Perkembangan Islam Di Dunia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA



Disusun oleh : Nama



: Muhmmad Guntur Prasetyo



Kelas



: XII IPA 3



SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah swt, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang “Perkembangan Islam Di Dunia” ini dengan baik dan lancar tanpa kekurangan satu apapun.



Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah pada bidang studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu juga,tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang mengenai Perkembangan Islam Di Dunia, agar kita bisa lebih memahami dan mengenal sejarah-sejarah islam dan perkembangannya pada abad pertengahan silam.



Dalam pembuatan makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti. Hanya saja kami harus lebih giat lagi dalam mengumpulkan bahan-bahan makalah dari referensi lain seperti internet.



Kami berharap untuk kedepannya, makalah ini dapat menjadi sumber referensi tentang Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan dan juga agar makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita lagi. Kami juga menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca semuanya demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini ke depannya.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR



A. Masa Kemajuan Islam.................................................................................................. B. Faktor Penentu Kemajuan Islam .................................................................................. C. Islam di Benua Asia ..................................................................................................... D. Perkembangan Islam di Benua Afrika ......................................................................... E. Perkembangan Islam di Benua Amerika...................................................................... F. Perkembangan Islam di Benua Eropa .......................................................................... G. Perkembangan Islam di Australia ................................................................................ H. Masa kemajuan peradaban Islam di Dunia .................................................................. I. Beberpa ilmuan muslim dan hasil karyanya ................................................................ 1. Al-Battani ............................................................................................................... 2. Ibnu Sina ................................................................................................................ 3. Ibnu Rusyd ............................................................................................................. J. Kemajuan kebudayaan dan Seni Arsitektur ................................................................. K. Masa Kemunduran Peradaban Islam ........................................................................... 1. Faktor Internal ........................................................................................................ 2. Faktor Eksternal ..................................................................................................... L. Islam Sebagai pemicu kemajuan peradaban islam pada masa yang akan datang ........ M. Himah mempelajari perkembangan islam di dunia ..................................................... N. Penutup ........................................................................................................................



A. Masa Kemajuan Islam (650-1000M) Pada tahun 650-1250 yang disebut sebagai periode klasik. Merupakan tahun di mana Islam sedang dalam masa jaya-jayanya. Ketika itu terdapat dua kerajaan besar yang berkuasa, yaitu kerajaan Umayyah (Daulah Umayyah) dan kerajaan Abbsyah (Daulah Abbasyah).Pada masa Daulah Umayyah kekuasaan Islam meluas, tidak hanya itu kemajuan di bidang ekonomi, politik, militer, sosial, dan arsitektur juga turut mendorong kejayaan Islam pada masa ini. Pada masa Daulah Abbasyah kemajuan Islam ditandai dengan perkembangan yang pesat pada ilmu pengetahuan, selain itu juga terdapat kemajuan pada bidang ekonomi, politik, sosial, arsitektur dan juga militer. B. Faktor Penentu Kemajuan Islam Kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyah tidak terjadi secara instan, ada faktor-faktor yang mendorong kemajuan Islam pada dua masa itu. Nah, berikut ini merupakan faktor internal dan faktor eksternal yang mendorong kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyah: Faktor internal 1. Keistiqamahan dan konsisensi umat Islam terhadap ajaran Islam 2. Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk terus maju 3. Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) 4. Keseimbangan yang ada dalam Islam, penyebaran atau dakwah yang tujuannya untuk dunia dan juga akhirat. Faktor eksternal 1. Adanya asimilasi antara bangsa arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan, misalnya Persia dalam ilmu pemerintahan dan yunani dalam ilmu filsafat. 2. Gerakan terjemahan yang terjadi pada periode klasik ini dilakukan dengan berkesinambungan. Dampaknya juga sangat terlihat yaitu pada perkembangan ilmu pengetahuan umum utamanya di bidang kedokteran, kimia, filsafat, sejarah dan astronomi. Selain faktor internal dan eksternal tersebut ada juga faktor lain pendorong kejayaan Islam yang disebut sebagai gerakan ilmiah, gerakan ini diinisiasi oleh para ulama pada masa atau periode klasik, yaitu : 1. Menjalankan ajaran Islam yang ada dalam Al-Qur’an dengan maksimal 2. Menerapkan isi hadist dalam kehidupan sehari-hari, misalnya yaitu hadist tentang menuntut ilmu yang mengajarkan kita agar terus belajar walaupun hingga ke negeri Cina. 3. Mengembangkan ilmu agama Islam secara sungguh-sungguh, mempelajari ilmu filsafat yunani untuk mengembangkan ilmu pengetahuan umum. Sehingga ketika itu muncul ulama fiqih, tauhid, hadist dan ilmu sains (ilmu kedokteran, matematika, kimia, fisika, optik, geografi) 4. Adanya ulama yang berpegang teguh pada prinsip, sehingga menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.



C. Islam di benua Asia 1. India Usaha untuk menundukkan sebagian besar daerah India yang tidak terjangkau oleh Muhammad bin Qasim dan penerusnya, dilanjutkan oleh Sabaktarim (keturunan Turki) yang menjadi penguasa di Ghasnah (Afghan).Pada sekitar 997 M, Sabaktain dengan sekitar 100.000 pasukannya terdiri dari bangsa Turki dan Afghan, dapat menundukkan lahore, Ajmir, Kanuj, Kaligar dan Delhi. Kemudian pada tahun 1005 M, Mahmud Sabaktakin dapat menundukkan kembali daerah-daerah yang pernah ditundukkan ayahnya, setelah Maharaja-maharajanya mengadakan persekutuan melawan Mahmud dengan mendapat tambahan daerah Kawaliur dan Ujain. Kemudian Mahmud dapat melebarkan penagruhnya, yaitu : Negarakot pada tahun 1009, Dawab (1014), Kasymir (1021) dan Gujareti pada tahun 1025. Dinasti Ghaznah di India berakhir pada sekitar tahun 1186, dengan meninggalkan berbagai kemajuan di India, yang antara lain dalam bidang ilmu pengetahuan : melahirkan AlFarabi (filusuf), Al-Asjudiy (ahli ilmu bumi), Al-Khawarizmi (penemu logaritma) dan Al-Bairuni. Kekuasaan Islam di India mengalami perubahan dari sistim Khalifah kepada sistim kerajaan yang lebih mengarah sifat otokratis, yang berakibat lemahnya pengaruh Islam di India. Pada awal abad ke 18 Kerajaan Islam Mongol di India memasuki masa kemunduran, kondisi seperti ini berlangsung sampai akhir abad 18, yaitu ketika kompeni Inggris mengambil alih kekuasaan di India. Situasi mundurnya umat (kekuasaan) Islam itu menyadarkan para ulama’ dan pemikir Islam di India dan kemudian timbullah ide-ide pembaharuan dari mereka tentang masa depan umat Islam (India), ide-ide tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Pemikiran yang beranggapan bahwa umat Islam harus hidup damai dengan umat Hindu di dalam satu negara yaitu India, yang kemudian tergabung dalam Partai Kongres, bersama golongan nasionalis lainnya memperjuangkan kemerdekaan India dari kompeni Belanda. 2. Pemikiran yang beranggapan bahwa umat Islam India harus memiliki kekuasaan dan terpisah dari kekuasaan Hindu, golongan ini kemudian tergabung dalam Liga Muslimin, yang merupakan cikal bakal negara Pakistan dan yang mewujudkan berdirinya negara Islam di India, yaitu Republik Pakistan yang juga merdeka pada tanggal 15 Januari 1947. Yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bahwa selama Islam berkuasa di India (sebelum kemerdekaan India), penguasa Islam tidak pernah memaksakan agama Islam untuk dipeluk oleh rakyat India. Sebagaimana ajaran Rasul, kebebasan beragama tetap dipelihara dan dihormati, oleh karenanya maka Islam dapat bertahan di India (pemerintahan Islam) sampai kira-kira 10 abad lamanya. Peninggalan masa Islam yang sangat terkenal dan memiliki nilai arsitektur kelas tinggi adalah taj Mahal, yang dibangun pada masa pemerintahan Mongol. 2. Pakistan Islam masuk ke Pakistan kira-kira 12 abad sebelum negara itu mendapatkan kemerdekaanya dari Inggris, yaitu ketika Hajjaj bin Yusuf ( Amir Irak) dengan mendapat persetujuan dari Khalifah Walid bin Abdul Malik (705 - 715 M),



mengutus seorang panglima perang yang masih berumur 17 tahun bernama Muhammad bin Qasim, guna menundukkan penguasa-penguasa di India dan sekitarnya yang lalim terhadapt rakyatnya. Muhammad bin Qasim berangkat dengan membawa pasukan sekitar 5.000 - 6.000 orang, wilayah pertama yang ditundukkan adalah kekuasaan Maharaja Dahar, seorang raja yang sangat terkenal di dekat perbatasan India yang berdekatan dengan daerah Arab, Raja Dahar sendiri kemudian mati terbunuh, dan dengan sebab itu maka negeri Sind, Bairun, dan negeri Rur dapat ditundukkan pula dan menjadi bagian dari wilayah Islam. Muhammad bin Qasim sendiri ditunjuk menjadi Amir yang berkuasa penuh di sana. Berdirinya negara Pakistan sendiri merupakan bukti keberhasilan perkembangan Islam di daerah ini. Adalah Muhammad Iqbal (1876 - 1938) yang memiliki ide pertama tentang berdirinya negara sendiri yang terpisah dari India, mengingat di India terdiri dari Umat Islam dan Hindu. Nama Pakistan berasal dari seorang mahasiswa Islam India yang berada di London ; P diambil dari kata Punjab, A dari Afghan, K dari Kashmir, S dari Sindi dan TAN dari Balukhistan.Sumber lain mengatakan berasal dari kata Persia “pak” (suci) dan “stan” (negara). Kalau Muhammad Iqbal sebagai pencetus, sehingga mendapat julukan Bapak Pakistan, maka Muhammad Ali Jinnah (1876 - 1948) mewujudkan cita-cita mendirikan Negara Pakistan menjadi kenyataan. Pada tahun 1916 dalam kapasitasnya sebagai ketua Liga Muslimin India, Muhammad Ali Jinnah diangkat mejadi Gubernur Jendral pertama dominion Pakistan dan pada tanggal 15 Agustus 1947, barulah Pakistan menjadi negara merdeka dengan bentuk Republik dan Jinnah tetap sebagai Gubernur Jendralnya. Pada tahun 1916 dalam kapasitasnya sebagai ketua Liga Muslimin India, Muhammad Ali Jinnah diangkat mejadi Gubernur Jendral pertama dominion Pakistan dan pada tahun 1947 tanggal 15 Agustus, barulah Pakistan menjadi negara merdeka dengan bentuk Republik dan Jinnah tetap sebagai Gubernur Jendralnya. Pada tahun 1971, terjadi perpecahan antara pakistan Timur dan Pakistan barat, yang berakhir dengan pemisahan kekuasaan yaitu Pakistan Timur menjadi negara merdeka dengan nama Bangladesh dengan bentuk Negara Republik Bangladesh, diproklamirkan tanggal 17 April 1971, yang menjadi presiden pertamanya adalah Mujibur Rachman. Pada tahun 1974, barulah pakistan mengakui kemerdekaan Bangladesh melalui penandatanganan perjanjian antara Pakistan dan Bangladesh. 3. Afganistan Pada zaman pemerintahan Khalifah Usman bin Affan (644 - 656 M), tepatnya pada tahun 647 M dilaksanakan dakwah Islam yang pertama ke daerah Afghanistan atau dahulu dikenal dengan nama Khurasan, yang dipimpin oleh sahabat Sa’ad bin Ash dan di antara sahabat lain yang ikut adalah Hudzaifah bin Yaman, hasan bin Abi Thalib, Husen bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin ‘Amru bin Ash, Abdullah bin Zubair dan lain-lain. Kegiatan sampai di negeri Thabristan terjadi peperangan dengan penduduk setempat yang kemudian dimenangkan oleh rombongan Sa’ad bin Ash. Dan sejak itulah Islam berkembang di Afghanistan sampai sekarang. Kemenangan di Thabristan ini membuka jalan



