Selviana Resume Jiwa Anak Dan Remaja Office [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: Selviana kalimatus NIM: 201804051 Kelas: D3 keperawatan B A. Teori perkembangan jiwa anak a. Teori perkembangan fisio-biologis Tiga konsep utama yang melandasi fisio-biologis perkembangan individu adalah kepribadian, sifat (traits), dan tempramen. Kepribadian didefenisikan sebagai elemen-elemen yang membentuk reaksi menyeluruh individu terhadap lingkungan. Tempramen adalah gaya prilaku sebagai reaksinya terhadap lingkungan dan berkaitan dengan traits yang atribut kepribadian. Walau tidak bersifat genetic, sifat bawaan (inbron trsits) menghasilkan respon sosial yang berbeda yang mempengaruhi pola keterkaitan (attachment patterns) dan perkembangan psikologis. Body image (citra tubuh) merupakan konsep biofisik yang juga mempunyai dimensi biologis dan sosial dalam perkembangan seseorang. Bersifat dinamis, dan berkembangan mengikuti berkembang mengikuti perkembangan internasional, lingkungan, dan citra tubuh ideal dan penyesuaian sebagai respon terhadap pertumbuhan fisik dan pengalaman hidup. b. Teori perkembangan psikologis Teori psikoanalitis yang dikembangkan oleh Freud, begitu pula teori interpersonal yang dikenalkan oleh Sullivan mendasari teori psikologis perkembangan. Freud menekankan pada tahapan perkembangan dan pengaruh pengalaman masa kecil terhadap perilaku pada saat dewasa. Freud menyatakan bahwa masa lima tahun pertama kehidupan anak sangat penting dan pada usia lima tahun karakter dasar yang dimiliki anak telah terbentuk dan tidak daapt diubah lagi. Freud juga mengenalkan antara lain konsep transferens, ego, mekanisme koping (coping mechanism),. Sullivan memfokuskan teori perkembangan anak pada hubungan antara manusia. Tema sentral teori Sullivan berkisar pada ansietas dan menekankan bahwa masyarakat sebagai pembentuk keribadian. Anak belajar perilaku tertentu karena hubungan interpersonal. c.



Teori



perkembangan



kognitif



Perkembangan kognitif mengintegrasikan struktur pola perilaku sebelumnya ke arah pola perilaku baru yang lebih kompleks. Kecepatan tiap tahap perkembangan dipengaruhi oleh perbedaan tiap individu dan pengaruh sosial. Piaget tidak setuju dengan pendapat ilmuwan lain bahwa orang dewasa dipengaruhi oleh tingkat perkembangan sebelumnya.



d. Teori perkembangan bahasa Chomsky



(1975)



dalam



teorinya



menyatakan



bahwa



anak



menggunakan



dan



menginterpretasikan kalimat baru melalui proses kognitif internal yang disebut dengan transformasi, yaitu penyusunan kata menjadi kalimat. Mula-mula anak memverbalisasi persepsi mereka dengan memberi nama tentang hal yng dipersepsikan, kemudian meningkat dengan memverbalisasi emosi mereka. Pemberian nama pada objek dan perasaan yang dialami, meningkatkan rasa kontrol anak terhadap perasaannya, yang dengan sendirinya membantu mereka untuk membedakan apa yang nyata dan yang tidak. e. Teori perkembangan moral Perkembangan moral diartikan sebagai konversi sikap dan konsep primitif ke dalam standar moral yang komprehensif. Proses transformasi ini merupakan bagian dari/dan tergantung pada kumpulan pertumbuhan kognitif anak, yang timbul sejalan dengan hubungan anak dengan dunia luar. Teori perkembangan moral anatara lain dikemukakan oleh Freud, Piaget, dan Kohlberg. f.



Teori psikologis ego Teori psikologi ego yang menjembatani psikoanalisis dengan psikologi perkembangan ini



menggunakan pendekatan struktural untuk memnahami individu dengan berfokus pada ego atau diri sebagai unsur mandiri. Ilmuwan yang mendukung teori ini berkeyakinan bahwa ego dan unsur rasional yang menentukan pencapaian intelektual dan sosial terdiri dari sumber energi, motif, dan rasa tertarik. g. Keterampilan Kompetensi Ego Anak 1. Menjalin hub dekat yang penuh rasa percaya 



Apakah anak senang berteman dan bergaul







Apakah anak sering mengganggu teman?







