Sejarah Boneka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah Boneka Boneka (dari bahasa Portugis boneca) adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam terutamanya manusia dan haiwan serta tokoh-tokoh fiksi. Definisi boneka adalah ia merupakan sebarang benda atau objek yang digerak lakukan oleh permain sama ada secara sentuhan atau arahan yang bertujuan untuk menyampaikan mesej. Apa sahaja objek boleh menjadi boneka selagi digerakkan oleh pemain. Pemain juga akan cuba menghidupkan watak menerusi dialog yang dipertuturkan atau aksi boneka tanpa sebarang dialog. Boneka merupakan salah satu permainan yang paling tua kerana boneka ini sudahpun wujud pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno. Namun fungsi boneka lebih bertumpu kepada fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat ghaib ataupun misteri misalnya berupa upacara-upacara ritual keagamaan pada zaman dulu, permainan jelangkung , sihir ataupun upacara pemanggilan roh. Antara yang paling tua ditemui adalah di daerah Eropah, berupa peninggalan kebudayaan Aurignacian yang sudah berusia 40.000 tahun. Kebanyakan yang ditemukan adalah boneka perempuan. Salah satunya boneka Venus Willendorf, yang ditemukan di Sungai Donan, Austria. Boneka itu dibuat dari pahatan batu kapur setinggi 10 cm, dengan warna merah yang sudah memudar. Boneka lambang kesuburan juga ditemukan di tempat penggalian di Mohenjo-Daro, Pakistan. Dalam kebudayaan prasejarah Mesir dan Cina, boneka digunakan sebagai pengganti kurban manusia yang dikuburkan bersama tokoh-tokoh penting. Dalam peninggalan budaya dari Babilonia ditemukan boneka berbentuk tatahan kayu datar, berwarna, berambut panjang terbuat dari untaian manik-manik tanah liat atau kayu, yang ditemui di beberapa makam di Mesir dari tahun 3000-2000 SM. Boneka yang dibuat daripada tanah liat untuk anak-anak ditemukan di pekuburan Yunani, Romawi, mahupun Mesir kuno. Yang ditemukan di makan Yunani dan Romawi memiliki engsel, sehingga tangan-kakinya boleh digerakkan. Sebagian besar boneka Yunani waktu itu berbentuk perempuan, untuk disimpan para gadis sehingga pernikahan. Merupakan suatu kebiasaan, para gadis Yunani dan Romawi menjelang menikah melakukan upacara keagamaan. Mereka meletakkan boneka mereka di altar Artemis (dewi para gadis), atau ke altar Diana



kalau ia orang Romawi. Jika gadis yang meninggal muda akan mewariskan koleksi bonekanya pada temannya. Di abad pertengahan, ditemui boneka-boneka daripada kayu, beberapa di antaranya memiliki kaki yang boleh digerakkan. Boneka dimiliki oleh anak lelaki ataupun perempuan dari keluarga berada. Sedangkan boneka anak-anak keluarga miskin, hanya buatan sendiri daripada jerami, kain-kain sisa, batang jagung, atau daripada adonan roti. Boneka modern yang berwajah halus, cantik, dengan tubuh dan kostum indah, muncul di abad XIV. Idenya berasal dai orang Prancis, yang membuat boneka khusus untuk memamerkan model pakaian dan rambut. Tercatat, “boneka mode” pertama sebesar manusia adalah hadiah yang diberikan Raja Richard II dari Inggris kepada calon istrinya yang berumur 8 tahun, pada tahun 1396. Pada tahun 1413 pembuatan boneka dari tanah liat untuk permainan mula dikenalkan. Pada abad XV, di Nurnberg, Jerman menjadi tempat pembuatan boneka dan mainan anak-anak terkemuka di dunia. Kemudian boneka daripada kayu mulai diperkenalkan untuk mengganti penggunaan tanah liat. Di abad XIX, mula muncul pembuat boneka yang profesional. Boneka yang terkenal dari Dresden yang berkepala porselin serta boneka Prancis yang kepalanya dibuat daripada keramik. Tubuh bonekanya dibuat daripada kulit yang kukuh, kini dibuat dari kulit domba yang lebih lembut dan pada tahun 1850 dibuat daripada gutta-percha (karet) yang diisi dengan rambut kuda, ganggang laut kering, atau serbuk gergaji. Pada tahun yang sama muncul boneka yang boleh memejamkan dan membuka mata dan boleh berjalan. Disebabkan penciptaan kotak suara oleh mekanik Johann Nepomuk Maelzel (1827) muncul boneka yang boleh berkata “Papa” dan “Mama” kalau ditekan. Selain itu, pakaian boneka kini lebih bervariasi. Di negara-negara tertentu boneka memiliki berbagai makna. Di Jepang, boneka dianggap sebagai benda-benda festival. Misalnya saja dalam festival bagi para gadis pada bulan Maret, boneka dipakai untuk mewakili kaisar, lengkap dengan istananya. Para gadis usia 7-17 tahun saling mengunjungi koleksi masing-masing. Mereka melakukan ini semua dalam suatu acara upacara yang sudah berlangsung lebih dari 900 tahun. Juga ada festival pada bulan Mei khusus untuk anak laki-laki, dari usia balita sampai usia 15 tahun. Boneka serdadu, senjata, bendera, dan kelompok tokoh-tokoh legendaris ditampilkan untuk menanamkan sifat baik. Di India, boneka berpakaian berbagai macam kostum diberikan kepada