memudahkan masuk ke Khurasan, pada dewasa ini Khurasan sebelah timur masuk wilayah Afghanistan. Sejak Islam masuk di Afghanistan, berbagai kerajaan Islam pernah berkuasa di daerah ini akan tetapi kebanyakan menjadikan Afghanistan sebagai daerah bagian dari kekuasaan yang berada di luar Afghanistan, sedangkan yang berpusat di Afghanistan antara lain : 1. Zaman Pemerintahan Ahmad Syah Baba (1747 - 1773) Ahmad Syah Baba (pribumi Afghan) memiliki nama asal Ahmad Durrami, mendapat sebutan Baba karena beliau terkenal sangat kasih terhadap rakyatnya. Pada masa inilah Afghanistan memisahkan diri dari kekuasaan/pengaruh Iran. Ibukota Afghanistan saat itu adalah Kandahar. Beliaulah arsitek Afghanistan merdeka, dan ketika beliau meninggal pada tahun 1773 M, lalu diganti oleh putranya yang bernama Timut. Timurlah yang memerintah ibukota dari Kandahar ke kota Kabul. 2. Dust Muhammad Chan (antara tahun 1830 - 1863) Dust adalah seorang pahlawan perang dari kabilah Durrani yang merebut kekuasaan di Afghanistan, akibat raja keturunan Durrani (Sudja’ul Mulk) minta perlindungan Inggris untuk menduduki tahtanya kembali dan berakibat masuknya tentara Inggris ke Afhganistan sekitar tahun 1838 - 1839 M. Pada tahun 1841 terjadi pengusiran terhadap kuasa Inggris di Kabul (sebagian terbunuh) yang berlanjut dengan peperangan besar dengan kekuatan 17.000 pasukan Inggris dan hanya sekitar 4.000 - 5.000 pasukan Dust. Perang ini dimenangkan Dust dan Inggris mengakui kedaulatan Afghanistan dengan rajanya Dust Muhammad Chan. Dust dianggap sebagai pendiri Afghanistan, beliau mangkat tahun 1863 M. Pada tahun 1878 untuk yang kedua kalinya Inggris memasuki Afghanistan dan cukup berhasil menekan raja yang disukungnya, akan tetapi pada tahun 1880 M terpaksa Inggris menerima syarat untuk menarik semua tentaranya dari Afghan. Begitulah, Inggris tidak pernah bosan untuk mencoba menguasai Afghanistan. Afghanistan menjadi Republik pada tahun 1973, yaitu tatkala Muhammad Daud menggulingkan sepupunya Muhammad Zahir Syah yang menjadi raja di Afghanistan sejak tahun 1933, dan beliaulah yang menjadi Presiden Republik Afghanistan yang pertama. Seorang tokoh kelahiran Afghanistan yang dianggap tokoh pembaharu dan terkenal di kalangan pemikir modern setelah abad 18 sampai sekarang adalah Jamaluddin Al Afghani, akan tetapi sebagian ulama’ menganggap terlalu apriori dan kurang memperhatikan kondisi dan adat istiadat. 4. Tiongkok Terdapat beberapa versi tentang awal masuknya Islam ke Tiongkok, antara lain adalah: 1. Bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW masih di Makkah dan ketika tekanan dari kafir Quraisy sudah tidak bisa ditolerir, maka terjadilah hijrah ke Etthiopea, di antara 101 yang berangkat di bawah pimpinan Ja’far bin Abi Thalib, terdapat seorang yang bernama Sa’ad bin Lubaid Al Habsyi yang memiliki darah petualang. Ia tidak cocok di Ethiopia kemudian berlayar dengan pmenumpang sebuah kapal dari Teluk Aden, akhirnya sampai di Bandar Kanton, sebuah bandar dagang terbesar kala itu. Sa’ad dengan seorang temannya yang bernama Yusuf giat berdakwah, Sa’ad berdakwah di daerah Chuan Chow dan Chang Chow, sedang Yusuf di daerah Kanton, bukti fisik adanya dakwah Sa’ad dan Yusuf ini adalah



berdirinya sebuah masjid dengan menara cemerlang dan sebuah masjid dengan tanduk satu, kedua masjid ini merupakan masjid tertua di Cina. 2. Versi lain menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan (24 - 35 / 644 - 656 M), beliau menerima utusan yang langsung dari Tiongkok, setelah mengadakan pertemuan dengan Khalifah lalu kembali ke Tiongkok dengan ditemani oleh seorang Panglima Islam yang oleh Kaisar Tang diterima dengan segala penghormatan,. Peristiwa ini terjadi pada tahun 651 M, kemudian terjadilah hubungan yang baik antara pemerintahan Islam dengan Cina. Pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik, seorang panglima perangnya bernama Qutaibah bin Muslim pada tahun 713 M bermaksud untuk mengadakan dakwah Islam di Tiongkok, yang oleh Kaisar ternyata disambut baik dan diberi kebebasan kepada kaum Muslimin mengadakan dakwah Islam di sana. Peristiwa ini berlanjut dengan dibukanya hubungan diplomatik secara resmi antara pemerintah Islam dengan Cina, hal ini terjadi pada masa Kaisar Hswan Tsung, tahun 726 M. Data menunjukkan bahwa Agama Islam masuk di negeri Cina dengan jalan damai tanpa pertumpahan darah, oleh karenanya syiar Islam di Cina berjalan dengan lancar tidak terlalu mendapat hambatan yang berarti. Ketika di Cina terjadi pemberontakan akibat tidak puas terhadap kebijaksanaan Perdana Menteri Yang Kuo Chung pada masa Kaisar Hsuan Chung, pemerintah Cina meminta bantuan kepada Khalifah Al Mansyur (754 - 775). Pemberontakan akhirnya dapat ditumpas. Pada zaman pemerintahan Mao Che Dong, pemerintahan RRT sangat tertutup sehingga dikenal dengan sebutan negara “Tirai Bambu”, kondisi seperti ini juga berdampak negatif terhadap dakwah Islam. Dakwah Islam menjadi terkekang dan tidak berkembang. Akan tetapi pada akhir abad ke 20 (sekitar tahun 1990), RRC mengalami perubahan sistem pemerintahan, yaitu menjadi negara yang menganut sistem terbuka. Perubahan sistem ini berdampak positif terhadap perkembangan Islam di RRC. Dakwah Islam dilakukan dengan lebih maju dan bijaksana. Pendidikan Islam yang asalnya dilaksanakan dengan sistem tradisional dalam kelompok dikembangkan menjadi perguruan tinggi yang modern. Imam Wan Kuon mendirikan perguruan tinggi modern di Peking untuk mendalami kebudayaan Cina di samping syariat Islam. Terbentuknya pemerintahan Republik di Cina memberikan angin segar bagi umat Islam. Pemerintah menyebut semua umat Islam di Cina dengan sebutan suku bangsa Hui. Bendera nasional Cina yang terdiri dari lima garis horizontal menunjukkan adanya lima suku bangsa yang diakui keberadaannya, yaitu merah untuk Han, kuning untuk turunan Manchu, biru untuk Mongol, putih untuk suku bangsa Hui dan hitam untuk turunan Tibet. Yang paling menggembirakan adalah bahwa konstitusi nasional dengan jelas menjamin adanya kebebasan beragama, kebradaan Islam secara resmi diakui, dan memberikan hak kepada wakil-wakil muslim untuk duduk dalam majis nasional. Jumlah umat Islam di Cina, menurut penulis-penulis sejarah Islam berjumlah 60 juta jiwa, sedang menurut penulis-penulis barat atau kaum orientalis menyebutkan berjumlah 30 juta jiwa (perkiraan sekitar tahun tujuh puluhan). Sedangkan menurut catatan China Year Book of 1930 menyebutkan sekjitar 48 juta. Dan pada saat ini diperkirakan mencapai angka 100 juta ke atas.