Apakah anak tidak tahu apa yang harus dikatakan ketika berkenalan dengan seseorang?



2. Mengatasi perpisahan dan membuat keputusan yan mandiri 



Apakah anak tampak murung atau cemas ketika tidak bersama ibunya?







Apakah anak tampak murung atau cemas jika merasa ada orang yang tidak menyukainya?







Jika murung, apakah ada yang dapat dilakukan oleh anak untuk mengatasi perasaannya?



3. Membuat keputusan dan mengatasi konflik interpersonal bersama 



Ketika anak mempunyai masalah, apakah ia dapat memikirkan beberapa cara penyelesaiannya?







Apakah anak menjadi marah jika tidak mendapatkan keinginannya?







Apakah orang lain mudah dibuat marah oleh anak tersebut?



4. Mengatasi frustrasi dan kejadian yang tidak menyenangkan 



Apakah anak akan merasa tidak enak jika ia menyinggung perasaan orang lain?







Apakah anak akan marah jika ada orang yang tidak menyetujui keinginaanya?







Apakah anak akan berhenti bermain jika kalah?



5. Mengatakan perasaan senang dan merasakan kesenangan 



Apakah anak merasa cemas tentang keadaan yad?







Apakah anak tidak suka jika seseorang mengatakan hal yang baik tentang dirinya?







Apakah anak merasa senang jika berhasil melakukan sesuatu?



6. Mengatasi penundaan kepuasan 



Apakah anak meyakini bahwa tiap peraturan mempunyai alasan yang dapat diterimanya?







Apakah sulit bagi anak untuk jujur dan menganggap bahwa berbohong merupakan satusatunya cara yang harus dilakukannya?







Apakah anak akan marah bila ibunya tidak memberikan apa yang diinginkannya?



8. Bersantai dan bermain 



Apakah ada sesuatu yang sangat suka dilakukan anak?







Bisakah anak dengan mudah menyukai suatu kegiatan?







Apakah anak senang duduk dengan santai sambil memikirkan sesuatu?



9. Proses kognitif melalui kata kata, simbol dan image. 



Apakah anak mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya pada orang lain?







Apakah anak merasa seolah-olah ia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi?







Apakah anak dapat mengidentifikasi kelebihan yang dimilikinya?



10. Membina perasaan adaptif terhadap arah dan tujuan







Apakah anak merasa bahwa hidup mereka kelak akan lebih baik?







Apakah anak tidak tahu apa yang harus mereka lakukan jika telah dewasa?







Apakah anak merasa bersekolah merupakan hal yang penting dan menganggap sekolah sebagai sesuatu yang memang harus dilakukan?



B. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA A. Proses Keperawatan 1. Pengkajian 



Data demografi, riwayat kesehatan dan kebiasaan







Status fisik







Status mental/jiwa







Riwayat personal dan keluarga



2. Perencanaan 



Memenuhi kebutuhan emosi anak dan kebutuhan untuk dihargai







Mengurangi ketegangan pada anak dan kebutuhan untuk berperilaku defensif







Membantu anak menjalin hubungan positif dengan orang lain







Membantu mengembangkan identitas diri anak







Memberikan kesempatan untuk menjalani kembahli tahapan perkembangan terdahulu yang belum terselesaikan secara tuntas







Membantu anak berkomunikasi secara efektif







Mencegah anak untuk menyakiti dirinya sendiri dan orang lain







Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya







Meningkatkan uji realitas yang sesuai



3. Implementasi a. Terapi bermain: 



Menguasai dan mengasimilasi kembali pengalaman lalu yg tdk dpt dikendalikan sebelumnya







Berkomunikasi dg kebutuhan yg tdk disadari







Berkomunikasi dengan orang lain







Menggali dan mencoba belajar bgmn berhub dg diri sendiri, dunia luar dan org lain







