Sejarah, Kedudukan, Dan Fungsi Bahasa Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA



Disusun oleh:



Dony Pradana (19630867) Fickry Fernandha (19630152) Katon Galih Nugroho (19630619) M. Akmal (19630734) Muhammad Zainal Arifin (19630716)



Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini tepat pada waktunya. Makalah Bahasa Indonesia ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Bahasa Indonesia semester awal. Makalah ini membahas mengenai Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indinesia. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu dosen atas segala arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, pemulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.



Banjarmasin, 4 Oktober 2019



Tim Penyusun



i



DAFTAR ISI Halaman Judul.......................................................................................................................... Kata Pengantar.........................................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................................ii Bab I Pendahuluan..................................................................................................................1 I.1 Latar Belakang.............................................................................................................1 I.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1 I.3 Tujuan..........................................................................................................................2 Bab II Pembahasan...................................................................................................................3 II.1 Sejarah Bahasa Indonesia...........................................................................................3 a. Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia.................................................7 1) Fungsi Bahasa Melayu...................................................................................7 2) Faktor Pengangkatan Bahasa Melayu............................................................8 b. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia..............................................................8 1) Ejaan Ophuijen (1901)...................................................................................8 2) Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (19 Maret 1947).................................9 3) Ejaan Yang Disempurnakan / EYD (1972)....................................................9 4) Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)............................................................9 II.2 Kedudukan Bahasa Indonesia....................................................................................10 II.3 Fungsi Bahasa Indonesia............................................................................................11 Bab III Penutup........................................................................................................................14 III.1 Kesimpulan...............................................................................................................14 Daftar Pustaka..........................................................................................................................15



ii



BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. I.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah Bahasa Indonesia? 2. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia? 3. Apa fungsi Bahasa Indonesia?



1



I.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Bahasa Indonesia. 2. Untuk mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia. 3. Untuk mengetahui apasajakah fungsi Bahasa Indonesia.



2



BAB II PEMBAHASAN II.1 Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa serta menjadi bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, yakni salah satu rumpun bahasa daerah di bumi nusantara ini. Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mempersatukan bangsa yang terdiri dari berbagai ragam suku. Bahasa Indonesia juga dipergunakan sebagai alat pemersatu dalam perjuangan fisik maupun diplomasi pada saat era penjajahan Belanda. Amin Singgih menjelaskan dalam Minto Rahayu bahwa Bahasa Indonesia ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui, serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan kita. Penyebutan pertama “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan Aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.



3



Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pasca kemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang merupakan bahasa mayoritas pada masa itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau. Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1) Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau pulau lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia. 2) Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orangyang berbeda dari segala usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar. 3) Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaja direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.



4



4) Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara. Ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953, Poerwodarminta mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Di situ tercatat jumlah kata dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1.000 penambahan kata baru. Pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar biasa. Dari 24.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di berbagai bidang imu. Sampai saat ini, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu dan 78.000 kata umum. Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi dnegan bangsa lain. Dimana setiap bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda dengan ciri khas dan asal-usul masing-masing. Begitu juga dengan bahasa Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sendiri tidak lepas dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia sangat dinamis, sehingga menghasilkan kosakata baru dari penciptaan dan penyerapan bahasa daerah maupun asing. Salah satu bahasa yang datang dari luar adalah bahasa Inggris. Dimana bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan sebagai komunikasi antar bangsa.



5



Sehingga tidak heran, banyak orang yang belajar untuk menguasai bahasa Inggris.hal ini bertujuan agar mereka tidak buta akan informasi yang ada di dunia. Meskipun mempelajari bahasa Inggris penting, akan lebih baik jika kita sebagai warga Negara Indonesia tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut, para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah Pemuda dengan isi : 1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia 2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia 3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Dengan Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan menjadi bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36.



6



a. Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia 1) Fungsi Bahasa Melayu Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi sebagai: 



Bahasa Kebudayaan. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa kebudayaan. Dimana bahasa ini digunakan pada bahasa buku pelajaran agama Budha.







Bahasa Perhubungan. Selain bahasa kebudayaan, bahasa Melayu juga digunakan sebagai bahasa perhubungan. Dimana digunakan oleh antar suku di Nusantara. Perkembangan bahasa Melayu sangatlah cepat. Hal ini terlihat jelas dari peninggalan kerajaan Islam dalam bentuk batu tertulis maupun hasil susastra. Kemudian bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara sejalan dengan menyebarkan agama Islam di Nusantara. Bahasa Melayu yang sederhana menjadikan bahasa ini mudah diterima oleh semua suku.







Bahasa Perdagangan. Selain digunakan untuk antar suku, bahasa Melayu juga digunakan untuk bahasa perdagangan baik dari dalam maupun luar negeri. Perkembangan bahasa Melayu yang pesat ke antar pulau, antar suku, antar bangsa membuat bahasa ini juga berkembang di wilayah antar pedagang. Apalagi bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan tutur.







Bahasa Resmi Kerajaan. Kerajaan-kerajaan Indonesia menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa dalam kesehariannya. Dan digunakan untuk bahasa antar kerajaan di Nusantara.



7



2) Faktor Pengangkatan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia Perkembangan bahasa Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini dijadikan sebagai bahasa Indonesia. terdapat empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia : 



Dari dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia







Bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dipelajari







Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia







Bahasa Melayu memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaan



b. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena perkembangannya di Nusantara semakin pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia : 1) Ejaan Van Ophuijen (1901) Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar ialah bahasa Melayu. Dan untuk memudahkan orang-orang Belanda dalam berkomunikasi kemudian dibuat pembakuan ejaan oleh Belanda yaitu Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan ini Charles dibantu oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh Taib Sultan Ibrahim.