5. Singapura Singapura merupakan negara republik yang merdeka pada 9 Agustus 1965 memiliki luas 618km2. Sebelum merdeka merupakan bagian dari Malaysia. mayoritas penduduknya adalah keturunan Cina (80%), sedangkan sisanya terdiri dari bangsa Melayu, Arab, Yahudi dan peranakan Eropa. Pemeluk Islam di Singapura sekitar 20% dari jumlah penduduk, yang di Singapura menempati rangking ketiga. Untuk urusan umat Islam, di Singapura terdapat suatu Mahkamah Islam yang disebut Mahkamah Syari’ah Singapura. Mahkamah ini bertugas mengurusi dan memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan umat Islam, di antaranya tentang zakat, wakaf, nikah, wars, munakahat dan lain-lain. Beberapa organisasi Islam juga berdiri di Singapura, antara lain: 1. PERDAUS yaitu Persayuan Pelajar-Pelajar Agama Dewasa, kegiatan organisasi ini adalah menyelenggrakan pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus keterampilan atau semacam kursus dakwah. 2. MENDAKI, berdiri pada tahun 1981, didirikan oleh sembilan orang anggota parlemen Muslim Melayu di Singapura. Tujuan utama dari organisasi ini adalah meningkatkan status sosial ekonomi umat Islam di Singapura. 6. Thailand Thailand adalah satu negara dengan bentuk Kerajaan konstitusional, ibukotanya adalah Bangkok. Mayoritas penduduknya beragama Budha. Umat Islam hanya terdiri dari 10% yang berdiam di daerah bagian selatan, yaitu Pattawa/Pattani, yala, marathiwat dan Satu. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang subur dan banyak menghasilkan barang tambang, sekitar 10% penghuni daerah-daerah ini beragama Islam dari keturunan Melayu yang taat beragama. Perkembangan Islam di Thailand sangat memprihatinkan, oleh karena tidak mendapat perhatian yang layak dari pemerintah. Bahkan mereka dianggap kelompk separatis (gerakan yang ingin memisahkan diri dari golongan mayoritas).Pemerintah Thailand hanya memberikan kesempatan belajar pada umat Islam sampai pada tingkat lanjutan atas, oleh karenanya sebagian lalu melanjutkan pelajaran (agama)nya ke Timur tengah. Sekembali dari Timur Tengah mereka lalu mendirikan semacam Pondok pesantren untuk memberikan pelajaran agama kepada generasi muda muslim lainnya. Sistem dan sarana pendidikannya rata-rata sangat sederhana, walaupun juga ada sebagian yang dilaksanakan secara modern (sistem klasikal). Dalam urusan kelangsungan hidup dan keberadaan, mereka telah memiliki 26 majilis Ulama Islam. Philipina merupakan negara republik yang terdiri dari 7.000 pulau lebih, pernah dijajah oleh Inggris, Belanda (sebentar), kemudian Spanyol sekitar 350 tahun. Philipina baru merdeka dari Spanyol pada tanggal 12 Juni 1898 akan tetapi kemudian jatuh ke tangan Amerika Serikat berdasar Paris tahun 1898 dan ekmudian merdeka dari Amerika pada tanggal 12 Juli 1946. Nama Philipina berasal dari seorang raja Spanyol, Philip. Begitu juga sebutan Moro terhadap umat Islam yang berdiam di Mindanao. Moro berasal dari Moor yaitu sebutan terhadap umat Islam Spanyol oleh orang-orang Katholik. Islam sudah masuk ke Philipina sejak tahun 1360, berasal dari Indonesia dan Malaysia. Sejak itu Islam menyebar di Philipina dan pada tahun 1565 ketikan Spanyol datang untuk menjajah dan



menyebarkan agama Katholik, maka terjadilah pertempuran yang hebat dengan umat Islam di sana, Luzon dapat direbut edangkan Mindanao yang merupakan basis Islam sampai akhir kekuasaan Spanyol di Philipina belum bisaditundukkan. Kemerdekaan Philipina dari Amerika tidak menjadikan nasib umat Islam bertambah baik, oleh karena ternyata pemerintah meneruskan perjuangan Spanyol yang ingin menghabisi Islam (Spanyol pernah berada dalam pemerintahan Islam sekitar 8 abad). Kondisi seperti ini memaksa umat Islam Mindanao memperjuangkan nasibnya dengan gigih, sehingga pemerintah mengajak berunding dan terjadilah perjanjian Tripoli pada tahun 1976, akan tetapi perjanjian ini tidak ditepati oleh pemerintah Philipina. Diskriminasi di Philipina terus berlangsung, segala kebutuhan umat Islam dipersulit, baik di bidang sosial maupun pendidikan. Bahkan di Philipina adanya pasukan Illaga yang dibentuk oleh orangorang Katholik, yang secara terus menerus menteror, merusak masjid, rumahrumah dan bahkan membunuh umat Islam. kegiatan Illaga ini tidak dicegah secara serius oleh pemerintah, berhubung pemerintah sendiri sebetulnya memiliki kepentingan dengan daerah Mindanao yang dikenal subur, dan adanya tuntunan otonomi dari umat Islam di sana. Dalam memperjuangkan haknya (otonomi), umat Islam sendiri terbagi dalam dua organisasi, yaitu MNLF (Moro nation Liberation Front) dan MILF (Moro Islamic Liberation Front). perundingan segitiga MNLF. MILF dan pemerintah Philipina pada tahun 1993 pernah diadakan di jakarta. MILF diwakili oleh Hasyim Slamet sedang MNLF diwakili oleh Frof. Nur Msuari, dan dalam perundingan itu dihadiri juga oleh Sekjen OKI Dr. Hamid Al gabid, akan tetapi dalam pertemuan ini tidak mendapatkan kata sepakat yang benar-benar menguntungkan umat Islam Moro. Dalam urusan sehari-hari umat Islam di Philipina terdapat semacam mentri urusan Agama Islam, akan tetapi biasanya lembaga seperti ini sering lebih condong kepada kepentingan pemerintah dari pada kepentingan golongan umat Islam. 7. Filipina Kedatangan orang-orang Spanyol ke Filipina pada tahun 1521 M, selain untuk menjajah juga bertujuan untuk menyebarkan agama Kristen. Dengan kekerasan, persuasi atau menundukkan secara halus dengan hadiah-hadiah, orang-orang Spanyol dapat memperluas kedaulatannya hamper ke seluruh wilayah Filipina. Nsmun, ketika Spanyol menaklukan wilayah utara Filipina dengan mudah dan tanpa perlawanan berarti, tidak demikian halnya dengan wilayah selatan. Tentara kolonial Spanyol harus bertempur mati-matian melawan kesultanan Islam di wilayah selatan Filipina, yakni Sulu, Manguindanau dan Buayan. Rentetan peperangan yang panjang antara Islam dan Spanyol hasilnya tidak nampak kecuali bertambahnya ketegangan antara orang Kristen dan orang Islam Filipina. Selama masa kolonial, Spanyol menerapkan politik devide and rule (pecah belah dan kuasai) serta mision-sacre (misi suci Kristenisasi) terhadap orang-orang Islam. Bahkan orang-orang Islam di-stigmatisasi (julukan terhadap hal-hal yang buruk) sebagai "Moor" (Moro). Artinya orang yang buta huruf, jahat, tidak bertuhan dan huramentados (tukang bunuh). Sejak saat itu julukan Moro melekat pada orangorang Islam yang mendiami kawasan Filipina Selatan tersebut. Tahun 1578 M terjadi perang besar yang melibatkan orang Filipina sendiri.



Bangsa Spanyol juga melakukan inkuisisi yang buruk terhadap orang-orang muslim di semenanjung Iberia. Mereka menyerang karajaan muslim Sulu, Manguindanau dan Manilad dengan fanatisme dan keganasan yang sama seperti mereka memperlakukan penduduk muslim mereka sendiri di Spanyol. Bahkan Raja Philip memerintahkan Kepala Staf Angkatan Lautnya sebagai berikut: “Taklukkan pulau-pulau itu dan gantikan agama penduduknya (ke agama Katolik)”. Menghadapi latar belakang seperti ini, orang-orang muslim Filipina (bangsa Moro) harus berjuang bagi kelangsungan hidupnya sampai saat ini, lebih dari empat abad. Spanyol tidak pernah dapat menaklukkan kesultanan Islam Sulu walaupun dalam keadaan perang terus menerus, dan harus mengakui keberadaannya yang merdeka. Sejak masuknya orang-orang Spanyol ke Filipina, pada 16 Maret 1521 M, penduduk pribumi telah mencium adanya maksud lain dibalik “ekspedisi ilmiah” Ferdinand de Magellans. Ketika kolonial Spanyol menaklukan wilayah utara dengan mudah dan tanpa perlawanan berarti, tidak demikian halnya dengan wilayah selatan.Mereka justru menemukan penduduk wilayah selatan melakukan perlawanan sangat gigih, berani dan pantang menyerah.Tentara kolonial Spanyol harus bertempur mati-matian kilometer demi kilometer untuk mencapai MindanaoSulu (kesultanan Sulu takluk pada tahun 1876 M).Menghabiskan lebih dari 375 tahun masa kolonialisme dengan perang berkelanjutan melawan kaum Muslimin.walaupun demikian, kaum Muslimin tidak pernah dapat ditundukan secara total. Selama masa kolonial, Spanyol menerapkan politik devide and rule (pecah belah dan kuasai) serta mision-sacre (misi suci Kristenisasi) terhadap orangorang Islam. Bahkan orang-orang Islam di-stigmatisasi (julukan terhadap hal-hal yang buruk) sebagai “Moor” (Moro).Artinya orang yang buta huruf, jahat, tidak bertuhan dan huramentados (tukang bunuh).Sejak saat itu julukan Moro melekat pada orang-orang Islam yang mendiami kawasan Filipina Selatan tersebut.Tahun 1578 M terjadi perang besar yang melibatkan orang Filipina sendiri.Penduduk pribumi wilayah Utara yang telah dikristenkan dilibatkan dalam ketentaraan kolonial Spanyol, kemudian di adu domba dan disuruh berperang melawan orangorang Islam di selatan.Sehingga terjadilah peperangan antar orang Filipina sendiri dengan mengatasnamakan “misi suci”.Dari sinilah kemudian timbul kebencian dan rasa curiga orang-orang Kristen Filipina terhadap Bangsa Moro yang Islam hingga sekarang.Sejarah mencatat, orang Islam pertama yang masuk Kristen akibat politik yang dijalankan kolonial Spanyol ini adalah istri Raja Humabon dari pulau Cebu. 8. Malaysia Malaysia merupakan negara persekutuan beberapa kerajaan dan setiap raja atau sultan tetap berkuasa di daerahnya sendiri. Sedang yang berkuasa sebagai Yang dipertuan Agung malaysia dipilih secara bergantian oleh raja-raja yang ada. Pemerintahan dilaksanakan oleh seorang Perdana Menteri yang dipilih setiap lima tahun sekali. Ibukota Malaysia adalah Kualalumpur, 53% dari penduduknya suku Melayu, 35% Cina dan 10% Pakistan dan India. Agama yang dipeluk : Islam, Budhisme, Kong Hucu dan Animisme. Bahasa resmi Malaysia yaitu Melayu. Kesultanan yang ada terdiri : Johor Kedah, Selangor, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis dan Ternggono. Di samping itu ada 3 negara bagian yaitu malaka, Sabah dan Serawak. Konstitusi Malaysia menyatakan bahwa Agama Islam merupakan agama resmi negara, dengan tetap menjamin kebebasan beragama dan