Menyesuaikan tuntutan dan dorongan dari dlm diri dg realitas



b. Terapi keluarga Semua anggota keluarga perlu diikutsertakan dalam terapi keluarga. Orangtua perlu belajar secara bertahap tentang peran mereka dalam permasalahan yang dihadapi dan bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada anak dan keluarga. Biasanya cukup sulit bagi keluarga untuk menyadari bahwa keadaan dalam keluarga turut meninbulkan gangguan pada anak. Oleh karena itu perawat perlu berhati-hati dalam meningkatkan kesadaran keluarga. c. Terapi kelompok Terapi kelompok dapat berupa suatu kelompok yang melakukan kegiatan atau berbicara. Terapi kelompok ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan uji realitas, mengendalikan impuls (dorongan internal), meningkatkan harga diri, memfasilitasi pertumbuhan, kematangan dan keterampilan sosial anak. Kelompok dengan lingkungan yang terapeutik memungkinkan anggotanya untuk menjalin hubungan dan pengalaman sosial yang positif dalam suatu lingkungan yang terkendali. d. Terapi individu Ada berbagai terapi individu, terapi bermain psikoanalitis, psikoanalitis berdasarkan psikoterapi, dan terapi bermain pengalaman. Hubungan antara anak dengan therapist memberikan kesempatan apda anak untuk medapatkan pengalaman mengenai hubungan positif dengan orang dewasa dengan penuh kasih sayang dan uji realitas. e. Terapi psikofarmaka Walaupun terapi obat bekum sepenuhnya diterima dalm psikiatri anak, tetap bermanfaat untuk mengurangi gejala (hiperaktif, depresi, impulsif, dan ansietas) dan membantu agar pengobatan lain lebih efektif. Pemberian obat ini tetap diawasi oleh dokter dan menggunakan pedoman yang tepat. f. Pendidikan orang tua Pendidikan terhadap orang tua merupkan hal yang penting untuk mencegah gangguan kesehatan jiwa anak, begitu pula untuk meningkatkan kembali penyembuhan setelah dirawat. Orang tua diajarkan tentang tahap tumbuh kembang anak, sehingga orang tua dapat mengetahui perilaku yang sesuai dengan usia anak. Keterampilan berkomunikasi juga meningkatkan pengertian dan empati antara orangtua dan anak. Teknik yang tepat dalam



mengasuh anak juga diperlukan untuk mengembangkan disiplin diri anak. Hal-hal lain seperti psikodinamika keluarga, konsep kesehatan jiwa, dan penggunaan pengobatan, juga diajarkan. g. Terapi lingkungan Konsep terapi lingkungan dilandaskan pada kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dialami anak. Lingkungan yang aman dan kegiatan yang teratur dan terprogram, memungkinkan anak untuk mencapai tugas terapeutik dari rencana penyembuhan dengan berfokus pada modifikasi perilaku. Program yang berfokus pada perilaku, memungkinkan staf keperawatan untuk memberikan umpan balik terus menerus kepada anak-anak tentang perilaku mereka sesuai jadwal kegiatan. Untuk perilaku yang baik, mereka menerima pujian, stiker atau nilai, tergantung pada tingkat perkembangannya. Sebaliknya, perilaku negatif tidak ditoleransi. 4. Evaluasi      



Perubahan perilaku anak Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan berhub sosial Kemampuan menolong diri sendiri Respons terhadap peraturan dan rutinitas Status mental secar menyeluruh Koordinasi rencana pemulangan



C. Keperawatan Jiwa Pada Remaja      



Perubahan perilaku anak Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan berhub sosial Kemampuan menolong diri sendiri Respons terhadap peraturan dan rutinitas Status mental secar menyeluruh Koordinasi rencana pemulangan



D. Landasan Teoritis Keperawatan Jiwa Remaja Teori Perkembangan: a. b. c. d.



Sigmund Freud Erik Erikson Sullivan Teori Interaksi Humanistik Interaksi tahap perkembangan, faktor sosial budaya, pengaruh keluarga & konflik psikodinamika yg dimanifestasikan melalui perilaku.



 Fokus pertanyaan aolikasi teori interaksi humanisti  Apa arti perilaku/masalah bagi remaja?  Apa yang dikatakan remaja tentang perilakunya?  Apa dampak masalah ini pada remaja? Apakah ini suatu mslh yg biasa terjd pd kelompok usia remaja?  Bagaimana perubahan ini mempengaruhi remaja dan hubungannya dengan orang lain?  Apa tujuan yang dimiliki remaja dalam waktu dekat dan yang akan datang?  Apa kekuatan personal yang dimiliki remaja untuk mengatasi masalah yg sdg dihadapinya?  Pertimbangan apa yang telah dibuat (perawat&remaja) berkaitan dengan faktor perkembangan, keluarga, biologis atau sosial budaya? E. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Cara pengumpulan data: observasi&interpretasi perilaku Informasi tentang:           



