Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Studi Islam Di Dunia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • brina
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam



Penyusun : 1. Putri Puspita Dewi



(G72219064)



2. Reva Maulidia Trivitasari 3. Sabrina Anggraeni



(G72219066) (G72219070)



Dosen Pengampu : Hudi Hidayat, LC, MA.



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Studi Islam di Dunia” untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak. Hudi Hidayat, LC, MA. selaku dosen yang telah membimbing kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, penggunaan bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca dan bermanfaat untuk perkembangan peningkatan ilmu pengetahuan.



Surabaya, 12 Februari 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Sejarah pendidikan Islam pada hakikatnya tidak lepas dari sejarah Islam. Sejarah Islam merupakan sejarah suatu bangsa yang tidak lepas dari pendidikan Islamnya. Sejarah pendidikan Islam adalah cerita yang tersusun dan sistematis dari satu periode ke periode berikutnya, dari usaha dan rekayasa manusia dalam mencerdaskan dirinya dan masyarakat sekitar, mengembangkan potensinya, terutama mewariskan kecerdasan dan potensi tersebut kepada generasi selanjutnya, untuk melestarikan tradisi budayanya sesuai nilai normatif Islam yaitu Al-Qur'an dan AlHadits. Pandangan dan sikap keilmuan di zaman Nabi Muhammad yang memposisikan ilmu secara pararel tersebut itu menyebabkan explorasi terhadap ilmu selain "ilmu agama" sudah mulai dilakukan meskipun dalam kadar yang sangat sederhana. Pada masa era globalisai ini agama Islam tentunya harus bisa beradaptasi agar ajaran-ajaran yang yang dulunya dibawakan oleh nabi kita tidak pudar dan hilang ditelannya.maka seiring berjalannya waktu, umat muslim harus terus istiqamah dalam ajaran-ajaran yang dulu dibawakan oleh nabi Muhammad SAW, yang bersumber dari al Quran dan sunnah Muhammad SAW, serta ijma’ dan qiyas yang menjadi sumber penetapan hukum dalam hukum Islam.



B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Studi Islam 2. Bagaimana pertumbuhan studi islam dahulu dan sekarang ? 3. Dimana saja pusat – pusat studi islam ? 4. Bagaimana sejarah perkembangan studi islam dikalangan ilmuwan muslim dari masa ke masa ? 5. Bagaimana sejarah perkembangan studi islam dikalangan ilmuwan muslim pada era modern ?



C. Tujuan Pembahasan



1. Memahami Pengertian Studi Islam 2. Untuk mengetahui pertumbuhan studi islam dahulu dan sekarang 3. Untuk mengetahui pusat – pusat studi islam 4. Untuk mengetahui sejarah perkembangan studi islam dikalangan ilmuwan muslim dari masa ke masa 5. Untuk mengetahui sejarah perkembangan studi islam dikalangan ilmuwan muslim pada era modern



BAB II PEMBAHASAN



1. Pengertian Studi Islam Pengertian Studi Islam dalam makna etilomogis (bahasa) merupakan terjemah dari Dirasah Islamiah dalam bahasa arab. Dalam studi keislaman di Eropa, Studi Islam disebut dengan istilah Islamic Studies, yang dalam bahasa Indonesia sama maknanya dengan Kajian Islam. Dengan demikian, Studi Islam (Islamic Studies) secara harfiah (bahasa) dapat dimaknai sebagai segala bentuk kajian-kajian yang berkaitan dengan hal-hal agama islam. Atau bisa dimaknai sebagai segala bentuk usaha untuk mempelajari segala hal yang berhubungan dengan agama keislaman. Dengan perkataan lain Studi Islam (Islamic Studies) adalah sebuah disiplin keilmuan secara sadar dan sistematis untuk memepelajari, mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam (secara detail) tentang seluk beluk atau segala hal yang berkaitan dengan agama islam. Studi Islam dalam arti kebahasaaan seperti ini masih bersifat sangat umum, oleh karena itu sangat penting dilakukan pemaknaan Studi Islam (Islamic Studies) secara terminologis atau secara istilah. Kemudian pengertian Studi Islam (Islamic Studies) secara terminologi (istilah), ditemukan berbagai pengertian yang sangat bervariatif dari para ahli tentang Studi Islam (Islamic Studies) tergantung sudut pandang yang mereka gunakan . Tim Penulis UIN Sunan Ampel Surabaya menyampaikan pengertian dari Studi Islam sebagai “Memahami dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan degan agama islam, baik yang menyangkut sumber-sumber ajaran islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan” 1. Dan disamping itu Muhaimin, Abdul Mujib, dan Mudzakkir menyampaikan pendapatnya bahwasannya Studi Islam (Islamic Studies) merupakan “Usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang selukbeluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah, maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya”2. 1 Tim Penulis UIN Sunan Ampel, Pengantar Studi Islam (Surabaya: Sunan Ampel Press, 2019), 12 2 Tim Penuis, Studi Islam, Makna dan Sasaran Kajian, 1



