Seni Menggambar Drawing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SENI GAMBAR / DRAWING A. PENGERTIAN MENGGAMBAR / DRAWING Menggambar merupakan kegiatan seni yang sudah kita kenal sejak zaman dahulu kala. Banyak sekali hasil kegiatan menggambar yang ditemukan para ilmuwan di dinding-dinding gua atau tempat bersejarah lainnya. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa seni menggambar memang sudah ada di zaman nenek moyang kita. Gambar-gambar tersebut menyampaikan pikiran dan perasaan seseorang. Sebuah gambar juga dapat diartikan sebagai sebuah simbol. Lalu, apa sebenarnya pengertian menggambar itu sendiri? Menggambar, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, merupaka kegiatan meniru barang, orang, binatang, dan sebagainya yang dibuat dengan coretan pensil atau alat lainnya pada sebuah kertas. Akan tetapi, hasil dari kegiatan seni yang satu ini tidak hanya soal tiru-meniru suatu obyek. Sebuah gambar dapat menyampaikan apa yang dirasakan oleh sang pembuat gambar. Kita dapat melihat bagaimana kondisi emosi seseorang lewat gambar yang dibuatnya. Setelah melihat garis besar pengertian menggambar, mungkin ada baiknya kita juga mengetahui pengertian menggambar menurut para ahlinya. Berikut kumpulan pengertian dan pendapat dari para ahli tentang menggambar :



1. Cennino Cennini (1370-1440) Sebelum membuat karya seni berupa gambar, setidaknya kita harus belajar menggambar sedikitnya 1 tahun. Lalu, kita harus tinggal bersama seorang pelukis di galerinya sedikitnya 6 tahun. Dengan begitu, kita bisa mempelajari seluruh bagian seni menggambar, tanpa henti. Pemikiran Cennini bisa diartikan bahwa seni menggambar bukan hal yang mudah. Waktu yang dibutuhkan tidaklah singkat. Perlu banyak latihan untuk membuat kita menjadi seorang yang ahli dalam menggambar. Cennini juga memiliki pendapat lain yang mengatakan bahwa jangan pernah berhenti menggambar sesuatu di tiap harinya, walaupun sedikit, pasti akan sangat berguna, dan akan memberikan hasil yang baik bagi kita. Pendapat Cennini yang satu ini tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Seniman ini ingin mengatakan bahwa untuk mendapat hasil gambar yang bagus, maka kita harus berlatih menggambar setiap hari. Dengan seringnya kita berlatih, maka semakin bagus juga gambar yang kita buat. 2. Katherine Klipper Merseth Sebuah gambar bernilai lebih tinggi dari ribuan kata. Gambar juga mewakili kita dalam menyampaikan suatu pesan. Jadi, kegiatan menggambar berarti suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan lewat sebuah seni. 3. Leonardo da Vinci (1452-1519) Seorang pemula dalam seni menggambar haruslah belajar perspektif, lalu proporsi obyek. Langkah selanjutnya, meniru hasil gambar yang dibuat oleh ahli menggambar, untuk mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam menggambar. Setelah itu, belajar menggambar alam sekitar, untuk menguji kemampuan menggambar yang telah kita pelajari. Kesimpulannya, sebagai pemula dalam seni menggambar, kita harus mempelajari tekniknya satu persatu. Setelah itu, menguji kemampuan kita sesuai dengan yang sudah kita pelajari



4. Sindoedarsono Sudjojono (1913-1985) Gambar, menurut Bapak Seni Rupa Indonesia Modern, merupakan proses jiwa dan tidak berdasarkan apa yang dilihat mata saja. Beliau juga menambahkan bahwa jiwa manusia tidak terdiri dari satu kamar klise saja. Mata manusia memang memiliki kinerja yang hampir sama dengan lensa kamera, tetapi tidak sepenuhnya seperti itu. Lebih mudahnya, manusia memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Dalam menjelaskan lebih jauh tentang gambar, Sudjojono menggunakan perumpaan seorang yang akan melukis seekor burung. Pelukis tersebut harus melihat seekor burung sebagai obyek gambarnya. Lewat perantaraan matanya, jiwa pelukis tersebut mendapat gambar burung lalu memproses apa yang dilihatnya dalam pikirannya. Setelah itu, barulah sang pelukis mulai menggambar burung tersebut. Kesimpulannya, menggambar adalah suatu karya seni yang tidak hanya berupa tiruan, tetapi di dalamnya juga terdapat interpretasi manusia yang menggambarnya. 5. Jacopo Robusti “Tintoretto” (1518-1594) Warna-warna yang cantik bisa dibeli dari toko-toko di Rialto. Akan tetapi, sebuah gambar yang indah hanya bisa didapatkan dari seniman bertalenta, yang melatih kemampuannya siang dan malam. Pendapat Tintoretto dapat diartikan bahwa seniman yang tekun dalam melatih keahlian menggambarnya, akan menghasilkan gambar yang indah. Kemampuan menggambar akan terus meningkat jika kita terus berlatih tanpa kenal lelah. 6. Edgar Degas (1834-1917) Menggambar adalah ekspresi langsung dan spontan dari seorang seniman. Degas juga berpendapat bahwa menggambar juga merupakan sebuah bentuk tulisan yang mengungkap kepribadian seniman yang membuatnya. Kesimpulan yang bisa kita tarik dari pendapat Degas adalah dengan menggambar seorang seniman memperlihatkan kepribadiannya. Gambar yang dibuat menunjukkan bagaimana perasaan dan jiwa seorang seniman pada saat ia membuatnya. 7. John Berger (2013) Secara singkat, Berger mengartikan gambar sebagai sebuah penemuan. Menggambar merupakan proses menemukan makna dalam suatu hal yang telah dialami oleh seorang seniman. Setelah makna ditemukan, maka seniman tersebut menuangkannya dalam bentuk sebuah gambar. Lewat pendapat ini, Berger ingin mengatakan bahwa pengalaman merupakan faktor penting dalam menggambar. Gambar yang dibuat akan lebih bermakna jika digambar berdasarkan pengalaman seniman itu sendiri. 8. Jean Auguste Dominique Ingres (1780-1867) Menurut Ingres, gambar adalah kejujuran dari seni. Menggambar tidak hanya meniru kontur; gambar tidak hanya berisi kumpulan garis: gambar adalah ekspresi, bentuk terdalam, rancangan, dan model. Kegiatan menggambar berarti menyampaikan ekspresi jiwa dari sisi terdalam seorang seniman. 9. Le Corbusier (1887-1965) Corbusier mengatakan bahwa ia lebih suka menggambar daripada berbicara. Menggambar itu lebih cepat, dan tidak membuka kesempatan bagi kebohongan. Seniman yang satu ini ingin menyatakan bahwa dengan menggambar kita menyampaikan maksud kita dengan lebih cepat, tanpa ada rekayasa sedikit pun.