mengamalkan agamanya masing-masing bagi setiap pemeluk agama. Konstitusi Malaysia melindungi setiap pemeluk agama Islam dari propaganda agama atau kepercayaan di luar Islam. Orang Melayu mendapat posisi istimewa dalam berbagai hal, Melayu adalah mereka yang beragama Islam, berbahasa Melayu, dan beradat-istiadat Melayu. Remaja Melayu tidak boleh kawin dengan mereka yang belum Islam, dan anak-anak Melayu tidak boleh diajar selain agama Islam dimanapun dia sekolah. 9. Brunai Darussalam Brunai terletak di barat daya Kalimantan, emmiliki luas sekitar 5.765 km dengan jumlah penduduk hanya 20.000 jiwa (1984). Ibukotanya Bandar Sri Begawan, 60% penduduknya suku melayu dan 23% CIna, agama resminya Islam sedang bahasanya Melayu. Sejak tahun 1888 Brunai menjadi daerah proteksi Inggris, pada tahun 1971 ditetapkan Undang-undang bahwa Brunai memperoleh kemerdekaan sendiri, akan tetapi dalam hal tertentu masih harus melapor dan mempertanggungjawabkan kepada pihak Inggris. Dan baru pada tanggal 31 Desember 1983 memperoleh kemerdekaannya secara penuh. Brunai termasuk negara terkaya di dunia, produksi minyaknya mencapai 60 barrel dan gas alamnya 5 juta ton setahun. Oleh sebab itu Brunai mengalami pendapatan surplus setiap tahun. Kekayaan yang melimpah ini digunakan membiayai negara dan rakyatnya, untuk sekolah dan berobat tidak dikenakan biaya. Pada tahun 1990 income perkapita rakyat Brunai pertahun mencapai US$ 15.000 atau Rp. 26.4 juta. D. Perkembangan Islam di Benua Afrika 1. Habasyah (Ethiopia) Islam dianut oleh 50% dari total penduduk Ethiopia. Islam masuk pertamakali ke Ethiopia pada abad ke-7 Hijrah, ketika Nabi Muhammad s.a.w. melakukan hijrah beliau yang pertama ke negara tersebut (615 Masehi). Bagi kebanyakan orang Islam, Ethiopia disinonimkan sebagai kebebasan dari siksaan dan emansipasi dari rasa ketakutan (freedom from persecution and emancipation from fear), atau ekspresi kebebasan dan kepercayaan (freedom of expression and beliefs). Sedangkan hijrah kedua yaitu ke Madinah Al-Munawwarah disebut sebagai berakhirnya era penindasan (freedom from oppression). Jejak-jejak hijrah Nabi s.a.w. direkam oleh Allah s.w.t. sebagai tersurat dalam Surat Al-Hujurat (49) ayat 13 Ketika Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Ethiopia, beliau diterima secara terhormat oleh Raja Abyssinia, Negus Al-Asham. Oleh karena itu, setelah beliau kembali ke Mekkah, beliau mengutus Ja’far (saudara sepupu), membawa surat yang isinya mengajak Raja Negus Al-Asham masuk Islam. Karena raja Negus masih ragu, maka 6 (enam) tahun kemudian beliau mengutus Amir ibn Umayya untuk membawa surat serupa, dan akhirnya beliau memeluk Islam secara sukaela. Namun keluarga dan gereja tidak bisa menerima keadaan ini, dan setelah beliau wafat keadaan berbalik seperti semula (Kristen Ortodox). Pada abad ke-10, dinasti Fatimiyah di Mesir menekan Gereja Koptik Mesir agar Gereja Ortodox dan Pemerintah Ethiopia memberi kebebasan kepada penganut Muslim untuk melaksanakan ajaran Islam, mendirikan Masjid dan melindungi para pedagang Muslim.



Salah satu pejuang Islam yang sangat terkenal di Ethiopia adalah Imam Ahmad ibn Ibrahim al-Ghazi, dikenal dengan sebutan Ahmad Gran. Beliau mengontrol Harar dan Somalia, tenggara Ethiopia. Pemerintahan Ottoman di Mesir memberikan bantuan kedpada Ahmad Gran untuk melawan kolonialis Portugis. Sejak saat itu, pengaruh Islam di Ethiopia sangat terasa, dan akhirnya pada abad ke-14 ada 7 (tujuh) kesultanan yang menganut Islam, yaitu Yifat, Dawaro, Arbabini, Hadiya, Shakara, Bali dan Dara. Sampai dengan tahun 1991, penduduk Ethopia yang menganut Islam sekitar 23,9 juta sampai 27,7 juta orang (45 – 52%), dan menduduki rangking ketiga setelah Nigeria dan Mesir. Islam di Ethiopia mempunyai penganut yang cukup besar (mayoritas), namun peranannya terhadap pemerintahan sangat minoritas, karena Ethiopia mempunyai keunikan, yaitu sejak awal, negeri ini didirikan oleh orang-orang yang mempunyai komitmen kuat terhadap agama Yahudi dan Nasrani, sejak Raja Menelik I sampai dengan Kaisar Haile Selassie. Sehingga kultur kekuasaan dan politik sangat kental dengan warna Kristen Ortodox. 2. Mesir a. Kemajuan dan kemunduran Islam di Mesir Ketika memasuki Mesir, Amru bin Ash dan pasukannya memulai langkahnya dengan memasuki daerah kosong atau padang pasir, kemudian memasuki kota kecil “Al Arisy” tanpa mendapat perlawanan. Dari kota ini llau memasuki kota Al farma, yang merupakan pintu gerbang memasuki Mesir. Kota Farma menyerah setelah dikepung selama satu bulan, selanjutnya menuju Biblis, Tondamius (terletak di tepi sungai Nil), terus ke Ainu Syams dan kemudian menuju Babil, yang merupakan benteng terbesar di Mesir. Benteng Babil dapat dihancurkan setelah dikepung selama tujuh bulan, lalu menuju Iskandariyah sebuah kota pelabuhan yang besar, dan inilah kota terakhir yang tunduk terhadap pasukan Islam. Maka kemudian diadakan perjanjian antara Amru bin Ash dengan Muqauqis, dan sejak inilah maka Mesir menjadi daerah Islam sepenuhnya. Mesir merupakan kunci keberhasilan pasukan Islam membebaskan tanah Afrika dari cengkeraman penjajah. Mesir memiliki penduduk kurang lebih 41.990.000, dan tiga juta di antaranya pemeluk agama Kristen, selebihnya merupakan pemeluk Islam. Universitas Al Azhar yang terkenal itu telah berdiri sejak tahun 972 M, didirikan oleh Dinasti Fathimiyah. Universitas ini sampai saat ini tetap menjadi idola mahasiswa-mahasiswa muslim yang ingin mendalami ilmu agama, termasuk juga mahasiswa muslim Indonesia. 3. Afrika Utara Sebelum datangnya islam ke Afrika khususnya wilayah Afrika Utara, wilayah ini merupakan bagian dari wilayah strategis yang merupakan jalur benua Eropa dari benua Asia. Sebelum wilayah ini ditaklukan oleh pasukan Muslimin, wilayah Mesir yang termasuk negara Afrika Utara dikuasai oleh Romawi, yang pada saat itu merupakan negara adidaya. Tindasan terhadap orang-orang dibawah kekuasaan Raja Maqauqis.



Amru bin Ash waktu itu membawa 400 pasukan perang, penaklukan wilayah mesir dari Romawi dimuali dari wilayah kota Al-Arisy, wilayah Al-Farma, kota Bilbis. Dikota ini pasukan Amru bin Ash di kepung oleh pasukan Maqauqis yang melakukan perlawanan , dan akhirnya pasukan Islam mengirimkan bantuan dengan 4.000 pasukan yang dipimpin empat panglima diantaranya:    



Zubair bin Awwam Miqdad bin Aswad Ubadah bin Samit Muhkollad



Kekuatan kaum muslimin menjadi bertambah, dan akhirnya pasukan Romawi di Mesir meminta perdamaian. Wilayah Mesir telah menjadi kekuasaan Islam tahun 22 H (642 M) . Pada tahun 35 H dimasa kekhilafahan Utsman bin Affan Islam di Afrika khususnya di Arika bagian Utara menyebar hingga Tunisia. Pada masa Dinasti Umayyah, Islam sudah menyebar keseluruhan wilayah di Afrika Utara. Di masa ini pemerintahan Umayyah rakyat Afrika memohon kepada orangorang arab untuk dibebaskan wilayahnya dari kekuasaan Ajzaitun, penguasa yang memperlakukan rakyat dengan semena-mena. Muawiyyah menyetujui permintaan itu dan mengirimkan pasukan perang yang dipimpin oleh Uqbah bin Nafi’, dan akhirnya pasukannya mendapat kemenangan pada tahun 670 M. Uqbah bin nafi’ kemudian mendirikan kota bernama Kairouan di selatan Tunisia, untuk mengendalikan orang-orang Barbar yang tidak mau diperintah. Pada tahun 675 M di masa Dinasti Abbasiyah, yaitu kepemimpinan khilafah AlManshur mengangkat Aqlab sebagai Gubernur di Afrika Utara. Selanjutnya setelah Dinasti Abbasiyah mengalami kemunduran, dilanjutkan dengan kekuasaan Dinasty Fatimiyah, lau Dinasti Murabitun, Dinasti Muwahiddun, dan Dinasti Mamluk. Wialayah Afrika utara yang kita kenal adalah Aljazair, Maroko, Libya, Sahara Barat, dan Tunisia.



sekarang



ini



E. Perkembangan Islam di Benua Amerika Mayoritas penduduk Amerika adalah pemeluk agama Kristen, baik Protestan maupun Katholik, kemudian agama Yahudi, sedangkan pemeluk agama Islam tidak begitu jelas jumlahnya, dan diperkirakan berjumlah antara empat sampai lima juta orang. Penelitian secara ilmiah tentang masalah ini belum pernah dilakukan, tetapi beberapa ahli memperkirakan bahwa pelaut-pelaut muslim merupakan orang pertama, ketika ia melintasi Lautan Atlantik dan mencapai beberapa pantai termasuk pantai Benua Amerika. Sedangkan penulis lain memperkirakan navigator-navigator dan para pembantu Cristopher Columbus yang berasal dari Andalusia dan Maroko dan beragama



