Satuan Acara Penyuluhan Ikterus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IKTERUS



Mata Kuliah Topik Sub Pokok Bahasan



Sasaran



: Keperawatan Anak : Ikterus : 1. Definisi Ikterus 2. Penyebab 3. Tanda dan Gejala Ikterus 4. Dampak atau akbat Ikterus : Keluarga Pasien



Hari/tanggal



: 09 Oktober 2019



Tempat



:Di Poli Klinik Anak Dan Tumbuh Kembang RSUD Dr. Soedono Madiun



Waktu



: 1 x 30 menit  



1. Latar Belakang Ikterus Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada neonatus. Pada neonatus produksi bilirubin 2 sampai 3 kali lebih tinggi dibanding orang dewasa normal. Hal ini dapat terjadi karena jumlah eritosit pada neonatus lebih banyak dan usianya lebih pendek. Keadaan bayi kuning (ikterus) sangat sering terjadi pada bayi baru lahir, terutama pada BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). Banyak sekali penyebab bayi kuning ini. Yang sering terjadi adalah karena belum matangnya fungsi hati bayi untuk memproses eritrosit ( sel darah merah). Pada bayi usia sel darah merah kira-kira 90 hari. Hasil pemecahannya, eritrosit harus diproses oleh hati bayi. Saat lahir hati bayi belum cukup baik untuk melakukan tugasnya. Sisa pemecahan eritrosit disebut bilirubin, bilirubin ini yang menyebabkan kuning pada bayi. Kejadian ikterus pada bayi baru lahir (BBL) sekitar 50% pada bayi cukup bulan dan 75% pada bayi kurang bulan (BBLR). Kejadian ini berbeda-beda untuk beberapa negara tertentu dan beberapa klinik tertentu di waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam pengelolaan BBL yang pada akhirakhir ini mengalami banyak kemajuan. BBLR menjadi ikterus disebabkan karena sistem enzim hatinya tidak matur dan bilirubin tak terkonjugasi tidak dikonjugasikan secara efisien 4-5 hari berlalu. Ikterus dapat diperberat oleh polisitemia, memar,infeksi. BBLR ini merupakan faktor utama dalam peningkatan mortalitas,



morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupan di masa depan. II.   Tujuan dan Instruksi Umum Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan orang tua memahami tentang Ikterus III. Tujuan dan instruksi khusus Setelah mengikuti proses penyuluhan orang tua diharapkan dapat: 1. Menyebutkan pengertian Ikterus 2. Menyebutkan penyebab Ikterus 3. Menyebutkan tanda dan gejala Ikterus 4. Menyebutkan cara perawatan Ikterus IV. Materi (terlampir) V.    Metode Ceramah, tanya jawab VI. Media 1. Leaflet



VII.   Kegiatan Penyuluhan No 1



Kegiatan Mahasiswa Tahap Pembukaan



Kegiatan Klien 1. Menjawab salam



1. Mengucapkan salam



Waktu 5 Menit



2. Mendengarkan



2. Membuat kontrak waktu



dan



3. Menjelaskan tujuan dan waktu penyuluhan



memperhatikan 3. Mendengarkan dan memperhatikan



2



Tahap Pelaksanaan 1. Mengemukakan pendapat 1. Menggali



pengetahuan



orang tua tentang Ikterus 2. Memberikan



memperhatikan



3. Meluruskan konsep



4. Menyebutkan kembali



4. Meminta orang tua untuk mengulang kembali



6. Mengemukakan pendapat



reinforcement positif 6. Menggali



7. Mendengarkan



pengetahuan tua



tentang



penyebab Ikterus



memperhatikan penyebab Ikterus



reinforcement positif



10. Mendengarkan



8. Meluruskan konsep ornag



11. Mengemukakan pendapat tua



mengulang kembali 10. Memberikan



12. Mendengar 13. Mendengar dan memperhatikan



reinforcement positif pengetahuan



orang tua tentang tanda dan gejala Ikterus 12. Memberikan



8. Mendengarkan dan 9. Menyebutkan kembali



7. Memberikan



11. Menggali



pengertian Ikterus 5. Mendengarkan



5. Memberikan



9. Meminta



memperhatikan 3. Mendengarkan dan



reinforcement positif



orang



2. Mendengarkan dan



14. Menyebutkan kembali komplikasi Ikterus 15. Mendengar mengemukakan pendapat



20 Menit



reinforcement positif



16. Mendengar



13. Meluruskan konsep



17. Mengemukakan pendapat



14. Meminta



18. Menyebutkan kembali cara



audience



mengulang kembali



perawatan di rumah



15. Memberikan



19. Mendengar



reinforcement positif 16. Menggali



20. Bertanya



pengetahuan



21. memperhatikan



audience tentang dampak dan akibat Ikterus 17. Memberikan reinforcement positif 18. Meminta



audience



mengulang kembali 19. Menjelaskan



cara



perawatan Ikterus 20. Meminta audience untuk mengulang kembali 21. Memberikan reinforcement positif 22. Memberi kepada



kesempatan audience



untuk



bertanya.