10. Pablo Picasso (1881-1973) Dalam hal menggambar, tak ada yang lebih baik dari hasil gambar pertama. Hasil gambar pertama dari sebuah obyek akan selalu menjadi yang terbaik daripada hasil kedua, ketiga, dan seterusnya. Dikatakan lebih baik, karena hasil gambar yang pertama mengungkapkan ekpresi jiwa seniman pada saat menggambarnya. 11. Salvador Dali (1904-1989) Dali memiliki pendapat yang hampir sama dengan Ingres, yang menyatakan bahwa menggambar adalah seni yang jujur. Tak ada kesempatan untuk menjiplak, entah itu baik atau buruk. 12. Camille Pissaro Hanya dengan sering menggambar, menggambar segalanya, menggambar terus menerus, secara tidak sadar kita telah membuat sesuatu sesuai karakternya. Kesimpulannya, jika seorang seniman terus melatih kemampuannya, maka akan ada saatnya seniman tersebut menemukan karakter dalam karya seninya. 13. Henri Matisse Menggambar itu seperti membuat sikap ekspresif dalam bentuk yang abadi. Pendapat Matisse dapat disimpulkan bahwa dengan menggambar, kita menuangkan ekspresi jiwa kita sekaligus mengabadikannya. 14. Spencer Gore Dengan menggambar, seseorang telah mengembangkan kemampuannya dalam melihat dan memahami apa yang telah ia lihat. Pendapat Gore lebih merujuk pada interpretasi seniman. Menggambar berarti meniru sekaligus menginterpretasikan obyek yang dilihat sang seniman. 15. Andre L’Hote Kita bisa belajar melukis dengan cara menggambar, karena menggambar adalah cara untuk menyiapkan tempat bagi warna-warna yang akan dipoleskan. Itulah beberapa pengertian dan pendapat para ahli tentang menggambar. Semoga tulisan ini bisa membantu para pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang seni menggambar.



B. SEJARAH MENGGAMBAR Manusia diketahui telah berusaha membuat karya drawing sejak masa prasejarah. Kegiatan ini kemudian menyebar di Eropa sejak tahun 1400an seiring berkembangnya penggunaan kertas. Sejak saat itu, setiap abad telah menghasilkan karya-karya drawing hebat. Perupa yang terkenal dengan teknik menggambar pada tahun 1400an hingga 1500an antara lain :    



Leonardo da Vinci Albrecht Durer Michelangelo Raphael



  



Selama 1600an Claude Nicolas Poussin Rembrandt







Peter Paul Rubens



   



Pada 1700an karya-karya terkenal dibuat oleh Jean Honore Fragonard Francisco Goya Giovanni Battista Tiepolo Antoine Watteau



       



Pada 1800an Paul Cezanne Jacques Louis David Edgar Degas Theodore Gericauit Jean Ingres Odilon Redon Henri de Toulouse-Lautrec Vincent Van Gogh



        



Pada era 1900an karya-karya terbaik dibuat oleh Max Beckmann Willem De Kooning Jean Dubuffet Arshile Gorky Paul Klee Oscar Kokoschka Jules Pascin Pablo Picasso Jackson Pollock



C. UNSUR UNSUR GAMBAR Agar dapat terwujud menjadi sesuatu yang tampak utuh, gambar harus memenuhi sejumlah unsur-unsur pembantuknya. Unsur-unsur gambar antara lain sebagai berikut : 1. Titik Titik adalah unsur gambar yang paling esensial. Sebuah gambar pada bidang kosong akan selalu berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik akhir. 2. Garis Garis adalag kumpulan sejumlah titik yang ditarik secara bersambung. Ada dua macam garis, yaitu garis lurus dan garis melengkung bebas. Garis dapat dibentuk menjadi berbagai variasi; tebal, tipis, dan putus-putus. Dari aspek ekspresi garis dapat dibuat menggunakan alat bantu atau dengan tangan bebas. 3. Bidang Bidang adalah area yang dibuat oleh pertemuan garis pada satu atau lebin titik pertemuan sehingga luasnya dapat diukur. Bidang dapat berkesan datar, dapat pula berkesan 3 dimensi.



4. Citra Citra adalah kesan yang ditimbulkan oleh suatu objek gambar sehingga membentuk persepsi tertentu bagi pengamatnya. Untuk memberikan kesan jauh pada objek gambar misalnya, sering diberi baur warna putih dan biru. Sedangkan bendabenda yang dekat dengan pandangan mata sering diberi campuran warna kuning dan merah. Citra pada suatu objek gambar juga dapat dicapai menggunakan permainan tekstur, bayangan, volume, kesan maupun komposisi.



