Sensor Magnetic Pick Up [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Asmi Nurlaely NIM : 191420323 Kelas : Instrumen



1. Sensor Magnetic Pick Up Sebuah pickup magnetik pada dasarnya adalah sebuah gulungan luka di sekitar probe bermagnet permanen. Ketika benda-benda feromagnetik yang terpisah — seperti gigi persneling, bilah turbin rotor, cakram berlubang, atau poros dengan alur utama — dilewatkan melalui medan magnet probe, kerapatan fluks dimodulasi. Ini menginduksi tegangan AC di koil. Satu siklus lengkap tegangan dihasilkan untuk setiap benda yang dilewati. Jika objek ditempatkan secara merata pada poros yang berputar, jumlah total siklus akan menjadi ukuran dari total rotasi, dan frekuensi tegangan AC akan berbanding lurus dengan kecepatan rotasi poros.(Bentuk gelombang keluaran adalah fungsi tidak hanya dari kecepatan rotasi, tetapi juga dari dimensi dan jarak gigi-gigi, diameter potongan kutub, dan celah udara antara pickup dan permukaan gigi-gigi. Diameter potongan kutub harus kurang dari atau sama dengan lebar gigi dan dimensi permukaan atas (rata) gigi; ruang antara gigi yang berdekatan harus kira-kira tiga kali diameter ini. Idealnya, celah udara harus sekecil mungkin — biasanya 0,005 inci. gigi baja atau besi tuang, yang diproduksi dengan tepat sesuai standar AGMA, tersedia untuk digunakan dengan Model MP1A. Gigi solid standar hadir dengan berbagai dimensi dan dengan 48, 60, 72, 96, atau 120 gigi Pickup magnetik juga dapat digunakan sebagai alat pengaturan waktu atau sinkronisasi — seperti, misalnya, dalam pengaturan waktu pengapian mesin bensin, posisi sudut bagian yang berputar, atau pemicu gerakan mekanis secara stroboskopik. 2. Aplikasi pada gas turbine dan turbine meter Turbine Flowmeter (turbin aksial) diciptakan oleh Reinhard Woltman dan merupakan flow meter yang akurat dan dapat diandalkan untuk liquid dan gas. Flowmeters Turbin menggunakan energi mekanik dari cairan yang mengalir guna memutar sebuah "pinwheel" (rotor). Blades pada rotor dibuat miring dengan sudut tertentu layaknya baling-baling, untuk mengubah energi dari aliran fluid menjadi energi rotasi. Poros rotor berputar pada bushing/bearing dimana ketika cairan bergerak lebih cepat, rotor berputar secara proporsional lebih cepat. Rotasi poros dapat dirasakan secara mekanis atau dengan mendeteksi gerakan blade. Gerakan blade terdeteksi secara magnetis, dengan masing-masing blade atau bagian tertanam dari logam akan menghasilkan pulsa. Ketika liquid bergerak lebih cepat pada flow meter turbine, maka akan lebih banyak menghasilkan pulsa yang akan sebanding dengan kecepatan aliran fluida. Sensor Pick-up pada flow meter turbin akan memproses sinyal pulsa untuk menentukan aliran fluida. Pemancar dan sistem gerakan yang tersedia untuk menangkap aliran di kedua arah arus maju dan mundur.



Sensor pick-up menghasilkan pulsa secepat berputar nya impeller, ini memberikan reaksi waktu yang sangat cepat sehingga membuat jenis flow meter ini sangat cocok untuk aplikasi batching. Pulsa yang dihasilkan oleh sensor pick-up merupakan pulsa per satuan volume, juga disebut sebagai faktor-k. Turbine Flow meters dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari liquid, gas dan uap dalam pipa, seperti hidrokarbon, bahan kimia, air, cairan kriogenik, udara, dan gas industri. Pengukuran kecepatan pada generator menggunakan pickup magnetik. Penjemputan magnetik pada prinsipnya merupakan generator listrik AC dengan satu kutub. Generator listrik yang digunakan terdiri dari satu magnet dengan kumparan kawat tembaga pada kutubnya. Pengambilan magnetik dapat menggunakan frekuensi dari turbin atau generator memanfaatkan dari magnet pada generator magnet. Ketika suatu bahan membangkitkan kutub dari generator, fluks magnetik akan bertambah. Kebalikannya, kompilasi bahan magnetik menjauhi generator, fluks magnetik akan berkurang menjadi seperti semula. Gerigi dari gir yang berputar pada generator atau turbin terbentuk dari bahan magnetik. Perubahan dari fluks magnetik akan menghasilkan tegangan AC ke kumparan kawat yang ada. Dari tegangan AC yang dihasilkan, dapat dicari frekuensi dari pergerakan turbin dan generator. Perlu dipertimbangkan bentuk gir jarak antar gerigi gir juga perlu dipertimbangkan dalam pengukuran. fluks magnetik akan bertambah.