3



Tahap Penutup 1. Menyimpulkan 1. Presenter bersama orang tua menyimpulkan materi 2. Presenter



mengadakan



evaluasi 3. Presenter memberi salam 4. Menyimpulkan materi 5. Memberi salam VIII.    Evaluasi 1. Evaluasi Struktur



materi 5 Menit



bersama orang tua 2. Menjawab



pentanyaan



presenter 3. Menjawab salam 4. Mendengarkan memperhatikan



dan



Setting tempat teratur berbentuk berhadapan 2. Evaluasi Proses a) Suasana tenang dan tidak ada mondar mandir b) Selama proses berlangsung, diharapkan audience dapat mengikuti seluruh kegiatan. c) Selama kegiatan berlangsung diaharapakn audience dapat mengikuti seluruh kegiatan. 3.  Evaluasi Hasil Audience mampu: a) Menjelaskan definisi Ikterus b) Menyebutkan 3 dari 4 penyebab Ikterus c) Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Ikterus d) Menyebutkan komplikasi dari Ikterus e) Menyebutkan cara perawatan Ikterus di rumah



MATERI PENYULUHAN IKTERUS 1. PENGERTIAN Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat penumpukan bilirubin. Sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin yang tidak dikendalikan. 2. PENYEBAB Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan. Penyebab yang tersering ditemukan disini adalah hemolisis yang timbul akibat inkompabilitas golongan darah ABO atau defisiensi enzim G6PD. Hemolisis ini juga dapat timbul akibat perdarahan tertutup (hematom cefal, perdarahan subaponeurotik) atau inkompabilitas darah Rh, infeksi juga memegang peranan penting dalam terjadinya hiperbilirubinemia; keadaan ini terutama terjadi pada penderita sepsis dan gastroenteritis. Beberapa faktor lain adalah hipoksia/anoksia, dehidrasi dan asidosis, hipoglikemia, dan polisitemia. 3. TANDA DAN GEJALA 1. Fisiologis : Ikterus fisiologis adalah ikterus normal yang dialami oleh bayi baru lahir, tidak mempunyai dasar patologis sehingga tidak berpotensi menjadi kern ikterus. Ikterus fisiologis ini memiliki tanda-tanda berikut: a) Timbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir. b) Kadar bilirubin inderect tidak lebih dari 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg% pada neonatus kurang bulan. c) Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih dari 5 mg% per hari. d) Kadar bilirubin direct tidak lebih dari 1 mg% e) Ikterus menghilang pada 10 hari pertama f) Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis 2. Patologis : Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis dengan kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. Ikterus patologis memiliki tanda dan gejala sebagai berikut: a) Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama



b) Kadar bilirubin inderect melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pada neonatus cukup bulan. c) Peningkatan bilirubin melebihi 5 mg% per hari. d) Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama e) Kadar bilirubin direct lebih dari 1 mg% f)



Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik



4. PERAWATAN DIRUMAH Disarankan pada orang tua agar menjemur bayi pada pagi hari (pukul 07.00 – 08.00 WIB) selama 15 menit sampai keadaan ikterus menghilang. Berikan cukup minum kemudian 1 minggu lagi bayi kembali untuk kontrol. 5.



KOMPIKASI Komplikasi hiperbilirubinemia adalah sebagai berikut : a. Enselopati b. Kern-ikterus



EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan ikterus a. warna kuning pada kulit bayi b. tampak bercak merah pada kulit c. warna kebiruan pada kulit bayi d. tampak pucat 2. Apa salah satu penyebab ikterus a. Kedinginan b. Infeksi bakteri c. Bayi prematur d. Hipoksia 3. Apa tanda dan gejala dari ikterus ? a. BAK banyak b. Diare c. Kembung d. Warna kuning pada permukaan kulit bayi 4. Apa saja perawatan yang dilakukan pada bayi ikterus a. Kompres hangat b. Minum air yang banyak



c. Berjemur pada pagi hari d. Berjemur di siang hari DAFTAR PUSTAKA https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/2599 https://aisyah.journalpress.id/index.php/jika/article/view/35 http://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/63