Islam, ketika mereka disewa untuk menjadi pemandu yang kemudian menemukan Benua Amerika. Fakta yang ada, bahwa abad 16 sampai 18 di Amerika Utara telah terdapat pemukiman muslim dari Afrika, dan pada akhir abad ke 19 mulai banyak orang Islam yang datang ke Amerika. Sebagian tetap mempertahankan identitas muslimnya dan membentuk masyarakat yang tersebar di beberapa kota Amerika dan Kanada, mereka ini antara lain datang dari Balkan. Karena surutnya imperium Usmaniah dan sebagian lagi datang dari Siria, Turki, Kaukasia, Rusia Selatan dan beberapa negara jajahan Prancis, Inggris dan Italia. Selesai perang dunia ke II, ketika terjadi perpecahan dan peperangan di beberapa negara Islam seperti Siria - Mesir pada tahun 1961, India dan pakistan pada tahun 1965 serta perang antara bangsa Arab dan Israil pada tahun 1967, terjadilah imigrasi dalam jumlah yang besar dari negara-negara Islam ke Amerika dan negara barat lainnya. Di samping itu terjadi pula imigrasi dari negara-negara yang pemeluk Islamnya minoritas, seperti dari dataran Cina, Srilangka, Kamboja dan negara lain dari Asia dan Afrika. Puncak terjadinya imigrasi, terjadi pada tahun 1968 ketika Mesir mengumumkan imigrasi secara legal, maka ratusan ribu umat Islam profesional dari tingkat menengah ke atas berdatangan ke Amerika. Menonjolnya Amerika Serikat di pentas dunia politik, juga menarik perhatian mahasiswa Islam dari berbagai negara, mereka bergaul dan bekerja dan bahkan ada yang menetap dalam waktu yang lama, ikut mewarnai pertumbuhan dan perkembangan Islam di Amerika, dan pada tahun 1986 sekitar 750.000 mahasiswa muslim menuntut ilmu di Amerika. Bangsa Amerika adalah penganut faham materialis. Agama Kristen memang merupakan agama terbesar akan tetapi nilai-nilai ajarannya mulai banyak tidak dipedulikan, bahkan di antara mereka banyak yang menyatakan tidak beragama. Agama Islam berkembang di Amerika, betul-betul berkembang dari masyarakat kelas bawah dan sebagian besar dianut oleh orang-orang kulit hitam, yang kemudian dikenal istilah Black Muslim di kalangan mereka. Black Muslim yang tergabung dalam Himpunan Dakwah Muslim Amerika, menyatakan bahwa di kalangan mereka pada masa lalu muncul seorang tokoh populer bernama Fard Muhammad dan murid pilihannya yang sekaligus penggantinya bernama Elijah Pook, yang kemudian berganti nama dengan Elijah Muhammad. Fard Muhammad kemudian meninggalkan Amerika setelah diketahui bahwa tujuan utama memasuki kelompok ini adalah untuk memusuhi Amerika, akan tetapi ia sudah berhasil mendidik dan meyakinkan muridnya, Elijah Muhammad selama 40 tahun. Elijah Muhammad memiliki otak yang sangat cerdas, kuat pendiriannya dan mengenal psikologi massa, akan tetapi membuat kekeliruan besar dalam hal aqidah. Ia menganggap Fard Muhammad sebagai Tuhan dan menyatakan dirinya sebagai utusan Tuhan. Elijah meninggal pada tanggal 25 Februari 1975, dengan meninggalkan jasa yang besar (secara fisik) di kalangan Black Muslim, di antaranya adalah : 1. Membangun beberapa sekolah dan masjid. 2. Meninggalkan warisan sebesar 30 juta dollar, yang ditanam di beberapa perusahaan. 3. Meninggalkan organisasi yang teratur dengan pengikut yang besar. Berhasil mengangkat martabat orang-orang Islam Negro, dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan. Pengganti Elijah Muhammad adalah Warits Deen Muhammad, yang kemudian ditetapkan sebagai Imam dengan julukan Imam Warits Deen Muhammad. Di antara usaha-usaha yang dilakukan oleh Imam Warits dalam memajukan Islam di Amerika, adalah :



1. Mengadakan pembenahan dan pembaharuan berdasar Al Qur’an dan Hadits untuk meluruskan dan memurnikan Ajaran Islam yang telah disalahartikan oleh pendahulunya, dan yang paling mendapatkan perhatiannya adalah pemurnian di bidang aqidah. Ia menegaskan bahwa Fard dan Elinah bukan Tuhan dan utusan Tuhan, dan mengadakan pemantapan dua kalimah syahadat perhadap pengikutpengikutnya. 2. Mempopulerkan istilah Bilalian People atau Bilalian America sebagai pengganti Black Muslim, yang ia ambil dari sahabat Bilal. 3. Pada tahun 1976 memilih nama World Community of Islam in West sebagai pengganti dari Nation of Islam. Dan pada tanggal 30 April 1980 diganti kembali menjadi American Muslim Mission (AMM), sebagai penegasan bahwa tugas pokok organisasi adalah dakwah (mission) dan penegasan sifat nasionalis mereka sebagai warga negara Amerika Serikat. 4. Menegaskan bahwa mereka merupakan anggota dari masyarakat Islam di seluruh dunia. 5. Membenahi penggunaan masjid dan pembinaannya, Imam Warits menyingkirkan kursi-kursi di dalam masjid (akibat pengaruh gereja) dan menyeragamkan pelaksanaan puasa pada bulan Ramadhan, dimana sebelumnya ada yang berpuasa pada bulan Desember. 6. Dalam bidang penataan organisasi, pada tahun 1976 merubah sistem kepemimpinan tunggal dengan mengangkat Majlis Imam yang terdiri dari enam orang, di bawah pimpinan Imam Warits sendiri. Masing-masing Imam mengkoordinasikan kegiatan organisasi di daerahnya sendiri. Beberapa kegiatan yang dikoordinasikan antara lain adalah masalah zakat, pendidikan, dakwah dan perdagangan serta hubungan baik dengan organisasi Islam lainnya dan masing-masing individu Muslim. Sekitar 266 masjid berdiri di Amerika, 156 didirikan oleh masyarakat Bilali dan 110 dibangun oleh masyarakat muslim lainnya. Masjidmasjid ini tersebar di beberapa negara bagian Amerika. Masjid terbagus berada di Washington, didirikan pada tahun 1952, sedangkan yang terbesar di Amerika adalah Islamic Center Detroit yang didirikan pada sekitar tahun 1962 - 1968 oleh para jamaah dan bantuan dari pemerintah Mesir, Arab Saudi, Iran dan Lebanon. Masjid menjadi pusat kegiatan, selain shalat lima waktu dan shalat Jum’at, dilaksanakan pula beberapa kegiatan memperingati hari-hari besar islam, Hari Raya, tarawih dan lainlain. Pendidikan agama biasanya dilaksanakan pada hari Minggu atau hari Sabtu. Di masjid juga terdapat perpustakaan yang berisi buku-buku berbahasa Arab dan Inggris. Di dekat Universitas Chicago berdiri pusat AMM, tempat Imam Warits mengkoordinasikan kegiatan-kegiatannya. F. Perkembangan Islam di Benua Eropa 1. Andalusia (Spanyol) a. Kemajuan dan kemunduran Islam di Spanyol Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang Khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol Umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, wilayah ini menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yakni kerajaan Ghotik. Kerajaan ini (Ghotik)



sering menjadi provokator penduduk untuk membuat kerusuhan-kerusuhan menentang Islam. setelah daerah ini benar-benar telah dikuasai, barulah umat Islam memusatkan perhatiaannya untuk menaklukkan Spanyol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol. Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid, umat Islam mulai melancarkan ekspansi ke Barat (baca; Spanyol). Dalam proses ekspansi ke Spanyol, ada tiga kesatria Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan kesana, mereka adalah: Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad, dan Musa Ibn Nushair. Tharif bin Malik dikenal sebagai perintis dan penyelidik masuknya Islam di Spanyol. Sedangkan Tariq bin Ziyad adalah panglima perang yang menaklukkan Spanyol. Sementara Musa bin Nushair adalah pemegang tampuk kekuasaan di Afrika Utara ketika itu yang menjadi pusat gerakan ekspansi ke Spanyol. Menurut catatan sejarah bahwa ketika Musa Ibn Nushair memerintah di Afrika Utara, terjadi perselisihan antara Gubernur Cueta (Yulian) dengan Roderik raja Spanyol. Raja Roderick memerintah sewenang-wenang, ia telah memecat dan membunuh raja Witiza, sehingga Gubernur Cueta yakni Yulian menjadi marah dan meminta bantuan dan perlindungan kepada Musa Ibn Nushair dalam membebaskan negaranya (Spanyol) dari tirani Rodericak. Inilah yang telah membuka pintu bagi daulah Umayyah untuk menguasai Spanyol khususnya dan Eropa umumnya. Kerjasama antara Yulian dengan Musa Ibn Nushair, telah mendapat persetujuan (izin) dari khalifah al-Walid. Atas dasar itulah sehingga Musa Ibn Nushair memerintahkan (mengirim) Tarif Ibn Malik untuk melakukan penjajakan atau penyelidikan di pantai selatan (Spanyol) dan sekaligus untuk mengkaji kesetiaan Yulian terhadap kerjasama yang telah dicetuskan. Maka disusunlah suatu kekuatan militer yang terdiri dari 400 orang tentara infanteri dan 100 orang kavalery serta diberangkatkan dengan menggunakan kapal laut milik Yulian, memasuki pantai selatan Spanyol pada bulan Juli 710 M. Misi Tarif berhasil dengan baik dan lancar. Sebagai bukti kedatangan Tarif ke Spanyol, maka diabadikanlah namanya menjadi nama sebuah semenanjung di Spanyol, yaitu semenanjung “Tarifah”. Sebagai tindak lanjut dari penyerangan Tharif, maka pada tahun 711 M, Musa Ibn Nushair mengutus panglima Tarq Ibn Ziyad, untuk melakukan agresi ke Andalusia (Spanyol), dengan jumlah pasukan yang lebih besar, yakni sekitar 7.000 pasukan. Pasukan Tariq memasuki Spanyol melalui Cuetadan berhasil mendarat di daerah perbukitan, yang hingga kini dinamakan dengan Gibraltar atau Jabal Thariq. Melihat hal itu, Raja Rodertick menyadari ancaman dan bahaya yang menghadangnya, maka iapun mempersiapkan 100.000 pasukan. Tariq dan pasukannya didaratan Spanyol dihadang oleh 25.000 pasukan raja Roderick. Melihat jumlah pasukan yang tidak berimbang, maka Thariq minta bantuan



kepada Musa Ibn Nushair, tetapi Musa hanyha dapat mengirim 5000 prajurit, sehingga jumlah pasukan Tariq berjumlah 12.000 pasukan. Selisih jumlah pasukan yang tidak berimbang itu, tidak menjadikan Thariq surut dan gentar. Pasukan berani mati Thariq bin Ziyad terus bergerak maju sampai bertemu dengan angkatan perang raja Roderick di tepi sungai kecil (orang Arab menyebutnya dengan Wadi Bakka) dekat Guadalete yang mengalir ke selat Cape Trafalagar. Dalam pertempuran itu, Thariq dan pasukannya berhasil mengalahkan Roderick dan iapun terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 M. dengan kekalahan Roderick, pintu Spanyol terbuka lebar. Thariq dan pasukannya yang terdiri dari bangsa Barbar, terus bergerak maju menaklukkan kota-kota penting di Cordova, Granada, dan Toledo. Selanjutnya dengan penuh keberanian pasukan Islam terus menaklukkan satu persatu sebagian besar daerah Spanyol, antara lain Avignori Lyons dan pulau-pulau yang terdapat di laut tengah seperti Majorca, Corsica, Sardini, Crete, Rhodes, Cyrus dan lain-lain. Melihat keberhasilan pasukan Tariq Ibn Ziyad dalam melaksanakan operasinya di Spanyol, maka pada bulan Juni 712 M, Musa Ibn Nushair mengarahkan pasukannya pula ke Spanyol sebanyak 10.000 orang prajurit, melaui jalan yang tidak dilalui oleh Tariq Ibn Ziyad. Pasukan Musa melalui pantai Barat Spanyol dan berhasil menaklukkan kotakota Madinah Sidonia, Carmona, Merida, dan Sevilla. Pasukan ini akhirnya bertemu dengan pasukan Tariq di dekat kota Teledo. Dengan bergabungnya kedua pasukan ini, maka kedudukan angkatan perang muslim di Spanyol semakin kuat. Mereka meneruskan ekspansinya ke bagian utara Spanyol yaitu Saragoza,Tarrogana, Barcelona, Aragon, Leon, Austria, dan Galecia, bahkan mereka telah sampai ke perbatasan Spanyol dan Perancis. Pada waktu Tariq Ibn ziyad dan Musa Ibn Nushair memenangkan pertempuran dan menguasai kota-kota Andalusia. Sejak itulah Spanyol mulai dikuasai oleh Islam di bawah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dari sini dibangun peradaban yang menjadikan bangsa Spanyol mencapai kemajuan yang signifikan. Kemajuan



