Satuan Acara Penyuluhan Rom [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN “ROM PADA PASIEN STROKE”



Oleh : Kelompok 4A Dian Aristanti



115070201131021



Novita Puspasari



115070207131016



Eny Dwi Oktaviani



115070207111022



Dwi Puji Rahayu



115070207131008



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016



SATUAN ACARA PENYULUHAN Departemen



: Medikal



Pokok Bahasan



: ROM pada pasien Stroke



Sasaran



: klien dan keluarga



Tempat



: Ruang tunggu Unit Stroke RST dr. Soepraoen Malang



Hari/tanggal



: 4 Maret 2016



Alokasi waktu



: 45 menit



Metode



: Ceramah dan demonstrasi



Pertemuan ke



: 1 ( Pertama )



Pengajar



: Kelompok 4A (Dian Aristanti, Novita Puspasari, Eny dwi Oktaviani, Dwi Puji Rahayu)



A. Tujuan lnstruksional Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi, klien dan keluarga mampu memahami tentang ROM (Range Of Motion). Tujuan Khusus 1. Klien dan keluarga mampu memahami tentang ROM 2. Klien dan keluarga mampu memahami tujuan, manfaat dan prinsip ROM 3. Klien dan keluarga mampu memperagakan gerakan ROM B. Sub Pokok Bahasan a. Pengertian ROM b. Tujuan, manfaat dan prinsip ROM c. Gerakan ROM



C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Tahap kegiatan



Waktu



Kegiatan perawat



Kegiatan perserta



Pendahuluan



(5 menit)



1. Membuka dengan



1. Menjawab salam Ceramah



salam



Metode



Media & alat Microphone



2. Memperhatikan



2. Memperkenalkan diri



dan mendengarkan



3. Menjelaskan



dengan seksama



judul materi



penjelasan



4. Menjelaskan



penyaji



tujuan Penyajian



penyuluhan (30 menit) Menyampaikan menjelaskan secara



lebih



dan Memperhatikan dan Ceramah dan Video



materi mendengarkan serta diskusi



poster



detail mencatat



dan memperagakan Penutup



keterangan



pemateri/penyaji (10 menit) 1. Melakukan tanya 1. Bertanya dan Tanya jawab Video jawab



menjawab



2. Memberi



pertanyaan



dan diskusi



kesempatan pada 2. Mendengarkan peserta



untuk



menerangkan



3. Merangkum materi



disampaikan



disampaikan



3. Mengutarakan



4. Menjawab



kesimpulan



salam



pertemuan



D. Evaluasi



dan mencatat



materi yang telah



4. Menutup



dan



yang



poster



dan



1. Evaluasi proses : a. Peserta yang hadir dalam penyuluhan sebesar 100 % b. Peserta dapat berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab 2. Evaluasi hasil



:



a. Dari aspek kognitif, peserta mampu memahami tentang ROM , tujuan, manfaat dan prinsip ROM b. Dari aspek psikomotor, peserta mampu melakukan atau memperagakan ROM E. MATERI 1. PENGERTIAN ROM ( Range Of Motion) ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah. Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsifleksi dan plantarfleksi (kaki). Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan, atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan rentang gerak pasif. Perawat menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang gerak penuh. Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of



motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005). 2. TUJUAN ROM (Range Of Motion) Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu : a. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot b. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan c. Mencegah kekakuan pada sendi d. Merangsang sirkulasi darah e. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur. 3. MANFAAT ROM (Range Of Motion) Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu : a. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan b. Mengkaji tulang, sendi, dan otot c. Mencegah terjadinya kekakuan sendi d. Memperlancar sirkulasi darah e. Memperbaiki tonus otot f. Meningkatkan mobilisasi sendi g. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan 4. PRINSIP LATIHAN ROM (Range Of Motion) Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya : a. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari b. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien. c. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. d. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. e. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.



f. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan. 5. JENIS - JENIS ROM (Range Of Motion) ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1) ROM Aktif ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif. 2) ROM Pasif ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.



6. Indikasi dan Sasaran ROM 1) ROM Aktif : Indikasi : a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak. b. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM (Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan). c. ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik. d. ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak. Sasaran : a. Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif serupa dengan ROM Pasif. b. Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari kontrol gerak volunter. Sasaran spesifik: a. Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat b. Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi c. Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian d. Meningkatkan sirkulasi e. Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik



2) ROM Pasif Indikasi : a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan



b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total Sasaran : a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot           d. Membantu kelancaran sirkulasi e. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien. 7. Macam-macam Gerakan ROM Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu : 1) Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian. 2) Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian. 3) Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut. 4) Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh. 5) Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh. 6) Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang. 7) Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian. 8) Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian. 9) Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah. 10) Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas. 11) Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.