8



2) Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947) Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini ialah untuk menggantikan serta menyempurnakan ejaan sebelumnya. Perubahan yang terdapat pada ejaan republik terdapat pada huruf oe menjadi u (doeloe=dulu), koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata ulang boleh disingkat dengan angka 2 (rumah-rumah = rumah2) dan kata depan ‘di’ ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya. 3) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972) Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang. Pada tahun 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD atau ejaan yang disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun 1972 ini merupakan penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan. Yang diatur dalam EYD ini antara lain penulisan huruf kapital dan huruf miring, kata, tanda baca, singkatan dan akronim. Kemudian penulisan angka dan lambang bilangan serta penulisan unsur serapan. 4) Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015 menunjukkan peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana didalamnya terkandung pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan huruf vokal diftong, penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu penggunaan huruf tebal pada penulisan lema dan sublema dalam kamus juga dihapuskan dalam ejaan EBI.



9



II.2 Kedudukan Bahasa Indonesia Kedudukan Bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar. Keempat posisi Bahasa Indoneisa itu mempunyai peranan masing-masing sebagai berikut: a. Bahasa Persatuan Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Peranan pemersatu ini sudah dicanangkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. b. Bahasa Nasional Bahasa nasional adalah jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia luar Indonesia. Peranan Bahasa Indonesia ini dirinci atas lambing kebanggan Kebangsaan Indonesia, identitas Nasional dimata Internasional, sarana hubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya, pemersatau lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa c. Bahasa Negara Bahasa Negara adalah bahasa yang di gunakan dalam administrasi negara umtuk berbagai aktivitas dengan peranan bahasa sebagai administrasi kenegaraan, peranan bahasa sebagai pengantar resmi belajar disekolah dan perguruan tinggi, peranan bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagi Negara Indonesia sebagai Negara berkembang, peranan bahasa sebagai bahasa resmi kebudayaan dan ilmu teknologi (ILTEK).



10



d. Bahasa Baku Bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang diginakan dalam pertemuan yang sangat resmi. Peranan bahasa baku itu sebagai pemersatu sosial, budaya, dan bahasa. Penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi, penambah kewibawaan pejabat dan intelektual, penanda acuan ilmiah dan penulisan ilmiah. Keempat posisi atau kedudukan Bahasa Indonesia itu mempunyai peranan keterkaitan antar unsur. Posisi dan peranan tersebut merupakan kekuatan Bangsa Indonesia dan merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh dan mandiri. Dengan keempat posisi itu, Bahasa Indonesia sangat dikenal dimata dunia, khususnya tingkat regional ASEAN, dengan mengedepankan posisi dan peranan bahasa Indonesia, eksistensi Bahasa Indonesia diperkuat dengan latar belakang sejarah yang runtut dan argumentatif. II.3 Fungsi Bahasa Indonesia Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa diatas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan dimanapun. Dalam berbagai literature bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dalam fungsi-fungsi bahasa berikut: a. Fungsi ekspresi dalam bahasa Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis atau pembaca sebagai ekstensi diri dengan maksud, yakni menarik perhatian orang lain (persuasive dan provokatif), membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri sendiri seperti emosi, melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik, menunjukkan keberanian (convidence) penyampaian ide.



11



Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan dewasa. b. Fungsi komunikasi dalam bahasa Fungsi komunikasi maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dari ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu, komunikasi tercapai denga baik bila ekspresi saling menerima, dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri. c. Fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa Fungsi peningkatan (integritas) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu lingkungan merupakan ke khususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama salam suatu ikatan (masyarakat). Dengan demikian, bahsa itu merupakan suatu kekuatan yang berkolerasi dengan kekuatan oranglain dalam integritas sosial. Kolerasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat.



12



d. Fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa) Fungsi control sosial bermaksud mempengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu berkembang kea rah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui kontribusi dan masukkan yang positif. Bahkan, kritikan yang tajam dapat diterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka.



Dengan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan, pengidentifikasi diri, dan penanam rasa keterlibatan pada masyarakat bahasanya.



13



BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa serta menjadi bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting. Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar di seluruh lembaga pendidikan. Sebagai konsekuensi logisnya semua jenjang pendidikan di Indonesia, wajib mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia ini dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Beberapa hukumnya sudah jelas, mulai dari UUD 1945, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Permen No 22 tentang Standar Isi sampai dengan SK Dirjen Dikti No 43 Tahun 2006 tentang Mata Kuliah pengembangan Kepribadian.



14



DAFTAR PUSTAKA



Alex dan Zchmad HP, 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. http://indonesiaindonesia.com/f/52479-sejarah-bahasa-indonesia/, diakses tanggal 14 Juli 2012. Muslich, Masnur. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, dalam http://muslichm.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html, diakses tanggal 27 Juli 2012. (Pekanbaru, 13-14 Juli 2007), diunduh dari http://www.rajaalihaji.com/id/article.php? a=RGdIL3c%3D, pada tanggal 27 Juli 2012. https://abdulkhamid12.wordpress.com/bahasa-indonesia/materi/sejarah-fungsi-dankedudukan-bahasa-indonesia/.



15