pengantin yang masing kanak-kanak. Sedangkan di Suriah, gadis-gadis yang sudah cukup usia untuk menikah menggantungkan boneka di jendela rumah mereka. Lain lagi di daerah antara Mfengu dan negara bagian Orange Free, Afrika Selatan. Setiap calon pengantin perempuan diberikan sebuah boneka untuk disimpan sampai kelahiran anak pertama mereka, kemudian si ibu akan mendapat boneka lagi agar mendapatkan anak kedua. Di abad XX, jenis-jenis boneka yang terkenal antara lain boneka Kewpie (1903), By-lo-Baby, yang bisa memejamkan mata saat tidur (1922), boneka Dydee dan Wesy Betsy (1937), dan yang paling terkenal adalah boneka Barbie (1959). Barbie berasal dari nama Barbie Handler, putri pembuat mainan anak-anak, Ruth Handler. Ruth mendirikan Mattel Toy Company di AS tahun 1945. Kesukaan putrinya memainkan boneka kertas model anak remaja lengkap dengan modelmodel bajunya yang modis, mendorong ia menciptakan boneka remaja dengan perlengkapan pakaian yang modis. Selanjutnya Ruth dan Elliot membuat boneka pemuda dewasa, bernama Ken, seperti nama adik Barbie. Dunia boneka makin diramaikan dengan boneka orang-orang populer, seperti boneka lilin dari Madame Tussaud. Boneka juga semakin pintar, ada yang bisa menangis, ngompol, makan, dan bersendawa.



Tujuan penggunaan boneka dalam pengajaran Mempelajari bahasa dalam suasana yang menarik dan berkesan. Mengguna dan memperkukuh kemahiran bahasa melalui pengalaman sebenar serta aktiviti yang menggembirakan. Mempercepat dan memudahkan pemahaman murid terhadap sesuatu cerita, peristiwa atau isi pengajaran. Memupuk daya kreativiti untuk menghasilkan ciptaan dan karya seni. Melibatkan diri secara aktif dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran. Membina keyakinan diri untuk berkomunikasi dengan berkesan. Memupuk semangat bekerjasama dan berkongsi pengalaman. Terangsang dan berminat untuk belajar secara tekal dan kekal.



Jenis-jenis boneka Boneka tali Boneka jenis tali ini digerakkan dengan menggunakan tali atau benang yang digantung untuk mendapatkan keseimbangan. Cara menggerakkan tangan boneka itu adalah dengan hanya menarik tali yang menggantung tangan boneka itu sahaja. Boneka ini boleh digantung di dalam kelas dan boleh digunakan guru bila-bila perlu. Guru boleh juga meminta murid-murid untuk menggerakkan boneka tali ini agar murid-murid berasa terlibat sepenuhnya dalam sesi pengajaran. Boneka tongkat Boneka ini berbentuk lengkap menyerupai objek yang digambarkan. Contohnya, haiwan, buah-buahan dan sebagainya. Boneka ini diperkukuh dengan tongkat yang diperbuat daripada kayu, rotan, buluh pada bahagian bawah boneka tersebut. Boneka ini berbentuk tiga dimensi. Boneka wayang kulit Boneka jenis ini dibuat daripada kulit, plastik lut sinar, kertas tebal dan buluh. Boneka ini berbentuk dua dimensi dan biasanya nipis. Boneka ini boleh digerakgerakkan dan digunakan untuk menggambarkan perjalanan cerita. Guru boleh menggunakan kreativiti masing-masing untuk menarik dan merangsang minat muridmurid untuk mengikuti sesi pembelajaran.