Satuan Acara Penyuluhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN KONDILOMA AKUMINATA DI POLI KULIT & KELAMIN



Oleh Hj. RAHMATIAH S.S.kep.Ns NIP : 196103041983032013



POLI KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT



SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN KONDILOMA AKUMINATA Tempat



: Poli Kulit dan Kelamin



Sasaran



: pasien



Hari / Tanggal



:



Alokasi waktu



: 20 menit.



A. LATAR BELAKANG Seks bebas dikalangan kawula muda belakangan ini semakin memprihatinkan. Seperti yang dilakukan Totok Wahyudi, warga Desa Gedok Kulon, Kecamatan Turen ditangkap anggota Satreskrim Polres Malang. Pria berusia 26 tahun itu, dijebloskan ke balik jeruji lantaran kedapatan mencabuli pacarnya, B. Akibatnya, B yang saat ini berusia 16 tahun diketahui tengah berbadan dua. Dia hamil tiga bulan. (Radar Malang, 16/4). Kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur kembali terjadi. Sintia, seorang siswi kelas II SMP di Sumbermanjing Wetan (Sumawe) melapor ke polisi karena menjadi korban asusila yang dilakukan Arip, 27 tahun, warga Dusun Tegalrejo, Desa Pakel, Sumbermanjing Wetan. (Radar Malang, 7/1)



Berdasarkan kasus di atas, seks bebas pada remaja dan anak dibawah umur semakin tinggi. Prilaku seks bebas yang tinggi mengakibatkan banyak permasalahan yang timbul, salah satunya mudahnya penyakit menular seksual menyebar dikalangan masyarakat. Oleh sebab itu, dilaksanakan promosi kesehatan mengenai penyakit menular seksual tentang kondiloma akuminata untuk mengetahui pencegahan serta tanda gejala agar masyarakat waspada sehingga angka penyakit menular seksual mengalami penurunan.



B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, pasien mengerti tentang definisi kondiloma akuminata, cara pencegahannya dan pengobatannya.



C.



TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mendapatkan penyuluhan peserta penyuluhan dapat :



1.



Menjelaskan pengertian kondiloma akuminata



2.



Menyebutkan faktor penyebab kondiloma akuminata



3.



Menyebutkan tanda dan gejala kondiloma akuminata



4.



Menyebutkan cara pencegahan kondiloma akuminata



5.



Menyebutkan cara penyembuhan kondiloma akuminata



6.



Menyebutkan komplikasi kondiloma akuminata



7.



Menyebutkan efek psikologis adanya kondiloma akuminata



D.



Materi



1.



Definisi kondiloma akuminata



2.



Faktor penyebab kondiloma akuminata



3.



Tanda dan gejala kondiloma akuminata



4.



Cara pencegahan kondiloma akuminata



5.



Cara penyembuhan kondiloma akuminata



6.



Komplikasi kondiloma akuminata



7.



Efek psikologis adanya kondiloma akuminata



E.



Kegiatan belajar mengajar



No



Aktifitas Fasilitator



Aktifitas Peserta



1



Memberikan salam dan memperkenalkanMembalas salam diri.



Waktu 4 menit



Mendengarkan



Memberikan tontonan video Menjelaskan



maksud



pertemuan



dan



menjelaskan tujuan dari pembelajaran 2



Menanyakan apakah ada yang sudah pernah Menjawab dan menyapaikan 3 menit atau



mengetahui



tentang



Kondiloma pendapatnya



akuminata 3



Menjelaskan



pengertian



kondiloma Mendengarkan



8 menit



akuminata. Tanda dan gejala kondiloma Bertanya akuminata. Faktor penyebab kondiloma akuminata. Cara pencegahan kondiloma akuminata. Cara penyembuhan kondiloma akuminata. akuminata.



Komplikasi Efek



psikologis



kondiloma adanya



kondiloma akuminata. 4



Menanyakan apakah ada pertanyaan dan Bertanya



5 menit



penutup Total



F.



Metode    



G. 1.



20 menit



Memberikan poster sebelum penyuluhan. Ceramah Tanya Jawab. Penyampaian Menggunakan LCD Proyektor. Membagikan Leaflet.



Media / AVA : Laptop



2. 3. 4. 5.



H.