Ilmu



Pengetahuan



dan



Kebudayaan



Islam



di



Spanyol



Dalam kurun waktu lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah menunjukkan prestasi gemilang yang mengantarkan Spanyol mencapai puncak kejayaannya. Bahkan pengaruhnya telah membawa Eropa mencapai kemajuan-kemajuan. Diantara prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh umat Islam di Spanyol adalah : 1. Prestasi di bidang ilmu pengetahuan yang meliputi; Filsafat, Sains, Fiqhi, bahasa, Sastra, Musik dan lain-lain. tempat-tempat pendidikan dibangun seperti sekolah, perpustakaan dan lain-lain.



2. Prestasi di bidang perdagangan dan pertanian, seperti pasar-pasar, dan jalan dibangun, sistem irigasi dikembangkan, pengembangan tekstil, dan lain-lain. 3. Prestasi di bidang keagamaan, misalnya dibangun masjid-masjid Cordova, masjid Seville, bahkan menurut sejarah bangunan masjid yang indah mencapai 491 buah. 4. Prestasi di bidang pembangunan fisik, seperti dibangun Istana al-Hamra, kota zahrah, istana Ja’fariyah, istana al-Makmun, istana Toledo dan lainlain. Dari beberap prestasi yang telah dicapai tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1.



Adanya pemerintahan kuat dan berwibawah yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan Islam, seperti Abdurrahman al-Dakhil, Abdurrahman al-Wasith, Abdurrahman al-Nashier.



2.



Adanya penguasa pelopor bagi kegiatan-kegiatan ilmiah. diantaranya adalah penguasa dinasti Umayyah di Spanyol Muhammad Ibnu Abd. Rahman dan al-Hakam II al-Muntashir.



3.



Toleransi beragama ditegakkan oleh penguasa penganut agama Kristen dan Yahudi. Sehingga dengan penuh rasa tanggung jawab mereka ikut berpartisipasi dalam membangun peradaban di Spanyol.



4.



Adanya hubungan intelektual yang baik antara Spanyol dan Baghdag dalam membangun peradaban dan kesatuan budaya dunia Islam. kendatipun keduanya mempunyai persaingan politik yang sengit. Terbukti, tidak jarang buku-buku dan gagasan-gagasan dari timur dibawa ke barat, demikian pula sebaliknya.



Kemunduran Islam dan Runtuhnya Peradaban di Spanyol a. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Masa kemunduran Islam di Spanyol merupakan sejarah gelap Islam Spanyol. Karena masa kemunduran itulah yang menjadi cikal bakal lenyapnya Islam secara total di Spanyol. Kemunduran Islam di Spanyol disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Konflik Islam dengan Kristen. Para penguasa muslim sudah merasa puas dengan hasil upeti yang mereka dapat dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah ditaklukkan, sehingga upaya Islamisasi terhenti. Membiarkan Kristen tetap mempertahankan hukum dan adat mereka. Demikian pula kehadiran orang Arab Islam di Spanyol secara tidak langsung membangun kesadaran kebangsaan orang-orang Kristen Spanyol. Wilayah kekuasaan Islam di Spanyol yang berbatasan dengan Kristen di Utara, selalu mendapat



serangan dimana ada kesempatan. Serbuan yang dilakukan oleh Raja Alfonso VI berhasil merebut Toledo dari dinasti Zunniyah pada tahun 1085 M. pada tahun 1238, Kristen juga berhasil menguasai Sevilla dan menyusul Cordova pada tahun 1248 M. setelah Cordova jatuh di tangan Kristen, Islam masih dapat bertahan di Granada selama lebih dari dua abad, yaitu pada masa kekuasaan Bani Ahmar. Pada tanggal 2 Januari 1492 Granada takluk kepada Kristen, setelah kerajaan Aragon dan Castilian bersatu menyerang Islam pada tahun 1469. Dengan jatuhnya Granada menandai jatuhnya Islam sebagai politik dan agama di Spanyol. Demikian seterusnya sampai Islam benar-benar hilang dan musnah di Spanyol. 2. Keterpurukan ekonomi. Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa hanya mengkonsentrasikan diri pada pembangunan ilmu pengetahuan secara serius. Sementara sektor ekonomi tidak diperhatikan, akibatnya timbul krisis ekonomi yang memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer. 3. Tidak adanya ideologi pemersatu. Politik yang dijalankan oleh Bani Umayyah di Damaskus adalah orang-orang Arab (Islam) dan tidak pernah menerima orang pribumi sebagaimana di tempat lain para muallaf diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, suatu perilaku politik yang dinilai merendahkan dan diskriminatif. Akibatnya kelompokkelompok non Arab selalu menggerogoti dan merusak perdamaian. 4. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan. Hal ini berimplikasi terjadinya perebutan kekuasaan oleh para ahli waris. 5. Munculnya dinasti-dinasti kecil. Munculnya dinasti kecil di Spanyol menyebabkan terjadinya disintegrasi yang pada gilirannya menjadi penyebab lemahnya Islam di Spanyol. Terdapatnya sejumlah dinasti lokal berkuasa di daerah bagian Spanyol. Terjadinya persaingan antara dinasti kecil yang ada, memberikan peluang bagi umat Kristiani untuk melaksanakan politik adu domba. 6. Keterpencilan Spanyol menyebabkan terisolir dari dunia Islam yang lain. secara politik selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang dapat membendung kekuatan Kristen di Spanyol. b. Kehancuran peradaban Islam di Spanyol Lenyapnya Islam di Spanyol berarti runtuhnya masa keemasan Islam di Spanyol selama 780 tahun lebih. Kini Islam di Spanyol tinggal nama yang tertulis rapi dalam sejarah. Umat Islam hanya mampu mengenang sejarah suram Islam dengan penuh kekesalan. Karena tak ada lagi yang dapat dibanggakan. Islam tinggal serpihan-serpihan luka, peradaban-peradaban Islam secara perlahan bergerak ambruk, khasanah intelektual dimanipulasi, upaya-upaya menghilangkan jejak Islam terus diprovokasi, kesalahan-



kesalahan, kemunduran-kemunduran terulang dan terjadi diberbagai negara Islam lainnya. Berikut wajah muram kehancuran tersebut: 1. Kondisi Kehidupan Keagamaan Setelah kerajaan-kerajaan Islam di Spanyol mengalami kehancuran, dalam waktu yang relatif singkat, umat Islam lenyap secara total di wilayah itu. Pada waktu itu, seluruh umat Islam dihadapkan ke Mahkamah Taftis (Pengadilan Berdarah). Pengadilan menetapkan tiga alternatif bagi umat Islam, yaitu:(1) beralih agama ke Kristen, (2) meninggalkan Spanyol, atau (3) dibunuh. Bagi mereka yang imannya lemah, mereka memilih alternatif pertama, yaitu murtad. Adapun mereka yang imannya kuat dan memiliki perbekalan yang memadai, mereka memilih pindah ke kerajaan Islam terdekat. Umat Islam memilih alternatif kedua ini, pada umumnya mereka berhijrah ke wilayah Afrika Utara. Adapun mereka yang imannya kuat tetapi tidak memiliki perbekalan memadai, maka mereka memilih mati syahid. Umat Islam yang terpaksa menempuh alternatif ketiga ini, dibantai habis-habisan oleh para agresor Kristen. Menurut pendataan para sejarahwan, setelah jatuhnya kota Granada di Spanyol ke tangan penguasa Kristen, umat Islam yang dibantai kurang lebih 3.000.000 (tiga juta) jiwa. Mereka disiksa secara kejam kemudian dibakar hidup-hidup. Akibatnya, umat Islam menjadi berantakan. Sebagian dari lahan pertanian, perindustrian, dan perdagangan ikut dihancurkan pula karena sebagian ahlinya telah meninggal dunia. Dengan keadaan seperti itu, tidak ada lagi seorang muslim yang berterus terang tentang agamanya. Meski dalam hati mereka tetap sebagai muslim, namun karena takut terhadap penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen maka kehidupan keagamaan mereka menjadi lenyap. 2. Keadaan Khazanah Ilmu Pengetahuan Setelah kerajaan Islam mengalami kehancuran di Andalusia, segala macam bentuk kegiatan ilmu pengetahuan terhenti dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan agama yang semula maju dengan pesat, akhirnya harus pudar, sejalan dengan hancurnya kekuasaan Islam. Di Spanyol Selatan, kurang lebih 1.000.000 (satu juta) buku yang berbahasa Arab telah dimusnahkan oleh Raja Ferdinand dari Castilla melalui lembaga suci Kristen. 5.000 (lima ribu) copy Alquran bersama dengan buku-buku ilmu pengetahuan dari tulisan tangan para cendekiawan Muslim, dibakar dalam timbunan raksasa pada tahun l511 Masehi di Granada. Pada tahun 1526, Raja Philip mengeluarkan suatu dekrit bahwa tidak seorang pun boleh memiliki atau membaca buku berbahasa Arab. Semua buku yang