Gerakan ROM Berdasarkan Bagian Tubuh Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian  sebaga berikut : 1.      Leher, Spina, Serfikal



Gerakan Fleksi Ekstensi Hiperektensi



Penjelasan Rentang Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45° Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45° Menekuk kepala ke belakang sejauhrentang 40-45°



mungkin, Fleksi lateral  Memiringkan kepala sejauh mungkinrentang 40-45° Rotasi



sejauh mungkin kearah setiap bahu,    Memutar kepala sejauh mungkin dalamrentang 180° gerakan sirkuler,



2.      Bahu



Gerakan Fleksi



Penjelasan Rentang Menaikan lengan dari posisi di sampingrentang 180°



Ekstensi      



tubuh ke depan ke posisi  di atas kepala, Mengembalikan lengan ke posisi direntang 180°



samping tubuh, Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, sikurentang 45-60° Abduksi



tetap lurus, Menaikan lengan ke posisi samping direntang 180°  atas kepala dengan telapak   tangan jauh



Adduksi



dari kepala, Menurunkan lengan ke samping danrentang 320°



menyilang tubuh sejauh mungkin, Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu denganrentang 90° menggerakan lengan sampai ibu jari Rotasi luar



menghadap ke dalam dan ke belakang, Dengan siku fleksi, menggerakan lenganrentang 90° sampai ibu jari ke atas dan samping



kepala, Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaranrentang 360° penuh, 3.      Siku



Gerakan Fleksi



Penjelasan Rentang Menggerakkan siku sehingga lengan bahurentang 150°



bergerak ke depan sendi bahu dan tangan Ektensi



sejajar bahu, Meluruskan siku dengan menurunkanrentang 150° tangan,



4.      Lengan bawah



Gerakan Supinasi



Penjelasan Memutar lengan



bawah



dan



Rentang tanganrentang 70-90°



sehingga telapak tangan menghadap ke Pronasi



atas, Memutar lengan bawah sehingga telapakrentang 70-90° tangan menghadap ke bawah,



5.      Pergelangan tangan



Gerakan Fleksi



Penjelasan Rentang Menggerakan telapak tangan ke sisirentang 80-90°



Ekstensi



bagian dalam lengan bawah, Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-rentang 80-90° jari, tangan, lengan  bawah berada dalam



arah yang sama, Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal kerentang 89-90° Abduksi



belakang sejauh mungkin, Menekuk pergelangan tangan miring kerentang 30°



Adduksi



ibu jari, Menekuk pergelangan tangan miring kerentang 30-50° arah lima jari,



6.      Jari- jari tangan



Gerakan Fleksi Ekstensi Hiperekstensi



Penjelasan Rentang Membuat genggaman, rentang 90° Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90° Menggerakan jari-jari tangan ke belakangrentang 30-60°



Abduksi



sejauh mungkin, Mereggangkan jari-jari tangan yang saturentang 30°



Adduksi



dengan yang lain, Merapatkan kembali jari-jari tangan,



7.      Ibu jari



rentang 30°



Gerakan Fleksi



Penjelasan Mengerakan



Ekstensi



permukaan telapak tangan, menggerakan ibu jari lurus menjauh darirentang 90°



Abduksi Adduksi Oposisi



ibu



jari



Rentang menyilangrentang 90°



tangan, Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30° Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30° Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.



8.      Pinggul



Gerakan Fleksi Ekstensi



Penjelasan Rentang Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120° Menggerakan kembali ke sampingrentang 90-120°



tungkai yang lain, Hiperekstensi Mengerakan tungkai



ke



belakangrentang 30-50°



Abduksi



tubuh, Menggerakan



Adduksi



menjauhi tubuh, Mengerakan tungkai kembali ke posisi



Rotasi



media dan melebihi jika mungkin, Memutar kaki dan tungkai ke arah



tungkai



ke



sampingrentang 30-50°



dalam   tungkai lain, Rotasi luar     Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain. Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar



rentang 30-50° rentang  90° rentang 90° -



9.      Lutut



Gerakan Fleksi



Penjelasan Rentang Mengerakan tumit ke arah belakangrentang 120-130°



Ekstensi



paha, Mengembalikan tungkai kelantai,



rentang 120-130°



10.  Mata kaki



Gerakan Dorsifleksi



Penjelasan Rentang Menggerakan kaki sehingga jari-jarirentang 20-30°



kaki menekuk ke atas, Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jarirentang 45-50° kaki menekuk ke bawah, 



11.  Kaki



Gerakan Inversi



Penjelasan Rentang Memutar telapak kaki ke sampingrentang 10°



Eversi



dalam, Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°



12.  Jari-Jari Kaki



Gerakan Fleksi Ekstensi Abduksi



Penjelasan Rentang Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60° Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60° Menggerakan jari-jari kaki satu denganrentang 15°



Adduksi



yang lain, Merapatkan kembali bersama-sama,



rentang 15°



F. DAFTAR PUSTAKA Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.