Satuan Acara Peyuluhan ANEMIA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ANEMIA PADA REMAJA



Oleh: SUPRIADI



PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan



:



Pengertian Anemia



Sub pokok bahasan



:



Gejala Anemia, Pencegahan Anemia



Hari / tanggal



:



Waktu



:



30 menit



Tempat



:



Ruang Perawatan RSUD TARAKAN ,Kaltara .



Sasaran



:



Masyarakat terutama ibu – ibu hamil



Penyuluh



:



supriadi



Latar belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju.(1) Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja banyak terdapat di negara berkembang, Indonesia termasuk dalam negara berkembang.(2) Kejadian anemia merupakan masalah yang paling banyak ditemukan pada remaja, remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan menderita anemia. (3) Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. (4) Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.(4) Selain itu, ketidakseimbangan asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja.(4) Remaja putri biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanan dan banyak pantangan terhadap makanan. Bila asupan makanan kurang maka cadangan besi banyak yang berkurang. (5) Keadaan seperti ini dapat mempercepat terjadinya anemia. Anemia dapat menyebabkan cepat lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi belajar rendah, kebugaranya akan menurun dan dapat menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi. (6) Prevalensi anemia yang tinggi dikalangan remaja jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir rendah.(1) Melihat dampak anemia



yang sangat besar dalam menurunkan kualitas sumber daya manusia, maka sebaiknya penanggulangan anemia perlu dilakukan sejak dini sebelum remaja putri menjadi ibu hamil, agar kondisi fisik remaja putri tersebut telah siap menjadi ibu yang sehat dan melahirkan generasi penerus yang juga sehat. (1) World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan bahwa lebih dari 30 % atau 2 miliar orang di dunia berstatus anemia, sedangkan prevalensi di Asia Tenggara adalah 25-40% remaja putri mengalami kejadian anemia tingkat ringan sampai berat.(7) Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 didapatkan prevalensi anemia sebanyak 14,8% dan mengalami peningkatan menjadi 21,7% menurut data Riskesda tahun 2013.(8, 9) Riskesdas 2007 prevalensi anemia berdasarkan kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 9,4% dan kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 6,9%. (8) Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 prevalensi anemia berdasarkan kelompok umur 5- 14 tahun sebanyak 26,4% dan kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 18,4%.(9) Sedangkan menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 18,4% dan perempuan sebanyak 23,9%. Berdasarkan semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki prevalensi tertinggi mengalami anemia.(9) Sumatra Barat memiliki prevalensi anemia sebesar 29,8% angka tersebut lebih tinggi dari prevalensi nasional dan menempati peringkat pertama dari semua provinsi di Pulau Sumatra. (8) Berdasarkan hasil rekapitulasi penjaringan kesehatan murid SMA/SMK/MA Se-Kota Padang tahun 2016 yang dibagi dalam cakupan wilayah kerja puskesmas terdapat tiga wilayah kerja puskesmas yang memiliki risiko anemia tertinggi yaitu: Puskesmas Padang Pasir sebanyak 16,08%, Puskesmas Ulak Karang sebanyak 10% dan Puskesmas Pauh sebanyak 8,89%.(10) Penelitian Dona pada tahun 2013 mendapatkan prevalensi anemia pada remaja putri di Baso adalah 65,1%(11). Penelitian Anisa pada tahun 2017 mendapatkan prevalensi anemia pada remaja putri di SMK Negeri 3 Kota Padang adalah 67,3%.(12) Menurut teori UNICEF masalah kesehatan dipengaruhi oleh penyebab yang mendasar, penyebab tidak langsung, dan penyebab langsung. Penyebab yang mendasar dipengaruhi oleh lembaga formal dan non formal yang terwujud dalam bentuk pendidikan atau pengetahuan.(13) Selanjutnya penyebab tidak langsung yang dipengaruhi oleh ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga, pola asuh dan pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Penyebab yang terakhir yaitu penyebab langsung dipengaruhi oleh konsumsi makan dan penyakit infeksi.(13) Anemia pada remaja putri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pendarahan yang hebat, diet yang buruk, kurangnya kadar zat besi dalam tubuh, kekurangan protein, dan vitamin C. (14, 15) Rendahnya asupan



zat besi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi pangan sebagai sumber zat besi sangat memengaruhi terjadinya anemia. Besi merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh, sebagai faktor utama pembentuk hemoglobin.(16) Salah satu dampak dari rendahnya asupan zat besi dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi.(17) Keterkaitan antara zat besi dengan kadar hemoglobin adalah besi merupakan komponen utama dalam pembentukan darah yaitu mensintesis hemoglobin.(18) Kelebihan besi disimpan sebagai protein feritin, hemosiderin di dalam hati, sumsum tulang belakang, dan selebihnya di dalam limpa dan otot.(18) Jika simpanan besi cukup, maka kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi, namun, jika simpanan zat besi berkurang maka akan terjadi ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh, akibatnya kadar hemoglobin menurun di bawah batas normal yang disebut sebagai anemia gizi besi.(18)