ditulis oleh para cendekiawan Muslim atau buku-buku kajian yang berkaitan dengan Islam, dilarang beredar. Di Granada, yang merupakan kota pusat pengembangan intelektual Islam di Barat, terdapat Universitas Granada, yang dalam perkembangannya telah banyak menyumbangkan berbagai ilmu pengetahuan di Barat. Selama kejayaannya, para mahasiswa berdatangan untuk belajar di dalamnya dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti biologi, hukum, ketatanegaraan, filsafat, ilmu kedokteran, dan ilmu falak. Namun, akhirnya hancur bersamaan dengan hancurnya kota Granada dari serangan orang-orang Kristen pada abad ke 15 Masehi. Dalam lapangan filsafat, orang-orang Andalusia sangat tekun mempelajarinya. Di sanalah lahir beberapa tokoh cendekiawan Muslim yang terkenal, seperti Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Khaldun. Menurut Mahmud Yunus, sejak wafatnya Ibnu Rusyd (595H/1198 M) dan Ibnu Khaldun (808 H/1406 M), maka seluruh dunia Islam, khususnya di Andalusia, telah sunyi senyap dari filsafat. Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa hancurnya kebudayaan Islam bersamaan dengan lenyapnya kerajaan Islam di Spanyol, telah terjadi peralihan khazanah ilmu pengetahuan dari cendekiawan Muslim ke cendekiawan Barat melalui proses penerjemahan beberapa buku yang dianggap penting. Adapun buku-buku yang tidak dianggap penting oleh penguasa Kristen, semuanya dimusnahkan. 3. Keadaan Seni dan Budaya Pada masa pemerintahan Islam di Spanyol, keadaan seni dan budaya Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, karena perhatian pemerintah Islam sangat serius. Di antara kesenian yang sangat maju adalah seni kaligrafi yang ditulis pada dinding-dinding dan penyangga-penyangga mesjid. Demikian pula dengan kesusastraan dalam bentuk syair-syair yang dibahasakan secara halus dan indah. Setelah hancurnya Islam di Spanyol, kehidupan seni dan sastra mulai mengalami kekaburan. Khusus dalam bidang kesusastraan, telah terjadi pencampurbauran antara sastra Arab dengan sastra lain, seperti sastra Latin dan sastra Spanyol. Sejalan dengan peraturan yang melarang penggunaan Bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, maka hal itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra Arab. Baik prosa maupun puisi Arab, telah banyak diubah menjadi ke dalam bahasa Latin. Hal ini pula berimplikasi pada pengalihan istilah-istilah Arab menjadi bahasa Spanyol, seperti: alcalde berasal dari kata al-qadhi, alviare berasal dari kata al-abyar, dan alcasare berasal dari kata al-qashru. Sebagian ahli pujangga, arsitektur, dan orang-orang Islam yang pandai dalam seni ukir, ditangkap lalu diperlakukan sebagai tawanan. Mereka dipekerjakan



sebagai buruh untuk membangun gereja-gereja, membuat patung-patung dan ukiran-ukiran, atau memperbaiki bangunan-bangunan yang telah rusak. Sejak 32 tahun jatuhnya kota Granada, Paus mengeluarkan dekritnya agar semua mesjid yang ada di Spanyol diubah menjadi gereja. 2.



Rusia Rusia adalah bekas salah satu negara bagian dari bekas Uni Sovyet yang memisahkan diri menyusul dibibarkannya partai Komunis Uni Sovyet oleh Presiden Mikhail Gorbachev pada akhir tahun 1991. Berbentuk republik dengan ibu kota Moskow, berdirinya Republik Rusia ini merupakan salah satu sebab utama bubarnya Uni Sovyet.Pada tahun 705 - 715 M pemerintahan Islam di bawah Dinasti Bani Umayah, Khalifah Walid bin Abdul Malik (Khalifah ke 5), beliau menetapkan Qutaibah bin Muslim menjadi panglima perang di Khurasan (Parsi) yang kemudian dapat menundukkan Asia Tengah antara lain meliputi Kazakistan, Uzbekistan, Kigistan, Tandzhikistan, Turkmenia dan Armenis, serta Siberia Selatan yang kesemuanya ini merupakan bagian wilayah Uni Sovyet. Dan dari daerah-daerah inilah Islam terus berkembang terus sampai ke Rusia. Di wilayah Asia Tengah terdiri dari bermacam negara Islam saat itu, antara lain : Azarbaijan sebelah barat laut kaspiah, negara Islam ini kaya minyak Turkistan di sebelah timur laut kaspiah dan sebelah utara Afganistan Uzbekistan sebelah utara Turkistan Kazaktan sebelah utara Tajikistan Tajikistan sebelah timur laut Afganistan dan sebelah Kazaktan dan lain-lain. Pada zaman inilah Islam mengalami berbagai kemajuan dan pengembangan. Sejak tahun 1912 daerahdaerah itu berada di bawah kekuasaan Uni Sovyet yang berhaluan komunis sehingga kebudayaan Islam di daerah ini hancur dan perkembangan Isdlam terhenti, dan kurang lebih selama 79 tahun umat Islam berada di bawah cengkeraman komunis sampai bubarnya Uni Sovyet pada akhir tahun 1991. Pada masa pemerintahan Uni Sovyet ditekankan bahwa agama adalah urusan individu, oleh karenanya shalat dan pendidikan agama Islam hanya boleh dikerjakan di rumah masing-masing. Masjid-masjid yang ada pada umumnya sepi yang dtang hanyalah orang-orang tua, hanya pada hari Jumat baru ada sedikit anak-anak muda yang datang, yang paling ramai hanya bila Idul Fitri. Pada tahun 1983 umat Islam yang berada di Uni Sovyet sekitar 40 juta dengan jumlah penduduk Sovyet waktu itu sebesar 257 juta jiwa, yang berada di Moskwa sekitar 100 ribu orang Islam.



3.



Inggris Dalam dua dekade terakhir warga Inggris yang masuk muslim hampir dua kali lipatnya. Hal ini merupakan bentuk perkembangan yang luar biasa di negeri yang juga pada awalnya banyak didominasi oleh agama nasrani dan nilai-nilai atheisme. Di abad 16 hingga berkembang ke abad 18, islam mulai masuk ke Inggris melalui imigran yang berasal dari Yaman, Gujarat, dan Timur Tengah. Saat Terusan Suez dibuka tahun 1869, pendatang muslim banyak berdatangan dan membentuk pemukian baru di kota-kota pelabuhan yang ada di London, Liverpool, dan



Newcastle. Lama kelamaan pemukiman yang didominasi muslim tersebut banyak mendidikan masjid-masjid dan melakukan kegiatan sosial baik di masyarakat dan universitas yang ada di Inggris. Islam yang juga turut berkembang di kampus-kampus inggris, membuat akhirnya pertukaran nilai-nilai dan budaya di antara mahasiswa inggris turut terjalin. Banyak mahasiswa yang berasal dari Malaysia, Libya, Iran, Turki, Saudi, Palestina, dan lain-lain yang merupakan mahasiswa muslim. Kebanyakan dari mereka juga turut andil dalam dakwah islam disana. Proses kebangkitan islam juga dirasakan di Inggris semenjak ada World Islam Festival yang di mulai pada April-Juni tahun 1976. Saat itu panitia berhasil mengumpulkan berbagai barang dan kebudayaan islam dari hampir 30 negara islam yang ditampilkan. Ada juga literatur-literatur yang ada dalam sejarah islam. Perkembangan islam di Inggris sangat membanggakan dan membuat tentunya islam berkembang di sana hinga ke negara Eropa lainnya. Untuk itu, menjadi tugas umat islam untuk mengenalkan islam semakin intens dan luas, dengan wajah islam yang ilmiah, damai, dan moderat. G. Perkembangan Islam di Australia Islam masuk ke Australia baru pada abad ke 19, tepatnya antara tahun 1850 - 1870, bersamaan dengan didirikannya ibukota Negara Bagian Australia Selatan, Adelaide. Tidak terdapat catatan resmi tentang siapa pembawa Islam pertama ke benua Australia ini, diperkirakan mereka berasal dari pakistan atau dari Afghanistan. Pengetahuan mereka tentang Islampun relatif rendah, hal ini terbukti karena rendahnya materi pelajaran yang diberikan dan dengan cara yang sederhana pula. Hal seperti ini terjadi mungkin disebabkan karena kedatangan mereka ke Australia untuk tujuan bekerja, yang pada waktu itu dibutuhkan di Australia dalam rangka mengurus onta. Yang menarik bahwa pada tahun 1987 telah didirikan sebuah masjid kecil yang cukup indah dengan empat menara pada masing-masing sudutnya. Masjid ini didirikan di sebuah lapangan dimana orang-orang Afghan memelihara onta di sekitarnya. karena keterbatasan ilmu dan wawasan mereka hanya melakukan kegiatan dakwah Islam dengan sambil lalu saja. Pada dasarnya kondisi Australia sangat memungkinkan untuk melaksanakan dakwah Islamiyah secara efektif, sebab Undang-undang Australia menjamin kebebasan beragama dan terdapat pula aturan yang jelas tentang perizinan mendirikan temapttempat beribadah, sesuai dengan aturan-aturan yang ada pada masing-masing agama. Jumlah pemeluk Islam di Australia ini sekitar 250.000 jiwa dan bahkan ada yang memperkirakan sampai 270.000 jiwa, sekitar 1,8% dari penduduk Australia yang berjumlah 15 juta jiwa. Orang-orang Islam tersebar di beberapa kota dan negara bagian, yaitu : 1. Canberra, ibukota Australia Umat Islam di Canberra berjumlah 2.000 orang, terdiri dari para Diplomat dan negara-negara Islam, cendekiawan dan mahasiswa dari berbagai negara serta imigran dari Lebanon dan Yugoslavia serta dari Indonesia dan lain-lain, yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Di Canberra hanya ada satu amsjid, yang dibangun bersama oleh Kedutaan Besar Indonesia, Malaysia dan