I. J. K. L. M. N. O. P.



LCD Proyektor Laflet Kondiloma Akuminata Video Kondiloma Akuminata Poster Kondiloma Akuminata



Evaluasi Evaluasi ditujukan kepada masyarakat, dilaksanakan pada akhir proses belajar mengajar, evaluasi belajar meliputi : Menjelaskan pengertian kondiloma akuminata Menyebutkan klasifikasi kondiloma akuminata Menyebutkan faktor penyebab kondiloma akuminata Menyebutkan tanda dan gejala kondiloma akuminata Menyebutkan cara pencegahan kondiloma akuminata Menyebutkan cara penyembuhan kondiloma akuminata Menyebutkan komplikasi kondiloma akuminata Menyebutkan efek psikologis adanya kondiloma akuminata I.



Sumber



Big, Aim. Cabuli Pacar, Ditangkap Tangan Ayah Korban, 2013. Radar malang Agp, Mar. Gadis SMP Jadi Korban Asusila, 2013. Radar Malang Buku ajar Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, oleh Manuaba.



SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENYAKIT KUSTA/LEPRA DI POLI KULIT & KELAMIN



Oleh Hj. RAHMATIAH S.S.kep.Ns NIP : 196103041983032013



POLI KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



Topik



: Promosi Kesehatan tentang Penyakit Kusta atau Lepra



Waktu



: 15 menit



Sasaran



: Pasien dan keluarga Pasien



Tempat



: Poli Kulit & Kelamin



Hari/ tanggal



:



Metode



: Ceramah dan Tanya Jawab



Media



: Leaflet



TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan,pasien dan keluarganya diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit kusta meliputi pengertian, gejala, cara penularan, pengobatan, dan pencegahannya.



TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mendifinisikan penyakit kusta 2. Menyebutkan gejala-gejala kusta 3. Menjelaskan cara penularan penyakit kusta 4. Menjelaskan cara pengobatan penyakit kusta 5. Menjelaskan cara-cara pencegahan penyakit kusta



KEGIATAN PENYULUHAN TAHAP



PENDAHULUAN



KEGIATAN



KEGIATAN



PEYULUHAN



PERAWAT



1.



Memberi salam



1. Menjawab salam



2.



Memperkenalkan diri



2. Memperhatikan



3.



Menjelaskan tujuan



3. Memperhatikan dan



( 2 Menit )



penyuluhan 4.



Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien



mencatat 4. Memperhatikan dan menjawab



tentang penyakit kusta Menjelaskan dan menyebutkan Memperhatikan dan tentang penyakit kusta yaitu : PENYAJIAN



1.



Pengertian penyakit kusta



MATERI



2.



Penyebab penyakit kusta



( 8 menit )



3.



Tanda – tanda Penyakit



mencatat



kusta 4.



Cara pencegahan penyakit kusta



1. Memberi kesempatan



1. Bertanya



kepada sasaran untuk PENUTUP (5 menit)



menanyakan hal- hal yang belum jelas. 2. Menjelaskan pertanyaan



2. Memperhatikan



sasaran 3. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan



3. Memperhatikan



penjelasan penyuluh



4. Memberi salam dan terima kasih



4. Menjawab salam



PENYAKIT KUSTA 1. Pengertian Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen. 2. Penyebab penyakit kusta Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang dimakan sebagai microbakterium, dimana microbacterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai basil “tahan asam”. Selain banyak membentuk safrifit, terdapat juga golongan organism patogen (misalnya Microbacterium tubercolose, mycrobakterium leprae) yang menyebabkan penyakit menahun dengan menimbulkan lesi jenis granuloma infeksion. 3. Faktor – faktor yang memperburuk penyakit kusta a. Dengan segera mencari pertolongan pengobatan. b. Mengulur-ulur waktu karena ketidaktahuan atau malu bahwa ia atau keluarganya menderita penyakit kusta. c. Menyembunyikan (mengasingkan) diri dari masyarakat sekelilingnya, termasuk keluarganya. d. Oleh karena berbagai masalah, pada akhirnya si penderita bersifat masa bodoh terhadap penyakitnya. 4. Tanda-tanda Penyakit Kusta Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Di dalam tulisan ini hanya akan disajikan tanda-tanda secara umum tidak terlampau mendetail, agar dikenal oleh masyarakat awam, yaitu:  Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia  Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.



 Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularismagnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.  Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit  Alis rambut rontok  Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)  Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi :  Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.  Anoreksia.  Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.  Cephalgia.  Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.  Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.  Neuritis. 5. Akibat yang dapat terjadi bila lepra tidak diatasi a) Masalah terhadap diri penderita kusta Pada umumnya penderita kusta merasa rendah diri, merasa tekan batin, takut terhadap penyakitnya dan terjadinya kecacatan, takut mengahadapi keluarga dan masyarakat karena sikap penerimaan mereka yang kurang wajar. Segan berobat karena malu, apatis, karena kecacatan tidak dapat mandiri sehingga beban bagi orang lain (jadi pengemis, gelandangan dsb). b) Masalah Terhadap Keluarga Keluarga menjadi panik, berubah mencari pertolongan termasuk dukun danpengobatan tradisional, keluarga merasa takut diasingkan oleh masyaratdisekitarnya, berusaha menyembunyikan



penderita



agar



tidak



diketahuimasyarakat



disekitarnya,



dan



mengasingkan penderita dari keluarga karena takut ketularan. c) Masalah Terhadap Masyarakat Pada umumnya masyarakat mengenal penyakit kusta dari tradisi kebudayaan dan agama, sehingga pendapat tentang kusta merupakan penyakit yang sangatmenular, tidak dapat diobati, penyakit keturunan, kutukan Tuhan, najis danmenyebabkan kecacatan. Sebagai akibat kurangnya pengetahuan/informasitentang penyakit kusta, maka penderita sulit untuk diterima di tengah-terigahmasyarakat, masyarakat menjauhi keluarga dari perideita,



merasa takut danmenyingkirkannya. Masyarakat mendorong agar penderita dan keluarganya diasingkan. 6. Cara pencegahan penyakit kusta a) Mencegah kontak dengan kulit penderita b) Melakukan vaksinasi c) Meningkatkan sistem imun dengan melakukan hidup sehat d) Meningkatkan kebersihan pribadi e) Diagnosis dan pengobatan yang segera f) Biarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah sebab bakteri kusta akan mati pada suhu yang panas, serta hindari ruangan yang lembab. g) Tidak memakai air kotor untuk mandi h) Tidak memakai pakaian–pakaian bekas yang tidak jelas asalnnya (baju-baju bekas di pasar bekas seperti Pasar Tungging di Banjarmasin) i) Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan 7. Prinsip – prinsip perawatan lepra di rumah a) Perawatan mata Perawatan mata yang tidak tertutup rapat bertujuan untuk melindungi mata yang tidak tertutup rapat dari angin, debu, dan dari sinar matahari untuk mencegah mata kemerahan dan kebutaan b) Perawatan jari kaki yang bengkok Perawatan jari kaki yang bengkok bertujuan untuk menghindari jari – jari kaik dan sendi dari kekakuan dan mempermudah operasi untuk meluruskan jari dan sendi dan sendi kaki bila diperlukan. c) Perawatan kaki yang sumper Perawatan kaki yang sumper yaitu kaki yang dibiarkan tergantung. d) Perawatan luka borok (ulkus) Perawatan luka borok (ulkus) dsebabkan kerena menginjak benda tajam, panas, dan ada memar yang tidak di hiraukan karena penderita tidak merasa sakit



8. Pengobatan Obat-obat yang dapat digunakan untuk penyakit kusta: a) Rifampicin : Dapat membunuh bakteri kusta dengan menghambat perkembangbiakan bakteri. Dosis 600mg. b) Diaminodiphenylsulfone : Mencegah resistansi bakteri terhadap obat (Dapsone) (dikombinasikan dengan obat lain). c) Clofazimine (CLF) : Menghambat pertumbuhan dan menekan efek bakteri yang perlahan pada Mycobacterium Leprae dengan berikatan pada DNA bakteri d) Ofloxacin : Synthetic Fluoroquinolone, beraksi menyerupai penghambat bacterial DNA gyrase. e) Minocycline Semisynthetic Tetracycline, menghambat sintesisprotein pada bakteri Berbagai macam terapi pengobatan penyakit kusta antara lain : 1) Pada awalnya hanya digunakan satu obat dapson untuk pengobatan penyakit kusta, pengobatan ini disebut juga pengobatan monoterapi tapi kemudian hal ini menyebabkan bakteri kusta menjadi kebal sehingga pemakaian dihentikan. 2) Untuk pengobatan penyakit kusta dapat juga digunakan metode kombinasi antara obat dopson, rifamfisin, dan klofazimin. Pengobatan dengan multi obat ini cukup berhasil hanya saja diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari penderita untuk terus-menerus meminumnya. Pengobatan multiobat ini disebut juga MULTI DRUGS TREATMENT (MDT).



DAFTAR REFERENSI 1. Ngatimin Rusli HM, Upaya Menciptakan Masyarakat Sehat di Pedesaan, Disertasi Pascasarjana, Ujung Pandang, 1987. 2. Ditjen PPM dan PLP, Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta, Jakarta,1996. 3. http://andhiey.blogspot.com/2012/06/contoh-format-acara-penyuluhan.html