Segmentasi Pasar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEGMENTASI PEMASARAN KERIPIK TEMPE SANAN



Pemasaran keripik tempe sanan ditujukan untuk semua kalangan masyarakat dan berbagai tingkat usia yang menggemarinya. Lebih khususnya ditujukan pada orang-orang penggemar camilan atau makanan ringan. Awalnya segmentasi geografis keripik tempe Sanan masih berkutat pada skala domestik namun seiring dengan meningkatnya permintaan, keripik asli kota Malang berinovasi dan berekspansi hingga skala Internasional. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya permintaan ekspor ke Negara lain seperti negara Amerika Serikat. Dengan adanya inovasi tempe seperti yang dilakukan oleh keripik tempe Sanan tidak mengherankan jika respons masyarakat sangat baik dan target pemasaran nya pun mencakup semua usia. Meningkatnya permintaan akan keripik tempe juga didukung oleh harga keripik yang terjangkau bagi masyarakat baik lapisan atas maupun bawah. Harganya berkisar dari 5000-6500 per bungkusnya. Keripik tempe diminati bukan hanya karena harga atau rasa keripiknya yang enak melainkan juga karena gizi dari tempe tersebut yang mengandung protein yang berguna untuk menjaga kesehatan. Segmentasi Psikografis yang tersirat dari pemasaran keripik tempe adalah suasana kekeluargaan karena keripik tempe bisa menjadi hidangan untuk mengobrol bersama teman dan keluarga   



Kesimpulan : Segmentasi Pasar Konsumen



Segmentasi Geografis : Nasional merambah global (diekspor) Segmentasi Demografis  Usia : Semua usia  Penghasilan : Terjangkau oleh semua kalangan ekonomi atas hingga bawah  Jenis Kelamin : Semua gender  Kelas sosial : Semua tingkat kelas social Segmentasi Perilaku :  Manfaat : Selain sebagai camilan yang murah, enak dan harga yang terjangkau, tempe memiliki kandungan protein nabati yang berguna bagi kesehatan yakni menjaga keseimbangan gizi dalam tubuh. Segmentasi Psikografis : Kekeluargaan dan sosial masyarakat. Tahapan-Tahapan Branding Brand Unaware : Pada mulanya masyarakat Sanan hanya memproduksi tempe bukan kerpik tempe. Namun saat tempe mereka tidak terjual seluruhnya, mereka menginovasi tempe tersebut menjadi keripik tempe dengan berbagai varian rasa sehingga masa menuju kadaluarsanya semakin lama daripada tempe biasa. Brand Awareness : Tahap kesadaran masyarakat terhadap keberadaan keripik tempe sudah tercapai terbukti dengan banyaknya masyarakat yang gemar makan keripik tempe bahkan manjadikan keripik tempe sebagai camilan wajibnya. Brand Recognition : Setelah tahap awareness tercapai, tahap berikutnya adalah brand recognition, dimana masyarakat mengenal bahwa keripik tempe adalah makanan yang enak, murah, bergizi, dan tetap terjangkau. Brand Assosiation : Asosiasi masyarakat terhadap keripik tempe bahwa keripik tempe merupakan makanan keluarga dari berbagai lapisan ekonomi baik ekonomi atas, menengah, hingga bawah. Keripik tempe merupakan oleh-oleh khas Malang tepatnya diproduksi di Kampung Sanan Malang.



Top of Mind : Keripik tempe belum menjadi top of mind selama tahap perkembangannya. Jika orang membicarakan oleh-oleh khas kota Malang maka yang langsung terlintas di benak masyarakat bukan keripik tempe melainkan Apel Malang.