Perumbuhan&perkembangan Keadaan biofisik (penyakit, kecelakaan) Keadaan emosi (status mental: proses berfikir, ide u/bunuh diri atau melukai org lain) Latar belakang sosial budaya Penampilan kegiatan hidup sehari-hari Pola penyelesaian masalah (denial, acting out, menarik diri) Pola interaksi (klg, teman sebaya) Persepsi ttg kesehatannya Tujuan kesehatan remaja Lingkungan (fisik, emosi, ekologi) Sumber materi dan nara sumber yg tersedia bagi remaja (sahabat, keterlibatan di masyarakat)



Yang perlu di perhatikan dalam berkomunikasi   



Perasaan & konflik cenderung diekspresikan melalui perilaku kasar daripada secara verbal Mempunyai bahasa mereka sendiri Kata-kata kotor sering diucapkan terutama bagi yang terganggu







Perhatikan perilaku, cara berpakaian dan lingkungannya



2. Perencanaan dan Implementasi             



Masalah utama remaja: Perilaku seksual Keinginan untuk bunuh diri Keinginan untuk lari dari rumah Perilaku anti sosial Perilaku mengancam Keterlibatan NAPZA Hypochondriasis Masalah diit/makan Takut sekolah Pendidikan pada remaja dan orang tua Terapi keluarga Terapi kelompok Terapi individu



3. EVALUASI F. Jenis Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja 1. Defisit Perhatian dan Ggn perilaku disruptif  



Anak cenderung mudah tertarik untuk melakukan sesuatu dan mudah pula berpindah. Anak tidak mampu mengikuti pola instruksi yang tertata dan sulit untuk berkonsentrasi a. Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD) b. Gangguan Perilaku (conduct disorder) c. Ggn Penyimpangan oposisi (oppositional defiant disorder)



2. Gangguan perkembangan pervasif (perilaku, interaksi sosial dan komunikasi



   



Anak tidak mampu memahami apa yang terjadi di sekitarnya, bingung dan tidak mampu mengerti apa yang sedang terjadi Retardasi mental Autisme Asperger syndrome Ggn perkembangan spesifik



a. Attention Deficit Hyperactive Disorders ( ADHD)



 Definisi ADHD gangguan perilaku kronik yang pada awalnya muncul pada masa kanak2 dan ditandai dengan hyperactivity, impulsivity, dan/atau inattention (Philips&Mersch, 2010)  Gambaran Umum Penelitian di USA menunjukkan 8%-10% anak didiagnosa ADHD. ADHD terjadi 2-4x lebih banyak pada anak laki2 dibanding anak perempuan (rasio laki2 : pr = 4:1 u/tipe hiperaktif vs.2:1 u/ tipe inattentif)  Subtipe ADHD subtypes of ADHD are described: (1) inattentive (ADD) (2) hyperactive and impulsive (3) combined. Rata2 40%-50% dari anak2 ADHD (typically non-hyperactive) memiliki gejala menetap hingga usia dewasa 1. Inattentive Attention (perhatian) merupakan proses mental yang komplek yang melibatkan kemampuan untuk berkonsentrasi pada suatu aktivitas dan berfokus pada aktivitas tersebut. Pada anak ADHD, kemampuan untuk berkonsentrasi sangat kurang, sangat mudah terdistraksi, memperlihatkan ketidakmampuan untuk menyaring stimulasi dari luar. 2. Impulsivity Merupakan kecendrungan untuk bertindak tergesa-gesa atau menurutkan kemauan tanpa mempertimbangkan konsekwensinya terlebih dahulu. Pada anak-anak dengan ADHD mengalami gangguan untuk mempelajari suatu konsekwensi dan cenderung mengambil tindakan beresiko. 3. Hiperactivity Merupakan pergerakan motorik yang cepat yang dibuktikan kurangnya fase istirahat, ketidakmampuan untuk diam dan level pergerakan fisik dan verbal yang tinggi. Pada anak ADHD cenderung tidak bisa diam dalam berbagai situasi dan overaktifitas.  Etiologi ADHD Penyebab ADHD belum didefinisikan secara lengkap , 1 pendapat = terdapat perbedaan foto otak pada indv penderita dan yg bukan penderita, namun bbrp ahli menemukan tdk terdapat perbedaan struktur otak baik pada indv penderita maupun yang tidak. Secara umum etiologi ADHD dikelompokkan menjadi 3: A. Neurophatology B. Genetic C. biochemical A. Neurophatology



