Sejarah Singkat Universitas Tadulako [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Mega
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP “SEJARAH UNIVERSITAS TADULAKO”



DISUSUN OLEH : MEGAWATI T.H.ROMU A 251 14 114 KELAS B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2016



SEJARAH UNIVERSITAS TADULAKO Universitas Tadulako atau yang disingkat Untad adalah perguruan tinggi negri yang terbesar di Sulawesi Tengah. Sesaui Keppres No. 36 Tahun 1981 Universitas Tadulako didirikan sejak tanggal 14 agustus 1981 dan berlokasikan di Kota Palu. Rektor yang sekarang menjabat pada periode pertama tahun 2011-2014 dan periode kedua tahun 2014-2019 adalah Prof. Dr. Ir. Muh. Basir Cyio, SE, MS. Episode perjalanan sejarah menuju Universitas Tadulako sebagai perguruan tinggi negeri yang berdiri sendiri, terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan perjalanan sejarah yaitu: (1) Universtitas Tadulako berstatus swasta (1963-1966); (2) Universitas Tadulako berstatus cabang (1966-1981); dan (3) Universitas Tadulako berstatus universitas negeri yang berdiri sendiri (1981 sampai sekarang). a. Universitas Tadulako Berstatus Swasta (1963-1966) Pada umumnya, Universitas Tadulako berstatus sebagai perguruan tinggi swasta yang dalam jajaran perguruan tinggi swasta nasional berada pada deretan papan bawah. Universitas ini berdiri sebelum daerah Sulawesi Tengah berstatus sebagai Daerah tingkat 1, kemudian tumbuh dan berkembang atas inisiatif dan swadaya murni dari masyarakat Sulawesi Tengah. Oleh para pendirinya, pemberian nama Tadulako bagi Universitas ini dimaksudkan agar Universitas Tadulako kedepannya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan. Dalam



pandangan



Masyarakat



Sulawesi



Tengah



kata



Tadulako



berartipemimpin dan berdasarkan sifatnya kata Tadulako berarti keutamaan. Dengan demikian Tadulako adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan (cerdas, berakhlak mulia, jujur dan terpercaya, adil dan bijaksana, berani dan bersemangat, pengayom dan pembela kebenaran).



Dengan semangat ke-Tadulako-an itu pula, para tokoh dan komponen masyarakat di daerah ini memulai kerja kerasnya membangun strategi dan menjabarkannya kedalam langkah-langkah kongkrit demi terciptanya lembaga dan masyarakat ilmiah. Sukses yang dicapai dari episode ini adalah berdirinya Universitas Tadulako dengan status swasta tepatnya pada tanggal 8 Mei 1963. Ketika itu, Universitas Tadulako dipimpin oleh drh. Nasri Gayur yang selanjutnya selanjutnya dinyatakan sebagai rector pertama Universitas Tadulako. Setelah melewati perjuangan dan kerja keras yang tanpa pamrih dari para pimpinan Universitas Tadulako bersama-sama dengan para tokoh dan segenap komponen masyarakat Sulawesi Tengah dalam upayanya meningkatkan status dan peran Universitas Tadulako, maka pada tanggal 12 September 1964 Universitas Tadulako ditingkatkan statusnya menjadi “TERDAFTAR” sesuai dengan S.K. Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor: 94/B-SWT/P/64, dengan empat fakultas, masing-masing: 1) Fakultas Sosial Politik; 2) Fakultas Ekonomi; 3) Fakiltas Peternakan; dan 4) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan. Dalam perkembangan selanjutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Hukum, sehingga pada saat itu secara keseluruhan Universitas Tadulako terdiri atas lima fakultas. b. Universitas Tadulako Berstatus Cabang (1966-1981) Perjalanan panjang yang dilakukan oleh para pimpinan Universitas Tadulako bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, para tokoh dan komponen masyarakat Sulawesi Tengah pada episode ini, melahirkan Perguruan Tinggi dengan status cabang, masing-masing Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan



(PTIP) Nomor 1 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966 dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang Cabang Palu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 2 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966. Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin terdiri atas empat fakultas yaitu 1) Fakultas Sosial Politik; 2) Fakultas Ekonomi; 3)Fakultas Peternakan; dan 4) Fakultas Hukum. Sedangkan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas, yakni 1) Fakultas Ilmu Pendidikan; 2) Fakultas Keguruan Sastra dan Seni; dan 3) Fakultas Keguruan Ilmu Eksata. Sejak saat itulah kedua perguruan tinggi cabang tersebut menjalani kehidupan barunya dengan cara yang amat ditentukan oleh universitas induk masing-masing, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan, pengadaan tenaga akademik dan administrasi. Disamping peran perguruan tinggi induk yakni UNHAS dan IKIP Ujung Pandang, peran Pemerintah Daerah serta permuka masyarakat Sulawesi Tengah juga sangat menentukan arah pembangunan kedua pergutuan tinggi cabang tersebut. c. Universitas Tadulako Berdiri Sendiri Tahun 1981 Setelah melalui perjalanan dan perjuangan yang panjang selama 15 tahun mengelola Universitas dengan status cabang, para pimpinan universitas ini semakin menyadari betapa kemandirian itu sangat penting bagi kemajuan sebuag organisasi. Dengan kemandirian, universitas ini akan bisa bekerja lebih efektif efisien dalam menciptakan perubahan dan kemajuan, sekalipun untuk menciptakan kemandirian itu harus dibayar mahal. Kesadaran itulah yang mendorong semangat para pimpinan universitas ini untuk secepatnya membangun komitmen dan menyatukan langkah bersama membentuk satu wadah universitas negeri yang berdiri sendiri.