Sedangkan menurut Nurhakim, penggunaan istilah Studi Islam bertujuan untuk mengungkapkan beberapa maksud. Pertama, studi islam yang dikonotasikan dengan aktivitas-aktivitas dan program-program pengkajian dan penelitian terhadap agama sebagai objeknya. Kedua, studi islam berhubungan dengan materi, subjek, dan kurikulum suatu kajian atas keislaman, seperti ilmu-ilmu agama islam (Fiqh atau kalam). Ketiga, studi islam yang berhubungan dengan institusi-institusi pengkajian islam, baik dilakukan secara formal.3 Pendalaman pengetahuan tentang Studi Islam tidak hanya dilakukan oleh orang-orang muslim saja, namun banyak orang-orang dari agama lain turut mempelajari hal-hal dalam agaam Islam. Dalam memahami ajaran-ajaran agama Islam terjadi banyak perbedaan di kalangan umat Islam. Maka dari itu, diperlukan sikap yang bijak agar tidak mudah menyalahkan pihak lain ditengah berbagi perbedaan. Di antara yang harus dilakukan saat ini adalah menggali pemahaman secara komperehensif terhadap ajaran-ajaran Islam. Tujuannya adalah agar ajaranajaran Islam dapat dikonsumsi oleh semua umat Islam pada tataran empirik dan mampu berdialog atau berdialektika dengan mereka beserta kondisi riilnya4. Jadi, Studi Islam di perguruan tinggi adalah melakukan kajian terhadap Islam secara ilmiah, melalui beberapa pendekatan, bekerja dengan data yang mengandung makna-makna keagamaan dalam masyarakat atau komunitas, kelompok atau individu, dengan menggunakan bantuan metodologi, dan memperhatikan secara penuh apa yang dimaksud dengan beragama dan agama.5 Apabila memperhatikan sejumlah definisi diatas dapat disimpulkan bahwa agama Islam merupakan objek atau sasaran pembahasan dalam Studi Islam (Islamic Studies). Studi Islam meliputi pengkajian agama islam yang mencakup seluruh aspekaspek keislaman masyarakat dan kebudayaan orang-orang muslim.



2. Pertumbuhan Studi Islam Dahulu dan Sekarang A. Studi Islam pada masa Nabi Muhammad SAW 3 “Pengantar Studi Islam”, dalam http://fitrichoirihidayati.blogspot.com/2013/04/pengertian-studi-islam.html (23 April 2013) 4 Op.Cit, hal. 11 5 Ibid, hal. 12



Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Nabi Muhammad guna mengembangkan pendidikan Islam didukung oleh kepiawaian Nabi Muhammad dalam menggunakan cara-cara pembelajaran untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan peserta didik. Dibawah ini adalah cara yang diterapkan oleh Nabi Muhammad dalam pembelajaran Islam : 1. Metode Ceramah 2. Metode Dialog 3. Metode Diskusi dan Tanya Jawab 4. Metode Diskusi untuk mengambil keputusan 5. Metode Demonstrasi 6. Metode Eksperimen Pembelajaran Islam pada masa Nabi Muhammad juga di dukung dengan adanya Lembaga Pendidikan sebagai wadah berprosesnya pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang sempurna bagi para peserta didik. Berikut ini adalah beberapa Lembaga Pendidikan pada masa Nabi Muhammad : a. Kuttab/Maktab Kuttab/Maktab berasal dari kata katab yang artinya menulis. Sehingga Kuttab/Maktab adalah tempat pendidikan menulis atau suatu tempat dimana dilangsngkannya kegiatan tulis menulis. Kuttab merupakan tempat yang digunakan oleh Kaum Muslim sebagai Lembaga Pendidikan dasar (tempat pembelajaran bagi anak-anak). Kuttab masih memperkenalkan kepada anak-anak dengan ilmu membaca dan menulis Al-Quran dan prinsip-prinsip ajaran Islam. b. Masjid Salah satu program yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat ketika hijrah ke Madinah adalah membangun masjid. Selain sebagai tempat untuk beribadah, masjid juga digunakan sebagai tempat berlangsungnya pendidikan. Di masjid, umat muslim mempelajari agama Islam bersama Rasulullah apabila terdapat persoalan diantara mereka tentang ajaran Islam, maka Rasulullah yang menjadi tumpuan mereka untuk bertanya. Peserta kajian di masjid mayoritas adalah orang-rang dewasa, karena tujuan utama pembelajaran di Masjid adalah untuk pengajarah Al-Quran dan ajaran agama, bukan untuk ketrampilan membaca dan menulis. c. Majlis Muharadhoh Majlis Muharadhoh adalah suatu lembaga pendidikan yang didalamnya membahas tentang isu-isu moral dan kontroversi mengenai masalah



teologi, bahasa, filsafat, tafsir, dan lain sebagainya. Kegiatan yang berlangsung dalam lembaga ini adalah saling memberikan pendapat yang dilandasi dengan semangat saling menghormati sesama lawan pendapat. Lembaga pendidikan ini hanya diikuti orang-orang dewasa saja. d. Maktabah (Perpustakaan) Maktabah (Perpustakaan) adalah salah satu lembaga yang paling penting untuk mendukung kelancaran proses pendidikan yang bergantung pada sarana dan prasarana yang tersedia. Pada masa itu perpustakaan tidak hanya berfungsi untuk menyimpan buku tetapi juga sebagai majlis tempat kajian yang terbentuk beberapa guru. e. Madrasah Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang sangat menonjol dalam dunia pendidikan islam. Madrasah adalah sebagai tempat lanjutan dari lembaga pendidikan Masjid. Dalam kajian materi Madrasah menonjolkan kajian hukum sebagai kajian utamanya dengan metodemetode pengajaran dan menawarkan bidang studi yang telah berkembang 6. Metode yang digunakan adalah menyalin manuskrip, menghafal, dan keterlibatan dalam sebuah diskusi. Madrasah adalah bangunan yang digunakan sebagaitempat ajar mengajar yang biasanya dilengkapi dengan perpustakaan. B. Studi Islam pada Masa Setelah Nabi Muhammad SAW Setelah Rasulullah wafat pada usia 63 tahun. Pendidikan Islam dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin. Abu Bakar As Shiddiq adalah Khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. A. Abu Bakar As-Shiddiq Adapun metode pembelajaran yang dilakukan Abu Bakar As Siddiq masih seperti pada zaman Nabi Muhammad SAW, baik dari segi materi maupun Lembaga Pendidikannya. Dari segi materi Pendidikan Islam terdiri dari Tauhid atau keimanan, akhlak, ibadah, kesehatan, dll. a. Keimanan yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah ialah Allah.



6 Hana Margi Widadi, Ngafiatu Imroatun, Rifqu Nur Amalia, “Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW”, 2015, hal. 10



