukan juga virus baru yaitu Norwalk virus.Virus ini lebih banyak pada kasus orang dewasa dibandingkan anak-anak (Suharyono, 2008). Kebanyakan mikroorganisme penyebab diare disebarluaskan lewat jalur fekal oral melalui makanan, air yang terkontaminasi atau ditularkan antar manusia dengan kontak yang erat (Wong, 2000). 3. Klasifikasi Diare Menurut Simadibrata (2006), diare dapat diklasifikasikan berdasarkan: a. Lama waktu diare 1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari, sedangkan menurut World Gastroenterology Organization Global Guidelines (2005) diare akut di definisikan sebagai konsistensi tinja yang cair dan lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari, dan akan mereda tanpa terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi (Wong 2009). 2. Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. b. Mekanisme patofisiologi 1. Osmolalitas intraluminal yang meninggi, disebut diare sekretorik. 2. Sekresi cairan dan elektrolit meninggi. 3. Malabsorbsi asam empedu. 4. Defek sistem pertukaran anion atau transport elektrolit aktif di enterosit. 5. Motilitas dan waktu transport usus abnormal. 6. Gangguan permeabilitas usus. 7. Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik. 8. Infeksi dinding usus. c. Penyakit infektif atau noninfektif. d. Penyakit organik atau fungsional 4. Komplikasi a. Kekurangan cairan



b. c. d. e.



Infeksi berat Malnutrisi Iritasi kulit sekitar anus Ketidakseimbangan elektrolit



5. Penatalaksanaan Diare a. Tatalaksana di rumah 1. Teruskan pemberian ASI jika anaka masih menyusui dengan frekuensi dan kuantintas pemberian lebih dari biasanya. 2. Rehidrasi Berikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan rehidrasi khusus aak (oralit anak) yang mengandung elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Jangan memberikan anak oralit orang dewasa karena osmolaritasnya tinggi. Selain memberikan oralit, dapat juga membuat lauran sendiri yaitu Larutan gula-garam



Larutan garam-tajin



Bahannya terdiri dari 1 sendok gula



Bahan terdiri dari 6 sendok makan



pasir, ¼ sendok teh garam, dan 1 gelas



munjung tepung beras, 1 sendok teh



(200 cc) air matang.



garam dapur, dan 2 liter air.



Setelah itu larutkan gula dan garam



Setelah bahan disiapkan, bahan-bahan



dalam air matang lalu diminum.



tersebut dimasak hingga mendidih dan diperoleh larutan garam-tajin yang siap digunakan.



3. Selain itu, berikan tablet zinc pada anak yang diberikan selama 10-14 hari walaupun diare sudah berhenti. Zinc bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh, mengurangi lama, tingkat keparahan, dan komplikasi diare, serta mencegah terjadinya diare berulang 2-3 bula setelah pengobatan. Zinc tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, bentuk tablet adalah tablet dispersible yang dalam waktu 30 detik telah larut dalam 5 mililiter air putih atau air susu.



4. Anak jangan dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tetapi hindari sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare. Buah-buahan juga dihindari selain pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, dan kalium yang berfungsi memadatkan tinja dan menyerap racun. 5. Mencuci tangan anak. Anak harus diajarkan untuk mencuci tangan, terutama saat mau makan atau setelah memegang sesuatu yang kotor. 6. Menutup makanan dengan tudung saji 7. Masak air dan makanan hingga matang 8. Berikan ASI eksklusif pada bayi b. Tatalaksana di fasilitas kesehatan 1. Berikan cairan intravena secepatnya yaitu infus RL atau NaCl dengan cara pemberian : Umur



Pemberian



pertama



30 Pemberian selanjutnya 70



ml/kgBB selama:



ml/kg selama:



Bayi (< 12 bulan)



1 jam



5 jam



Anak (12 bulan-5 tahun)



30 menit



2,5 jam



2. 3. 4. 5.



Periksa kembali anak setalh 15-30 menit Berikan oralit segera setelah anak mau minum Berikan tablet zinc sesuai dosis dan jadwal yang ditetapkan Observasi anak setelah 3-6 jam



6. Pencegahan a. Mengajarkan anak untuk cuci tangan b. Memberikan minuman atau makanan yang matang pada anak c. Beri ASI pada anak selama mungkin untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak d. Berikan tambahan vitamin pada anak untuk meningkatkan daya tahan tubuh



Daftar Pustaka Wijayaningsih, K. S. (2013. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media. Nurarif, A. H. dan Kusuma. H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Depkes. RI. 2011. Target Tujuan Pembangunan MDGs. Direktorat Jendral Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarata Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Jakarta:EGC Suharyono. 2008. Diare Akut. Jakart: Balai Penerbit FKUI