Dengan dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ), Universitas Tadulako Cabang UNHAS dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu secara sendiri-sendiri telah melakukan berbagai upaya penataan akademik, administrasi dan penyediaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan. Untuk mengefektifkan upaya mewujudkan satu universitas negeri yang berdiri sendiri, pada Tahun 1981 atas fasilitasi Direktorat Jenderal Pemerintah Tinggi dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, dibentuk Koordinatorium PTST dalam menyatukan kembali kedua perguruan tinggi cabang di Sulawesi Tengah menjadi dasar yang lebih kokoh untuk berdirinya universitas negeri yang berdiri sendiri. Atas dukungan dan upaya masyarakat Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah, Rektor UNHAS, Rektor IKIP Ujung Pandang serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, akhirnya status cabang kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut ditingkatkan menjadi Universitas Negeri yang berdiri sendiri, dengan nama UNIVERSITAS TADULAKO disingkat (UNTAD) sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981 Tanggal 14 Agustus 1981. Berdasarkan keputusan Presiden tersebut UNTAD terdiri atas 5 (lima) fakultas: 1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; 2) Fakultas Ekonomi; 3) Fakultas Pertanian; 4) Fakultas Hukum; dan 5) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. d. Universitas Tadulako periode 1981 s/d Sekarang Dalam perkembangan selanjutnya bertambah lagi dua fakultas dan Program Pascasarjana, masing-masing Fakultas Teknik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang pembukaan Fakultas Teknik Universitas Tadulako; Program Pascasarjana dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Tadulako Nomor: 3494.A/J28/KL 2005 tertanggal 8 September 2005 tentang pembukaan Program Pascasarjana UNTAD dan Fakultas MIPA dengan SK Rektor Universitas Tadulako Nomor: 2958/H28/KP/2007



tentang Pembukaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Tadulako. Hingga tahun 2007/2008, UNTAD telah mengelolah tujuh Fakultas, 20 (dua puluh) Jurusan dan 53 (lima puluh tiga) Program Studi yang terdiri atas 36 (tiga puluh enam) program studi Pendidikan Akademik S1, enam Program Studi Pendidikan Pascasarjana (S2) dan 11 (sebelas) Program Studi Pendidikan Vokasi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 15.585 orang. Untuk meningkatkan kualitas proses penyelenggaraan dan pelayanan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UNTAD hingga tahun 2007/2008 memiliki sebanyak 1.133 orang dosen, dengan kualifikasi pendidikan S3 sebanyak 112 orang (9,89%) termasuk didalamnya sebanyak 31 orang Guru Besar, 699 orang (61,69%) pendidikan S2, 322 orang (28,4%) berpendidikan S1, serta didukung oleh sebanyak 579 orang tenaga kependidikan (staff administrasi). Sejak berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi negeri, UNTAD secara konsisten dan berkelanjutan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah serta mendapat kepercayaan yang semakin kuat dari masyarakat Indonesia, khususnya dari segenap lapisan masyarakat Sulawesi Tengah, sehingga dalam perkembangannya di jajaran perguruan tinggi negeri se Indonesia, posisi UNTAD semakin kokoh menjadi sebuah perguruan tinggi negeri yang selalu diperhitungkan karena mutunya. Posisi UNTAD tersebut semakin kokoh terutama setelah UNTAD menjadi salah satu dari The Fifty Promising Universities in Indonesia versi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia 2007 diantara 2.680 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, dan merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Sulawesi dan termasuk tiga diantara Perguruan Tinggi di kawasan timur Indonesia.



Perguruan tinggi ini memiliki visi dan misi, untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, modern dan relevan dengan kebutuhan bangsa; Meningkatkan penyelenggaraan penelitian bermutu untuk pengembangan pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya, bangsa dan negara secara berkesinambungan; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; Meningkatkan kualitas pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan,tanpa adanya ikatan oleh haluan politik, kepercayaan dan agama. Saat ini, Universitas Tadulako menempati tiga kampus : Kampus Bumi Nyiur, Kampus Bumi Bahari, dan Kampus Bumi Tadulako Tondo. Hampir semua kegiatan akademis dan administratif dipusatkan di kampus utama (Kampus Bumi Tadulako Tondo), yang terletak di sebuah dataran tinggi, dikelilingi oleh bukit-bukit yang indah, berada sekitar 60 meter dari permukaan laut, dan menghadap langsung ke Teluk Palu yang jauhnya sekitar 2 Km. Kita dapat menyaksikan pemandangan laut yang indah dari tingkat empat Gedung Rektorat. Tidak hanya itu saja, saat ini Untad buka cabang, Untad dua di Kabupaten Morowali yang saat ini dalam proses pengembangan oleh pemerintah daerahnya dalam hal pembangunan serta fasilitas. Kemajuan Untad dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yang signifikan. Baik keragaman bidang pendidikan. Juga terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola dan pengajar maupun pembangunan fisik, berupa pembangunan gedung-gedung seperti Auditorium Baru, IT Center, Pembangunan Rektorat Baru dan Taman Untad.