D. JENIS-JENIS MENGGAMBAR Unsur-unsur utama rupa adalah gambar, sehingga gambar dikenal juga sebagai ibu dari dunia kesenirupaan. Melalui gambar, manusia dapat menuangkan imajinasi kreatifnya. Gambar merupakan bahasa yang universal dan semua bangsa mengenal serta dapat berkomunikasi melalui gambar. Oleh karena itu gambar merupakan bahasa manusia yang paling penting dan selalu mewarnai peradaban bangsa setiap zaman. Ada beberapa jenis gambar yang dikenal dalam dunia seni rupa. Jenis-jenis gambar tersebut antara lain, sebagai berikut. 1. Gambar Kreatif



Ada beberapa macam gambar kreatif atau gambar yang dibuat atau dikerjakan secara bebas, tetapi harus tetap memenuhi kaidah-kaidah logika lazim secara umum. Para penggambar dapat mengungkapkan emosinya melalui gambar yang dikerajakan secara spontan. Yang termasuk dalam jenis gambar kreatif antara lain.



a. Gambar Bentuk Menggambar bentuk merupakan kegiatan menggambar objek benda secara objektif sesuai keadaan yang sebenarnya. Artinya, dalam menggambar objek benda digambar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya baik bentuk, tekstur, warna dan gelap terangnya. Dengan demikian, Menggambar bentuk adalah gagasan bentuk yang diwujudkan ke dalam objek dua dimensi menggunakan kemahiran tangan dengan media titik, garis, bentuk,bidang, warna, gelap terang dan tekstur yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan bentuk, proporsi, komposisi serta perspektif sehingga menghasilkan karya yang indah. Pada prinsipnya istilah gambar bentuk hanya ditujukan pada kegiatan menggambar obyek-obyek benda mati yang sering dikenal dengan istilah “Still life”, sedangkan pada kegiatan menggambar bentuk objek manusia dikenal dengan istilah “menggambar model”. Kegiatan menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ilustrasi atau menggambar ekspresi, karena :  



Menggambar bentuk harus dilakukan dengan melihat objek secara langsung, tidak dibenarkan apabila gambar dari hasil imajinasi. Menggambar bentuk membutukan pengamatan, ketelitian, dan pemahaman detaildetail unsur seni rupa sehingga hasil gambar terlihat seperti bentuk aslinya.







Dalam menggambar bentuk harus mencermati bagian-bagian yang terkena sinar matahari (gelap-terangnya) sehingga bayangan, gelap terang benda dapat digambar sesuai wujud nyatanya.  Ragam Objek Gambar Bentuk



Objek gambar bentuk adalah berbagai jenis benda baik benda alam maupun benda buatan manusia. Berbagai macam bentuk benda tersebut dapat dibedakan dalam bentuk benda Geometris (bentuk benda beraturan dan dapat diukur) dan Nongeometris (bentuk benda tak beraturan/ bebas). Sedangkan menurut bentuk sudut dan bentuk bidang suatu benda dapat dibedakan menjadi lima bentuk, antara lain sebagai berikut : 1. Bentuk Kubistis Bentuk kubistis adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar kubus dan balok. Contohnya. meja, kursi, TV, kulkas, radio, dan lain-lain.



Bentuk kubistis



2. Bentuk Silindris



Bentuk silindris adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar silinder atau tabung. Contohnya. botol, gelas, termos, kaleng, dan lainlain.



Bentuk silindris



3. Bentuk Bebas Bentuk bebas adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar tidak beraturan atau bebas. Contohnya. buah, bunga, daun, batu, dan lainlain.



Bentuk Bebas 4. Bentuk Piramid dan Kerucut Bentuk piramid dan Kerucut adalah bentuk-bentuk benda dengan bentuk dasar limas atau bagian atas lancip. Bentuk piramid memiliki sisi dengan bentuk segitiga, adapun bentuk kerucut merupakan benda berbentuk dasar seperti limas namun tidak bersisi. Contohnya. kubah, Piramid mesir, terompet, dan lain-lain.



Bentuk Kerucut



5. Bentuk Bola atau Bulat Bentuk bola atau bulat adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar bulat seperti bola dan bagian dalamnya terkesan berisi (pejal). Contohnya. Semangka, bola, globe, dan lain-lain.



Bentuk Bulat b. Gambar Ekspresif Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar kepada obyeknya. Gambar ekspresif kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya), penerapan warna yang bebas (tidak sama dengan obyek aslinya), komposisi gambar yang bebas, penerapan asas menggambar secara bebas (kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, skala), bahkan banyak pula gambar ekspresi yang obyeknya tidak jelas (abstrak) Bagi para seniman besar, seperti Affandi, menggambar atau melukis ekspresif telah menjadi bagian dari karakter kesenimannya. Namun demikian, bagi para siswa sebaiknya menggambar bentuk dikuasai terlebih dahulu secara sempurna baru kemudian mulai mencoba menggambar ekspresif. Memilih obyek menggambar ekspresi sebaiknya harus mengandung watak yang jelas. Sifat watak dasar dapat dibedakan menurut kelompok bendanya seperti : - Watak kelompok manusia - Watak kelompok binatang - Watak kelompok tumbuh-tumbuhan - Watak kelompok alam dan benda - Watak kelompok gabungan dari dua atau tiga kelompok yang berbeda.



 Kegunaan Gambar Ekspresi : Kegunaan gambar ekspresif amatlah banyak. Baik sebagai media berekspresi penggambar secara bebas, pelengkap sebuah cerita agar terlihat lebih hidup, merekam sebuah kejadian secara cepat , mengritisi atau menyindir keadaan sosial, atau bahkan sebagai sarana untuk berkomunikasi . Di samping kemahiran menggambar bentuk yang lebih menekankan kapada kemahiran menangkap obyek-obyek natural apa adanya, ada juga kemahiran menggambar ekspresif yang diperlukan untuk mengekspresikan diri. Dengan mengekspresikan diri, diharapkan dalam diri seseorang akan tumbuh kepekaan rasa, meningkatkan daya imajinasi, dan mampu mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa rupa yang baik. Di samping berfungsi untuk mengekspresikan diri, kemahiran menggambar ekspresi juga memiliki guna praktis dalam kehidupan sehari hari. Baik itu bagi mereka yang berprofesi sebagai perancang, seniman, ataupun mereka yang memiliki hobi menggambar. Menggambar ekspresif dapat pula dilakukan dengan cat minyak, cat air pensil, pastel, atau bahan lainnya  Asas Asas Menggambar Ekspresif Dalam menggambar ekspresif, asas asas menggambar tetap perlu diperhatikan. Hal tersebut sangatlah penting bagi mereka yang mempelajari menggambar atau berkarya secara benar. Asas-asas tersebut antara lain sebagai berikut 1.