b. Pendidikan Akhlak seperti adab masuk rumah orang lain, sopan santun bertetangga, bergaul dengan masyarakat. c. Kesehatan seperti tentang kebersihan, gerak gerik dalam sholat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani.7 B. Umar bin Khattab Setelah Abu Bakar wafat, kepemimpinannya digantikan oleh Umar Bin Khattab yang melalui proses musyawarah Abu Bakar sebelum ia meninggal dan para sahabat yang lain. Jika dilihat dari sisi kurikulumnya, pada masa Khalifah Umar Bin Khattab adalah belajar tentang membaca dan menulis AlQuran dan menghafalnya karena pada masa ini banyak para penghafal Quran yang gugur dalam perang, serta belajar pokok-pokok agama Islam. Pendidikan pada masa Umar Bin Khattab juga lebih menekankan pada pengajaran bahasa Arab8. Jadi, orang yang baru masuk di daerah kekuasaannya haruslah belajar bahasa Arab terlebih dahulu jika ingin belajar dan memahami pengetahuan Islam. C. Utsman bin Affan Setelah Umar meninggal dunia, pemerintahan digantikan oleh Utsman bin Affan. Pada masa Utsman bin Affan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan pemerintahan sebelumnya. Pendidikan pada masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada, akan tetapi ada sedikit perubahan dalam pendidikan Islam. D. Ali bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib berkuasa setelah Usman bin Affan wafat. Pada masa ini terjadi perang saudara yang disebabkan karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap Utsman bin Affan sehingga pada masa ini tidak pernah mendapat ketenangan dan kedamaian, misalnya kericuhan politik. Oleh sebab itu pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib tidak berfokus



pada peningkatan



pendidikan. Tetapi



memfokuskan untuk



meneruskan ajaran pada masa pemerintahan Rasulullah SAW yaitu pegajaran membaca dan menulis ajaran-ajaran islam yang berpatokan pada Al-Quran, Hadits dan Sunnah Rasul. E. Bani Umayyah 7 Apriliani Zulaikha, Ajeng Tria Permatasari, Farida UmuMa’sifah, Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin, 2016, hal. 16 8 Ibid, 19



Pada masa pemerintahan ini, Bani Umayyah memperluas kekuasaannya hingga di tanah Eropa. Dari segi pendidikan pada masa ini Pendidikan memperluas kurikulum yang meliputi : a.



Ilmu agama: Al-Qur’an, Hadits, dan fiqih.



b. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu sebagai ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah dan riwayat. c. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa nahwu, sharaf, dan lain-lain. d. Filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia , astronomi, ilmu hitung, ilmu kedokteran, dan ilmu yang berhubungan dengan hal tersebut. Dan dari segi kelembagaan pada zaman ini lembaga pendidikan yang berkembang selain Masjid, Kuttab, dan Rumah sebagaimana yang telah ada sebelumnya dan ditambah dengan Lembaga pendidikan lain seperti Istana, Badiah, Perpustakaan, dan Al-Bimaritsan9. Dari



segi



sarana dan prasarana,



tenaga



pendidik,



pembiayaan,



pengelolaan, kualitas lulusan pun terdapat banyak kemajuan dari periode pemerintahan sebelumnya. F. Bani Abassyah Pada masa Pemerintahan Bani Abassyah perkembangan dan kemajuan islam mencapai pada masa kejayaanya, sehingga berdampak pula pada perkembangan pola pendidikan Islam. Metode pendidikan yang digunakan pada masa ini adalah Metode Lisan, Metode Menghafal, Metode Tulisan. Pada masa ini para Tokoh Ilmuwan Muslim mulai bermunculan seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Bukhari dan Muslim, Al-Khawarizmi, dan lain sebagainya. G. Era Modern Pendidikan Islam pada Era Modern atau pada saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat. Banyak lembaga-lembaga pendidikan yang bermunculan di hampir di seluruh negara di deluruh dunia baik islam maupun bukan islam. Di Indonesia, Studi Islam dilaksanakan di UIN, IAIN, STAIN. Ada pula Perguruan Tinggi Swasta yang menyelenggarakan pendidikan Islam seperti Unissula di Semarang, dan Unisba di Bandung. Studi Islam di negara9 Ibid, Hal 33



negara non islam diselenggarakan di berbagai negara seperti di India, Chicago, Los Angeles, London, dan Kanada.10 3. Pusat-Pusat Studi Islam Studi islam pada saat ini telah berkembang di seluruh dunia di berbagai negara. Berikut adalah wilayah – wilayah yang menjadi tersebarnya studi islam : 1. 2. 3. 4.