Hasil riset membuktikan bahwa Lobusfrontal mempunyai peranan penting dalam organisasi, rencana, perhatian dan pengaturan aktivitas motorik serta tingkah laku. Adanya lesi pada Lobusfrontal menyebabkan seseorang menjadi overaktif, mudah sekali terdistraksi dan kurangnya kemampuan untuk sensitif terhadap lingkungan. Pada anak ADHD kemungkinan ditemukan lesi pada Lobusfrontalnya B. Genetic Hasil riset membuktikan bahwa Lobusfrontal mempunyai peranan penting dalam organisasi, rencana, perhatian dan pengaturan aktivitas motorik serta tingkah laku. Adanya lesi pada Lobusfrontal menyebabkan seseorang menjadi overaktif, mudah sekali terdistraksi dan kurangnya kemampuan untuk sensitif terhadap lingkungan. Pada anak ADHD kemungkinan ditemukan lesi pada Lobusfrontalnya C. Biochemical Teori membuktikan bahwa aliran darah ke otak dan metabolisme glukosa sangat mempengaruhi kerja otak. Pada anak ADHD, ditemukan pengurangan aliran darah ke Striatum (Caudatum dan Putamen) mengakibatkan pengurangan darah ke aliran darah frontal studi pada hewan menunjukkan adanya perbedaan kimiawi transmitter otak yang terlibat dalam proses mengambil keputusan, kontrol impuls, kesadaran, perencanaan dan fleksibilitas mental. g. Nursing Management 1. Pengkajian Pada pengkajian anak dengan ADHD akan didapatkan data anak terlihat rentang perhatiannya pendek overaktifitas, susah untuk diam dalam jangka waktu yang panjang, gangguan tidur, impulsive, kurang disiplin, susah berinteraksi. Medical history menunjukkan adanya gangguan pada masa perinatal, sering mengalami hospitalisasi, injury, sering demam. Yang perlu dikaji adalah situasi dalam lingkungan keluarga, konsistensi peraturan dan kegiatan rutin sehari-hari, kejadian dalam hidup si anak seperti perceraian orang tua, pindah, kematian. 2. Nursing Diagnosis a. Ketidak efektifan koping b. defisit perawatan diri,



c. gangguan pola tidur, d. kerusakan interaksi sosial, e. gangguan peran, f. ketidak efektifan koping keluarga. 3. Planning, Implementing and Interventions a. Lakukan spesifik teknik terapi perilaku kognitif, seperti ajarkan anak untuk lihat, dengar, berhenti sebelum melakukan sesuatu yang destruktif. b. Setting suatu lingkungan dengan peraturan yang jelas dan berikan aktifitas yang rutin untuk makan, tidur dan bermain. c. Berikan batasan yang jelas dengan konsekwensi yang jelas terhadap suatu hal. d. Gunakan kata-kata yang sedikit ketika memberikan suatu instruksi. e. Jaga lingkungan tetap tenang dengan sedikit stimulus. f. Bina komunikasi yang terapetik, contohnya lakukan kontak mata sebelum memberikan perintah dan suruh anak untuk mengulang apa yang telah dia dengar g. Pekerjaan rumah seharusnya dilakukan pada lingkungan yang tenang, jauh dari stimulus. h. Berikan reward kepada si anak atas tindakan positif yang telah dilakukan. i. Terapi medis yang biasa digunakan adalah Metilpenidin 10-50mg sehari yang dibagi atas 2-3 dosis. h. Proses Keperawatan 1. PENGKAJIAN      



Riwayat klg: genetik, peristiwa2 yg menimbulkan stress, status kes.jiwa, riwayat mslh fisik dan psikologis dan pengobatannya Pola pertumbuhan dan perkembangan anak Kaji respons perilaku Identifikasi bukti gangguan kognitif Observasi adanya gangguan mood Kaji kelebihan dan kekurangan sistem keluarga



2. Diagnosa Keperawatan      



Koping keluarga tidak efektif Koping individu tidak efektif Hambatan komunikasi verbal Gangguan pertumbuhan dan perkembangan Gangguan konsep diri: harga diri rendah Isolasi sosial : menarik diri



 



Gangguan proses pikir Risiko kekerasan thd. diri sendiri dan orang lain