Komposisi Komposisi adalah cara mengatur atau mengorganisasikan unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan gambar tersebut terlihat harmonis. 2. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah cara mengatur obyek gambar secara serasi dalam bidang gambar, sehingga obyek gambar utama terlihat jelas. Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur keserasian obyek gambar simetris, ambigu, ataupun netral. Keseimbangan simetris adalah komposisi serasi dua obyek atau lebih dengan membagi dua bidang gambar secara sama. 3. Proporsi Proporsi adalah asas kesebandingan dan kepatutan bentuk yang didekati oleh beberapa teori. Teori proporsi klasik yang hingga sekarang masih sering diacu adalah teori. Golden Section yang telah ada sejak jaman Yunani. Namun demikian, dalam menggambar ekspresif proporsi dapat dicapai melalui unsure-unsur kesebandingan dengan bentuk lain atau kewajaran visual yang dapat diterima oleh logika. Seperti proporsi manusia, binatang, benda, bangunan, atau lingkungan yang tetap memiliki unsure-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dalam menghadapi obyek (tidak terlampau janggal atau naïf) 4. Irama Irama adalah kesan bergerak sebuah garis, warna, atau bentuk baik secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan tidak monoton. Bentuk yang berirama dapat dimengerti sebagai bentuk yang dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang lembut, tiba-tiba “keras” kemudian halus lagi, kemudian “keras”. Irama juga dapat berulang-ulang sesuai dengan pola yang telah



digariskan, tetapi juga dapat bersifat acak namun polanya masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif, irama dapat dicapai oleh permainan garis (arsiran), warna, bentuk, dan karakter. 5. Aksentuasi Aksentuasi adalah upaya untuk mengungkapkan unsur pembeda pada satu ungkapan bahasa rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk berbeda, atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Dalam menggambar ekspresi, aksentuasi dapat dicapai melalui focus obyek gambar, penggunaan warna kontras, atau ketebalan garis. 6. Kesatuan Kesatuan adalah paduan dari berbagai unsur bahasa rupa yang membentuk sebuah konsep ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang terkomposisi secara baik. Dalam menggambar ekspresif, unsur kesatuan dapat dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, karakter obyek gambar yang sama, atau penggunaan warna yang berdekatan.  Media dan Obyek Menggambar Ekspresi Menggambar ekspresi hakikatnya sama dengan cara menggambar yang lain, namun lebih ditekankan pada unsur pengungkapan ekspresi penggambarnya ketika menangkap obyek gambar. 1) Media Media untuk menggambar ekspresif pada umumnya tak terbatas, selama bahan tersebut dapat digambari. Media untuk menggambar dapat berupa satu bahan, aneka bahan, atau campuran baik kertas, kanvas, karton, atau bidang datar lainnya. Lebar bidang dan jenis media untuk menggambar ekspresif ditentukan oleh tujuan dan karakter yang ingin dicapai oleh penggambar. 2) Obyek Sama halnya dengan proses menggambar yang lain, obyek gambar untuk menggambar ekspresif amat tidak terbatas. Mulai dari fenomena alam, benda buatan, bangunan, kegiatan sosial, peristiwa penting ataupun obyek khayalan (fantasi).



 Teknik Dasar Menggambar Ekspresi Berbeda dengan halnya gambar bentuk yang mengejar kesempurnaan visual dan detil, menggambar ekspresif memiliki kecenderungan untuk mengolah gambar dengan penafsiran emosional penggambarnya. Sebuah pohon misalnya, tidaklah haruspenuh dengan daun dan berwarna hijau, sebuah gunung tidaklah harus berwarna biru, atau wajah manusia tidaklah harus tampak seperti potret/foto. Beberapa teknik dasar dalam menggambar ekspresif antara lain sebagai berikut : 1) Menekankan unsur spontanitas Dikarenakan obyek gambar selalu berubah dan dinamis berdasar waktu dan situasi, maka dalam menggambar ekspresif, penggambar haruslah menangkap suasana secara spontan. Buatlah garis besar gambar (sketsa) terlebih dahulu, kemudian secara bertahap disempurnakan.



2) Berekspresi dengan garis dan warna Salah satu unsur penting dalam menuangkan ekspresi adalah warna. Ungkapkanlah warna-warna secara spontan berdasar suasana dan ungkapan ekspresif. Dalam pengungkapan warna tidak perlu harus terikat oleh unsur-unsur kecantikan seperti halnya gambar potret (natural) 3) Menuangkan emosi Berbeda dengan menggambar bentuk,dalam menggambar secara ekspresif unsur emosi penggambar amatlah penting dituangkan, baik dalam wujud garis, warna, maupun bentuk. 4) Merekam dinamika Gambar ekspresif yang baik jika penggambar mampu merekam atau mewujudkan imajinasinya secara dinamis (tidak monoton atau kaku). Setiap karakter dan unsur gambar betul-betul dituangkan dalam wujud yang hidup dan ekspresif, seperti unsur kegembiraan, unsur mencekam, unsur kegetiran, unsur heroik, unsur kemiskinan, unsur petualangan, atau peristiwa alam yang betul-betul hidup. Untuk beberapa jenis gambar ekspresif seperti karikatur, kartun, atau ilustrasi, kerap disertai dengan unsur dramatisasi dan melebih-lebihkan suasana.  Karakter Ekspresi pada Gambar Meskipun gambar atau lukisan yang kita jumpai tidak selalu beraliran Ekspresionisme tetapi secara garis besar, gambar ataupun lukisan yang bermuatan ekspresi memiliki karakter-karakter sebagai berikut : 1) Serba Dinamis Dalam menggambar bentuk atau menggambar potret (naturalistik), gambar bersifat statis dan dibuat persis apa adanya. Sedangkan dalam menggambar ekspresi, gambar dibuat dinamis, seperti seolah-olah gambar itu berbicara atau mengekspresikan gerak. Dalam menggambarkan pemandangan alam, buatlah obyek didalam gambar tersebut bergerak seperti kena tiupan angin, badai, atau adanya sebuah peristiwa alam yang dramatis. 2) Menekankan Aspek Suasana Suasana juga dapat direkam melalui gambar ekspresi, seperti suasana gembira, sedih, mencekam, ketakutan, ataupun suasana panik. Penggambarannya dapat diekspresikan melalui ekspresi wajah, keadaan di dalam sebuah ruangan, ataupun obyek lainnya yang menarik. 3) Unsur Kehidupan Sosial Bentuk kegiatan sosial, seperti pasar tradisional, pesta kampanye, hari lebaran, demonstrasi, peringatan hari kemerdekaan, menuai padi, kemacetan lalulintas, ataupun kumpulan anak bermain merupakan tema yang menarik untuk digambar. Faktor utama dalam penggambaran tersebut adalah ekspresi kelompok yang terlibat di dalamnya serta situasi dinamis yang terjadi. 4) Merekam Saat Kejadian Secara Dramatis Keunikan gambar ekspresif adalah keunggulannya dalam merekam kajadian, baik dalam bentuk sketsa maupun gambar ilustratif. Meskipun di zaman modern telah ada kamera, namun kualitas estetik dan suasana ekspresi suatu kejadian tidak seunik jika direkam oleh tangan dalam menggambar.



