Semantik Dan Psikologi KLMPK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEMANTIK DAN PSIKOLOGI Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Semantik Dosen Pengampu: Prisilia Prahesta, M. Pd.



Oleh: 1. 2. 3.



Aan Andyanto Dwi Puji Rahayu Kholilur Rohman



(BI3170 ) (BI31710) (BI31701)



PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MA’ARIF NAHDATUL ULAMA KEBUMEN 2019



SEMANTIK DAN PSIKOLOGI A. PENGERTIAN SEMANTIK Semantik adalah ilmu tentang makna. Semantik merupakan suatu komponen yang terdapat dalam linguistik, sama seperti komponen bunyi dan gramatika. Semantik merupakan bagian dari linguistik karena makna menjadibagian dari bahasa. Kata semantik diturunkan dari kata yunani semainein ( bermakna atau berarti Aminuddin ( 1988: 15) menjelaskan bahwa semantik yang semula berasal dari bahasa Yunani mempunyai makna’to signify’ (memaknai). Menurut Lyons (1971:1) semantik pada umumnya diartikan sebagai suatu studi tentang makna. Semantik menelaah lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan makna yang lain dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Semantik dalam arti luas mencakup tiga bahasan, yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik. B. PENGERTIAN PSIKOLOGI Pengertian psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 13 (1990), psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Pengertian psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Pengertian psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.



C. SEMANTIK DAN PSIKOLOGI Adanya hubungan yang erat antara bahasa dengan aspek kejiwaan manusia ditandai adanya psikolinguistik sebagai suatu disiplin ilmu. Dalam proses menyusun dan memahami pesan lewat kode kebahasaan, unsur-unsur kejiwaan seperti kesadaran batin, pikiran, asosiasi, maupun pengalaman, jelas tidak dapat diabaikan peran sertanya. John Locke mengungkapkan bahwa pemakaian kata-kata juga dapat diartikan sebagai penanda bentuk gagasan tertentu karena bahasa juga menjadi instrumen pikiran yang mengacu pada suasana maupun realitas tertentu. Kita dapat melihat adanya pengaruh psikologi dalam semantik, yakni terdapatnya pengaruh sejumlah aliran dalam pskologi, misalnya behaviorisme, psikologi, gestalt, field theory, kognitivisme, maupun psikologi humanistik dalam kajian semantik. Pendekatan psikologi behaviorisme dalam kajian makna bertolak dari anggapan bahwa makna merupakan bentuk respons terhadap stimulus yang diperoleh oleh pemeran dalam komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki. Pendekatan psikologi kognitif dalam pengkajian makna dapat dibedakan antara (1) kelompok yang lebih banyak berorientasi pada teori psikologi kognitif serta (2) kelompok yang lebih banyak berorientasi pada linguistik. Kelompok yang lebih banyak berorientasi pada linguistik beranggapan bahwa (a) pemahaman terhadap suatu bentuk kebahasan ditentukan oleh pemahaman terhadap representasi semantis, (b) pemahaman terhadap representasi semantis, pada sisi lain juga berperanan dalam mengembangkan kemampuan mengolah proposisi, (c) dalam komunikasi, kemampuan mengolah proposisi harus disertai kemampuan memilih kata serta menata struktur sintatiknya, dan (d) kemampuan seseorang dalam memahami ciri dan gambaran makna kata-kata atau fiktur suatu bentuk kebahasaan, sangat berperanan dalam mengembangkan kemampuan memahami pesan. Salah satu model analisis fitur semantis kata lewat pendekatan psikologi kognitif yang lebih banyak berorientasi pada linguistik, dilaksanakan antara lain dengan cara : (1) mengidentifikasi sejumlah ciri referen yang diacu oleh kata, (2) mengidentifikasi kemungkinan adanya hubungan referen suatu kata dengan acuan referen dalam kata lainnya, dan (3) mengidentifikasi ciri khusus setiap kata yang memiliki ciri hubungan acuan referen, sebagai butir ciri yang membedakan fitur semantis kata itu dengan yang lainnya.



Kelompok yang lebih banyak berorientasi pada aspek kejiwaan manusia dalam kaitannya dengan referen dan konteks pemakaian bentuk kebahasaan beranggapan bahwa (1) pemahaman makna ditentukan oleh pengetahuan seseorang tentang referen yang diacu serta konteks pemakaiannya, bukan pada ingatan semantis serta pemahaman struktur sintaktik, dan (2) penyimpulan makna kata dapat berbeda-beda sesuai dengan konteks pemakaiannya. Dikaitkan dengan kedua prinsip tersebut, ingatan semantis terhadap kata binatang bila dihubungkan dengan konteks pemakaian (1) diucapkan dengan nada tinggi oleh seseorang yang sedang marah, (2) dalam salah satu baris puisi Chairil Anwar, dan (3) dihubungkan dengan kata kebun sebagai salah satu tempat rekreasi bisa menyesatkan karena makna kata binatang telah mengalami peralihan sesuai dengan konteksnya. Dalam bukunya Pengantar Sematik, Stephan Ulma menyebutkan



bahwaada dua



sebab yang mempengaruhi faktor psikologis, yaitu: 1. Faktor emotif yaitu perubahan makna yang disebabkan karena pengaruh perasaan. Menurut Sperber, jika kita secara intens berminat dalam suatu hal, maka kita cenderung membicarakan hal tersebut, walaupun sebenarnya tidak ada kaitanya dengan apa yang kita bicarakan. Contoh: a. Kata bomber adalah sebuah pesawat pembom, namun kita sering menggunakan kata tersebut untuk menyebut wanita gemuk. b. Kata mengebom adalah sebuah kegiatan meluncurkan bom, nemun sering digunakan untuk menyampaikan makna mengentut. 2. Tabu Tabu tersebut juga dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Tabu karena ketakutan yaitu sebuah ketakutan terhadap makhluk atau sesuatu yang supranatural utuk menyebutkan namanya. Contohnya: b. Tabu kaena kenyamanan yaitu adanya kecenderungan untuk menghindarkan acuan langsung kepada hal-hal yang tidak menyenangkan. Contohnya: 1) Mengatakan uang suap untuk korupsi dan semacamnya



2) Mengatakan kata diamankan untuk makna ditahan c. Tabu karena sopan santun, yaitu tiga hal mengenai seks, bagian, fungsi tubuh tertentu dan cacian. Contohnya: 1) Kata kotor bermakna tidak senonoh/porno. 2) Kurang asem bermakna kurang ajar.



DAFTAR PUSTAKA



Dakir. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakary. Suwandi, Sarwiji. 2011. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa. Abdul Galey, Mansu. 2004. Teori Linguistik. Jakarta: Erlangga.