(SECURITY) Materi 2 - Akuntansi 5A3 - Sistem Pengamanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN SEKURITI “SISTEM PENGAMANAN” Makalah ini Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Sekuriti Dosen Pembimbing: Novi Priyati, S.Pd., S.E., M.Si.



Disusun oleh: 1. Ardhita Mega Pratiwi



201710315120



5-A3



2. Noviana Echa Saputri



201710315165



5-A3



3. Retno Purwo Ningrum



201750315117



5-A3



4. Syifa’Urrahmah



201710315089



5-A3



5. Wiwit Oktafiani



201710315001



5-A3



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA



2019



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Sekuriti yang berjudul “Sistem Pengamanan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekuriti dengan tepat waktu. Harapan kami selaku penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan penambah wawasan serta memperkuat pemahaman bagi penulis sendiri dan para pembaca mengenai materi Manajemen Sekuriti. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Manajemen Sekuriti yaitu, Ibu Novi Priyati, S.Pd., S.E., M.Si yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk memenuhi serta menyelesaikan tugas makalah ini. Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran



yang



membangun



dari



para



pembaca



sangat



diperlukan



demi



penyempurnaan makalah di waktu yang akan datang.



Bekasi, November 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ......................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah .................................................................................... 2



1.3



Tujuan ....................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 2.1



Pengertian Sistem Keamanan ................................................................... 3



2.2



Tujuan Sistem Keamanan ......................................................................... 4



2.3



Jenis-Jenis Keamanan ............................................................................... 4



2.3.1



Keamanan Fisik ................................................................................. 4



2.3.2



Keamanan Informasi ......................................................................... 6



2.3.3



Keamanan Komputer ........................................................................ 8



2.3.4



Keamanan Financial .......................................................................... 9



2.3.5



Keamanan Nasional .......................................................................... 9



BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 11 3.1



Kesimpulan ............................................................................................. 11



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem



informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik & pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, bahkan di urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apabila menggangu performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi / ditiadakan. Pada era internet saat ini, informasi sangat mudah diperoleh dan disebarluaskan. Oleh karena itu, informasi menjadi aset yang sangat berharga baik bagi perseorangan, pemerintah maupun swasta. Informasi memiliki nilai dan harus dilindungi, sehingga menjadi penting bagi individu untuk melakukan perlindungan terhadap informasi. Informasi sangat berharga karena jika suatu informasi tersebut berada di tangan pihak yang tidak berhak bisa disalahgunakan. Sebagai contoh, jika data suatu perusahaan bisa diambil oleh pesaing bisnis bisa digunakan sebagai alat untuk menjatuhkan perusahaan tersebut. Namun sampai saat ini organisasi atau perusahaan belum sepenuhnya menyadari pentingnya perlindungan informasi, karena masih banyak yang menganggap informasi bukan bagian dari aset Sistem informasi merupakan aset perusahaan yang paling berharga. Sistem yang baik akan meningkatkan produktifitas, efisiensi, meningkatkan pelayanan pelanggan, dan mempermudah dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. Hal ini juga didukung dengan semakin meningkatnya kesadaran atas pentingnya mengendalikan sistem informasi dalam manajemen perusahaan. Untuk itu bersama tersusunya makalah ini, akan kita bahas sedikit tentang Sistem Keamanan guna sebagai pengetahuan tambahan maupun referensi kita dimasa yang akan datang.



1



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari sistem keamanan ? 2. Apa tujuan dari sistem keamanan? 3. Apa saja jenis-jenis keamanan ?



1.3



Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem keamanan 2. Untuk mengetahui apa tujuan dari sistem keamanan 3. Untuk mengetahui jenis-jenis keamanan



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Pengertian Sistem Keamanan Menurut Lani Sidharta, sistem adalah suatu susunan komponen yang



membentuk suatu kegiatan yang berorentasi kearah tujuan yang sama dengan melalui pengoperasian dan untuk memperoleh suatu informasi. Sedangkan menurut Robert G, sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker atau cracker, keamanan rumah terhadap maling dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya. Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam hidupnya. Keamanan informasi memproyeksikan informasi dari ancaman yang luas untuk memastikan kelanjutan usaha, memperkecil kerugian perusahaan dan memaksimalkan laba atas investasi dan kesempatan usaha. Manajemen sistem informasi memungkinkan data untuk terdistribusi secara elektronis, sehingga diperlukan sistem untuk memastikan data telah terkirim dan diterima oleh user yang benar.