5) Fantasi Kemampuan imajinasi (daya khayal) manusia bersifat tidak terbatas, demikian pula dalam menggambarkan obyek imajinasi tersebut. Penggambaran imajinasi tersebut dapat berupa tokoh-tokoh khayal, situasi masa depan, alam mimpi, atau peristiwa sejarah. 6) Komedi Obyek gambar lainnya yang menarik dalam gambar ekspresi adalah menggambar karakter figure yang lucu, peristiwa yang lucu, ataupun suatu perilaku yang mengundang selera humor. Bentuk pengungkapannya dapat berupa gambar kartun, bersifat karikaturis, ataupun komedi khayalan.  Terapan Gambar Ekspresif pada Rancangan Selain untuk mengungkapkan ekspresi sang penggambar, seperti halnya seorang pelukis atau pematung kemahiran menggambar ekspresif juga dapat diterapkan untuk penggunaan yang lebih luas, baik untuk mendukung karya desain grafis atau mengungkapkan ide desain secara spontan. Beberapa kegiatan perancangan dibawah ini, banyak memanfaatkan kemampuan menggambar ekspresif dalam penyajiannya : 1) Ilustrasi Ilustrasi adalah gambar ekspresif untuk memperjelas satu narasi atau cerita. Ilustrasi dapat berupa gambar hitam putih ataupun gambar berwarna. Secara umum ilustrasi merupakan penggambaran bebas atas satu obyek ataupun dapat berupa penggambaran imajinasi perancang atau penggambarnya. Ilustrasi umumnya merupakan gambar yang memperjelas, merangkum, menafsir, ataupun memperkaya teks tulisan. Namun ilustrasi dapat juga berupa gambar yang bercerita. Fungsi ilustrasi adalah gambar yang dapat memperkuat isi cerita (gambar yang membantu pembaca untuk mengembangkan imajinasinya). Ilustrasi juga dapat berupa wajah dari keseluruhan cerita, seperti halnya ilustrasi kulit luar buku atau ilustrasi cerita pendek. Namun demikian, ada pula gambar ilustratif yang dikerjakan tanpa unsur ekspresi, seperti gambar ilmiah, gambar bagan, gambar keterangan, dan sebagainya yang bobot informasi keakuratannya tinggi. Dalam membuat ilustrasi, banyak penggambar yang mengkomposisikannya dengan foto, teks, huruf, dan juga unsur rupa lainnya. Dengan demikian ilustrasi menjadi sangat kaya dengan informasi dan makna. Terapan ilustrasi sangatlah luas, baik dalam buku cerita, majalah, surat kabar, iklan, maupun sebagai catatan pribadi. 2) Sketsa ide Sketsa ide adalah gambar cepat untuk merekam suatu obyek gagasan, peristiwa tertentu, atau gagasan kreatif. Namun, sketsa dapat pula berupa gambar abstrak yang dikembangkan dari imajinasi penggambar. Gambar sketsa bersifat gambar esensial suatu obyek karena dibuat cepat sebelum momentumnya hilang. Teknik menggambar sketsa amatlah beragam, baik menggunakan pensil, pena, rapido, bolpoin, ataupun spidol. Gambar sketsa kerap meninggalkan kaidah-kaidah gambar yang lazim, seperti proporsi, komposisi, bayangan, atau pengarsiran gambar secara lengkap. Namun, dalam menggambar sketsa yang baik, kaidah-kaidah menggambar tetap dipertahankan.