Di kota Mekkah dan Madinah (Hijaz) Di kota Basrah dan Kufah (Irak) Di kota Damsik dan Palestina (Syam) Di kota Fisfat (Mesir) Didalam negara – negara ini pusat pendidikan di berikan banyak pengajaran



tentang agama islam baik itu pada penduduk setempat maupun penduduk pendatang baru dari daerah lain. Pengajaran tersebut di berikan oleh sahabat. Dan dalam proses penyebaran agama islam banyak terdapat madrasah yang terkenal dan menjadi pusat pertumbuhan islam, yaitu : 11 1. Madrasah Mekkah Guru yang pertama kali mengajar di Madrasah Mekkah ini adalah Mu’ad Bin Jabbal. Beliau mengajarkan berbagai macam ajaran yang berkaitan dengan Islam seperti tentang al–qur’an, hukum halal dan haram dalam Islam. Ajaran tersebut merupakan ajaran pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65–69 H), Abdullah bin Abbas turut ikut serta dalam penyebaran islam yaitu mengajarkan ilmu tafsir, hadits, fiqih, dan sastra. Oleh karena itu Abdullah bin Abbas adalah orang yang membangun dan membuat Madrasah ini menjadi terkenal atau termansyur keseluruh negeri islam. 2. Madrasah Madinah Madrasah ini lebih terkenal di bandingkan dengan Madrasah Mekkah, karena Madrasah Madinah adalah tempat yang digunakan sekaligus tempat tinggal sahabat – sahabat Rasulullah. Misalnya Abu Bakar Ash-Siddiq, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Dari semua sahabat Rasullullah di antaranya yang mengajar di Madrasah ini adalah Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Khattab. Mereka 10 Mokh. Fatkhur Rokzhi, Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam, Vol III, No. 1, Maret 2015, Hal. 89 11 Rasihon Anwar, Badruzzaman M, Yunus dan Saehuddin , pengantar studi islam, pustaka setia, , bandung, 2009, hal 41



merupakan sahabat Nabi Muhammad yang mahir dan pandai dalam bidang qiro’at dan fiqih, oleh karena itu beliaulah yang mendapatkan dan melakakukan tugas untuk penulisan kembali al–qur’an. 3. Madrasah Basrah Para ulama sahabat yang banyak di kenal dan termansyur di Basrah diantaranya adalah Abu Musa Al Asy’ari yang terkenal sebagai ahli fiqih, hadits dan ilmu al qur-an dan Anas bin Malik yang termansyur dalam hadits. 4. Madrasah Kufah Para ulama sahabat yang terkenal di Madrasah ini adalah Ali bin Abi Tholib beliau mengurusi masalah politik dan pemerintahan. Sedangkan Abdullah bin Mas’ud diberikan tanggung jawab lansung oleh Khalifah Umar sebagai guru agama. 5. Madrasah Damsik Setelah Negeri Damsik di tetap menjadi salah satu bagian dari negeri Islam, maka Khalifah Umar bin Khattab langsung mengutus dan mengirimkan tiga guru yang di tempatkan pada tempat–tempat yang berbeda, yaitu : 1. 2. 3.



Muadz bin Jabal di Palestina Abu Dardak di Damsik Ubada di Hims Madrasah Damsik juga dapat mampu melahirkan imam penduduk Syam



antara lain Abdurrahman Al Auza’i yang ilmu sama dengan Imam Malik dan Abu Hanifah. 6. Madrasah Fisfat (Mesir) Madrasah ini berdiri karena didirikan oleh oleh Abdullah bin Amr Al As beliau merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu hadits. 4.



Sejarah Perkembangan Studi Islam di Kalangan Ilmuwan Muslim dari Masa ke Masa



Perkembangan Studi Islam dikalangan ilmuwan muslim merupakan sebuah kegiatan yang bergerak dalam pengembangan Studi Islam dan mengetahui perkembangan Studi Islam. Tujuan dengan adanya kegiatan ini adalah agar mengerti perkembangan apa saja yang dibuat oleh tokoh- tokoh dalam mengembangkan ilmu Studi Islam dari dulu sampai sekarang, dan mengetahui pendekatan atau cara yang digunakan dalam pengembangan Studi Islam.