3



2.2



Tujuan Sistem Keamanan



Sistem Keamanan dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu: a)



Kerahasiaan Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi yang perku mendapatkan prioritas kerahasiaan yang tinggi mencakup sistem informasi eksekutif, SDM, sistem informasi keuangan.



b)



Ketersediaan Sistem dimaksudkan untuk selalu siap dalam menyajikan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.



c)



Integritas Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.



2.3



Jenis-Jenis Keamanan



Ada banyak literatur dalam analisis dan pengkategorian keamanan, seperti: 2.3.1 Keamanan Fisik Keamanan fisik (Biologic safety) merupakan keadaan fisik yang aman terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera (injury) baik secara mekanis, thermis, elektris maupun bakteriologis. Kebutuhan keamanan fisik merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam kesehatan fisik, yang pada pembahasan ini akan difokuskan pada providing for safety atau memberikan lingkungan yang aman. Tujuan dari keamanan fisik adalah untuk meyakinkan penyerang potensial bahwa biaya kemungkinan serangan melebihi nilai membuat serangan itu, misalnya bahwa konsekuensi dari sebuah serangan yang gagal mungkin melebihi keuntungan. Kombinasi fitur keamanan berlapis menetapkan keberadaan teritorial.



4



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keamanan Fisik Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melindungi diri dari bahaya kecelakaan yaitu usia, gaya hidup, status mobilisasi, gangguan sensori persepsi, tingkat kesadaran, status emosional, kemampuan komunikasi, pengetahuan pencegahan kecelakaan, dan faktor lingkungan. 1. Usia Individu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya melalui pengetahuan dan pengkajian akurat tentang lingkungan. Perawat perlu untuk mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam individu sesuai usia dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya. 2. Gaya Hidup Faktor gaya hidup yang menempatkan klien dalam resiko bahaya diantaranya lingkungan kerja yang tidak aman, tinggal didaerah dengan tingkat kejahatan tinggi, ketidakcukupan dana untuk membeli perlengkapan keamanan,adanya akses dengan obat-obatan atau zat aditif berbahaya. 3. Status Mobilisasi Klien dengan kerusakan mobilitas akibat paralisis, kelemahan otot, gangguan keseimbangan/koordinasi memiliki resiko untuk terjadinya cedera. 4. Gangguan sensori persepsi Sensori persepsi yang akurat terhadap stimulus lingkungan sangat penting bagi keamanan seseorang. Klien dengan gangguan persepsi rasa, dengar, raba, cium, dan lihat, memiliki resiko tinggi untuk cedera. 5. Tingkat Kesadaran Kesadaran adalah kemampuan untuk menerima stimulus lingkungan, reaksi tubuh, dan berespon tepat melalui proses berfikir dan tindakan. Klien yang mengalami gangguan kesadaran diantaranya klien yang kurang tidur, klien tidak sadar atau setengah sadar, klien disorientasi, klien yang menerima obat-obatan tertentu seperti narkotik, sedatif, dan hipnotik.



5



6. Status Emosional Status emosi yang ekstrim dapat mengganggu kemampuan klien menerima bahaya lingkungan. Contohnya situasi penuh stres dapat menurunkan konsentrasi dan menurunkan kepekaan pada simulus eksternal. Klien dengan depresi cenderung lambat berfikir dan bereaksi terhadap stimulus lingkungan. 7. Kemampuan Komunikasi Klien



dengan



penurunan



kemampuan



untuk



menerima



dan



mengemukakan informasi juga beresiko untuk cedera. Klien afasia, klien dengan keterbatasan bahasa, dan klien yang buta huruf, atau tidak bisa mengartikan simbol-simbol tanda bahaya. 8. Pengetahuan pencegahan kecelakaan Informasi adalah hal yang sangat penting dalam penjagaan keamanan. Klien yang berada dalam lingkungan asing sangat membutuhkan informasi keamanan yang khusus. Setiap individu perlu mengetahui cara-cara yang dapat mencegah terjadinya cedera. 9. Faktor lingkungan Lingkungan dengan perlindungan yang minimal dapat beresiko menjadi penyebab cedera baik di rumah, tempat kerja, dan jalanan.