3) Karikatur Karikatur adalah gambar yang mengungkapkan situasi sosial, tokoh politik, tokoh terkenal, dan berbagai fenomena kebudayaan secara kritis, bahkan untuk hal-hal tertentu kerap didramatisir atau dilebih-lebihkan cara pengungkapannya. Gambar karikatur, kerap pula menyajikan tokoh karangan seperti Oom Pasikom, Mang Ohle, dan lain-lain yang ditampilkan secara kritis untuk menyindir situasi sosial yang berlangsung. Tokoh-tokoh karikaturis Indonesia, antara lain, G.M.Sudarta, T. Sutanto, Priyanto, Priyono, Dwi Koen, dan lain-lain. Gambar karikatur dapat diletakkan pada surat kabar, majalah, buku, atau bahkan dapat berdiri sendiri sebagai suatu catatan sejarah yang unik pada masa periode karya itu dibuat. Karikatur dapat dibuat secara ekspresif, namun dapat pula dibuat dalam bentuk gambar kartun. 4) Cergam (Cerita Bergambar) Cergam adalah akronim dari cerita bergambar, yaitu sejenis komik atau gambar yang diberi teks cerita. Bentuk cergam atau komik ini amat bervariasi. Ada yang berbentuk gambar ekspresif, ada yang berbentuk gambar ilustratif, dan ada pula yang berbentuk gambar kartun. Teknik Menggambar cergam, seperti halnya melihat film, dibuat berdasar urutan cerita dengan berbagai sudut pandang penggambaran yang menarik. Cergam masa kini amat dipengaruhi oleh gaya penggambaran komikus-komikus Jepang yang lebih memilih teknik penggambaran seperti halnya menggambar kartun atau komik strip. Berbeda dengan tahun 1960-1980 an, cergam cenderung dibuat secara ekspresif dan dramatis. Beberapa tokoh cergam klasik Indonesia antara lain; Taguan Hardjo, R.A.Kosasih, Ardisoma, Ganesh Th, Yan Mintaraga, Teguh Santosa, Hans Djaladara, Dwi Koendoro, San Wilantara, dan banyak lagi 5) Iklan Iklan adalah salah satu media komunikasi antara produsen dan masyarakat. Iklan juga dikenal sebagai alat untuk memperkenalkan, mempromosikan, mengkomunikasikan, mempengaruhi, dan sebagai sumber informasi suatu produk atau jasa tertentu kepada masyarakat. Fungsi sebuah iklan adalah menginformasikan produk-produk baru yang ditawarkan oleh produsen. Selain itu, juga berfungsi untuk memperluas jangkauan pemasaran sebuah produk, jasa, atau informasi. Bahkan banyak pula iklan yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen atau masyarakat. Jenis iklan antara lain adalah iklan informasi, yaitu iklan untuk menyampaikan pesan maupun informasi profil perusahaan, lembaga, atau kegiatan tertentu 6) Poster Poster adalah media iklan / informasi yang ditempelkan di dinding atau tempat tertentu.Poster dapat dicetak dengan jumlah yang banyak seperti halnya poster film, pertunjukan, ataupun poster promosi. Namun, poster juga dapat dibuat hanya satu atau beberapa buah, sifatnya untuk pemberitahuan, pengumuman,ataupun informasi c. Gambar Konstruktif Gambar konstruktif adalah gambar yang dibuat menurut kaidah-kaidah objek suatu gambar. Baik ukuran, skala, perspektif, bayangan, volume, hingga



bahan sesuai dengan objek gambar. Jenis-jenis gambar yang termasuk kategori gambar konstruktif antara lain sebagai berikut.



1.



Gambar Tampak Gambar tampak atau gambar teknik dilihat berdasarkan penampakan setiap bagian (tampak atas, tampak depan, tampak samping, atau tampak bawah). Juga dikenal sebagai gambar tampak, diataranya tampak atas, samping kanan dan samping kiri. Dikenal juga dalam dunia gambar teknik yaitu posisi tampak model eropa dan model amerika.



2. Gambar Perspektif Gambar perspektif adalah cara menggambar suatu objek riil atau imajiner yang menitikberatkan pada penglihatan mata atau menurut pandangan mata seorang penggambar. Gambar perspektif merupakan penggabungan dari seni dan ilmu untuk menggambar suatu objek di atas sebuah bidang datar sehingga hasil gambar nampak seperti pandangan mata dari suatu jarak dan posisi tertentu. Jadi gambar perspektif dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :  Segala sesuatu yang tampak atau terlihat pada pandangan mata kita, apabila kedudukan semakin jauh akan tampak semakin kecil dari ukuran sebenarnya begitujuga dengan warnanya akan semakin pudar dan lemah..  Jika benda yang kita lihat semakin jauh, tak terhingga, maka benda akan tampak semakin kecil dan akhirnya akan tampak menjadi satu titik (titik lenyap).  Pada suatu kedudukan pandangan mata seseorang, semua benda yang sangat jauh dari mata akan tampak seperti titik-titik yang berderet dan terletak dalam sebuah garis lurus yang mendatar setinggi mata, yang dalam perspektif dinamakan garis horizon.  Tipe Perspektif



Dari hasil penglihatan dan pengamatan mata kita, menggambar perspektif dapat dibagi menjadi dua tipe perspektif, yaitu:



1. Tipe Perspektif Sejajar atau Aereal Perspektif



Perspektif Sejajar atau Aereal Perspektif adalah cara menggambar berdasarkan pada tegas/buramnya garis atau warna. Menurut penglihatan mata, semua benda yang dekat dengan mata kita, garis-garis batasnya akan tampak tegas dan benda yang jauh garis batasnya akan mengerucut dan semakin hilang pada satu titik. Begitu juga dengan warnanya, semakin jauh warnanya semakin pudar. 2. Tipe Perspektif Sudut atau Linear Perspektif Perspektif Sudut atau Linear Perspektif adalah cara menggambar perspektif yang menggunakan bantuan titik lenyap atau garis-garis yang memusat ke satu titik.  Jenis Perspektif



Berdasarkan kedudukan benda terhadap pandangan mata atau dari arah mata kita melihat benda tersebut, maka didalam menggambar berdasarkan perspektif sudut atau Linear Perspektif dapat dibagi menjadi 3 jenis perspektif, yaitu: 



Perspektif Satu Titik atau One Point Perspektif. Perspektif satu titik bisa disebut juga dengan perspektif sejajar, pararel perspektif atau one point perspektif. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 1). Apabila kubus tersebut diletakkan pada sebuah bidang datar dan sisi depannya sejajar pada bidang proyeksi, maka sebagian rusuknya akan sejajar dengan bidang proyeksi, sedang sebagian rusuk-rusuk lainnya akan nampak menuju kesuatu titik.



Salah satu kegunaan penting dari perspektif ini adalah dalam penyajian ruang-ruang bangunan seperti terlihat pada gambar di bawah (gambar 2). Titik kedudukan disimpan di depan dan disalah satu sisi objeknya, sedangkan horizon diletakkan jauh diatas garis tanah. Titik hilang tunggal terletak di garis horizon.







Perspektif Dua Titik atau Two Point Perspektif. Perspektif dua titik bisa disebut juga dengan Anguler Perspektif atau Two Point Perspektif. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 3). Apabila dari posisi di atas kita ubah sedikit dengan menggeser kubus tersebut sehingga sisinya tidak ada yang sejajar, maka sisi alas atau atapnya akan membentuk sudut terhadap bidang proyeksi, dan sebagian rusuk-rusuknya seakan-akan menuju kedua buah titik hilang dikanan dan dikiri.