Islam telah ada sejak zaman kenabian, sejak saat itu Islam terus berkembang sampai saat ini. Banyak yang dilalui oleh ajaran Islam dari dulu sampai sekarang bahkan tidak semudah apa yang ada saat ini. Semua perkembangan Islam dirangkum dalam sejarah islam yang terbagi menjadi 3 periode, yaitu Periode Klasik (650- 1250 M), Periode Pertengahan (1250-1800 M) dan Periode Modern (1800- sekarang). Pada tahun 1800 M disebut sebagai Islam modern sampai saat ini karena saat ini banyak perkembangan dalam kehidupan Islam (wadah) seperti pendidikan, politik, perdagangan, dan kebudayaan. 1. Periode Klasik (650- 1250 M) Masa ini mengalami keemasan karena mengalami perluasan wilayah kekuasaan Islam karena adanya kemajuan Islam dibidang ilmu dan sains. Pada masa ini mengalami 4 kali masa kepemimpinan, yaitu masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan sahabat (611- 622 M), Abbasiyah (656 M) dan Umayyah (masa peralihan dan pemerintahan), Dinasti Fatimah di Mesir. Ciri- ciri periode ini banyak memperhatikan dari sejarah dan tanpa menutup mata terhadap dinastidinasti kecil. Namun pada akhir tahun periode sekitar tahun (1000- 1250 M) keutuhan kaum muslim di bidang politik pecah , kekuasaan Khalifah menurun, akhirnya tahun 1251 M dapata dikuasai dan di hancurkan Hulagu Khan. Pada periode ini banyak menghasilkan ulam- ulama besar diantaranya seperti Imam Maliki, Imam Abu Hanafi, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang hukum. 2. Periode Pertengahan (1250- 1800 M) Pada periode ini terdapat dua fase yaitu, fase pertama kemunduran (1250-1500 M)pada fase ini desentralisasikan dan disintegrasi seakin meningkat. Banyak wilayah yang memisahkan diri dari kekuasaa pusat. Kedua, 3 kerajaan besar(15001800 M) dimulai dari kejayaan 3 negara yaitu kerajaan Ustman diturki, kerajaan Syafawi di Persia, kerajaan Mughal di India yang berjaya di bidang literatur dan arsitektur . ciri- ciri dari periode ini adalah kekuasaan politik mulai terpecah dan saling bermusuhan. 3. Periode Modern (1800- sekarang)



Periode ini dikenal dengan periode pembaharuan karena merupakan zaman kebangkitan dan kesadaran umat islam terhadap kelemahan dirinya dan umtuk memperoleh kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi . Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang berpikiran mengarah kepada kemajuan agama islam seperti ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan perkembangan agama islam diberbagai negara seperti: Mesir, India, Turki.12



5.



Sejarah Perkembangan Studi Islam di Kalangan Ilmuwan Muslim pada Era Modern Pada era modern ini pendidikan diseluruh dunia menjadi sangat pesat perkembangannya. Dikhususkan dalam pengembangan studi islam yang semakin maju dalam penggunaa alatnya yang semakin canggih dibandingkan pada masa klasik, banyak penemuan- penemuan baru dan yang diajarkan juga sekarang sangat komplek sesuai bidangnya masing- masing dan pada era modern ini banyak ilmuwanilmuwan muslim yang bermunculan yang mengajarkan ilmunya atas tuntunan dari Allah Swt atas dasar keimanan mereka. Pada era modern banyak bermunculan bidang- bidang ilmu pendidikan, baik pendidikan agama , ekonomi, budaya dan juga politik. Perkembangan pada era ini disebut dengan masa pembaharuan. Para ilmuwan- ilmuwan melakukan pembaharuan dalam banyak bidang yang berlandaskan Al- Quran dan Hadist. Pembaharuan tersebut mulai muncul ketika umat islam sadar bahwa mereka telah tertinggal dari bangsa perancis dan bangsa barat lainnya yang saat itu mengalami perkembangan yang sangat pesat dan juga adanya kesadaran bahwa mereka telah jauh dari ajaran Rasulullah seperti: 1. Bercampurnya akidah islamiyah dengan kemusyrikan 2. Ada sekelompok umat islam yang hidup mementingkan kehidupan akhirat tanpa memperdulikan dunia 3. Orang islam yang menganut paham kejawen. Dengan