2.3.2 Keamanan Informasi Keamanan informasi menurut G. J. Simons adalah bagaimana usaha untuk dapat mencegah penipuan (cheating) atau bisa mendeteksi adanya penipuan pada sistem yang berbasis informasi, di mana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. Aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam suatu sistem untuk menjamin keamanan informasi adalah informasi yang diberikan akurat dan lengkap (right information), informasi dipegang oleh orang yang berwenang (right people), dapat diakses dan digunakan sesuai dengan kebutuhan (right time), dan memberikan informasi pada format yang tepat (right form). Dalam membuat



6



program keamanan informasi ada prinsip dasar yang harus dipenuhi agar sistem tersebut handal. Prinsip dasar tersebut adalah: 



Kerahasiaan artinya informasi dijamin hanya tersedia bagi orang yang berwenang sehingga pihak yang tidak berhak tidak bisa mengakses informasi. Contoh kerahasiaan adalah seorang administrator tidak boleh membuka atau membaca email milik pengguna. Selain itu kerahasiaan harus menjamin data-data yang harus dilindungi penggunaan dan penyebarannya baik oleh pengguna maupun administrator, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor kartu kredit, penyakit yang diderita, dan sebagainya.







Integritas artinya informasi dijaga agar selalu akurat, untuk menjaga informasi tersebut maka informasi hanya boleh diubah dengan izin pemilik informasi. Virus trojan merupakan contoh dari informasi yang integritasnya terganggu karena virus telah mengubah informasi tanpa izin. Integritas informasi ini dapat dijaga dengan melakukan enkripsi data atau membuat tanda tangan dijital (digital signature).







Ketersediaan



artinya



adanya



jaminan



ketika



pihak



berwenang



membutuhkan informasi, maka informasi dapat diakses dan digunakan. Hambatan dalam ketersediaan ini contohnya adalah adanya Denial of Service Attack (DoS). DoS merupakan serangan yang ditujukan ke server, di mana banyak sekali permintaan yang dikirimkan ke server dan biasanya permintaan tersebut palsu yang menyebabkan server tidak sanggup lagi melayani permintaan karena tidak sesuai dengan kemampuan sehingga server menjadi down bahkan error. Dengan terpenuhinya aspek-aspek sistem keamanan informasi dan prinsip dasar penyusunan program keamanan informasi tersebut maka sumber daya informasi terjamin dan terlindungi dari ancaman pihak-pihak yang tidak berwenang yang akan memanfaatkan data dan informasi untuk kepentingan yang merugikan organisasi atau perusahaan.



7



2.3.3 Keamanan Komputer Keamanan komputer adalah keamanan informasi yang diaplikasikan pada komputer beserta jaringannya, dengan tujuan untuk mencegah adanya penipuan dalam sebuah sistem yang berbasis informasi. Keamanan komputer ini ditujukan untuk melindungi dari pencurian informasi dan memelihara ketersediaan. Yang harus diperhatikan dalam penerapan sistem keamanan komputer ini adalah dengan memperkecil adanya celah penyusupan untuk menganggu sistem yang sedang digunakan, baik itu adalah melalui personal computer, jaringan lokal, maupun secara global. Untuk itulah maka harus dipastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan cukup memadai dan memperkecil kemungkinan permasalahan dalam aplikasinya. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya berbagai tindak kejahatan melalui komputer adalah: 



Pengguna komputer dan media internet yang semakin lama semakin meningkat secara drastis.







Adanya penyalahgunaan software yang semula hanya dilakukan untuk pengujian saja dari sebuah riset sistem dengan tujuan untuk mencari celah yang pada akhirnya malah digunakan untuk melakukan scanning dengan tujuan peretasan terhadap sistem lainnya.







Semakin maraknya perangkat lunak untuk penyusupan yang banyak beredar di internet.