A. TUJUAN 1.    Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Kesehatan tentang anemia   diharapkan  masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi terjadinya anemia 2.   Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia : a.       Masyarakat dapat mengetahui apa pengertian dari anemia b.      Masyarakat dapat mengetahui penyebab terjadinya anemia c.       Masyarakat  dapat mengetahui tanda dan gejala dari anemia d.      Masyarakat mengetahui akibat dari anemia e.       Masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya anemia f.        Masyarakat mengetahui bahaya anemia terhadap ibu dan bayi



B.   GARIS BESAR MATERI



 Pengertian Anemia  Gejala pada Anemia  Penyebab Anemia  Pencegahan Anemia  Pengobatan Anemia A.



Materi Terlampir



B.



Metode



:



Ceramah, Diskusi



C.



Media



:



1.



Leaflet



2.



Bunner



D.



Setting tempat



:



Keterangan :



: Keluarga :Penyuluh



F.   PELAKSANAAN KEGIATAN No



Komunikator



Komunikan



. Pre Interaksi 1



Memberi salam dan memperkenalkan diri



Menjawab salam



2



Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema



Mendengarkan



penyuluhan. 3



Apersepsi dengan menanyakan gejala dan



Mendengarkan dan



pengetahuan keluarga mengenai penyakit



Menjawab



ANEMIA.



Isi 4



Menjelaskan materi penyuluhan mengenai



Mendengarkan



pengertian, penyebab, bahaya tanda dan gejala serta pencegahan anemia. 5



Memberikan kesempatan kepada komunikan



Mengajukan pertanyaan



untuk bertanya tentang materi yang disampaikan. 6



Penutup Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi. Menjawab



7



Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan



Mendengarkan



penyuluhan. 8



Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam.



Menjawab salam



G.            EVALUASI 1.      Pertanyaan  : “Apa pantangan pada prnderita anemia, dan bagaimana pemulihan anemia itu senderi?”Jawaban :” Pada penderita anemia yang perlu dilakukan adalah mengurangi aktivitasnya karna saat dia lelah yg dibutuhkan istirahat dan yang penting adalah nutrisi dan zat besi yg terdapat pada daging, udang, telur,dan ikan. Makanan tersebut mengandung zat besi yg dibutuhkan tubuh 2.      Pertanyaan : “ mengapa kebanyakan wanita yang terkena penyakit anemia ‘’ Jawabannya: karena pada dasarnya wanita banyak mengalami hal – hal yang dapat menimbulkan anemia. Seperti haid, dan hamil…



          



ANEMIA PADA REMAJA A.     Pengertian Anemia Tanpa darah adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. B.     Penyebab Umum dari Anemia: 1.      Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti : Perdarahan  Akut (mendadak),  Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh darah,perdarahan Kronik (menahun), Perdarahan menstruasi yang sangat banyak, serta hemofilia. 2.    Berkurangnya pembentukan sel darah merah  seperti: Defesiensi zat besi,defesiensi vitamin B12, defesiensi asam folat,dan Penyakit kronik. 3.      Gangguan produksi sel darah merah seperti: Ketidak sanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel- sel darah. C.     Klasifikasi Anemia 1.      Berdasarkan Morfologinya a.       Anemia Defisiensi Zat besi Adalah Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya persediaan besi untk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) sehngga pembentukan hemoglobin berkurang. b.      Anemia Penyakit Kronik Adalah anemia pada penyakit ini merupakan jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat. 2.      Anemia Makrositik a.       Defisiensi vitamin B12 Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa. b.     Defisiensi Asam folat Adalah  bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA. Jumlah asam folat dalam tubuh berkisar 6-10 mg, dengan kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat



diperoleh dari hati, ginjal, sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam duodenum dan yeyenum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan folat, persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan. D.   Tanda dan Akibat Anemia 1.      Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni: a.       Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L). b.      Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat. c.       Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan   menjadi pucat. d.      Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan. 2.      Akibat dari penyakit anemia pada remaja a.       Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar. b.      Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal. c.       Menurunkan kemampuan fisik olahragawati. d.      Mengakibatkan muka pucat. E.      Kriteria Anemia Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun 1968.Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan kriteria sebagai berikut: No Jenis kelamin/ usia 1 Laki-laki 2 Perempuan dewasa tidak 3 4 5



hamil Perempuan Anak usia  6-14 tahun Anak usia 6 bulan-6 tahun



Kadar hemoglobin Hb