adanya



penyimpangan-



penyimpangan



tersebut



mendorong



munculnya para penggagas dan pembaharu muslim yang berusaha menyandarkan terhadap penyimpangan yang telah dilakukan agar kembali ke jalan yang di ridhoi Allah SWT. Beberapa tokoh yang merintis perkembangan islam pada periode modern 12 Achmad Slamet,”Perkembangan Studi Islam”, https://achmadslametblog.wordpress.com/2016/02/05/bab-3-perkembangan-studi-islam/ (diakses pada 10 Februari 2020, pukul 17.20).



yaitu: Muhammad bin Abdul Wahab (1115H/1703 M), dari Arab. Rifa’ah Badawi Rafi At- Tahtawi (1801 M) dari tahta tahub. Jamaludin Al- Afghani (1839 M), dari Afghanistan. Dari sekian banyak hal yang terjadi didalam pendididkan islam , perlu adanya perubahan dan pembaharuan pola pendidikan . karena dari pola pendidikan yang ada sekarang kurang mampu memberikan konstribusi yang cukup dalam dunia pendidikan yang masih terlalu jauh dengan kemajuan yang terjadi oleh bangsa arab . secara garis besar, terjadi 3 pola pemikiran pembaharuan pendidikan islam, sebagai berikut: 1. Pola pembaharuan pendidikan islam yang berorientasi pada pendidikan modern di barat. 2. Pola pembaharuan yang berorientasi pada sumber islam yang murni. 13 3. Pola pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme.



13 Afattahul,”Perkembangan Studi Islam Di Kalangan Ilmuwan Muslim”, http://afattahul.blogspot.com/2015/04/perkembangan-perkembangan-studi-islam-dikalangan.html?m=1 (diakses pada 11 Februari 2020)



BAB III KESIMPULAN



Studi Islam atau yang lebih dikenal dengan istilah Islamic studies, secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Studi Islam di dunia islam pada awal priode Madinah di awali di masjid-masjid, dan pada masa Rasullah SAW islam diajarkan di masjid dan rumah. Dimasa sahabat mulai banyak perubahan dan mulai mengalami kemajuan seperti pembukuan al Quran dan ilmu tafsir dan lain sebagainya. Studi Islam meliputi kajian agama islam dan tentang aspek-aspek keislaman masyarakat dan budaya muslim. Menurut pendapat para ulama objek Studi Islam meliputi islam sebagai doktrin dari Tuhan, substansi ajaran-ajaran islam dan interaksi sosial. Adapun tujuan Studi Islam adalah sebagai wawasan normative, kontekstual, aplikatif dan konstribusi konkret terhadap dinamika dan perkembangan yang ada, mendapatkan gambaran tentang agama islam secara luas, mendalam namun utuh, dan dinamis.



DAFTAR PUSTAKA Hammis Syafaq, 2019, Pengantar Studi Islam, Surabaya, UIN Sunan Ampel Press Afattahul,”Perkembangan Studi Islam Di Kalangan Ilmuwan Muslim”, http://afattahul.blogspot.com/2015/04/perkembangan-perkembangan-studi-islam-dikalangan.html?m=1 (diakses pada 11 Februari 2020) Achmad Slamet,”Perkembangan Studi Islam”, https://achmadslametblog.wordpress.com/2016/02/05/bab-3-perkembangan-studiislam/ (diakses pada 10 Februari 2020, pukul 17.20). Rasihon Anwar, Badruzzaman M, Yunus dan Saehuddin , pengantar studi islam, pustaka setia, , bandung, 2009 Mokh. Fatkhur Rokzhi, Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam, Vol III, No. 1, Maret 2015 Hana Margi Widadi, Ngafiatu Imroatun, Rifqu Nur Amalia, “Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW”, 2015 Apriliani Zulaikha, Ajeng Tria Permatasari, Farida UmuMa’sifah, Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin, 2016. “Pengantar Studi Islam”, dalam http://fitrichoirihidayati.blogspot.com/2013/04/pengertian-studi-islam.html (23 April 2013) Tim Penuis, Studi Islam, Makna dan Sasaran Kajian