Perspektif Tiga Titik atau three point perspektif Perspektif tiga titik bisa disebut juga dengan oblique perspektif atau three point perspektif. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah (gambar 5). Kedudukan terakhir adalah jika sebagian dari sisi alas kubus tersebut diangkat sehingga hanya satu sudut saja yang menyentuh bidang alas, maka akan nampak seakan-akan menuju ketiga titik. Atau apabila kita melihat sebuah gedung terlalu tinggi dari arah sudut atas dari jarak dekat, terpaksa kita melihat dengan cara menengadah. Maka garis-garis batas gedung yang meninggi akan nampak menuju kesuatu titik diatas langit.



3. Gambar Isometri Gambar isometri adalah gambar yang dibuat berdasarkan kaidahkaidah objektif suatu gambar dengan mengurangi kesalahan persepsi manusia. Dalam penglihatan mata normal, gambar isometri terlihat janggal sebab tanpa adanya pengecilan apabila posisi gambar jauh dari mata.



E. TEKNIK- TEKNIK MENGGAMBAR 1. Teknik pointilis Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek. Pointilisme adalah teknik lukisan di mana tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun 1886, bercabang dari Impresionisme . Para Pointillism Istilah ini pertama kali diciptakan oleh kritikus seni di akhir 1880-an untuk mengolok-olok karya-karya para seniman, dan sekarang digunakan tanpa konotasi sebelumnya mengejek nya. Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillist pencampuran dengan mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur . Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.



Contoh teknik pointilis 2. TeknikDussel(Gosok) Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte. Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan krayon.



Contoh teknik dussel (gosok) 3. Teknik Siluet (Blok) Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya. teknik siluet ada 2 macam, yaitu : a. Siluet Positif : Menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan. b. Siluet Negatif : Menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang anda inginkan



Contoh teknik siluet (blok) 4. Teknik Arsir Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi. Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan



rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.



Contoh teknik arsir menggunakan pensil 5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah) Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.



Contoh gambar dengan teknik aquarel (sapuan basah)



F. ALAT DAN BAHAN  Alat Gambar Menggambar 1. Pena Pena adalah alat untuk menggambar yang memiliki efek visual tertentu, seperti tebal, tipis. Pena sering digunakan dalam membuat tulisan kaligrafi. Garis yang dibuat dengan pena akan tampak lebih kuat dan tegas, jika dibandingkan dengan pensil. Bermacam-macam pena yang ada di toko, namun begitu pena dapat dibuat sendiri. Pena Bambu Pena ini jarang dijual di toko, bahkan kemungkinan tidak ada toko yang menjualnya. Cara membuat pena dari bambu cukup simpel. Cari batang atau ranting bambu lalu potong dengan ukuran 20 cm atau sesuai keinginan. Kemudian ujungnya dibuat runcing atau pipih tergantung untuk apa pena tersebut digunakan. Jika ingin menghasilkan garis yang tebal , maka pena pun dibuat tebal begitu pula sebaliknya. Pena bulu Pena bulu yang baik apabila bulu itu memang sudah lepas dari binatangnya. Bulu binatang yang paling oke untuk dibuat pena antara lain bulu ayam, angsa, bebek, merak. Jenis pena bulu ini jika digunakan untuk menarik garis, akan nampak jelas dan indah. Pada dasarnya pena



ini digunakan untuk menulis indah, namun tidak ada halangan dicoba untuk menggambar. Pena Kayu Seperti halnya pena bambu pena kayu pun dapat dibuat dengan mudah. Jenis kayu yang baik untuk digunkan sebagai bahan pena adalah kayu yang bertekstur lunak. Seperti kayu albasia. Pena Logam Pena ini jelas sering kita jumpai di toko toko alat tulis. Banyak model dan variasi dari pena logam, kita dapat memilihnya sesuai dengan kebutuhan.



2. Pensil Pensil merupakan alat sederhana dalam karya seni rupa. Pensil mulai berkembang pada abad ke 26 ketika ditemukan bahan grafit. Untuk keperluan menggambar dianjurkan menggunakan pensil hitam yang lunak, namun begitu diharapkan bagi perupa pemula untuk selalu mencoba menggunakan berbagai jenis pensil. Dengan mencoba akan didapat pengetahuan bagaiama ketepatan penggunaan pensil untuk keperluan berbagai jenis gambar.  Jenis pensil berdasarkan kekerasaannya dapat di bagi menjadi : o Pensil Lunak, dengan tanda B, pensil ini biasanya berseri 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B. o Pensil Sedang dengan tanda B, HB, F, H, 2H, 3H o Pensil Keras berupa, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H    



H artinya Hard atau keras HB Halfblack B artinya black F artinya firm



 Pensil berdasarkan kehitamannya : Pensil biasanya diberi tanda kode dengan huruf B (Blackness) untuk menyatakan kehitamannya. Semakin besar angka pada huruf B maka semakin tinggi intensitas kehitamnnya. Dari jenis pensil H, B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B dan jenis EB, pensil H merupakan pensil dengan kehitaman paling rendah dan jenis pensil EB memiliki intensitas kehitaman paling tinggi. Pensil jenis H, B dan 2B biasanya digunakan untuk membuat perencanaan dan sketsa. pensil 3B, 4B, 5B digunakan untuk outline dan arsiran Pensil 6B, 7B, dan 8B diperuntukan untuk menggambar berbagai karakter tertentu seperti kaca, air, dan lain sebagainya. 3.



Spidol Spidol sering juga digunakan untuk menggambar. Spidol memiliki ujung yang lunak. Spidol memiliki tinta khusus yang disimpan dalam busa, yang dapat menguap jika terpapar udara terus menerus. Istilah spidol untuk merujuk kepada pena yang berujung tebal nampaknya hanya dipakai oleh orang Indonesia saja, bahkan orang Malaysia dan Singapura tidak menggunakan istilah spidol. Istilah Inggris disebut dengan Marker.