Desentralisasi server yang mana banyak sekali sistem yang harus ditangani, namun terjadi keterbatasan SDM yang melakukannya.







Banyaknya perusahaan yang menghubungkan jaringan LAN kepada internet tanpa adanya tingkat pengamanan yang memadai dari pihak perusahaan.







Banyaknya bugs dalam software yang semestinya harus selalu dipantau dan dilakukan riset untuk memperkecilnya.



Tindakan yang banyak dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan keamanan system komputer adalah dengan cara membatasi (hak) akses secara



8



fisik



terhadap



penggunakan



program



(software)



komputer,



menetapkan



mekanisme pada perangkat lunak dan sistem operasional, menentukan strategi pemrograman agar dapat menghasilkan program komputer yang lebih handal. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah adanya akses komputer dari orang yang sama sekali tidak bertanggungjawab. Keamanan dari system komputer sangat penting karena berhubungan dengan privacy, integrity, autentication, confidentiality, dan availability.



2.3.4 Keamanan Financial Keamanan ekonomi atau keamanan finansial adalah keadaan memiliki pendapatan yang stabil atau sumber daya lain untuk menopang standar hidup kini dan nanti. Keamanan ekonomi meliputi: 



Kemungkinan berlanjutnya solvabilitas







Kepastian arus kas seseorang atau lembaga ekonomi, misalnya negara, pada masa depan







Jaminan pekerjaan



Keamanan finansial lebih mengacu pada pengelolaan uang dan tabungan perorangan dan keluarga. Keamanan ekonomi cenderung mencakup dampak tingkat produksi dan bantuan uang untuk pengangguran secara luas.



2.3.5 Keamanan Nasional Keamanan nasional menunjuk ke kebijakan publik untuk memastikan keselamatan dan keamanan negara melalui penggunaan kuasa ekonomi dan militer dan penjalanan diplomasi, baik dalam damai dan perang. Secara prinsip, konsep tersebut dikembangkan di Amerika Serikat setelah Perang Dunia Kedua. Untuk mewujudkan kemanana nasional, sebuah negara harus mempunyai keamanan ekonomi, energi, lingkungan, dan lain-lain. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari musuh tradisional seperti negara lain, melainkan juga datang dari orang atau organisasi di luar sistem diplomatik sekarang ini seperti bandar



9



narkoba, perusahaan multinasional, dan lembaga swadaya masyarakat yang berlainan dengan pemerintah. Cara yang diambil untuk memastikan keamanan nasional termasuk: 



penggunaan diplomasi untuk mencari sekutu dan mengisolasi ancaman







menggunakan kuasa ekonomi untuk melakukan atau memaksa kerja sama







menjaga angkatan bersenjata yang efektif







melakukan pertahanan sipil dan kesiapan darurat







memastikan pemulihan cepat dan perbanyakan infrastruktur kritikal







menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi dan mengalahkan atau mencegah ancaman dan espionase, dan melindungi informasi rahasia







menjaga budaya nasional yang tidak dikenal atau antinasionalisme, terutama di ruang hiburan utama.



10



BAB III KESIMPULAN



3.1



Kesimpulan Sistem Keamanan merupakan suatu kegiatan yang berorentasi kearah tujuan



yang sama yaitu keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker atau cracker, keamanan rumah terhadap maling dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya. Tujuan utama sistem keamanan yaitu: (1) Kerahasiaan dimana setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, (2) Ketersediaan dimana selalu siap dalam menyajikan



data



dan



informasi



bagi



mereka



yang



berwenang



untuk



menggunakannya, dan (3) Integritas dimana Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.



11



DAFTAR PUSTAKA



http://aganislah94.blogspot.com/2016/01/makalah-keamanan-sistem.html?m=1 https://bpptik.kominfo.go.id/2014/03/24/404/keamanan-informasi/ https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keamanan_ekonomi https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keamanan_nasional https://jasakeamananprofesional.wordpress.com/pengertian-keamanan-fisik/ https://zahiraccounting.com/id/blog/mengapa-keamanan-komputer-dan-sisteminformasi-akuntansi-sangat-penting/



12