Kedutaan Besar Pakistan, diresmikan pada tahun 1961. Amin Hady, tamatan Universitas Al Azhar Cairo (berasal dari Jawa Tengah) diangkat menjadi Imam Masjid ini oleh AFIC (Australia Federation of Islamic Councils) 2. Victoria, negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne. Jumlah umat Islam di sini sekitar 120.000 jiwa, berasal dari Turki, Yugoslavia, Lebanon, Afghanistan, Albania, Pakistan, Indonesia dan lain-lain. Di Victoria terdapat 7 masjid, yang terbesar adalah masjid Umar bin Khattab, dilengkapi dengan kantor, perpustakaan, ruang pertemuan, ruang belajar dan ruang serba guna. 3. Negara bagian Australia Barat, ibukotanya Perth. Penduduknya berjumlah sekitar 1.265.000 jiwa, yang memeluk islam sekitar 12.000 orang, berasal dari beberapa negara Arab, Turki, Afghanistan, malaysia, Singapura, Indonesia dan lain-lain. Masjid yang ada di kota ini yaitu Masjid Afghanistan (Perth), Masjid Turki dan Masjid Islamic Council. 4. Quensland, merupakan negara bagian dengan ibukota Brisbone. Di daerah ini umat Islam hanya beberapa ribu saja. 5. South Australia (Australia Selatan), Northern Terrtoy (wilayah utara), Tasmania dan Kepulauan Christmas, juga terdapat pemeluk Islam dengan beberapa masjid. Pada tahun 1976 dibentuk organisasi yang merupakan federasi dengan nama Australia Federation of Islamic COuncil (AFIC). AFIC hanya ada pada tingkat federal sedangkan d i negara bagian dibentuk Islamic Cauncil dengan tugas mengurusi organisasi Islam di negara bagian masing-masing. Tugas AFIC adalah melaksanakan koordinasi dan kerjasama dakwah Islam di Australia, mendapat bantuan dana dari beberapa negara Arab, khususnya Arab Saudi dalam rangka membayar gaji Imam yang diangkat oleh AFIC dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sampai saat ini AFIC masih mengusahakan diakuinya beberapa hukum Islam dan hari libur untuk hari-hari besar Islam.Di samping AFIC terdapat pula organisasi mahasiswa Islam yang disebut Australian Students Organisation, dengan fokus kegiatan di daerah kampus. H. Masa Kemajuan Peradaban Islam di Dunia 1. Kemajuan intelektual a. Filsafat 1. Al Kindi (809-873 M) 2. Al Farabi (meninggal pada tahun 916 M) 3. Ibnu Bajah (meninggal pada tahun 523 H) 4. Ibnu Thufail (meninggal pada tahun 581 H) 5. Ibnu Shina (980-1037 M) 6. Al Ghazali (1085-1101 M) 7. Ibnu Rusd (1126-1198 M) b. Kedokteran 1. Jabbir bin Hayyan (meninggal pada tahun 778 M) 2. Hurain bin Ishaq (810-878 M) 3. Thabib bin Qura (836-901 M) 4. Ar-Razi (809-873 M) c. Astronomi



1. 2. 3. 4.



Al Farazi (pencipta Astro lobe) Al-Ghattani/Al-Betagnius Abul Wafa (menemukan jalan ketiga dari bulan) Al-Farghoni/Al-Fragenius



d. Matematika 1. Umar Al Farukhan 2. Al-Khawarizmi e. Fisika 1. Al-Khawarizmi, penemu algoritma 2. Al Biruni, penemu gaya gravitasi 3. Al-Battani, penemu sejumlah persamaan trigonometri 4. Ibnu Syina 5. Ibnu Rusyd 6. Kamal al-Din al-Farisi f. Kimia 1. Khalid bin Yazid 2. Jabir bin Hayyan 3. Muhammad al-Razi g. Sejarah dan Geografi 1. Hisyam Al-Kalbi 2. Musa Al-Khawarizmi 3. Al-Ya’qubi 4. Ibnu Khordadbeh 5. Ali Al-Masudi h. Geometri 1. Al-Khawarizmi 2. Thabit Ibn Qurra 3. Ibnu al-Haitham 4. Abu Nasr



I. Beberapa ilmuwan muslim dan hasil karyanya 1. Al-Battani Al Battani (sekitar 850– 923) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. nama lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as-Sabi’ al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:



Beliau juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:



dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen. 2.



Ibnu Sina Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, beliau lahir di desa Afsyana dekat dengan Bukhara pada tahun 980 M dan meninggal pada tahun 1037 M di Hamazan. Beliau telah mempelajari bahasa arab, fisika, geometri, ilmu hukum Islam, ilmu teologi Islam, logika, dan ilmu kedokteran. Ketika usia 17 tahun, beliau begitu terkenal dan sering diminta untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh Bin Mansyur. 200 lebih buku telah beliau tulis dan karyanya yang terkenal yaitu buku tentang ensiklopedia kedokteran Al-Qanun Fi At-Tib, dan ensiklopedia tentang ilmu pengetahuan dan filsafat Al-Syifa’.



3.



Ibnu Rusyd Merupakan ilmuwan Fiqih, kalam, sastra arab, kedokteran, matematika, fisika astronomi, dan filsafat. Nama lengkapnya adalah Abu Al Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H dan meninggal pada tahun 595 H. Karya-karya Ibnu Rusyd : kitab Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas tentang ilmu fiqih), Kuliya Fil At Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan sebagai pegangan mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl Al Magl Fi Ma Bain AlHikmat Wa Asy-Syariat. Menurut Ibnu Rusyd Islam dan filsafat tidak bertentangan, bahkan ia juga mengajak orang-orang Islam untuk memperlajari ilmu filsafat.



J. Kemajuan kebudayaan dan Seni Arsitektur Di bidang kebudayaan dan pembangunan fisik, banyak terdapat bukti kejayaan Islam pada masa silam yang mengagumkan, baik dalam bentuk arsitektur bangunan maupun kerajinan tangan lainnya. Beberapa di antaranya adalah: a. Sebuah masjid / museum terkenal dengan nama Aya Sofia.



Asalnya adalah sebuah gereja yang bernama Hagia Sophia yang dirubah menjadi masjid ketika ditaklukkan tentara



Islam.



dipamerkan (Usmans menunjukkan



kehebatan



Khalifah



Usmaniyah



dalam



Di



Aya



Sofia



surat-surat



Khalifah



Fermans)



yang



memberikan



jaminan



perlindungan dan kemakmuran kepada warganya maupun kepada orang asing pencari suaka, tanpa memandang agama mereka (toleransi). b. Kincir Di banyak negeri Timur Tengah, masih dijumpai kincir untuk menaikkan air yang dibangun berabad-abad yang silam, kincirkincir ini masih berfungsi hingga sekarang.



c. Qana Di beberapa kota gurun pasir juga masih dijumpai sistem distribusi air bawah tanah, yang disebut Qana.



d. Masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia dan merupakan Ikon Istambul. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam menara. Bangunan masjid ini juga telah teruji tahan terhadap gempa.



e. Taj Mahal Di India, meski sejak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu, sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam, termasuk Tajmahal, sebuah bangunan makam yang sangat indah dan terkenal di seluruh dunia; f. Universitas Al Azhar Berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, dan Istambul masih berfungsi hingga kini, seperti Universitas al-Azhar di Mesir, yang merupakan universitas tertua di dunia;



g. Masjid Cordova Di Spanyol, dibangun dam-dam, kanalkanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air. Sebuah sistem irigasi baru untuk masa itu, yang tidak dikenal sebelumnya. Di antara bangunan yang megah yang lain adalah masjid Cordova (Mezquita) yang kini menjadi Katedral, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana AlMakmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada. h. Di Cordova juga terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km. i. Kota tua Kordoba (Cordova) masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak awal berdirinya (750 M), kota ini sudah memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri. j. Barang-barang dari keramik juga ditemukan, di samping barang logam, dengan pusat industrinya di Valencia, yang imitasinya belakangan ini diketahui baru ada pada abad ke-15 di Belanda. Industri keramik ini akhirnya juga sampai ke Italy.



k. Tekstil mewah berupa karpet-karpet Spanyol, dengan Cordova sebagai pusat industri tenunannya.



K. Masa Kemunduran Peradaban Islam 1. Faktor Internal a. Semakin jauhnya Umat Islam dari Al-quran dan As-sunnah b.



Terbelenggunya akal pikiran umat islam sehingga hancurlah semangat jihad dan ijtihad



2.



c.



Sempitnya cara umat islam dalam memahami ajaran agama islam



d.



islam sudah tidak mau mempratekan ajaran islam



e.



Umat islam tidak bersatu ,Terpecah belah



f.



Umat islam terlalu cinta dunia dan takut mati



g.



Umat islam tidak mandiri dalam bidang ekonomi



h.



Umat islam tidak bisa menetukan prioritas



i.



Umat islam gagal menemukan hal yang bermanfaat



j.



Pengaruh dari ajaran imam Al-ghazali



Faktor Eksternal a. Terjadinya peerang salib b.



Hancurnya baghdad oleh tentara mongol



c.



Karena adanya imperialisme barat ke negara-negara islam : Meihat kelemahan dan kemunduran di dunia islam ,dimanfaatkan oleh bangsa barat untuk bangkit dan bergerak menuju ke negara-nergara islam dengan tujuan menjajah dan menguasainya.Motivasi mereka datang ke negara-negara islam adalah motivasi ekonomi,politik dan agama.Mereka datang dengan dalih berdagang, atau mencari rempah-rempah di dunia timur.Akhirmya mereka terangsang oleh keuntungan yang besar dan ambisi yang kuat,sehingga muncullah keinginan untuk menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara-negara islam yang dikuasainya.



L. Islam Rahmatan Lil Alamin sebagai pemicu kemajuan peradaban Islam pada masa yang akan datang M. Hikmah mempelajari perkembangan Islam di Dunia  Dapat memberikan gambaran bahwa Islam merupakan agama fitrah dan berkembang ke pelosok dunia tidak melalui kekerasan atau peperangan ;







Dengan melihat perkembangan Islam yang menyebar ke pelosok dunia, umat Islam akan terdorong untuk meningkatkan kualitas, baik secara pribadi maupun umum, agar mampu berperan dalam percaturan dunia yang semakin global ;







Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang perkembangan peradaban umat Islam di berbagai belahan dunia ;







Memiliki saudara seiman dengan jumlah mencapai 1 milyar ;







Merasa gembira dengan torehan prestasi dan kemajuan saudaranya sekaligus merasa sedih dan menderita terhadap penderitaan saudaranya yang seiman ;







Semakin yakin keimanan muslim akan kebenaran agamanya meskipun telah dihambat, dinodai, dan dihalangi dengan berbagai cara oleh mereka yang tidak menyukai Islam.



N. Penutup 1. Kesimpulan a. Perkembangan studi Islam di dunia barat, disebabkan oleh adanya kontak langsung antara orang barat dengan orang islam, adanya pelajar barat yang belajar kedunia islam dan adanya gerakan penerjemahan kitab. b. Islam lebih dikenal didunia barat adalah sebagai Sains daripada Studi. c. Salah satu contoh kemajuan ilmu pengetahuan dunia barat adalah adanya Ekspedisi Napoleon ke Mesir. d. Perkembangan peradaban barat yang berkembang begitu pesat, dimulai sejak periode pertengahan, dimana peradaban umat Islam pada saat itu mengalami stagnasi. e. Dari perkembangan studi Islam yang berkembang di dunia barat, membawa dampak yang positif dan negatif. f. Hasil perkembangan studi Islam di Dunia Barat, membuat para ilmuwan Barat banyak tertarik untuk mengkajinya.



2. Saran Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.