Spidol biasanya dijual dengan beragam warna yang jika dioleskan ke kertas memiliki kecemerlangan yang tinggi 4. Rapido Rapido adalah pena yang berujung runcing berukuran sangat kecil sering dipakai untuk gambar-gambar teknik. 5. Bolpoint Bolpoin adalah perkembangan dari pena. Namun memiliki ujung yang membulat seperti bola yang berguna untuk mengatur pengeluaran tinta.



 Alat Pewarna Gambar 1. Pensil Warna Pensil warna bentuknya seperti pensil biasa, namun isinya yang berbeda. Jika pensil biasa merupakan campuran grafit dan tanah liat, pensil warna berisi leads. Leads pada pensil warna merupakan campuran antara pigment, kaolin, carboxy methyl cellulose, wax dan serfactant. 2. Cat Air Cat air adalah media seni rupa yang memiliki sifat khusus yaitu tembus pandang atau transparan. Apabila terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak menutup sepenuhnya. 3. Cat Minyak Cat minyak digunakan untuk melukis sudah sejak lama. Seperti namanya cat minyak digunakan sebgai pewarna dengan pengencer minyak. Cat minyak dapat menimbulkan kesan gelap dan terang. 4. Cat Poster Cat poster dapat dikatakan sebagai cat air, karena medium pengencernaya menggunakan air. Namun begitu cat poster memiliki perbedaan dengan cat air pada umumnya. Perbedaan tersebut adalah cat poster akan lebih cepat mengering. Selain itu warnanya datar dan merata. Kekurangan cat poster adalah jika terlalu tebal akan pecah jika kering. Namanya cat poster maka media warna ini cocok untuk digunakan sebagai gambar poster 5. Cat Akrilik Cat ini tergolong baru. Bahan dasar cat akrilik berupa pigmen sintetik yaitu polyvinyl acceate (plastik). Cat ini dapat digunakan dengan pengencer air. Sangat cepat kering 6. Cat Semprot Cat semprot biasanya digunakan untuk mengecet kendaraan. Namun begitu, cat semprot juga dapat digunakan untuk menggambar. Untuk menggunakan perlu alat penyemprot yaitu compressor. Teknik menggambar dengan cat semprot lebih dikenal dengan air brush. 7. Pastel Pastel adalah media merupaikapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur dengan zat pengikat berupa resin dan plaster. Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel yang menghasilkan warna cerah bisanya bahan plasternya sedikit, karena bahan ini bergungsiuntuk mengurangai cerahna pigmen warna. Begitupula tingkat kekerasan pastel ditentukan oleh komposisi bahannya. 8. Tinta Tinta merupakan salah satu bahan yang sudah tua usianya guna membuat karya seni rupa . Pada abad pertengahan, di Cina, India, Jepang dan Eropa tinta sudah digunakan



untuk berbagai keperluan, seperti menulis surat dan menggambar. Pada saat ini tinta gambar dibuat dari pigmen warna, shellacdicampur air, sedang pada jaman dahulu tinta hitam dibuat dari campuran jelaga dengan lem dan sejenis cuka. Dengan berkembangnya teknologi, tinta tidak lagi hanya hitam, sekarang banyak dijual tinta dengan warna-warni.  Media Gambar  Kertas, Siapa tidak mengenal kertas. Pada umumnya sebuah gambar dimulai di gambarkan di atas kertas dan ini sudah dilakukan sejak awal ditemukannya kertas.  Kanvas, Bahan kanvas adalah kain yang dicampur dengan lem.  Kalkir, Kalkir termsuk kertas yang tembus pandang. Kertas kalkir biasanya digunakan untuk merancang desain.  Plastik, Plastik juga dapat digunakan sebagai media lukisan  Kayu, kayu juga dapat digunakan sebagai media lukisan.  Alat Bantu Menggambar Penggunaan alat bantu gambar juga sangat penting untuk disiapkan, beberapa alat bantu gambar sebagaimana umumnya adalah sebagai berikut : - Penggaris - Penghapus - Jangka - Gunting - Meja Gambar



G. FUNGSI GAMBAR Beberapa fungsi gambar dalam kehidupan manusia sehari-hari antara lain sebagai berikut; 1. Merekam Objek Pada awalnya nenek moyang manusia memanfaatkan gambar untuk merekam peristiwa-peristiwa yang ada disekitarnya, dengan menggambar tubuh dan benda sehari-hari. Kemudian pada masa awal sejarah peradaban manusia, gambar telah dimanfaatkan untuk mendokumentasikan dan merekam semua pengalaman maupun kegiatan yang dilakukan manusia pada zamannya. Meskipun telah ditemukan teknologi fotografi, gambar masih dipakai sebagai perekam semua aktifitas kehidupan manusia dengan berbagai teknik pengungkapan. 2. Berimajinasi Secara Kreatif Gambar juga bisa dipakai sebagai wahana perekam gagasan konkrit yang muncul dari imajinasi manusia yang mengiringi aktifitas kreatif manusia. Otak manusia, seperti halnya komputer mengolah dan mematangkan gagasan-gagasan tersebut. Kemudian melalui kemampuan dan daya kreatif menggambar diungkapkan menjadi sesuatu yang konkrit sehingga dapat diamati oleh dirinya sendiri sebagai rekam visual dan juga orang lain sebagai apresiator. 3. Komunikasi Gagasan Selain untuk merekam ide gagasan, gambar harus dapat dipahami orang lain, baik sebagai apresiator atau pelaksana kerja. Gambar kerja khususnya dapat dimengerti dan dicerna oleh pelaksana (teknisi) untuk menjadi sesuatu bangunan, benda, dan karya lainnya. Misalnya sebuah bangunan dibuat oleh seorang perancang yang kemudian dibuat komponennya, dibangun dan didirikan oleh para teknisi. 4. Dokumen Gambar juga memiliki peran sebagai dokumen teknisi, terutama karya-karya yang akan diindustrialisasikan. Peranan gambar lebih besar sebagai dokumen budaya dan



dokumen sejarah yang dapat menunjukkan tingkat peradaban suatu bangsa di zamannya.